Anda di halaman 1dari 19

MATA KULIAH

BUDIDAYA TANAMAN OBAT


PENTINGNYA HIDUP SEHAT DENGAN HERBAL

Oleh :
Hanif Fatur Rohman, S.P., M.P.
• Obat herbal banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia untuk mengatasi gejala
atau penyakit tertentu.
Apakah Herbal Berbahaya?
Meski obat ini terbuat dari bahan alami dan
sudah sejak lama digunakan, Perlu mengetahui
cara mengonsumsi obat herbal yang aman agar
terhindar dari efek sampingnya.  
• ALERGI
• TEKANAN DARAH TINGGI
• DETAK JANTUK TAK TERATUR
• GAGAL GINJAL
• Di Indonesia, obat herbal banyak dikonsumsi sebagai
jamu. Namun, kini obat herbal juga banyak tersedia
dalam bentuk bubuk, kapsul, pil, dan teh herbal.
Obat Herbal Berbahaya..!!
Macam Obat Herbal
Obat Herbal Tradisional
• Obat herbal jenis ini dikenal sebagai obat tradisional
atau Jamu.
• Bahan-bahannya sudah digunakan sejak turun-temurun
dan merupakan resep warisan budaya Indonesia.
• Obat herbal tradisional dikelompokkan lagi menjadi
jamu, obat herbal terstandar (OHT), dan fitofarmaka.

Fitofarmaka adalah obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan


khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan uji
klinik (pada manusia), bahan baku dan produk jadinya sudah distandarisasi.
Obat Herbal Nontradisional
• Obat herbal ini berasal dari bahan-bahan yang tidak
lazim digunakan secara tradisional di Indonesia, tetapi
berpotensi memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.
• Meski masih jarang digunakan di Indonesia, obat
herbal nontradisional telah digunakan di negara lain
secara turun-temurun.
Peredaran Obat Herbal
• Sebelum mengizinkan peredaran produk obat herbal,
BPOM RI akan melakukan serangkaian uji coba ilmiah
untuk memastikan apakah produk tersebut
mengandung zat-zat berbahaya.
• Namun, untuk obat herbal yang telah digunakan sejak
turun-temurun, seperti jamu, biasanya tidak perlu
dilakukan uji klinis lagi. Meski demikian, obat herbal
tradisional dapat dikembangkan menjadi obat herbal
terstandar (OHT) atau fitofarmaka, jika disertai dengan
bukti empiris dan data uji klinis serta nonklinis.
• Proses uji klinis suatu produk meliputi pengecekan
terhadap jenis dan bagian tumbuhan yang dipakai,
cara pengolahan bahan baku, dan metode ekstraksi
yang digunakan.
• Selain itu, obat herbal yang beredar di Indonesia tidak
boleh mengandung Bahan Kimia Obat (BKO), etil
alkohol lebih dari 1%, narkotika atau psikotropika, serta
bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan dan
berakibat fatal.
Efektivitas Obat Herbal secara Klinis

• Hampir semua tanaman yang digunakan sebagai obat


herbal memiliki efek antioksidan.
• Berkat kandungan antioksidan yang cukup tinggi, obat
herbal sering dikonsumsi untuk memelihara kesehatan
dan mengurangi risiko terjadinya berbagai penyakit,
seperti kanker, demensia, diabetes, dan aterosklerosis.
• Ada juga obat herbal yang memiliki sifat antiradang, antibakteri,
antijamur, dan antinyeri. Itulah sebabnya, obat herbal juga sering
digunakan untuk mengatasi demam dan nyeri karena peradangan
atau infeksi.

• Meski demikian, data mengenai efektivitas obat herbal untuk


pengobatan penyakit masih sangat terbatas. Meski ada banyak
orang yang merasa lebih baik setelah mengonsumsi obat herbal,
tidak sedikit pula yang mengalami efek samping, seperti
gangguan pencernaan, pusing, reaksi alergi, atau bahkan
keracunan.
• Meski secara umum dianggap alami, bukan berarti
obat herbal sepenuhnya aman, terlebih bila tidak
digunakan dengan benar. Oleh karena itu, Anda
sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter sebelum
mengonsumsi obat herbal, apalagi jika Anda memiliki
kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat
dari dokter.
Tips Aman Mengonsumsi Obat Herbal

Agar terhindar dari efek samping yang berbahaya, ada


beberapa tips mengonsumsi obat herbal:
• Pastikan produk herbal telah terdaftar di BPOM RI.
• Periksa tanggal kedaluwarsa produk.
• Ikuti petunjuk pemakaian dan dosis yang tercantum di
kemasan.
• Hubungi layanan konsumen produk herbal jika Anda ingin
mengetahui lebih jelas mengenai produk mereka.
• Konsultasi dulu ke dokter sebelum mengonsumsi obat herbal.
• Hentikan penggunaan obat herbal apabila gejala tidak
membaik atau justru semakin parah.
Tidak semua orang juga boleh mengonsumsi obat
herbal. Ada beberapa kelompok yang perlu menghindari
konsumsi obat herbal, yaitu:
• Ibu hamil dan menyusui
• Orang yang akan menjalani operasi
• Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti
gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal,
atau penyakit auto imun
Ingat !
Obat herbal tidak bisa dikonsumsi bersama obat-obatan
tertentu, seperti obat penurun tekanan darah, obat
pengencer darah, dan obat untuk diabetes, karena dapat
menimbulkan interaksi obat dan efek samping yang
serius.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai