Anda di halaman 1dari 52

Surgery

Perawatan Luka
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

EPIDERMIS

Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

EPIDERMIS

Stratum
Stratum Stratum
granulos
korneum lusidum um
terdiri atas banyak

menghalangi masuknya

terdiri atas beberapa

lapisan sel tanduk benda asing, kuman,


(keratinasi), gepeng,
lapis sel yang sangat
dan bahan kimia yang
kering, dan tidak berinti gepeng dan bening. masuk ke dalam tubuh

Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

EPIDERMIS

Stratum
Stratum
germinativu
spinosum m
menahan gesekan dan tekanan dari luar, tebal,
● inti bagian basal lapis taju

dan terdapat di daerah tubuh yang banyak mengandung kolesterol dan asam-
bersentuhan atau menahan beban dan tekanan. asam amino.

Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

DERMIS

Derivate dermis terdiri atas bulu,


kelenjar minyak, kelenjar keringat, Dermis terdiri atas serat-serat
dan kelenjar lendir yang kolagen, serabut-serabut elastis, dan
membenam jauh ke dalam serabut-serabut retikulin.
dermis.

Serat-serat ini bersama pembuluh darah


dan pembuluh getah bening membentuk
anyaman-anyaman yang memberikan
perdarahan untuk kulit.

Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

DERMIS

Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

DERMIS

Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

DERMIS

Lapisan Lapisan
papilla retikulosa
mengandung jaringan pengikat rapat dan

serat kolagen halus, elastin,



serat kolagen. Lapisan ini ditemukan sel-sel
dan retikulin yang tersusun fibrosa, sel histiosit, pembuluh darah,
membentuk jaring halus yang pembuluh getah bening, saraf, kandung
rambut kelenjar sebasea, kelenjar keringat,
terdapat di bawah epidermis. sel lemak, dan otot penegak rambut.

Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

HIPODERMIS

Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

FUNGSI KULIT
Kulit memiliki banyak fungsi, yaitu:
• Fungsi proteksi
• Fungsi absorpsi
• Fungsi ekskresi
• Fungsi persepsi
• Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
• Pembentukan vitamin D.

Surgery
LUKA

Luka (wound) merupakan adanya diskontinuitas dan/atau


kerusakan jaringan tubuh yang menyebabkan gangguan
fungsi.

Luka disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul,


perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau
gigitan hewan.

Surgery
KLASIFIKASI BERDASARKAN KONTAMINASI

Clean-
Clean contamined
Wounds Wounds
luka bedah tak terinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem

merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi

pernafasan, pencernaan,genital dan urinari tidak terjadi. Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% – 5%. terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% – 11%.

Surgery
KLASIFIKASI BERDASARKAN KONTAMINASI

Dirty or
Contamine
Infected
d Wounds Wounds
termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan

operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik


atau kontaminasi dari saluran cerna; pada kategori ini
terdapatnya

juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen.


Kemungkinan infeksi luka 10% – 17%.
mikroorganisme pada luka.

Surgery
KLASIFIKASI BERDASARKAN KEDALAMAN LUAS LUKA

Stadium I Luka Stadium


Superfisial Stadium III Stadium IV
II : Luka
(“Non- : Luka “Full : Luka “Full
Blanching “Partial
Thickness” Thickness”
Erithema) Thickness”
hilangnya lapisan kulit pada


hilangnya kulit keseluruhan meliputi ●
telah mencapai lapisan
luka yang terjadi
● lapisan epidermis dan bagian
atas dari dermis. Merupakan
kerusakan atau nekrosis jaringan
subkutan yang dapat meluas sampai otot, tendon dan tulang
pada lapisan luka superficial dan adanya bawah tetapi tidak melewati jaringan
yang mendasarinya. Lukanya sampai
dengan adanya
tanda klinis seperti abrasi, destruksi/kerusakan
epidermis kulit. blister atau lubang yang pada lapisan epidermis, dermis dan
fasia tetapi tidak mengenai otot. yang luas.
dangkal.

Surgery
KLASIFIKASI BERDASARKAN WAKTUNYA

Luka akut Luka kronik


Luka akut adalah luka dalam hitungan jam (s/d 8 jam). Luka

Luka kronis adalah luka yang berlangsung lebih dari

yang dibiarkan lebih dari 8 jam dinamakan neglected wound


2 minggu tanpa melewati fase-fase penyembuhan
(luka yang terabaikan). Luka akut umumnya merupakan luka
traumatik, contohnya luka tertusuk, terpotong, abrasi, secara sempurna; atau merupakan luka yang
laserasi, luka bakar, dan luka traumatik lainnya. berulang. Contohnya adalah luka akibat tekanan.

Surgery
KLASIFIKASI BERDASARKAN PENYEBABNYA MEKANIK

Vulnus scissum / luka Vulnus contusum / luka memar



di karenakan cedera pada jaringan
sayat bawah kulit akibat benturan benda

akibat benda tajam. tumpul.

Surgery
KLASIFIKASI BERDASARKAN PENYEBABNYA MEKANIK

Vulnus laceratum/Luka robek Vulnus punctum /luka tusuk


terkena mesin atau benda yang kecil di bagian luar (bagian
lainnya yang menyebabkan mulut luka) akan tetapi besar di
robeknya jaringan rusak dalam. bagian di dalam luka.

Surgery
KLASIFIKASI BERDASARKAN PENYEBABNYA MEKANIK

Vulnus morcum, luka


Vulnus seloferadum,
gigitan yang tidak jelas
luka tembak akibat
bentuknya pada bagian
tembakan peluru.
luka.

Surgery
PENYEMBUHAN LUKA

Surgery
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA

• Usia
• Nutrisi
• Infeksi
• Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi
• Hematoma
• Benda asing (pasir atau
mikroorganisme)
• Iskemia
• DM
• Obat

Surgery
KOMPLIKASI PEMYEMBUHAN LUKA

• Infeksi
• Perdarahan
• Dehiscence dan Eviscerasi. Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau
total. Eviscerasi adalah keluarnya pembuluh melalui daerah irisan.

Surgery
Prinsip Perawatan Luka
• Debridement
Seluruh materi asing/nonviable/jaringan nekrotik merupakan debris dan dapat
menghambat penyembuhan luka sehingga diperlukan tindakan untuk membersihkan
luka dari semua materi asing ini. Nekrotomi (pembuangan jaringan nekrotik) juga
termasuk dalam debridemen luka.
Jenis debridement
Conservatice Autolytic Mechanical
Surgical Wound
Debridement Debrideme Debrideme
(CSWD) nt nt
Merupakan tindakan

contohnya,

contohnya,

pembedahan
dengan
konservatif dibawah dengan menggunakan
anastesi untuk
mengangkat
menggunaka kasa basah-kering
jaringan necrotic. n Hydrogel. (wet to dry gauze).
Jenis debridement

Enzymatic Biosurgical
Debridement Debridement,
contohnya, dengan

contohnya dengan

menggunakan enzyme papain menggunakan


urea, kolagenase, dll. Maggot/Larva/Belatung
• Moist wound bed
Dasar luka (wound bed) harus selalu lembab.
Lembab bukan berarti basah. Lembab yang
dimaksud adalah adanya eksudat yang berasal dari
sel di dasar luka yang mengandung sel-sel darah
putih, growth factors, dan enzim-enzim yang
berguna dalam proses penyembuhan luka. Suasana
lembab ini harus dipertahankan dengan diikuti
pencegahan infeksi dan pembentukan pus.
• Prevent further injury
Jaringan disekitar luka biasanya mengalami inflamasi
sehingga ikatan antar selnya kurang kuat. Saat
merawat luka dianjurkan untuk tidak membuat
luka/kerusakan baru dijaringan sekitarnya.
Imobilisasi lama juga dapat menyebabkan kerusakan
jaringan lainnya misalnya terbentuk ulkus dekubitus,
infeksi sekunder, bahkan pneumonia.
• Nutritional therapy
Nutrisi adalah suatu terapi bukan hanya sebagai
suplemen/tambahan. Terapi nutrisi sangat penting dalam
proses penyembuhan luka sebab komponen jaringan yang
rusak harus diganti.

• Treat underlying diseases


Salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses
penyembuhan luka adalah penyakit yang mendasari luka
tersebut misalnya DM, CVI, SLE.
• Work with law of nature
Pepatah mengatakan “time heals all wounds”.
Sesungguhnya penyembuhan luka dilakukan
oleh tubuh penderita sendiri. Yang dapat kita
lakukan adalah memberikan suasana dan
kondisi ideal agar luka dapat sembuh tanpa
adanya hambatan/gangguan.
Jenis Perawatan Luka
• Perawatan Luka Akut
Secara umum 8 jam pada luka akut ditentukan sebagai golden period
untuk luka. Luka akut yang bersih (acute clean wound) misalnya luka
sayatan pisau yang bersih dapat segera ditutup/dijahit sehingga
terjadi penyembuhan luka secara primer (primary wound healing).
Luka akut yang kotor memerlukan penanganan debridemen terlebih
dahulu sebelum penjahitan luka.
• Perawatan Luka Kronik
Secara prinsip perawatan luka kronis tidak banyak berbeda dengan luka
akut. Debridemen dan nekrotomi harus dilakukan secara rutin untuk
menghilangkan faktor penghambat penyembuhan luka. Debridemen dapat
dilakukan secara bertahap untuk mngurangi kemungkinan further injury
pada jaringan sehat disekitar luka.
• Wound dressing
Wound dressing (balutan) pada luka hingga saat ini masih merupaka subyek yang terus diteliti
dan dikembangkan untuk mencari bentuk yang paling ideal pada semua luka. Dressing yang ideal
harusnya mempunyai kriteria sebagai berikut :
• Mempertahankan kelembapan dasar luka
• Dapat mengontrol perumbuhan kolonisasi bakteri
• Bersifat absorben
• Mudah digunakan
• Berfungsi sebagai barrier dari bakteri
• Penggantian dressing yang efektif
• Menyebakan pembentukan jaringan granulasi yang sehat
• Memulai epitelialisasi
• Aman
• Mengurangi dan menghilangkan nyeri pada tempat luka
• Saat pelepasan tidak menyebabkan nyeri
• Murah
Tahapan Perawatan Luka
• Describe: luka akut atau kronis, luas atau kecil, permukaan
atau dalam, terbuka atau tertutup, dengan atau tanpa
underlying diseases.
• Debridement: buang semua debris, pus jaringan nekrotik,
corpus alienum, dan semua hal yang dapat menghambat
penyembuhan luka. Hindari injury pada jaringan sehat
disekitar luka. Irigasi cukup dengan cairan fisiologis Nacl 0,9%
atau aqua (H2O). Hindari pemakaian antiseptik/cairan lain
yang dapat merusak jaringan yang sehat (H2O2), povidon
iodin, alkohol, dsb).
• Dressing (moist wound bed): luka ditutup dengan balutan
yang memenuhi prinsip perawatan luka yaitu moist. Jika
memungkinkan pilih dressing yang dapat menciptakan
suasana tekanan negatif pada dasar luka (negative pressure),
artinya debris/pus/eksudat di dasar luka diangkat/dikeluarkan
secara kontinu.
• Disease
• Diet
Anesthesi
Jenis anestesi lokal atau regional yang paling banyak
digunakan adalah
• Anestesi permukaan
• Anestesi infiltrasi
• Anestesi blok
• Anestesi spinal
• Anestesi epidural
• Anestesi kaudal
Jenis dari penyembuhan luka
• Primary wound healing (penyembuhan luka primer): terjadi saat
pinggirian luka (wound edges) yang bersih dan masih vital (tidak
iskemik/ nekrosis) ditemukan dengan aprokmasi yang baik
(biasanya penjahitan) sehingga fase pembentukan jaringan
granulasi lebih cepat dan epitelialisasi langsung terjadi dalam
beberapa hari (1-3 hari).
• Secondary wound healing (penyembuhan luka sekunder): terjadi
pada luka yang cukup dalam /lebar dan jarak antara ujung-ujung
luka terlalu jauh, sehingga tidak dapat dilakukan penjahitan secara
langsung. Seluruh fase penyembuhan luka secara spontan akan
dilewati sesuai dengan dalam/luasnya luka dan tergantung dari
penyakit yang mendasarinya.
• Tertiary wound healing (penyembuhan luka tersier): terjadi pada
luka yang kurang vital/jaringan nekrotik cukup banyak/luka cukup
dalam/luka kotor dan memerlukan tindakan
debridemen/nekrotomi terlebih dahulu untuk jangka waktu
tertentu (hingga luka cukup vital dan bersih), untuk kemudian
melewati fase-fase penyembuhan luka.
Penilaian Luka
  Parameter Penilaian

M Measure Panjang, lebar, kedalaman, area

E Exudate Kuantitas dan kualitas eksudat

A Appearance Wound bed, jenis jaringan dan jumlah

S Suffering Kuantitas dan kualitas nyeri

U Undermining Ada atau tidaknya cavitas luka

R Re-evaluate Monitor ulang seluruh kondisi luka secara regular

E Edge Kondisi pinggir luka dan kulit sekitar luka


Prinsip–prinsip umum yang harus dilaksanakan dalam penjahitan luka laserasi adalah sebagai berikut:

 Penyembuhan akan terjadi lebih cepat bila tepi-tepi kulit dirapatkan satu sama lain dengan hati-
hati. Tegangan dari tepi–tepi kulit harus seminimal mungkin atau kalau mungkin tidak ada sama
sekali. Ini dapat dicapai dengan memotong atau merapikan kulit secara hati–hati sebelum dijahit. 
 Tepi kulit harus ditarik dengan ringan, ini dilakukan dengn memakai traksi ringan pada tepi–tepi
kulit dan lebih rentan lagi pada lapisan dermal daripada kulit yang dijahit. 
 Setiap ruang mati harus ditutup, baik dengan jahitan subcutaneus yang dapat diserap atau dengan
mengikutsertakan lapisan ini pada waktu mmenjahit kulit 
 Jahitan halus tetapi banyak yang dijahit pada jarak yang sama lebih disukai daripada jahitan yang
lebih besar dan berjauhan. 

 Setiap jahitan dibiarkan pada tempatnya hanya selama diperlukan. Oleh karena itu jahitan pada
wajah harus dilepas secepat mungkin (48 jam–5 hari), sedangkan jahitan pada dinding abdomen
dan kaki harus dibiarkan selama 10 hari atau lebih.
 Semua luka harus ditutup sebersih mungkin. 
• Jarum jahit bedah
Jarum jahit bedah, yang lurus maupun yang lengkung, berbeda-beda
bentuknya. Perbedaan bentuk ini pada penampang batang jarum yang bulat
atau bersegi tajam, dan bermata atau tidak bermata. Panjang jarum pun
beragam dari 2-60 mm. Masing-masing berbeda kegunaannya, berbeda cara
mempersiapkan dan memasang benangnya.
Kelengkungan jarum berbeda untuk kedalaman jaringan yang
berbeda, sedangkan penampang batang jarum dipilih
berdasarkan lunak kerasnya jaringan. Jarum yang sangat
lengkung untuk luka yang dalam dan penampang yang bulat
untuk jaringan lunak dan yang bersegi untuk kulit. Jarum yang
bermata akan membuat lubang tusukan lebih besar, sedangkan
jarum yang tidak bermata yang disebut atraumatik akan
membuat lubang yang lebih halus
Teknik
Penjahitan
Luka
Profilaksis Tetanus
Imunisasi pasif
- ATS dari serum kuda
- Tetanus Immunoglobulin Human (TIGH).
Dosis ATS yang dianjurkan belum ada keseragaman pendapat
- 1500–3000 u i.m
- 3000–5000 u i.m.
Dosis TIGH: 250–500 u i.m

Imunisasi aktif
- DPT : diberikan untuk imunisasi dasar
DT: diberikan untuk booster pada usia 5 tahun; diberikan pada anak dengan
riwayat demam dan kejang
- TT: diberikan pada: ibu hamil dan anak usia 13 tahun keatas.
Profilaksis Antibiotik
Pencabutan Jahitan
Umumnya luka didaerah wajah memerlukan waktu 3-4 hari, di daerah lain
7-10 hari. Salah satu faktor penting dalam menentukan saat pencabutan
jahitan adalah tegangan pada tepi luka bedah. Tepi luka yang searah dengan
garis lipatan kulit tidak akan tegang, sementara luka yang arahnya tegak
lurus terhadap garis kulit atau yang dijahit setelah banyak bagian kulit
diambil, akan menyebabkan ketegangan tepi luka yang besar.
Bedah

Perawatan Luka THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai