Anda di halaman 1dari 31

Perseroan Terbatas (PT)

Dasar Hukum

UU No 40 /2007 tentang Perseroan Terbatas


UU No 20/ 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
Peraturan Pemerintah No 29/2016 tentang Perubahan
Modal Dadar Perseroan Terbatas
Sebelumnya UUPT No 1/ 1995
Sebelumnya KUHD ( Pasal 36 -56)
Sebelumnya UU No 4 /1971
Saat ini beberapa ketentuan perubahan UU No 40/2007
ada di UU No. 11/ 2020 tentang Cipta Kerja
Pengertian
Dahulu dikenal dengan istilah Naamloze Vennotschaap (NV)
Istilah lain Corporate Limited (Co.Ltd)
Atau Serikat Dagang Benhard (SDN BHD)
Perseroan merujuk pada Modal PT (yg terdiri dari sero-sero atau saham saham
Terbatas merujuk pd pemegang yg mencakup hanya sebatas pd Nilai Nominal
semua saham yg dimilikinya

Menurut UU 40/2007 , Ps 1 ayat (1):


✓ badan hukum
✓ Merupakan persekutuan modal
✓ Didirikan berds. Perjanjian
✓ Melakukan kegiatan usaha
✓ Modalnya terbagi saham saham
✓ Memenuhi persyaratan yg dtetapkan dlm UUPT, serta peraturan
pelaksanaannya
Pengertian
Dahulu dikenal dengan istilah Naamloze Vennotschaap (NV)
Istilah lain Corporate Limited (Co.Ltd)
Atau Serikat Dagang Benhard (SDN BHD)
Perseroan merujuk pada Modal PT (yg terdiri dari sero-sero atau saham saham
Terbatas merujuk pd pemegang yg mencakup hanya sebatas pd Nilai Nominal
semua saham yg dimilikinya

Menurut UU 40/2007 , Ps 1 ayat (1):


✓ badan hukum
✓ Merupakan persekutuan modal
✓ Didirikan berds. Perjanjian
✓ Melakukan kegiatan usaha
✓ Modalnya terbagi saham saham
✓ Memenuhi persyaratan yg dtetapkan dlm UUPT, serta peraturan
pelaksanaannya
Pengertian
Karakter Perseroan Terbatas :
✓Pemegang saham, tidak bertanggung jawab secara pribadi atas
perserikatan yg dbuat atas nama PT, dna tdk bertanggungjawab
atas kerugian PT, melebihi nilai saham yg telah dimiliki – Ps. 3
ayat (1) UUPT
✓Ketentuan tsb tdk brlaku, apabila :
▪ Persyaratan PT sbg badan hk, belum atau tdk terpenuhi
▪ Pemegang saham tsb, baik langsung ataupun tdk langsung,
dengan itikad buruk memanfaatkan PT untuk kepentingan pribadi
▪ apalagi hingga mengakibatkan kerugian atau perbuatan melawan
hukum
▪ Secara melawan hukum menggunakan kekayaan PT, sehingga
tdk cukup u melunasi hutang – Ps. 3 ay (2) UUPT
Sehingga, Tanggung jawab terbatas/ limited liability dari
pemegang saham, bias hapus karena sebab tsb
Pengertian

Sistem Hukum Common Law (AS, Inggris), organ PT ada 2 saja


RUPS/ General Meeting of Shareholders & Direksi/ Board od
Director
Sistem Hukum Indonesia : RUPS, Dewan Komisaris, Direksi
Kedudukan PT adalah mandii/ Persona Standi in Judicio, tdk
tergantung pemegang sahamnya
Dalam PT hanya organ, yg dpt mewakili PT/Perseroan
menjalankan perusahaan
Kehendak dari pesero pengurus dianggap kehendak PT
PT dapat melakukan perbuatan hukum, mempunyai kekayaan &
utang, bertindak dengan perantaraan pengurusnya
PT asing, dgn tradisi Common Law, apabila investasi di
Indonesia, wajib menjadi PT dengan sistem hukum Indonesia
(PT.PMA), tunduk pada UUPT Indonesia, wajib memiliki 3 organ.
Pendirian PT

 Persyaratan material pendirian :


✓ Perjanjian antara 2 org atau lebih
✓ Dbuat dengan akta otentik
✓ Modal dasar pereroan
✓ Pengambilan saham saat perseroan didirikan

 Langkah Mendirikan PT:


✓ Persiapan (Kesepakatan yg akan dituangkan dlm perjanjian, yg akan dituangkan dlm
akta notaris, sbg akta pendirian)
✓ Pembuatan akta pendirian (memuat AD & keterangan lain terkait pendirian perseroan,
dilakukan dihadapan notaris)
✓ Pengajuan Permohonan (sistem IT & didahului dgn pengajuan nama perseroan)
✓ Pengesahan oleh Menteri Hukum & HAM (jika dikuasakan, hnya dpt dilakukan notaris)
– 60 hr sejak tgl akta pendirian ditandatangan, beserta keterangan & dokumen
pendukung
✓ Jika sudah lengkap, Menteri menyatakan tdk keberatan
Pendaftaran

Setelah mendapat Pengesahan :


✓PT memperoleh status badan hukum
✓Direksi wajib mendaftarkan akta pendirian & pengesahan dlm Daftar
Perusahaan sesuai UU No 3/1982, tentang Wajib Daftar Perusahaan
✓Saat ini sesuai Peraturan Menteri Perdagangan/Permendag No 8/2020
tentang Pelayanan Perijinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik
dibidang Perdagagan
✓Pendaftaran selain setelah ada pengesahan baru, jg apabila ada akta
perubahan baru terkait perubahan Anggaran Dasar, Perubahan Data
Perseroan, dll dalam akta
✓Beda model bisnis beda ijin usaha, ex : utk bisnis jasa keuangan, bank,
fintech, peer 2 peer lending, payment getaway /ovo/dana/, dompet
digital/link aja/dll harus ada ijin dr lembaga jasa keuangan BI &OJK
✓Dilihat lagi B2C atau B2B/ penyedia jasa elektronik, dll ikut KBLI
Pendaftaran

✓https://izin.co.id/indonesia-business-tips/2019/12/10/pendirian-pt-di-
2020-panduan-persyaratan-dan-proses-lengkap/
✓https://oss.go.id/portal/informasi/content/panduan_non_perseorang
an
✓#9.
Pendaftaranhttps://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/175532/PP%20Nom
or%2024%20Tahun%202018.pdf
✓Pasal 22 ayat (2) huruf b PP tentang OSS, : bidang usaha, yaitu
bidang usaha yang diatur dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI)
✓Lembaga OSS saat ini menggunakan KBLI 2017 (Peraturan Kepala
Biro Pusat Statistik Nomor 19 Tahun 2017 ) : tentang Perubahan
Atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 95 Tahun 2015
tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (Peraturan
Kepala BPS 19/2017).
Perubahan Pasca UU Cipta kerja 11/2020
Status Badan Hukum
✓Pasal 7 ayat (4) UUPT, PT berstatus badan hukum setelah
adanya keputusan dari menteri.
✓Pasal 109 angka 2 UU Cipta Kerja, Perseroan berstatus badan
hukum setelah didaftarkan kepada menteri & mendapatkan
bukti pendaftaran (tidak perlu menunggu keputusan dari
Menteri seperti yang diatur dalam UU PT)

Pendirian, harus 2 org atau lebih, Pasal 7 ayat (7) UU PT :


✓ tidak berlaku bagi Persero yang seluruh sahamnya dimiliki
oleh negara;
✓atau Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring
dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian,
dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Tentang Pasar Modal.
Perubahan Pasca UU Cipta kerja 11/2020
Modal Dasar
✓Pasal 32 ayat (1) UU PT, memberikan batasan minimal
modal dasar PT paling sedikit Rp50 juta – untuk UMK
✓Pasal 109 angka 3 UU Cipta Kerja, PT wajib memiliki
modal dasar perseroan & besaran modal dasar perseroan
tsb ditentukan berdasarkan keputusan pendiri perseroan
(tdk ada Batasan minimal modal dasar, utk UMK)

Jumlah pesero
✓ Pasal 109 angka 5 UU Cipta Kerja ada pengaturan
khusus, bagi perseroan yang memenuhi kriteria usaha
mikro dan kecil (UMK) dapat mendirikan PT hanya dengan
1 orang saja
✓tidak diperlukan anggaran dasar, cukup pernyataan
pendirian perseroan, disahkan secara elektronik oleh
MenkumHAM
Struktur Permodalan PT
Modal
▪ Pasal 32 ayat (1) UUPT – Min 50 Juta
▪ Bank umum ikut PBI terbaru misal 3T, BPR DKI 5M/diluar
jawa bali 2M,dluar jawa bali 1M, wilayah lain dluarnya 500
Jt, Fintech 2M, dll
▪ Modal Dasar: seluruh nilai nominal yg mampu/dpt disetor
▪ Modal Ditempatkan : nominal yg disanggupi u disetor (25%
dr modal dasar, Ps 32 hrs disetor Penuh)
▪ Modal disetor : nominal diserahkan kekas PT (hrs uang
tunai/cash= kemampuan finansial dr perseroan yg baru
berdiri)
▪ Bentuk Setoran Modal – Ps 34 UUPT : dpt berupa, uang &
atau bentuk lain (jika bentuk lain ad penilai tdk terafiliasi, jk
benda tdk bergerak ada pengumuman dlm min. 1 surat
kabar, 14 hr stlah akta pendirian)
Struktur Permodalan PT
Saham
▪ Tiap saham hrs dkeluarkan atas nama pemilik, dgn nilai
nominal tertentu, hrs dcantumkan dlm Rupiah
▪ Direksi wajib membuat & menyimpan daftar pemegang
saham (Nama, alamat, jumlah, nomor, tanggal perolehan,
klasifikasinya misal seri A, seri B, jlh dsetor dr tiap saham,
jika saham digadaikan/fidusiakan wajib dibua data
pemegang gadai, jlh, nama, alamat, tanggal perolehan, tgl
pendaftaran)
▪ Klasifikasi saham - Ps. 53 ayat (3) UUPT (dgn hak suara
atau tanpa, hak khusus mencalonkan direksi & atau anggota
dewan komisaris, ada jangka waktu penarikan/penukaran,
saham dgn hak diutamakan apabila ad likuidsi atau
pembagian sisa kekayaan)
Struktur Permodalan PT
Saham
▪ Pemindahan hak atas saham, diatur dalam anggaran dasar
(pengutamaan penawaran pd pemegang saham,
persetujuan dr organ perseroan, persetujuan dari instansi
berwenang)
▪ Pemegang saham dpt menggugat apabila merasa dirugikan,
tdk adil, tdk wajar (dpt meminta agar sahamnya dbeli dgn
harga wajar jika tdk stuju dgn tndakan perseroan yg
merugikan seperti perubahan AD, pengalihan/penjaminan
>50% kekayaan bersih perseroan, penggabungan/
peleburan/ pengambilalihan /pemisahan
▪ Hak pemegang saham minoritas, apabila mewakili paling
sedikit 1/10 bagian dr seluruh saham, with hak suara yg sah
(dpt mengajukan gugatan ke PN setempat, thdp direksi or
komisaris atas kelalaiannya yg menyebabkan kerugian pd
perseroan. Dapat mengajukan permohonan pemeriksaan
PT, permohonan pembubaran PT)
Penggunaan Laba
▪ Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dr laba bersih
tiap tahun sebagai cadangan
▪ Kewajiban berlaku, apabila saldo laba positif
▪ Nominal penyisihan minimal 20% dr jlh modal ditempatkan
or modal disetor
▪ Jika blm mencapai 20 %, hnya boleh dgunakan u menutup
kerugian (yg tdk dpt dpenuhi oleh cadangan lain)
▪ Seluruh laba bersih, stelah dkurang penyisihan u
cadangan, dpt dibagi sbg dividen, jika saldo laba positif
(kcuali dtentukan dalam RUPS)
▪ Pembagian laba sebelum tahun buku berakhir dpt
dibagikan sbg dividen interim (jika diatur dalam AD)
▪ Pembagian dividen interim dpt dilakukan jika kekayaan
bersih perseroan tdk menjadi lebih kecil dari modal
ditempatkan plus disetor plus cadangan wajib
Penggunaan Laba
▪ Tdk boleh ganggu atau sebabkan PT gagal memenuhi
kewajibannya pd kreditur atau mengganggu kegiatan perseroan
▪ Ditetapkan berds keputusan direksi dgn persetujuan dewan
komisaris
▪ Jika after buku tahun berakhir, rugi stlah bagi dividen interim yg
dbagi ke pemegang saham hrs dkembalikan ke perseroan
▪ Direksi & dewan komisaris bertanggngjawab tanggung renteng
atas kerugian, dalam hal pemegang saham tdk dpt
mengembalikan dividen interim tsb
▪ Dividen yg tdk diambil after 5 tahun disimpan sbg cadangan
khusus
▪ RUPS mengatur cara pengembalian dividen yg sudah
dimasukkan dalam cadangan khusus
▪ Dividen yg sudah 10 tahun dalam cadangan khusus tdk diambil,
menjadi hak perseroan
Organ PT
RUPS, Pasal 1 butir 4 UUPT :
▪ Organ Perseroan yg kewenangannya tdk diberikan kepada Direksi
atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-
undang atau anggaran dasar,
▪ sebagai pemegang kekuasaan tertinggi RUPS mempunyai
kewenangan:
✓Mengangkat anggota Komisaris dan Direksi untuk jangka waktu
tertentu, termasuk untuk memberhentikannya sewaktu-waktu atau
mengangkatnya kembali apabila jangka waktu tertentu tersebut
berakhir (Pasal 80 jo Pasal 95 UUPT);
✓Menyetujui perubahan Anggaran Dasar PT (Pasal 14 UUPT)
✓Menyetujui rancangan penggabungan, peleburan dan pengalihan PT
(Pasal 102 ayat 3 jo Pasal 103 ayat 3 butir b UUPT)
✓Menyetujuai pembubaran PT (Pasal 114 UUPT)
✓Melakukan tindakan lainnya yang tidak diatur lebih lanjut dalam
anggaran dasar serta tidak dilimpahkan kewenangannya kepada
Direksi atau Komisaris (Pasal 1 butir 3 UUPT)
Organ PT
Komisaris
▪ Bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan,
▪ Pelaksanaan pengurusan secara umum kepada Perseroan
▪ Atau pelaksanaan usaha Perseroan kepada Direksi (Pasal 108
UU PT)
▪ Komisaris yang melakukan pengawasan mempunyai beban
tanggung jawab yang sama dengan Direksi.
▪ Pasal 116 UU PT, kewajiban komisaris :
✓Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan
salinannya
✓Laporan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya
dan/atau keluarganya pada Perseroan dan Perseroan lain
✓berikan laporan tugas pengawsan yang telah dilakukan selama
tahun buku yang sudah berjalan kepada RUPS.
Organ PT
Direksi
▪ menjalankan perseroan sesuai dengan tujuan dan maksud pendirian
perseroan.
▪ Direksi bisa WNI atau WNA.
▪ UU PT sendiri tidak mengatur kewarganegaraan Direktur.
▪ Pasal 46 ayat (1) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
“Tenaga kerja asing dilarang menduduki jabatan yang mengurusi
personalia dan/atau jabatan-jabatan tertentu (ex: Direktur HRD)
▪ Direksi berwenang melaksanakan pengurusan dengan kebijakan yang
tepat sesuai dgn UU dan/atau AD
▪ Kewajiban Direksi :
✓Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, risalah RUPS dan
risalah rapat direksi
✓ buat laporan tahunan untuk disampaikan kepada RUPS
✓Membuat dan menyimpan seluruh daftar, risalah dan dokumen
keuangan & dokumen Perseroan lainnya
Perijinan yang diperlukan
▪ Ijin PT yg hrs dpenuhi secara umum, adalah yg dikeluarkan o Menteri
Perindustrian & Perdagangan RI:
✓Ijin Usaha Industri
✓Ijin Perluasan Perusahaan
✓Surat Ijin Usaha Perdagangan
✓Persetujuan dr Kepala Kantor Pertanahan Kab/Kota : Ijin Lokasi/ HGB/
HGU/ Hak Pengelolaan
✓Persetujuan dr Kepala Pekerjaan Umum Dati II/Satuan Kerja Teknis
ats nama BupatiWalikota/Kepala Dinas Tata Kota
✓IMB
✓Ijin Undang undang gangguan/UUG/ HO/Hinder Ordonansi-
✓bg perushaaan industry atau dikawasan industri hrs dsertai AMDAL
dan ijin lingkungan
✓Persetujuan dari Menteri Tenaga Kerja: ijin kerja
WNA/Pendatang/IKTA
✓Ijin lain sesuai bidang usaha dari kementerian/ lembaga terkait
Bentuk Bentuk Khusus Perseroan Terbatas
PT. Penanaman Modal Dalam Negeri (PT PMDN)
▪ Pasal 5 ayat (1) UU 25/2007 memang PMDN dapat dilakukan dalam bentuk badan
usaha yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum bahkan usaha
perseorangan
▪ PMDN yang ada hingga saat ini, lebih banyak berbentuk badan hukum PT
▪ Ijin Khusus Bidang tertentu PMDN : Peraturan Presiden No. 44/ 2016 tentang Daftar
Bidang Usaha yang Tertutup & Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di
Bidang Penanaman Modal :
✓ menyerap banyak tenaga kerja; termasuk skala prioritas tinggi; termasuk
pembangunan infrastruktur;
✓ melakukan alih teknologi; melakukan industri pionir;
✓ berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan, atau daerah lain
yang dianggap perlu;
✓ menjaga kelestarian lingkungan hidup; melaksanakan kegiatan penelitian,
pengembangan, dan inovasi;
✓ bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengah atau koperasi;
✓ industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan yang diproduksi
di dalam negeri; dan/atau termasuk pengembangan usaha pariwisata.
Bentuk Bentuk Khusus Perseroan Terbatas
PT. Penanaman Modal Dalam Negeri (PT PMDN)
▪ Pasal 5 ayat (1) UU 25/2007 memang PMDN dapat dilakukan dalam bentuk badan
usaha yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum bahkan usaha
perseorangan
▪ PMDN yang ada hingga saat ini, lebih banyak berbentuk badan hukum PT
▪ Ijin Khusus Bidang tertentu PMDN : Peraturan Presiden No. 44/ 2016 tentang Daftar
Bidang Usaha yang Tertutup & Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di
Bidang Penanaman Modal :
✓ menyerap banyak tenaga kerja; termasuk skala prioritas tinggi; termasuk
pembangunan infrastruktur;
✓ melakukan alih teknologi; melakukan industri pionir;
✓ berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan, atau daerah lain
yang dianggap perlu;
✓ menjaga kelestarian lingkungan hidup; melaksanakan kegiatan penelitian,
pengembangan, dan inovasi;
✓ bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengah atau koperasi;
✓ industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan yang diproduksi
di dalam negeri; dan/atau termasuk pengembangan usaha pariwisata.
Contoh Fasilitas PMDN yg disesuaikan UU 11/2020

▪ Pasal 31A ayat (1) UU No 36 / 2008 tentang Perubahan


Keempat Atas UU No 7/ 1983 tentang Pajak Penghasilan
▪ Kepada Wajib Pajak yang melakukan penanaman modal di
bidang-bidang usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah
tertentu yang mendapat prioritas tinggi dalam skala
nasional dapat diberikan fasilitas perpajakan dalam bentuk :
✓pengurangan penghasilan neto max 30% dari jumlah total
investasinya
✓penyusutan dan amortisasi yang dipercepat
✓kompensasi kerugian yang lebih lama, tetapi tidak lebih dari
10 (sepuluh) tahun
✓pengenaan PPH atas dividen sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 26 sebesar 10% (sepuluh persen), kecuali
apabila tarif menurut perjanjian perpajakan yang berlaku
menetapkan lebih rendah.
Contoh Fasilitas PMDN yg disesuaikan dgn UU
11/2020
▪ Pasal 29A Peraturan Pemerintah No 45/ 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun
2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan
Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan :
✓wajib pajak badan dalam negeri yang melakukan
penanaman modal baru
✓ atau perluasan usaha pada bidang usaha tertentu yang
merupakan industri padat karya
✓dapat diberi fasilitas pajak penghasilan berupa
pengurangan penghasilan neto sebesar 60%
✓dari jumlah penanaman modal berupa aktiva tetap
berwujud
✓termasuk tanah yang digunakan untuk kegiatan usaha
utama apabila memenuhi ketentuan dalam pasal tersebut.
Bentuk Bentuk Khusus Perseroan Terbatas

PT Penanaman Modal Asing (PT PMA)


▪ merupakan pembentukan modal bisnis di Indonesia untuk
investor asing, dengan sepenuhnya menggunakan modal
asing atau sebagian dengan investor domestic
▪ investigasi aktivitas bisnisnya pada Negative Investment List
(NIL) atau Daftar Negatif Investasi (DNI),
▪ berisi mengenai batasan kepemilikan asing pada klasifikasi
bisnis yang sudah ditentukan, dikeluarkan dan disahkan oleh
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
▪ Setelah pendirian PT.PMA, menyerahkan Laporan Aktivitas
Investasi (LAI) & Laporan Pajak Bulanan (LPB), walaupun
perusahaan masih belum memiliki aktivitas & tanggungan
pajak
Bentuk Bentuk Khusus Perseroan Terbatas
PT Penanaman Modal Asing (PT PMA)
▪ Karakteristik utama :
✓Dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT)
✓Memiliki hak, dan juga kewajiban yang sama dengan perusahaan
domestik
✓Beroperasi di 1 spesifik area bisnis
✓Memiliki minimal 2 pemegang saham (Perseorangan atau Badan
hukum)
✓Struktur perusahaan minimal 2 orang (1 Komisioner, dan 1
Direktur)
✓Rencana investasi minimal Rp 10 miliar
✓Minimal modal yang disetor adalah sebesar Rp 2.500.000.000
(2,5 Miliar)
✓Dapat mensponsori karyawan WNA
Bentuk Bentuk Khusus Perseroan Terbatas
PT Penanaman Modal Asing (PT PMA)
▪ Kelebihan:
✓Memiliki minimal 2 pemegang saham (Perseorangan
atau Badan hukum)
✓Struktur perusahaan minimal 2 orang (1 Komisioner, dan
1 Direktur)
✓Izin lisensi lebih cepat dan mudah
✓Fasilitas kepabeanan khusus PMA.
✓Bea masuk lebih rendah.
✓Investor asing memiliki 100% atau kurang dari
perusahaan.
Bentuk Bentuk Khusus Perseroan Terbatas

PT Penanaman Modal Asing (PT PMA)


▪ Kekurangan:
✓Laporan wajib pajak bulanan.
✓Laporan wajib setiap 3 bulan kepada BKPM
✓Minimal rencana investasi sebesar 1.000.000 USD (10
Miliar)
PT sebagai Kelompok Usaha
▪ Anak perusahaan dilarang memiliki saham yg dikeluarkan oleh perusahaan
induknya– Ps 29 ayat (2) UUPT
▪ Ps 33 ayat (2) : jika saham perusahaan induk dbeli oleh perusahaan anak,
maka tdk diikuti hak suara dlm RUPS, tdk dperhitungkan dlm penentuan
kuorum
▪ Kelompok usaha ada parent company yg jadi holdingnya – tujuannya
menguasai saham or manajemen dr anak perusahaannya
▪ 2 hub dlm kelompok usaha :
✓ anak usaha perusahaan/subsidiary corporation (lebih dr 50% saham dmiliki
oleh induknya, akibatnya berwenang dlm RUPS missal penunjukan pengurus
dll)
✓ perusahaan afiliasi/affiliate company (saham dr induk <50%, ad kewajiban
kpd induknya perihal informasi penting missal keadaan keuangan,informasi
material, direksi/komisarisnya biasa adlh wakil dr induk, jd ada control dr
induk)
▪ Holding Company dibedakan menjadi :
✓ operating holding (hidup dr usahanya sendiri & dividen anak perusahaan)
✓ Investment Holding : tdk memiliki usaha sendiri, hanya dari dividen anak
usahanya
PT sebagai Kelompok Usaha
 Pihak terkait/ Pihak terafiliasi
▪ Belum ada ketentuan hukum khusus di Indonesia
▪ Mengacu pd PBI Perihal peminjam sbg kelompok peminjam
▪ Bank Indonesia menetapkan kriteria terkait BMPK/ Batas maksimum
pemberian kredit kpd pihak terafiliasi/pihak terkait
▪ Yang punya kepentingan untuk mengendalikan (pihak terkait, pengendali,
Perusahaan Afiliasi):
✓ Pihak terkait : Kepemilikan sahamnya 10 % atau lebih baik perseorangan,
badan, termasuk Dewan komisaris, anggota direksi, keluarganya, perorangan
yg memiliki saham 25% atau lebih & atau mengendalikan operasional,
pngambilan keputusan scr langsung /tdk langsung, Pejabat eksekutif Bank,
anak perusahaan bank dgn saham induk 25%)
✓ Pengendali – 50% atau lebih
✓ Afiliasi – 25 % atau lebih
✓ Total BMPK kpd kelompok peminjam max 10 %
✓ UU Penanaman Modal : Perusahaan yg dkendalikan, baik langsung maupun
tdk lansung oleh pihak yg sama a dalah terafiliasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai