Perawatan Luka
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
EPIDERMIS
Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
EPIDERMIS
Stratum
Stratum Stratum
granulos
korneum lusidum um
terdiri atas banyak
●
menghalangi masuknya
●
terdiri atas beberapa
●
Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
EPIDERMIS
Stratum
Stratum
germinativu
spinosum m
menahan gesekan dan tekanan dari luar, tebal,
● inti bagian basal lapis taju
●
dan terdapat di daerah tubuh yang banyak mengandung kolesterol dan asam-
bersentuhan atau menahan beban dan tekanan. asam amino.
Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
DERMIS
Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
DERMIS
Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
DERMIS
Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
DERMIS
Lapisan Lapisan
papilla retikulosa
mengandung jaringan pengikat rapat dan
●
Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
HIPODERMIS
Surgery
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN
FUNGSI KULIT
Kulit memiliki banyak fungsi, yaitu:
• Fungsi proteksi
• Fungsi absorpsi
• Fungsi ekskresi
• Fungsi persepsi
• Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
• Pembentukan vitamin D.
Surgery
LUKA
Surgery
KLASIFIKASI BERDASARKAN KONTAMINASI
Clean-
Clean contamined
Wounds Wounds
luka bedah tak terinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem
●
merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi
●
pernafasan, pencernaan,genital dan urinari tidak terjadi. Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% – 5%. terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% – 11%.
Surgery
KLASIFIKASI BERDASARKAN KONTAMINASI
Dirty or
Contamine
Infected
d Wounds Wounds
termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan
●
Surgery
KLASIFIKASI BERDASARKAN KEDALAMAN LUAS LUKA
Surgery
KLASIFIKASI BERDASARKAN WAKTUNYA
Surgery
KLASIFIKASI BERDASARKAN PENYEBABNYA MEKANIK
Surgery
KLASIFIKASI BERDASARKAN PENYEBABNYA MEKANIK
Surgery
KLASIFIKASI BERDASARKAN PENYEBABNYA MEKANIK
Surgery
PENYEMBUHAN LUKA
Surgery
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
• Usia
• Nutrisi
• Infeksi
• Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi
• Hematoma
• Benda asing (pasir atau
mikroorganisme)
• Iskemia
• DM
• Obat
Surgery
KOMPLIKASI PEMYEMBUHAN LUKA
• Infeksi
• Perdarahan
• Dehiscence dan Eviscerasi. Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau
total. Eviscerasi adalah keluarnya pembuluh melalui daerah irisan.
Surgery
Prinsip Perawatan Luka
• Debridement
Seluruh materi asing/nonviable/jaringan nekrotik merupakan debris dan dapat
menghambat penyembuhan luka sehingga diperlukan tindakan untuk membersihkan
luka dari semua materi asing ini. Nekrotomi (pembuangan jaringan nekrotik) juga
termasuk dalam debridemen luka.
Jenis debridement
Conservatice Autolytic Mechanical
Surgical Wound
Debridement Debrideme Debrideme
(CSWD) nt nt
Merupakan tindakan
●
contohnya,
●
contohnya,
●
pembedahan
dengan
konservatif dibawah dengan menggunakan
anastesi untuk
mengangkat
menggunaka kasa basah-kering
jaringan necrotic. n Hydrogel. (wet to dry gauze).
Jenis debridement
Enzymatic Biosurgical
Debridement Debridement,
contohnya, dengan
●
contohnya dengan
●
Penyembuhan akan terjadi lebih cepat bila tepi-tepi kulit dirapatkan satu sama lain dengan hati-
hati. Tegangan dari tepi–tepi kulit harus seminimal mungkin atau kalau mungkin tidak ada sama
sekali. Ini dapat dicapai dengan memotong atau merapikan kulit secara hati–hati sebelum dijahit.
Tepi kulit harus ditarik dengan ringan, ini dilakukan dengn memakai traksi ringan pada tepi–tepi
kulit dan lebih rentan lagi pada lapisan dermal daripada kulit yang dijahit.
Setiap ruang mati harus ditutup, baik dengan jahitan subcutaneus yang dapat diserap atau dengan
mengikutsertakan lapisan ini pada waktu mmenjahit kulit
Jahitan halus tetapi banyak yang dijahit pada jarak yang sama lebih disukai daripada jahitan yang
lebih besar dan berjauhan.
Setiap jahitan dibiarkan pada tempatnya hanya selama diperlukan. Oleh karena itu jahitan pada
wajah harus dilepas secepat mungkin (48 jam–5 hari), sedangkan jahitan pada dinding abdomen
dan kaki harus dibiarkan selama 10 hari atau lebih.
Semua luka harus ditutup sebersih mungkin.
• Jarum jahit bedah
Jarum jahit bedah, yang lurus maupun yang lengkung, berbeda-beda
bentuknya. Perbedaan bentuk ini pada penampang batang jarum yang bulat
atau bersegi tajam, dan bermata atau tidak bermata. Panjang jarum pun
beragam dari 2-60 mm. Masing-masing berbeda kegunaannya, berbeda cara
mempersiapkan dan memasang benangnya.
Kelengkungan jarum berbeda untuk kedalaman jaringan yang
berbeda, sedangkan penampang batang jarum dipilih
berdasarkan lunak kerasnya jaringan. Jarum yang sangat
lengkung untuk luka yang dalam dan penampang yang bulat
untuk jaringan lunak dan yang bersegi untuk kulit. Jarum yang
bermata akan membuat lubang tusukan lebih besar, sedangkan
jarum yang tidak bermata yang disebut atraumatik akan
membuat lubang yang lebih halus
Teknik
Penjahitan
Luka
Profilaksis Tetanus
Imunisasi pasif
- ATS dari serum kuda
- Tetanus Immunoglobulin Human (TIGH).
Dosis ATS yang dianjurkan belum ada keseragaman pendapat
- 1500–3000 u i.m
- 3000–5000 u i.m.
Dosis TIGH: 250–500 u i.m
Imunisasi aktif
- DPT : diberikan untuk imunisasi dasar
DT: diberikan untuk booster pada usia 5 tahun; diberikan pada anak dengan
riwayat demam dan kejang
- TT: diberikan pada: ibu hamil dan anak usia 13 tahun keatas.
Profilaksis Antibiotik
Pencabutan Jahitan
Umumnya luka didaerah wajah memerlukan waktu 3-4 hari, di daerah lain
7-10 hari. Salah satu faktor penting dalam menentukan saat pencabutan
jahitan adalah tegangan pada tepi luka bedah. Tepi luka yang searah dengan
garis lipatan kulit tidak akan tegang, sementara luka yang arahnya tegak
lurus terhadap garis kulit atau yang dijahit setelah banyak bagian kulit
diambil, akan menyebabkan ketegangan tepi luka yang besar.
Bedah