Anda di halaman 1dari 30

NEURALGIA HERPETIC

Disusun oleh : Dokter Pembimbing :


Cindra Pramesthi Wandansari dr. Lucky Handaryati, Sp.KK

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


FKIK UMY
RSUD SALATIGA
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Tn. R
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Umur : 53 tahun
 Alamat : Koripan, Susukan
 Pekerjaan : Petani
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Tangan kiri terasa nyeri
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan tangan kiri terasa nyeri. Keluhan
dirasakan sampai bahu sebelah kiri sejak 1 mingguan. Nyeri
dirasakan seperti terbakar dan ditusuk-tusuk. Nyeri hilang timbul
namun sering. Pasien merasa sulit tidur karena rasa nyerinya.
Awalnya 14 hari yang lalu pasien opname di rumah sakit karena sakit
diabetes mellitus dengan GDS sekitar 500. Dua hari setelah dirawat,
muncul bintil-bintil berisi air yang gatal dan nyeri di lengan kiri dan
telapak tangan kiri. Muncul bintil-bintil disertai dengan demam.
Setelah sekitar seminggu dirawat, gula darah terkontrol dan bintil-
bintil mulai kering sehingga pasien pulang. Namun, terkadang lengan
kirinya cenut-cenut.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat sakit cacar air sebelumnya tidak ingat
 Riwayat alergi (makanan, obat, bersin-bersin pagi hari) disangkal
 Riwayat sakit DM (+) sudah puluhan tahun dan rutin berobat,
Hipertensi (-), penyakit jantung (-), penyakit keganasan (-)

4. Riwayat Penyakit Keluarga


 Keluhan serupa di keluarga disangkal
 Riwayat alergi pada keluarga disangkal
 Di keluarga dan sekitar rumah tidak ada yang menderita sakit cacar
air beberapa minggu/bulan sebelumnya.
 Riwayat sakit DM (+) istri pasien, Hipertensi (-), penyakit jantung (-),
penyakit keganasan (-)

5. Riwayat Personal Sosial


 Aktivitas sehari-hari adalah sebagai petani (bekerja di sawah) dan
pasien merupakan perokok aktif.
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis Status Dermatologis


Keadaan umum : Baik
UKK :
Kesadaran : CM
Plak hiperpigmentasi disertai
Vital Sign : TD 128/88 mmHg
krusta pada bahu, lengan
RR 24 x/menit
atas, lengan bawah, dan
Predileksi : lokasi region
telapak tangan kiri.
trunkus setinggi dermatom
cervical 4-7 sinistra
DOKUMENTASI
HIPOTESIS

Diagnosis Banding

Neuralgia Herpetic

Dermatitis Kontak Iritan

Dermatitis Venenata
Neuralgia herpetic Dermatitis Dermatitis kontak
Venenata iritan
Etiologi Post infeksi VZV Tanaman, bahan aktif Bahan yang bersifat iritan
dari serangga misalnya bahan pelarut,
asam, alkali, dll
Gejala Klinis Gejala prodormal (+) seperti Terasa pedih pada Pedih, panas seperti
demam, malaise, nyeri, pegal- kelainan kulit. Gejala terbakar
pegal. prodormal (-)
Setelah gejala prodormal
muncul erupsi kulit.
Setelah lesi kulit mulai kering
 krusta  nyeri/perih, panas

UKK Eritema  vesikel eritema, edema, bula, DKI akut : timbul segera
berkelompok,  pustul  dan nekrosis, batas setelah kontak, edem,
krusta tegas, asimetris eritem, bula, necrosis
Biasanya unilateral DKI kornis : timbul 8-24
setelah kontak dengan
bahan iritan

Penatalaksanaan Antiviral therapy menghindari pajanan Topikal : kortikosteroid 


Analgetik bahan iritan, atasi hidrocortison
Antidepressant / peradangan dengan Sistemik : kostikosteroid
antikonvulsant kortikosteroid topical :  prednisone 30 mg/hari
hidrokortison Menghindari pajanan
bahan iritan
PENATALAKSANAAN

 Non-Farmakologis  Edukasi perjalanan penyakit dari herpes


zoster dan riwayat sakit DM yang akan membuat penyembuhan
menjadi lebih lama (tetap harus control gula darah)
 Farmakologis

R/ Gabapentin tab mg 300 No. XIV

S 2 dd ½

R/ Neurodex tab No. VII

S 1 dd 1

R/ Asthin force gel No. I

S 2 dd ue
HZ HERPEZ ZOSTER

 Penyakit pada kulit yang merupakan reaktivasi dari


virus varicella Zoster (Chickenpox)
PERJALANAN PENYAKIT HZ
PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PENURUNAN SYSTEM IMUN
KARENA PENUAAN

• Meningkatnya kejadian tumor dan • Reaktivasi


kanker
• Meningkatnya kejadian infeksi infeksi virus
karena : laten
E. Coli • Penyakit autoimun
Streptococcus pneumonia dan inflamasi
Mycobacterium tuberculosis artritis
Herpes virus Diabetes
Gastroenteritis, bronchitis, dan Osteoporosis
influenza Demensia
FAKTOR YANG MENINGKATKAN RISIKO
TERKENA HERPES ZOSTER

• Riwayat cacar air sebelumnya


• Pasien dengan kekebalan seluler terganggu misal usia tua,
diabetes, penyakit kronis, trauma, dan pembedahan
• Immunokompromais
 Pasien kanker terutama leukemia dan limfoma
 Pasien dengan HIV
 Pasien yang menjalani transplantasi sumsum tulang atau
organ
 Pasien dengan terapi immunosupresan
GAMBARAN KLINIS HZ PADA USIA
LANJUT

Nyeri sebelum muncul lesi herpes lebih hebat dan lebih lama

Nyeri akut lebih hebat

Ruam kulit dapat tidak khas : lebih berat, meluas, mengenai lebih dari
satu bagian persarafan

Perjalanan penyakit lebih panjang

Sering berulang

Komplikasi lebih sering


PERJALANAN
PENYAKIT HZ
NYERI PADA HZ
MEKANISME NYERI
AKUT
RUAM HZ MENGIKUTI
DERMATOM KULIT
NPH Definisi

Neuralgia post herpetic atau nyeri pasca herpetika


(NPH) didefinisikan sebagai nyeri yang terus
berlangsung selama 3 bulan setelah lesi herpes
zoster sembuh, atau nyeri yang terus berlangsung
selama 120 hari sejak timbulnya lesi herpes zoster

Neuralgia Herpetic = nyeri < bulan


Neuralgia post herpetic = nyeri > 1 bulan
EPIDEMIOLGI
 Dapat berlangsung sampai berbulan-
bulan
 NPH meningkat 27 kali lipat pada
umur>50 tahun (usia >60 tahun
meningkat 40%
 Walaupun mendapat terapi antivirus,
NPH tetap terjadi pada 10-20% pasien
Herpes zoster
DATA EPIDEMIOLOGI NPH DI
13 RS PENDIDIKAN (2011-
2013)
GAMBARAN DAN FAKTOR RISIKO

90% Allodynia
Nyeri yang diprovokasi oleh stimulus yang
normalnya tidak menyebabkan nyeri, seperti
sentuhan tangan, sentuhan dengan sprei

75% nyeri (tajam, terbakar)

Berkurangnya sensasi terhadap suhu dan


sentuhan
Risiko terjadinya NPH
• Usia > 50 tahun
• Nyeri prodromal lebih lama dan lebih hebat
• Nyeri hebat saat erupsi kulit
• Lesi kulit hebat, luas dan berlangsung lama
Risiko lain
• Distribusi didaerah oftalmik
• Ansietas, depresi, kurangnya kepuasan hidup
• Wanita
• Diabetes
MEKANISME NYERI NPH
DIAGNOSIS

Anamnesis dan Pemeriksaan Pemeriksaan Penunjang


fisik 1. Pemeriksaan neurologis
Adanya riwayat HZ diikuti nyeri yang 2. Elektromiografi (EMG)
menetap dikaitkan dengan dermatom
yang terkena atau daerah yang untuk melihat aktivitas
berdekatan merupakan ciri khas elektrik nervus
PENATALAKSANAAN

 Farmakologis

1. Topikal : lidokain topical (Lidoderm), krim


capcaisin

2. Sistemik : Opioid (tramadol), psikotropik


(antidepressant trisiklik  amitriptilin),
neuroleptic (fenotiazin  flupenazin,
perpenazin), metikobal (derivate vit B12)
 Non- Farmakologis

1. Terapi psikososial  manajemen stress


PENCEGAHAN
Metode pencegahan dapat berupa :
 Dengan cara pemakaian asiklovir jangka panjang dengan
dosis supresi. Misalnya, asiklovir sering diberikan sebagai
obat pencegahan pada penderita leukemia yang akan
melakukan transplantasi sumsum tulang dengan dosis
5x200 mg/hari, dimulai 7 hari sebelum transplantasi
sampai 15 hari sesudah transplantasi.
 Pemberian vaksinasi dengan vaksin VZV hidup yang
dilemahkan (Zostavax®), sering diberikan pada orang lanjut
usia untuk mencegah terjadinya penyakit, meringankan
beban penyakit, serta menurunkan terjadinya komplikasi
NPH. 

Anda mungkin juga menyukai