Anda di halaman 1dari 27

PENGOLAHAN RUMPUT

LAUT UNTUK
MENINGKATKAN NILAI
TAMBAH PRODUKSI

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN


PELAKSANA PENYULUHAN

KJF
RUMPUT LAUT
Rumput laut merupakan salah
satu sumber devisa negara dan
sumber pendapatan bagi
masyarakat pesisir.

Selain dapat digunakan


langsung sebagai bahan
makanan, bahkan beberapa
hasil olahan rumput laut seperti
agar-agar, karaginan, dan algin
merupakan bahan yang sangat
penting dalam dunia industri
makanan, obat-obatan, dan
kosmetik
Komposisi Nutrisi Rumput Laut Kering Asin, Tawar, dan Alkali

70

60

50
Nilai Nutrisi (%)

40
Asin
30
Tawar
20 Alkali

10

0
Air Abu Lemak Protein S. Kasar KH
Parameter
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
Rumput laut akan bernilai ekonomis setelah
mendapat penanganan lebih lanjut. Pada umumnya
penanganan pasca panen rumput laut oleh petani
hanya sampai pada pengeringan saja
Rumput laut kering masih merupakan bahan baku
yang harus diolah lagi.
Pengolahan rumput laut kering dapat
menghasilkan agar-agar (grasilaria), keraginan
(euchema) atau algin (sargassum) tergantung
kandungan yang terdapat di dalam rumput
laut. Pengolahan ini kebanyakan dilakukan oleh
pabrik namun sebenarnya dapat juga oleh petani
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT

RUMPUT LAUT PENANGANAN PENGOLAHAN


(SEAWEED HANDLING) (SEAWEED PROCESSING)

PEMBUDIDAYA/ PERUSAHAAN/
PETANI INDUSTRI

3 7

TUJUAN/
GOALS
Rumput Laut Kualitas Ekspor
Rumput laut industri kualitas eksport
memiliki kriteria :
1) Umur panen 45 hari atau lebih,
2) Kurangi luka pada thallus saat panen,
3) Penjemuran dilakukan di atas wadah,
4) Kadar air 30 – 35 % dan
5) Kemurnian minimal 97 %
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
Langkah-langkah pengolahan rumput laut menjadi
bahan baku (rumput kering) adalah sebagai berikut :
• Rumput laut dibersihkan dari kotoran, seperti pasir
dan kerikil, kemudian dipisahkan dari jenis yang satu
dengan yang lain.
• Setelah bersih, rumput laut dijemur sampai kering.
Bila cuaca cukup baik, penjemuran hanya
membutuhkan 3 hari. Agar hasilnya berkualitas tinggi,
rumput laut dijemur di atas para-para dan tidak boleh
ditumpuk. Rumput laut yang telah kering ditandai
dengan keluarnya garam.
• Pencucian dilakukan setelah rumput laut kering.
Sebagai bahan baku agar-agar, rumput laut kering
dicuci dengan air tawar. Sedangkan untuk menjadi
karaginan dicuci dengan air laut. Setelah bersih rumput
laut dikeringkan lagi kira-kira 1 hari. Kadar air yang
diharapkan setelah pengeringan sekitar 28 %. Apabila
dalam proses pengeringan hujan turun, maka rumput
laut dapat disimpan pada rak-rak, tetapi diusahakan
diatur sedemikan rupa sehingga tidak saling tindih.
Untuk rumput laut yang diambil keraginannya tidak
boleh terkena air tawar karena air tawar dapat
melarutkan karaginan.
• Rumput laut kering setelah pengeringan kedua,
kemudian di ayak untuk menghilangkan kotoran yang
masih tertinggal
Pengepakan dan Penyimpanan
Rumput laut yang bersih dan kering dimasukkan
ke dalam karung goni dengan cara dipadatkan atau
tidak dipadatkan. Apabila dipadatkan, dalam satu
karung dapat berisi 100 kg rumput laut, sedangkan
apabila tidak dipadatkan hanya berisi 60 kg rumput
laut. Rumput laut yang dapat diekspor, di bagian
karungnya dituliskan nama barang (jenis), nama kode
perusahaan, nomor karung dan berat bersih.
Pemberian keterangan ini bertujuan untuk
memudahkan proses pengecekan dalam pengiriman
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT

Pengolahan rumput laut ada 3 cara yang


umum dikenal dan bernilai komersial lebih
dibandingkan hanya mengeringkan dan
menjualnya ke pabrik atau membibitkannya
kembali

Pengolahan lebih lanjut akan memberikan


nilai tambah yang lebih baik
Kondisi yang umum terjadi di komunitas
petani rumput laut adalah petani hanya
mengeringkan rumput lautnya dengan
panas matahari, kemudian menjualnya ke
pengumpul

Pada kondisi ini, nilai komersial yang


peroleh petani, sangat rendah
dibandingkan dengan mengolah rumput
laut lebih lanjut
Perbandingan komersial tersebut bisa 3 : 7.
Maksudnya dengan hanya mengeringkan
rumput laut menggunakan panas matahari,
nilai komersial yang diperoleh hanya 3,
sedangkan dengan pengolahan lebih lanjut
nilai komersial yang diperoleh adalah 7.

Pengolahan tersebut adalah dapat berupa :


(1) pengolahan agar-agar kertas,
(2) pengolahan karaginan, dan
(3) pengolahan algin
Pengolahan agar-agar kertas
Proses ini membutuhkan bahan baku yaitu : Agar
merah (Graselaria sp); Air kapur, dan asam sulfat
(H2SO4). Proses pengolahannya adalah :
1. Graselaria direndam dalam air kapur atau kaporit

selama 3 hari.
2. Kemudian direndam lagi dengan air bersih selama
3 jam.
3. Perendaman selanjutnya dilakukan pada bak
yang telah diisi dengan asam sulfat, kemudian
diaduk selama 15 menit, dan dicuci kembali
dengan air tawar selama 15 menit kemudian
ditiriskan.
4. Setelah ditiriskan, graselaria dimasukkan ke wadah
aluminium yang telah diisi air dengan volume berkisar
25 kali berat graselaria yang diolah.
5. Tambahkan dengan asam cuka, lalu digodok sampai
mendidih selama 3 jam. Cairan hasil penggodokan
kemudian tuang ke wadah.
6. Kemudian graselaria di pres dengan alat khusus,
cairan yang keluar dari alat pres tersebut segera
disaring dan dimasukkan ke dalam cetakan kecil yang
terbuat dari seng.
7. Biarkan beberapa saat sampai mendingin dan mulai
membeku, sedangkan ampas hasil pengepresan
dapat dipergunakan untuk makanan ternak atau
pupuk.
8. Selanjutnya adalah memasukkan cetakan ke
dalam kulkas (pendingin) khusus, selama 8
hari. Usahakan kulkas suhunya berkisar -6 s/d
-3oC.
9. Setelah membeku, lepaskan agar-agar
(graselaria) dari cetakan dan irislah dengan
alat pengiris khusus dengan ketebalan 1 cm.
Hasil irisan tersebut direndam kembali
dengan larutan kaporit supaya agar-agar
menjadi lebih putih.
10. Setelah kering, agar-agar siap untuk dipasarkan.
Pengolahan karaginan
Rumput laut (Euchema cottoni)
direndam dalam air tawar selama 12
- 24 jam, kemudian dibilas dan
ditiriskan .Rumput laut (Euchema
cottoni) direndam kembali dalam air
kapur selama ± 2 – 3 jam. Rumput
laut (Euchema cottoni) dicuci
kembali dan dibilas menggunakan air
sampai bersih. Euchema cottoni
dikeringkan dalam oven suhu 80oC
selama 4 jam. Euchema cottoni
diblender menjadi butiran kecil dan
dilakukan pengayakan. Euchema
cottoni yang diekstraksi lolos
saringan 90 mesh. Timbang
Euchema cottoni 200 gr, masukkan
dalam ekstraktor
Mengekstraksi pada suhu 90 – 95
o
C menggunakan larutan NaOH
dengan konsentrasi tertentu
selama 2 jam. dengan
perbandingan pelarut dan bahan
baku 20 ml : 1 gr. Hasilnya
disaring dan filtratnya
ditambahkan HCl hingga pH-nya
netral (pH 7). Proses pemutihan
(bleaching) bila diperlukan. Filtrat
yang pH-nya sudah netral
ditambahkan pengendap dengan
perbandingan tertentu dan
diaduk-aduk kemudian dibiarkan
selama 15 menit. Endapan
disaring kemudian dikeringkan,
lalu hasilnya ditimbang.
Pengolahan agar-agar
Produk olahan sederhana rumput laut dapat juga
berupa misalnya cendol, manisan dan puding. Salah
satu keistimewaan hasil olahan tersebut terletak pada
bentuk rumput laut yang masih seperti aslinya. Ketiga
produk ini tidak hanya dikomsumsi sendiri, tetapi
dapat juga menjadi salah satu sumber penghasilan

Bahan yang dipakai dalam pembuatannya adalah rumput laut


jenis Euchemuma cotonii yang telah dikeringkan. Pengeringan
bahan tersebut telah dikerjakan oleh petani rumput laut.
Caranya, rumput laut yang baru saja dipetik dicuci dengan air
tawar sambil dibersihkan dari segala kotoran, baik pasir,
kerang, karang ataupun jenis rumput yang lain. Setelah itu baru
dikeringkan sampai benar-benar kering. Rumput laut yang telah
dikeringkan dapat disimpan sampai berbulan-bulan bahkan
sampai satu tahun
Pengolahan agar-agar
Pengolahan rumput laut menjadi cendol, manisan dan puding
mempunyai langkah dasar yang sama. Langkah-langkah itu
adalah sebagai berikut.
• Rumput laut kering direndam dalam air tawar selama 2 – 3 hari.
Lamanya perendaman tergantung dari umur rumput laut.
Rumput laut yang tua direndam lebih lama dibandingkan yang
muda. Namun, rumput laut yang tua hasil akhirnya lebih baik
karena tidak terlalu lembek atau terlalu halus.
• Air diganti tiap pagi dan sore hari. Pada waktu mengganti air,
rumput laut sekaligus dicuci dari kotoran-kotoran yang mungkin
masih ada. Perendaman di hentikan bila rumput laut telah dapat
diputus dengan kuku jari.
• Rumput laut ditiriskan.
• Setelah itu dipotong-potong sekitar 2 cm.
• Langkah selanjutnya tergantung dari produk yang akan
dihasilkan, apakah akan dibuat cendol, manisan atau puding
Pengolahan agar-agar
A. Pembuatan Cendol
• Rumput laut yang telah dipotong, disiram dengan
air hangat + 15 menit. Penyiraman tidak harus
memakai air hangat yang baru, air hangat bekas
pun dapat dipakai kembali asal masih hangat.
• Rumput laut ditiriskan.
• Apabila menghendaki rumput laut warna hijau atau
merah dapat dicampur dengan pasta pandan.
Akan tetapi bila menginginkan warna putih tidak
perlu diberikan campuran seperti itu. Setelah tiris
dapat segar dicampur dengan santan dan air gula
merah
Pengolahan agar-agar
B. Pembuatan Manisan
• Setelah dipotong, rumput laut dimasukkan ke
dalam larutan gula. Perbandingan jumlah gula dan
rumput laut basah adalah 1 : 1.
• Perendaman di dalam larutan gula kira-kira 5 – 10
menit. Setelah itu ditiriskan.
• Seperti pembuatan cendol, bila ingin warna selain
putih dapat diberi pasta pandan. Pemberian dapat
juga dilakukan sebelum direndam dalam larutan
gula. Namun, larutan gula akan menjadi berwarna
sehingga hanya dapat dipakai untuk rumpu t laut
yang sewarna. Pemberian warna harus merata
agar menarik konsumen bila hendak
diperdagangkan.
Pengolahan agar-agar

C. Pembuatan Puding
• Rumput laut yang telah dipotong, direbus dengan
air dan susu cair. Banyaknya susu kira-kira satu
kaleng untuk 1 kg rumput laut basah atau sesuai
dengan selera
• Agar rasa puding lebih nikmat dapat juga
ditambahkan sedikit gula, vanili, dan garam. Pasta
pandan diberikan bila ingin warna selain putih.
• Setelah mendidih, segera diangkat dan dituang
dalam cetakan-cetakan
Pengolahan agar-agar
D. Pengemasan
Pengolahan di atas masih kurang lengkap jika akan
dipasarkan. Harus disediakan tempat atau wadah untuk
menyajikannya. Wadah yang dipakai sebaiknya yang terbuat
dari plastik, karena para konsumen dapat melihat langsung
isi di dalamnya. Perlu diingat bahwa daya tarik olahan ini
terletak pada bentuk rumput laut yang seperti aslinya.
Ukuran wadah dapat bermacam-macam sesuai dengan
harga yang diberikan. Setelah manisan dan pudding
dimasukkan dalam wadah plastik, segera ditutup dan
diisolasi sehingga benar-benar rapat. Setelah itu disimpan
dalam lemari pendingin. Manisan dapat bertahan sekitar satu
bulan. Dengan perlakuan yang sama, puding dapat bertahan
sekitar satu minggu. Cendol juga dimasukkan dalam wadah
plastik, tetapi disertai dengan santan dan air gula jawa
sebagai pelengkapnya.
MESIN PERAJANG / PENCACAH RUMPUT LAUT

Fungsi : pencacah/
merajang rumput
laut basah

Spesifikasi
Dimensi : 1000 X
6000 X 800 mm
MESIN PERAJANG / PENCACAH RUMPUT LAUT / PENGOLAHAN RUMPUT
Material LAUT
: Stainless
Steel, Mild Steel
Kapasitas : 400-
500 kg/ jam
Pengerak : Engine
Bensin 5, 5 HP
MESIN PENEPUNG RUMPUT LAUT

Spesifikasi

Dimensi : 900 x 600 x 900


mm
Material : Stainless Steel,
Mild Steel
Kapasitas : 50-100 kg/ jam
Pengerak : Diesel 6, 5 HP
MESIN PENGERING RUMPUT LAUT

Spesifikasi :

- Dimensi : 4300 X 1185 X 1060 mm

- Penggerak : Diesel 6.5 PK Lokal SNI

-Kapasitas : 750 Kg / batch (1 batch :


50 jam)

-Sumber panas : Tungku kayu dengan


satu kipas Axial

- Lantai pengering : Ayakan aluminium

- Sistem : Tidak langsung lewat pipa


pindah

Anda mungkin juga menyukai