Buruh : dulu identik dengan pekerjaan kasar, pendidikan rendah, dan penghasilan yg rendah (= istilah
kuli), kini sering dipakai sebagai sebutan utk kelompok tenaga kerja yg sedang memperjuangkan
program organisasinya.
Pekerja : untuk menunjukkan status hubungan kerja, seperti pekerja kontrak, pekerja tetap, pekerja harian,
pekerja honorer dsb.
Pengertian pekerja sangat luas, yakni setiap orang yg melakukan pekerjaan, baik di dalam hubungan
kerja maupun swapekerja.
Karyawan /Pegawai : lebih sering digunakan untuk data administrasi. Istilah yg sepadan dgn. pekerja
adalah karyawan, yakni org yg berkayra atau bekerja yg diidentikkan pada pekerjaan nonfisik, sifat
pekerjaannya halus, contoh karyawan bank dsb. Pegawai lebih sering digunakan untuk org yg bekerja
pada pemerintahan, Pegawai Negeri.
UU No. 22 Tahun 1957 tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan dan
UU No. 12 Tahun 1964 tentang Pemutusan Hubungan Kerja di Perusahaan Swasta.
UU No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh
UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
Defenisi Hukum Perburuhan/Hukum
Ketenagakerjaan
3
MOLENAAR
HUKUM PERBURUHAN
ADALAH SUATU BAGIAN DARI HUKUM
YANG BERLAKU, YANG MENGATUR
HUBUNGAN ANTARA BURUH DENGAN
BURUH, BURUH DENGAN MAJIKAN, BURUH
DENGAN PENGUASA.
MG. LEVENBACH
4
HUKUM PERBURUHAN
ADALAH HUKUM YANG BERKENAAN
DENGAN HUBUNGAN KERJA, DIMANA
PEKERJAAN DILAKUKAN DIBAWAH
SUATU PIMPINAN, DAN DENGAN
KEADAAN KEHIDUPAN YANG
LANGSUNG BERSANGKUT PAUT
DENGAN HUBUNGAN ITU.
IMAN SOEPOMO
5
HUKUM PERBURUHAN
ADALAH HIMPUNAN PERATURAN, BAIK
TERTULIS MAUPUN TIDAK TERTULIS YANG
BERKENAAN DENGAN SUATU KEJADIAN DI
MANA SESEORANG BEKERJA PADA ORANG
LAIN DENGAN MENERIMA UPAH.
RACHMAT TRIJONO
6
Hukum Ketenagakerjaan
adalah merupakan keseluruhan peraturan baik tertulis maupun
tidak tertulis yg mengatur mengenai ketenagakerjaan.
Peraturan tertulis a.l : UU, PP, Perpres, Permen dan Perda,
Yurisprudensi, Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan,
Perjanjian Kerja Bersama.
Peraturan tidak tertulis a.l : Adat dan Kebiasaan
Bentuk : Bentuk :
Perjanjian Kerja Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Perusahaan Ketenagakerjaan
Perjanjian Kerja Bersama Perjanjian Internasional : Perjanjian Bilateral /
Multilateral
Kebiasaan.
Konvensi Inti (Core Convention ILO): Conv. 87,
98, 29, 105, 100, 111, 138, 182.
LANDASAN TEORITIS
KAEDAH OTONOM
9
“HUKUM PERDATA”
LANDASAN TEORITIS
KAEDAH HETERONOM
10
11
Konsiderans :
Value Hukum
Ketenagakerjaan
Perlindungan
Perlindungan
terhadap
terhadap
pekerja/buruh dan 3 “s” perkembangan
keluarganya sesuai
kemajuan dunia
harkat & martabat
usaha
kemanusiaan
16
Kedudukan Pekerja dgn
Pengusaha
g:
Perusahaan
n
m ba
i
PEKERJA k se ial,
a s i,
Tid so om
kon tik.
e oli
p
kompensasi
Pembatasan-
pembatasan
hukum
17
Hakikat Hk. Ketenagakerjaan
Perlindungan terhadap tenaga kerja, yakni
dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar
pekerja/buruh dan menjamin kesamaan
kesempatan serta perlakuan tanpa
diskriminasi atas dasar apapun untuk
mewujudkan kesejahteraan pekerja/buruh
dan keluarganya dengan tetap
memperhatikan perkembangan kemajuan
dunia usaha.
(konsiderans huruf d UU No.13 Tahun 2003)
18
Tujuan Hk. Ketenagakerjaan
secara yuridis
19
Perlindungan Ketenagakerjaan
Perlindungan Sosial:
20
Perlindungan Ekonomis:
21
Perlindungan Teknis:
22
POLITIK HUKUM
PERBURUHAN/KETENAGAKERJA
AN BERDASARKAN SEJARAH
FH - UPH Medan
23
SEJARAH HUKUM
KETENAGAKERJAAN
• Periode sebelum
- proklamasi 17 Agustus
1945.
• Periode setelah
- proklamasi 17 Agustus
1945.
24
Periode sebelum Proklamasi 17 Agustus
1945
• Perbudakan
• Perhambaan dan
peruluran
• Rodi
• Poenale sanksi.
• Penjajahan
Jepang
25
PERBUDAKAN
Perbudakan terjadi apabila orang melakukan
pekerjaan pada orang lain dengan tidak mempunyai
hak apapun melainkan hanya mempunyai kewajiban
untuk melakukan segala pekerjaan dan melakukan
segala perintah, sedangkan majikan sebagai pihak
yang berkuasa mempunyai hak penuh tidak saja
terhadap perekonomiannya melainkan juga
terhadap hidup dan matinya budak tersebut;
Sir Thomas Stampord Raffles (Gubernur Jendral
Inggris 1811-1816) mendirikan The Java Benevolent
Institution 1816, suatu lembaga yang bertujuan
menghapus perbudakan;
26
Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan :
28
PERHAMBAAN
Thn. 1616 - larangan VOC untuk melakukan
perhambaan;
Thn. 1808 - Daendels melakukan pelarangan
perhambaan;
RR 1854, khususnya psl 118 dinyatakan larangan
beralihnya penghambaan pada anak-anak hamba
yang berutang dan larangan pengangkatan hamba
melalui laut;
S No. 43 thn. 1859 berisi larangan bagi 8 daerah di
luar Jawa untuk menerima perhambaan;
29
RODI ( KERJA PAKSA )
30
• Masa pendudukan Inggris TS Rafles, Rodi dilarang
karena mengganggu ketentraman penduduk dan banyak
menimbulkan korban jiwa bagi penduduk;
• Pemerintahan Hindia Belanda:
a. RR 1830 Psl. 80 memberikan kesempatan para
Penguasa menjalankan Rodi di bidang Perkebunan;
b. RR 1854 dikeluarkan ketentuan mengenai
pelaksanaannya di tiap-tiap daerah ditentukan sifat,
luas, macam, cara dan syarat-syaratnya;
Gubernur Jenderal D VAN TWIST tgl 3 September 1864
ditentukan adanya Rodi Umum dan Rodi Khusus;
31
S 1882 No.136 pada intinya melarang dilakukannya
Pancen/Rodi ;
S 1882 No.137 menetapkan :
32
• Konvensi ILO No. 29 telah diratifikasi Pemerintah
Hindia Belanda dengan S 1933 No. 261, berisi :
a. Mewajibkan setiap negara anggota ILO untuk
menghapuskan Rodi secepat mungkin;
b. Pemerintah tidak boleh mengizinkan adanya Rodi
untuk kepentingan perorangan, perusahaan
/perkumpulan;
c. Hanya orang laki-laki yang sehat dan berumur
antara 18-45 tahun yang boleh dikenakan wajib
Rodi, kecuali terhadap guru, murid-murid sekolah
dan Pejabat Pemerintah pada umumnya;
d. Harus dilakukan segala macam tindakan untuk
menjaga kesehatan pekerja Rodi;
33
POENALE SANCTIE
• Algemene Politea Strafreglement 1872 No. 111
menentukan : seorang yg tiada alasan yg dapat
diterima meninggalkan atau menolak melaksanakan
pekerjaannya dapat dipidana dengan denda antara
16 sampai 25 rupiah atau denda rodi 7 sampai 12
hari;
• Koeli Ordonantie 1880 No.133 yg pada intinya sbb:
a. Perjanjian kerja harus dilakukan secara tertulis
untuk jangka waktu 3 tahun;
b. Pekerja dgn. alasan apapun tidak diperkenankan
memutuskan hubungan kerja secara sepihak;
c. Perjanjian kerja harus terdaftar pada daerah
setempat;
34
Poenale sanctie dihapuskan pada tanggal 1
Januari 1942.
Akibatnya maka PHK secara sepihak oleh buruh
baik karena melarikan diri atau tidak mau kerja lagi
tidak lagi dikenakan pidana tetapi dikenakan
sanksi perdata berupa ganti rugi dengan cara
mengajukan gugatan perdata;
Untuk memungkinkan gugatan tersebut diaturlah
dalam psl 1601 s/d 1603 BW lama;
35
ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG
Romusha
Semacam kerja paksa yang dilakukan diluar batas
kemanusiaan, hanya mementingkan pemerasan
tenaga kerja tanpa memperhatikan keadaan tenaga
kerja, dilakukan secara terus menerus tanpa upah,
makanan yang diberikan kurang, banyak tenaga kerja
yang mati kelaparan atau dibunuh;
36
PERIODE SETELAH PROKLAMASI 17
AGUSTUS 1945
Orde lama
Orde baru
Era Reformasi :
- Habibi
- Gus Dur
- Megawati
- SBY
- Jokowi
37
ama : Pembentukan UU di bid. Perburuhan sangat progresif yg
Orde l sangat protektif melindungi kaum buruh :
Kondisi politik berubah, bawa perubahan yg membatasi gerak politik & ekonomis
buruh :
Larangan mogok kerja (Peraturan Penguasa Perang Tertinggi No. 4 Tahun 1960 ttg.
Pencegahan Pemogokan dan/atau Penutupan (lock out) di perusahaan2, jawatan2 dan
badan2 vital.
UU No.7 PRP/1063 ttg. Pencegahan Pemogokan dan/atau dan/atau Penutupan (lock out) di
perusahaan2, jawatan2 dan badan2 vital. 38
ar u
Ord eB
membengkak ekonomi
nya utang biaya tinggi
luar negeri,
kredit
perbankan yg pemusatan
tdk kekuasaan KKN
terkendali eksekutif
/krisis
perbankan
40
Era Habibi (1998-1999)
42
Era Megawati (2001-2004)
43
Era SBY (2004-2009) :
Intinya mempersiapkan kelembagaan, sistem dan tenaga kerja dlm
menghadapi pasar kerja yg fleksibel, terutama di era perdagangan bebas
44
Lanjutan....
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2005 ttg. Tata Kerja
dan Susunan Organisasi Lembaga Kerja Sama (LKS)
Tripartit.
Peraturan Pemerintah No.46 Tahun 2008 ttg. Perubahan
atas PP No.8 Tahun 2005 ttg. Tata Kerja dan Susunan
Organisasi Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit.
Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 ttg. Sistem
Pelatihan Kerja Nasional.
Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2007 ttg. Cara
Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan Penusunan
serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja.
45
Era JOKOWI (2014-sekarang)
46
Lanjutan ..
Nawacita :
Kebijakan : Kartu Sehat dan Kartu Pintar
Pembangunan infrastruktur mulai dari daerah pinggiran
agar biaya distribusi barang dan jasa lebih efektif dan
efisien.
47
Keputusan politik Kepentingan
politik/kepenti-
penguasa ngan rakyat?
Hukum / UU
̴ Moment
Opnaam
ketenagakerja
an
Hukum
Ketenagakerjaan
48
Pertanyaan :
1. Apa hakekat hk. Ketenagakerjaan?
2. Mengapa pemerintah harus memberikan perlindungan yg
seimbang kepada pekerja dan pengusaha?
3. Jelaskan ruang lingkup Hk. Ketenagakerjaan disertai dengan
penjelasannya.
4. Mengapa buruh/pekerja perlu dilindungi? Dan bagaimana UU
Ketenagakerjaan memberikan perlindungan kpd.
Buruh.pekerja?
5. Apa perlunya anda belajar Hk. Ketenagakerjaan?
6. Jelaskan mengapa Hk. Ketenagakerjaan itu disebut moment
opnaam, ditinjau dari sejarah.
7. Coba anda buat defenisi Hk. Ketenagakerjaan secara lengkap.
8. Pada masa pemerintahan siapa Hk. Ketenagakerjaan
mengalami perkembangan yg paling pesat? Berikan
argumentasi anda terhadap jawaban anda.
49
50