1. Penjualan
2. Penerimaan kas
3. Retur penjualan dan potongan
4. Penghapusan piutang yang tak tertagih
5. Memperkirakan piutang tak tertagih
Kecuali penjualan tunai, setiap transaksi dan jumlah akhirnya akan masuk ke
salah satu dari rekening piutang atau cadangan piutang yang tak tertagih
(diasumsikan pengendalian internal pada golongan penjualan kredit dan tunai
sama)
Tabel 13-1 Pengelompokkan Transaksi, Rekening, Fungsi Bisnis dan Catatan
Serta Dokumen Yang Terkait untuk Siklus Penjualan dan Penagihan
Uang masuk Uang di Bank Memproses dan membutuhkan Pemberitahuan kiriman uang
(debet uang uang masuk Mencatat sementara uang
yang masuk ) masuk
File penerimaan tunai hasil
transaksi
Daftar atau jurnal uang
masuk
Tabel 13-1 ( sambungan )
Retur penjualan dan Retur penjualan Pemprosesan dan pembukuan Nota kredit
Potongan dan potongan retur penjualandan potongan Jurnal retur penjualan
Rekening piutang dan potongan
Beban piutang tak Piutang yang tak Menetapkan piutang yang Jurnal buku besar
Tertagih tertagih tidak ditagih
Cadangan piutang
yang tak tertagih
FUNGSI BISNIS, CATATAN DAN DOKUMEN
TERKAIT
GAMBAR 13-2 Metodologi untuk Desain Tes Pengawasan dan Tes Substantif Transaksi Penjualan
Memahami Pengawasan
Internal penjualan
Menilai rencana
Risiko pengawasan
Mengevaluasi keuntungan
Dan kerugian tes pengawasan
Prosedur Audit
Mendesain tes pengawasan
dan tes substantif transaksi Ukuran Sampel
Penjualan untuk mencapai Bagian yang dipilih
Sasaran audit
Waktu
GAMBAR 13-3 Bagan Struktur Personil Organisasi Hillsburg Hardware
Dewan Direksi
Direktur Max Mohr
Rick Chulick Mary Mohr
Start Fata
Pembelian dan
Manager Penjualan Pengawas
Pengawasan stok
Bob Jolly Erma Swanson
barang
Penerimaan Pengolah
Tenaga
Pengiriman Pembelian Pemesanan Data
pemasaran
Harry Oscar Reed Pam Dilley Virgil
luar kota
Morton Gillings
Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dari pengendalian
internal dalam memahami penilaian resiko pengendalian. Ada 4
langkah penting untuk penilaian tersebut.
1. Auditor memerlukan kerangka acuan untuk menilai resiko
pengendalian (kerangka untuk semua kelompok transaksi yaitu
6 transaksi yang berkaitan dengan audit).
2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal dan
kelemahan penting dalam penjualan
3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahan, auditor
menghubungkan keduanya dengan tujuan audit
4. Terakhir, auditor menilai risiko pengendalian pada masing –
masing tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan
kelemahan dari setiap tujuan. Langkah ini penting karena
mempengaruhi keputusan auditor tentang tes pengendalian dan
tes substantif
GAMBAR 13-4 Bagan Penjualan dan Penerimaan Hillsburg Hardware
BAGIAN PEMESANAN BAGIAN PENGIRIMAN PENGOLAHAN DATA RESEPSIONOS
Pam Bailley Jim Morton Virgin Gillings
Penerima Menerima
Pesanan Cek
Menyiapkan Kunci Data Data baru
pelanggan
Pesanan Daftar kirim transaksi transaksi rekening
Diprint out barang penjualan penjualan piutang Cek
Pesanan
Pelanggan Jurnal Data
Pencetakan
Penjualan rekening Menyiapkan
CO 2 rekening
piutang daftar
BI 4 sementara
Menyiapkan
Pesanan BI 3
SO 3 Daftar sementara
Pelanggan BI 2
CO Cek
Daftar kirim
barang BI 3
CO Data Kunci
Salinan Inv 2
transaksi Transaksi
SO 4 kirim Pencetakan
Inv 2 penerimaan Penerimaan
3 rekening
SO 3 2 tunai Tunai
Invoice
SO 2
Pesanan Untuk
Pelanggan Pelanggan Jurnal Daftar Form setoran
Penjualan sementara
Untuk Slip setoran
Pelanggan
1 1 2 Daf setoran
Cek
KET 1
Untuk Urutan berdasarkan alfabet
Pelanggan
2 Untuk 3
Urutan berdasarkan normal
Bank
3
Urutan berdasarkan tanggal
Kemampuan Membagi Tugas Kemampuan membagi tugas berguna untuk mencegah berbagai
kesalahan, baik disengaja maunpun tidak disengaja.
Otorisasi yang Tepat Auditor harus memperhatikan otorisasi dari tiga titik kunci : kredit harus benar –
benar disepakati sebelum penjualan berlangsung; barang – barang harus dikirimkan bila telah
diotorisasi dengan tepat; dan harga, termasuk didalamnya, biaya pengiriman, dan diskon harus
diotorisasi.
Kelengkapan Catatan dan Dokumen Dengan sistem ini, hampir tidak ditemui kesalahan untuk
menagih pelanggan jika semua faktur dilaporkan secara periodik
Dokumen Bernomor Urut (Prenumbered) Bertujuan untuk mencegah kesalahan penagihan atau
pencatatan penjualan dan pembuatan salinan penagihan serta pencatatannya.
Laporan Bulanan Agar efektivitasnya maksimum, semua perbedaan saldo di dalam rekening harus
diserahkan pada petugas yang tidak bertanggungjawab terhadap penanganan uang atau pencatatan
penjualan atau rekening piutang.
Prosedur Verifikasi Internal Penggunaan program komputer atau orang khusus untuk memeriksa
pemrosesan dan pencatatan transaksi yang berhubungan dengan sasaran audit.
Tabel 13-2 Transaksi Yang Berkaitan Dengan Sasaran Audit, Pedoman Pengawasan Yang Berlaku, Tes
Pengawasan, Kelemahan, Tes Substantif Transaksi Penerimaan Tunai Hillsburg Hardware
Catatan Penjualan Kredit disetujui secara Memeriksa pesanan Terdapat kelemahan Memeriksa
- yang pelanggan sebagai internal dalam jurnal penjualan
sesungguhnya otomatis oleh komputer bukti persetujuan memverifikasi dan data untuk
dikirim kepada dibanding dengan batas pelanggan (13e) berbagai transaksi yang
pelanggan pemberian kredit (C1) kemungkinan tidak umum dan
( keberadaan ) Penjualan didukung Memeriksa faktur pencatatan faktur jumlahnya besar
dengan otorisasi penjualan yang penjualan yang lebih (1)
pengiriman dokumen mendukung daftar dari satu (W1)
dan menyetujui pengiriman barang Menelusuri entri
pesanan pelanggan pesanan pelanggan jurnal penjualan
(C2) (13b) untuk mendukung
Rekening faktur dokumen,
penjualan berurutan (12) termasuk salinan
faktur penjualan,
Jumlah total Memeriksa jumlah daftar pengiriman
kuantitas yang total data sebagai barang, pesanan
dikirim dibandingkan kontrol awal bagi penjualan dan
dengan jumlah pencatat data (8) pesanan
tagihan (C6) pelanggan (14)
Rekening bulanan Memeriksa kembali
yang dikirim kepada rekening bulanan yang
konsumen (C9) dikirim (6)
Mencatat setiap Dokumen yang Melaporkan Menelusuri
transaksi penjualan dikirim dicatat dan secara berurutan dokumen yang
( kelengkapan) dilaporkan secara dokumen yang dikirim dengan
mingguan (C5) dikirim (10) menggunakan
jurnal penjualan
Jumlah total kuantitas Memeriksa jumlah untuk mengetahui
yang dikirim total data sebagai mana yang telah
dibandingkan dengan pengawasan awal masuk (11)
jumlah tagihan (C6) bagi pencatat data (8)
Tes pengawasan yang sesuai untuk setiap pembagian tugas biasanya hanya terbatas pada diskusi
dan pengamatan auditor dengan personil. Beberapa tes pengawasan pada Tabel 13-2 dilakukan
dengan menggunakan komputer. Pengawasan terakhir adalah kunci pengawasan untuk mencegah
penjualan fiktif.
Di dalam memutuskan tes substantif atas transaksi, beberapa prosedur biasanya digunakan untuk
setiap audit dengan mengabaikan yang lainnya, sementara yang lainnya tergantung pada
terpenuhinya pengawasan dan hasil dari tes pengawasan.
Prosedur audit yang digunakan dipengaruhi oleh internal dan tes pengawasan terhadap sasaran.
Menentukan tes substantif atas transaksi yang tepat pada prosedur penjualan relatif sulit sebeb
jumlahnya cukup banyak tergantung pada keadaan
Pencatatan Terhadap Penjualan Yang Terjadi. Untuk sasaran ini, auditor akan memperhatikan
tiga jenis kemungkinan kesalahan : penjualan yang masuk ke dalam jurnal tetapi tidak dilakukan
pengiriman, penjualan yang dicatat lebih dari sekali, dan pengiriman yang dilakukan untuk
pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan
Pencatatan Penjualan Dimana Pengirimannya Tidak Dilakukan Auditor dapat menelusuri dari
data yang dimasukkan ke dalam jurnal penjualan untuk meyakinkan bahwa salinan yang
menyangkut pengiriman dan dokumen pendukung lain yang ada.
Penjualan Yang Dicatat Lebih Dari Sekali Penjualan yang dicatat dua kali dapat diketahui
dengan memeriksa ulang daftar urut nomor dari catatan transaksi penjualan yang nomornya dicatat
dua kali.
Pengiriman Untuk Konsumen Palsu Penipuan jenis ini biasanya terjadi ketika orang yang
mencatat penjualan juga diberi hak untuk melakukan pengiriman. Pendekatan efektif lainnya untuk
mendeteksi tiga jenis kesalahan tersebut adalah dengan menelusuri kredit pada berkas induk
rekening piutang ke sumbernya.
Keberadaan Pencatatan Transaksi Penjualan Pada sebagian besar audit, tidak ada tes substantif
transaksi kelengkapan data untuk memeriksa penggelembungan pendapatan dan aset yang lebih
diperhatikan dalam audit transaksi penjualan dibanding pengecilannya.
Arah Tes Penting bagi auditor untuk memahami perbedaan antara menelusuri sumber dokumen
sampai ke jurnal dan menelusuri balik jurnal kembali ke dokumen sumber.
Salinan Berkas
Pesanan Dokumen Faktur Jurnal Buku = Induk
Pelanggan Pengiriman Penjualan Penjualan Besar Rekening
Piutang
Dimulai Dimulai
dengan dengan
kelengkapan keberadaan
Ketika mendesain prosedur audit untuk kelengkapan dan keberadaan, diawali dengan menelusuri
dokumen sangatlah penting. Ini disebut arah tes. Sebagai contoh, jika auditor memperhatikan
keberadaan tetapi menelusuri dari arah yang salah (dari dokumen pengiriman ke jurnal), maka
harus dilakukan audit yang serius untuk kekurangan pada keberadaan. Arah tes diperlihatkan pada
Gambar 13-5
Penjualan dicatat dengan akurat Pencatatan dengan akurat transaksi penjualan yang
menyangkut jumlah pengiriman barang yang dipesan, pembuatan tagihan dengan akurat untuk
jumlah barang yang dikirim, dan mencatat dengan akurat jumlah tagihan di dalam pembukuannya.
Tes substantif dalam tiap audit akan memastikan apakah setiap aspek telah dibuat dengan akurat.
Pencatatan Penjualan Yang Sesuai Dengan Klasifikasinya Pada umumnya tes penjualan untuk
kesesuaian klasifikasi merupakan bagian dari tes akurasi. Auditor menguji dokumen pendukung
untuk menentukan klasifikasi yang tepat dari satu transaksi dan membandingkannya dengan
rekening yang didebet.
Penjualan Dicatat dengan Tanggal Yang Benar Penjualan yang harus ditagih dan yang dicatat
segera setelah pengiriman dilakukan akan mencegah hilangnya transaksi dengan tidak sengaja
dari catatan dan untuk memastikan bahwa penjualan dicatat pada periode yang sesuai
Transaksi Penjualan Harus Dimasukkan di Dalam Berkas Induk dan Direkap Dengan
Benar Mencantumkan dengan tepat semua transaksi penjualan ke dalam berkas induk piutang
sanatlah penting karena keakuratan dalam pencatatannya akan mempengaruhi kemampuan klien
untuk menagih piutang yang belum dilunasi.
Kunci Pengawasan Internal (Kolom 2) Jika pengawasan penting untuk memenuhi salah satu
sasaran tidak memadai, maka kemungkinan kesalahan yang berkaitan dengan sasaran ditingkatkan
dengan mengabaikan pengawasan untuk sasaran lain
Tes Pengawasan (Kolom 3) Untuk setiap pengawasan internal pada kolom 2, auditor mendesain
sebuah tes pengawasan untuk memverifikasi efektivitasnya.
Kelemahan (Kolom 4) Kelemahan yang diidentifikasi oleh auditor mengindikasikan tidak adanya
pengawasan yang efektif. Auditor ada yang merespon kelemahan di dalam pengendalian internal
dengan memperluas tes subtantif transaksi untuk menentukan apakah kelemahan hasil dari
kesalahan yang signifikan.
Tes Substantif Transaksi (Kolom 5) Tujuan tes ini akan menentukan apakah ada kesalahan
keuangan di dalam transaksi penjualan. Tes subtantif transaksi tidak secara langsung berhubungan
dengan kunci pengawasan atau kolom tes pengawasan, tetapi luasnya tes subtantif transaksi
tergantung pada keberadaan pengawasan dan hasil tes pengawasan.
Untuk merubah format isian desain program menjadi format kinerja audit program yang dapat
diterapkan, prosedur harus dikombinasikan. Kombinasi tersebut akan dilakukan sebagai berikut :
Hapus prosedur yang ganda
Pastikan bahwa setiap dokumen akan diuji, semua prosedur akan diterapkan pada dokumen dan
C = Pengawasan ; W = Lemah
TABEL 13-3 Transaksi yang berkaitan Dengan Sasaran Audit, Petunjuk Pengawasan yang Berlaku,
Tes Pengawasan, Kelemahan, Tes Substantif Transaksi Penjualan Hillsburg Hardware
Sasaran Hasil Petunjuk pengawasan
yang berlaku Pengawasan Tes Kelemahan Tes Substantif Transaksi
Audit Transaksi
Meneliti apakah
Pencatatan Akuntan merekonsiliasi akuntan Memeriksa jurnal
penerimaan uang rekening bank (C1) merekonsiliasi penerimaan tunai dan data
tunai sebagai dana rekening bank (3) transaksi yang tidak biasa
yang benar-benar Jumlah total dan jumlahnya besar (1)
diterima perusahaan penerimaan uang tunai Memeriksa jumlah
(keberadaan total data sebagai Menelusuri entri
dibandingkan dengan
kontrol awal bagi penerimaan tunai dari
rekapitulasi laporan
pencatat data (8) entri jurnal penerimaan
komputer (C4)
uang tunai hingga ke
rekening bank (19)
Menyiapkan bukti
penerimaan uang tunai (18)
Penerimaan uang Daftar sementara Meneliti daftar Daftar sementara Peroleh daftar sementara
tunai dicatat pada penerimaan uang tunai sementara penerimaan kas tidak penerimaan tunai dan
jurnal penerimaan disiapkan (C2) uang tunai (4) digunakan untuk menelusuri jumlahnya
tunai membuktikan pada jurnal penerimaan
Cek disahkan secara Meneliti keabsahan
(kelengkapan) penerimaan uang tunai, ke rekening bank
ketat (C3) yang dibuat oleh
tunai (W1) (15)
Jumlah total bagian pembukuan (5)
penerimaan uang tunai Memeriksa jumlah total
dibandingkan dengan data sebagai kontrol
rekapitulasi rekening di awal bagi pencatat data
komputer (C4) (8)
Rekening koran
dikirim kepada Memeriksa apakah
pelanggan setiap raekening bulanan
bulan (C5) telah dikirim (6)
Meneliti apakah
Penerimaan tunai Akuntan merekonsiliasi akuntan Membandingkan rekening
disetor dalam Rekening Bank (C1) merekonsiliasi sementara dengan salinan
jumlah yang sama Jumlah total rekening bank (3) formulir setoran (16)
diterima (akurasi) penerimaan tunai Memeriksa jumlah Membuat rekening
dibandingkan dengan total data sebagai piutang tunai dan
rekapitulasi rekening kontrol awal bagi menelusuri jumlahnya
komputer (C4) pencatat data (8) hingga jurnal penerimaan
Rekening yang dikirim Memeriksa apakah tunai, pemeriksaan nama
kepada pelanggan rekening bulanan dan tanggalnya (15)
setiap bulan (C5) telah dikirim (6) Menyiapkan bukti
penerimaan uang tunai (18)
Transaksi Transaksi Memastikan bukti- Memastikan daftar
penerimaan tunai penerimaan tunai bukti verifikasi internal sementara klasifikasi
diklasifikasi secara diverifikasi secara (15) rekening yang tepat (17)
tepat (klasifikasi) internal (C6)
Penerimaan tunai Prosedur membutuhkan Meneliti kas yang Membandingkan tanggal
dicatat sesuai pencatatan kas yang tidak tercatat pada rekening setoran per
dengan tanggalnya dibukukan setiap hari waktu yang tepat (4) bank tanggal dalam
(waktu) (C7) jurnal penerimaan tunai
dan sementara
penerimaan tunai (16)
Penerimaan tunai Rekening dikirim kepada Meneliti apakah Menelusuri entri
benar-benar masuk pelanggan setiap bulan rekening untuk tertentu dari jurnal
ke dalam berkas (C5) pelanggan dikirim penerimaan hingga
induk piutang dan Secara otomatis setiap bulan (6) berkas induk piutang
direkapitulasi komputer membukukan dan memeriksa tanggal
Menguji bukti-bukti
dengan tepat transaksi pada berkas dan jumlahnya (20)
berkas induk
(pembukuan dan induk piutang dan buku
piutang disesuaikan Menelusuri kredit tertentu
rekapitulasi) besar (C8)
dengan buku besar dari data rekening piutang
Berkas induk piutang sampai ke jurnal
disesuaikan dengan Menguji bukti-bukti
berkas induk piutang penerimaan tunai dan
buku besar yang memeriksa tanggal dan
dibukukan setiap bulan disesuaikan dengan
buku besar (7) jumlahnya (21)
(C9)
BAB 14
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES
SUBSTANTIF TRANSAKSI
Desain tes pengawasan dan tes substantif transaksi yang diperlukan untuk
melaksanakan audit siklus penjualan dan penagihan. Sebelum tes dilakukan, auditor
harus menentukan ukuran dan nomor sampel setiap prosedur audit dari populasi. Ketika
auditor memutuskan untuk memilih kurang dari 100 persen dari populsi yang akan diuji
untuk membuat kesimpulan tentang populasi, maka disebut sampel audit. Kapan
ukuran sampel yang cukup besar digunakan mengevaluasi populasi? Apakah keakuratan
sampel representatif untuk informasi akuntansi?
MERENCANAKAN SAMPEL
1. MENENTUKAN TUJUAN PENGUJIAN AUDIT.
2. MENENTUKAN SAMPLE AUDIT APAKAH YANG DAPAT DIAPLIKASIKAN.
3. MENENTUKAN ATRIBUT DAN KONDISI PENGECUALIAN.
4. MENENTUKAN POPULASI.
5. MENENTUKAN UNIT SAMPLE.
6. MENENTUKAN TOLERANSI TINGKAT PENGECUALIAN.
7. MENENTUKAN RISIKO YANG DAPAT DITERIMA DALAM MENILAI RISIKO PENGAWASAN
TERLALU RENDAH.
8. MENENTUKAN TINGKAT PENGECUALIAN POPULASI.
9. MENENTUKAN UKURAN SAMPLE AWAL.
MENGEVALUASI HASIL
12. MENGGENERALISASIKAN SAMPLE PADA POPULASI
13. MENGANALISIS PENGECUALIAN.
14. MEMUTUSKAN DITERIMANYA POPULASI.
SELURUH SASARAN TES HARUS DIKAITKAN DENGAN SIKLUS TRANSAKSI YANG SEDANG
DIUJI EFEKTIVITAS PENGAWASAN INTERNALNYA PADA PENERIMAAN TUNAI DAN PENJUALAN
SERTA UNTUK MENENTUKAN APAKAH TRANSAKSI PENERIMAAN TUNAI DAN PENJUALAN
BERISI KESALAHAN KEUANGAN. PROGRAM AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN YANG
DILAKUKAN UNTUK HILLSBURG HARDWARE TERDAPAT PADA GAMBAR BERIKUT.
Istilah Yang Digunakan Dalam Sampel Audit
Istilah Definisi
Perhitungan tertinggi jumlah pengecualian (CUER) Jumlah tertinggi pengecualian di dalam populasi didasarkan pada ARACR
APLIKASI SAMPLE AUDIT YANG DIRENCANAKAN AUDITOR DITUJUKAN
UNTUK MEMBUAT KESIMPULAN TENTANG POPULASI YANG DIDASARKAN
PADA SAMPLE. AUDITOR PERLU MENGUJI PROGRAM AUDIT DAN
Sample audit yang tidak sesuai dengan dua hal pertama adalah prosedur
MEMUTUSKAN PROSEDUR
analisis dalam AUDIT
program DIYang
audit. MANA SAMPLE
pertama AKAN
adalah DIAPLIKASIKAN.
prosedur analisis di
mana sample tidak sesuai. Yang kedua adalah prosedur observasi untuk
ketiadaan dokumentasi untuk menentukan sample audit.
Table berikut memperlihatkan adanya prosedur audit untuk siklus
penjualan pada Hillsburg Hardware Co. di mana sample audit sesuai.
Prosedur Audit Hillsburg Hardware Co.
PROSEDUR KOMENTAR
Pengiriman Barang
10. Urutan laporan dokumen pengiriman Untuk mengerjakan ini mungkin saja dengan pemilihan sample secara
2. Jumlah dan data lainnya di dalam arsip asli Jumlah catatan dalam arsip asli berbeda dengan jumlah catatn di dalam jurnal
sesuai dengan entri dari jurnal penjualan penjualan
(prosedur 13a).
3. Jumlah dan data lainnya pada salinan faktur Nama pelanggan dan nomor rekening pada faktur berbeda dengan catatan
penjualan sesuai dengan entri jurnal penjualan informasi dalan jurnal penjualan
(prosedur 13b).
4. Bukti bahwa harga, perkaliannya, dan footing teks Tidak ada paraf yang memadai verifikasi pada harga, perkalian dan footing
telah diperiksa (pada bagian awal dan jumlah yang
benar) ( prosedur 13b).
5. Kuantitas da data lainnya pada bill of lading sesuai Kuantitas barang yang dikirim berbeda dengan kuantitas yang ada pada salinan
dengan salinan faktur penjualan dan (prosedur 13c). faktur penjualan.
6. Kuantitas dan data lainnya pada esanan penjualan Kuantitas pada pesanan penjualan berbeda dengan kuantitas pada salinan
sesuai dengan saliana faktur penjualan (prosedur 13d). faktur penjualan
7. Kuantitas dan data lainnya pad pesanan pelnggan Nomor produk dan deskripsi pada pesanan dari pelanggan berbeda dengan
sesuai dengan salinan faktur penjualan (prosedur 13d). informasi yang ada pada salinan faktur penjualan.
8. Kredit yang disetujui (prosedur 13e). Tidak adanya paraf adanya persetujuan kredit.
9. Untuk catatan penjualan di dalam jurnal penjualan, Bill of lading tidak dilekatkan dengan memilki salinan faktur penjualan dan
arsip dokumen pendukung, termasuk di dalamnya pesanan pelanggan.
salinan faktur penjualan, bill of lading, pesanan
penualan dan pesanan pelanggan (prosedur 14).
ATRIBUT KEPENTINGAN DAN KONDISI PENGECUALIAN YANG LANGSUNG
DARI PROSEDUR AUDIT DI MAN AUDITOR TELAH MEMUTUSKAN UNTUK
MENGGUNAKAN SAMPEL AUDIT. SAMPLE FAKTUR PENJUALAN AKAN
DIGUNAKAN UNTUK MEMVERIFIKASI ATRIBUT. KETIADAAN SATUPUN ATRIBUT
MATERI SAMPLE AKAN MENADI PENGECUALIAN BAGI ATRIBUT. ADALAH
PENTING UNTUK DICATAT BAHWA DOKUMEN YANG HILANG DAN KESALAHAN
TIDAK SELALU MENGAKIBATKAN PENGECUALIAN APABILA AUDITOR SECARA
KHUSUS MENENTUKAN KONDISI PENGECUALIAN.
TER adalah hasil penilaian auditor. TER yang pantas adalah pertanyaan
kelengkapan dan keberadaan semua dokumen serta pengaruhnya dalam
menentukan dan pentingnya atribut dalam rencana audit. Sebagai contoh,
seandainya pengawasan internal digunakan untuk mendukung penilaian
risiko pengawasan yang rendah untuk sasaran, TER akan rendah untuk
atribut ini dibandingkan jika pengawasannya dua kali lipat yang
digunakan untuk mendukung penilaian risiko pengawasan rendah untuk
sasaran.
UNTUK AMPEL AUDIT DALAM TES PENGAWASAN DAN TES SUBTANTIF
TRANSAKSI, RISIKONYA DISEBUT RISIKO DITERIMANYA PENILAIAN RISIKO
PENGAWASAN TERLALU RENDAH (ACCEPTABLE RISK OF ASSESSING
CONTROL RISK TOO LOW). ARACR ADALAH RISIKO AUDITOR DALAM
MENERIMA PENGAWASAN YANG (ATAU TINGKAT KESALAHAN KEUANGAN
DalamDITOLERIR)
YANG DAPAT
menentukanKETIKA
ARACRTINGKAT
yang sesuai dengan keadaan,
PENGECUALIAN
auditor harus
POPULASI LEBIH
menggunakan pertimbangan terbaiknya. Makin rendah penilaian risiko
BESAR DISBANDING TER. makin rendah penilaian ARCAR yang dipilih dan
pengawasan maka
merencanakan tes rincian saldo. Jika nilai risiko pengawasan di bawah
maksimum, tes pengawasan harus dilakukan. Dalam beberapa hal,
pengujian ini boleh dilaksanakan sebagai bagian dari prosedur untuk
mengetahui pengawasan internal.
DEFINISI SIFAT – TES FUNGSI TAGIHAN PADA PERUSAHAAN HILLSBURG HARDWARE CO.
KLIEN : HILLSBURG HARDWARE AKHIR TAHUN : 31/12/02
CAKUPAN AUDIT : MENGUJI TES SUBTANTIF DAN KENDALI UKURAN POPULASI : 5.764
TRANSAKSI FUNGSI PENAGIHAN
MENENTUKAN SASARAN : MENGUJI SALINAN FAKTUR PENJUALAN DAN HUBUNGAN ANTARA DOKUMEN DENGAN SYSTEM TERTENTU YANG MEMILIKI FUNGSI
SEBAGAI TUJUAN DAN SEBAGAI GAMBARAN DARI PROGRAM AUDIT.
MENENTUKAN POPULASI YANG TEPAT (TERMASUK STRARIFIKASINYA JIKA ADA) : FAKTUR PENJUALAN PADA PERIODE 1/1/02 HINGGA 31/12/02. NOMOR FAKTUR
PRTAMA = 3689, NOMOR FAKTUR TERAKHIR = 9452.
MENENTUKAN UNIT SAMPLE, POPULASI ORGANISASI, PROSEDUR PEMILIHAN SECARA ACAK : NOMOR FAKTUR PENJUALAN, URUTAN CATATN DI DALAM JURNAL
PENJUALAN; COMPUTER YANG MELAKUKAN PENGACAKAN ANGKA
2. Jumlah dan data lainnya dalam arsip asli yang sesuai 1 4 Medium 100
dengan entri jurnal penjualan (prosedur 13a)
Transaksi yang signifikan dan berkaitan » Saldo yang signifikan tingginya » TER 4%
dengan jumlah saldo Yang diharapkan » Saldo signifikan » TER 5%
oleh pengawasan internal mempunyai » Saldo yang signifikan rendahnya » TER 6%
efek.
Auditor dapat menetapkan perbedaan tingkat TER dan ARACR untuk atribut yang berbeda
dalam setiap tes audit.Tabel 14-4 dan 14-5 menjadi acuan ilustratif untuk penetapan TER dan
ARACR.Acuan ini tidak dapat digunakan untuk mewakili seluruh standar profesional,jenis standar
acuan untuk staf CPA dibuat sendiri.
Perkiraan tingkat pengecualian populai harus dibuat untuk merencanakan ukuran sampel
yang sesuai.jika perkiraan tingkat pengecualian populasi (Estimated Population Excetion Rate)
rendah,maka ukuran sampel yang kecil akan mencukupi tingkat pengecualian yang dapat ditolerir
auditor.oleh karena itu perkiraan yang diperlukan kecil.dengan kata lain, agar lebih tepat,perkiraan
tingkat pengecualian populasi harus didasarkan pada data sampel yang lebih besar.
Pada umumnya,hasil dari audit tahun lalu digunakan untuk membuat perkiraan yang ini.jika
tahun lalu tidak ada atau jika dianggap tak dapat dipercaya, audit dapat mempersiapkan sampel
kecil dari populasi tahun yang sekarang untuk tujuan ini. Tidaklah terlalu kritis untuk membuat
perkiraan yang tepat sebab tingkat pengecualian sampel tahun sekarang dapat digunakan untuk
memperkirakan karakteritik populasi.
TABEL 14-5 Panduan ARACR dan TER Untuk Sampel Nonstatistik :Tes Subtantif Transaksi
Empat faktor untuk menentukan ukuran sampel awal untuk sampel audit :
suatu karakteritik sampel nonstatistik yang penting dibandingkan dengan metode statistik adalah
pentingnya menentukan ukuran sampel menggunakan pertimbangan profesional metode nonstatistik
dibandingkan dengan menggunakan kalkulasi rumusan statistik.disebut sebagai ukuran sampel awal
sebab tingkat pengecualian dalam sampel harus dievaluasi sebelum mengetahui apakah sampel cukup
besar memenuhi sasaran tes.
Kepekaan ukuran sampel untuk faktor perubahan pemahaman yang baik konsep yang
mendasari sampel audit, sangat menolong untuk memahami efek mengubah keempat faktor yang lain
tidak diubah.
Tabel 14-6 menggambarkan meningkatnya efek terhadap keempat faktor;pengurangan pengaruhnya
akan terbalik.
Kombinasi dua faktor mempunyai efek terbesar pada ukuran sampel: TER minus
EPER.perbedaannya pada ketepatan dalam menentukan rencana sampel.ketika perkiraan keteptannya
lebih kecil,maka perkiraan yang lebih tepat,diperlukan sampel lebih besar.
Gambar 14-2 meringkas perbedaan ukuran sampel.
Adalah tidak tepat bila auditor menyimpulkan bahwa tingkat pengecualian populasi
adalah sama dengan tingkat pengecualian sampelnya kecil. Karena metode
nonstatistik,memiliki dua arah untuk menggeneralisasikan sampel untuk populasi.
Analisa Pengecualian
Setelah ukuran sampel awal untuk aplikasi sampel audit telah dihitung,auditor harus
memilih materi dalam populasi sebagai contoh. Sampel dapat terpilih dengan menggunakan
metode nonprobabilistik atau probabilistik.Untuk memperkecil kemungkinan klien mengubah
materi sampel,auditor metisnya tidak menginformasikan kepada klien materi sampelnya.
Audiot perlu juga mengawasi sampel setelah klien menyediakan dokumen.
Tingkat pengecualian sampel (Sampel Exception Rate ) dapat dengan mudah dihitung dari
hasil sampel. Jumlahnya akan sama dengan tingkat pengecualian yang dibagi dengan ukuran
sampel. Gambar 14-3 meringkas tingkat pengecualian untuk tes atribut ke1 sampai ke9.
TABEL 14-6 Efek dari Perubahan ukuran Sampel
Menentukan unit sampel,populasi organisasi,prosedur penarikan secara acak : Nomor faktur penjualan,urutan catatan di dalam jurnal penjualan;
angka acak yang dibuat komputer.
1. Menguji nomor faktur penjualan didalam jurnal penjualan (prosedur 12) 0 3 Sedang 75 75 0 0 3.0
2. Jumlah dan data lainnya dalam arsip yang sesuai dengan entri 1 4 Sedang 100 100 2 2 2.0
junal (prosedur 13)
3.Jumlah dan data lainnya didalam salinan faktur penjualan yang sesuai 1 4 Sedang 100 100 0 0 4.0
dengan entri jurnal penjualan (prosedur 13b)
4. Bukti bahwa harga,penambahannya dan pengecekan lainnya jumlah 1 4 Sedang 100 100 10 10 SER
awal dan kebenarannya (prosedur 13b) Melebihi
TER
5. Kuantitas dan data lainnya didalam surat tagihan sesuai dengan 1 4 Sedang 100 100 4 4 0
salinan faktur penjualan (prosedur 13d)
6. Kuantitas dan data lainnya didalam pesanan penjualan yang sesuai 1 6 Sedang 65 65 1 1.5 4.5
dengan salinan faktur penjualan (prosedur 13c)
7. Kuantitas dan data lainnya didalam pesanan pelanggan yang sesuai 2 8 Sedang 50 50 0 0 8.0
dengan salinan faktur penjualan(prosedur 13d)
8. Kredit yang disetujui oleh Rick Chulick (prosedur 13e) 2 8 Sedang 50 50 12 0 SER Mel
ebihiTER
9. Untuk mencatat penjualan didalam jurnal penjualan, arsip yang 1 6 Sedang 65 65 0 0 6.0
mendukung dokumen itu adalah salinan faktur penjualan, surat
tagihan,pesanan penjualan dan pesanan pelanggan (prosedur 14)
Menentukan Populasi yang Dapat Diterima
Seperti diperlihatkan dalam gambar 14-4, SER melebihi TER untuk atribut 4 dan 8,
sedangkan SER dan TER sama untuk atribut 5. karena semua atribut SER yang lain
kurang dari TER. Adalah penting untuk meneliti tingkat pengecualian untuk menentukan
penyebabnya dan untuk menarik kesimpulan masing-masing atribut yang diuji.
Ketika auditor menyimpulkan TER dan SER terlalu kecil untuk populasi bisa
diterima, atau ketika SER melebihi TER, auditor harus mengambil tindakan yang spesifik.
2 2 Kesalahan terjadi pada penempatan laporan yang salah dan Karena SER lebih besar dari pada TER, maka harus dilakukan
belum diselesaikan setelah beberapa bulan. Jumlahnya 2.500 penambahan pekerjaansubstantif. Menunjukan terjadinya
dolar dan 7.800 dolar. perpanjangan prosedur konfirmasi dan memperlihatkan sisa
yang tak tertagih sepenuhnya.
Gambar 14-6 Lembar Kerja Perecanaan BUkti untuk Memutuskan Tes Rincian Saldo
untuk Hilsburg Hardware Co.- Rek. Piutang
Kebenarannya
Kelengkap
Keberadaa
Nilai yang
pengungk
Penyajian
Klasifik
dicapai
terkait
Akura
Detail
annya
Batas
Pisah
nnya
yang
apan
dan
asi
si
Resiko audit yang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
dapat diterima
Resiko bawaan Rendah Rendah Rendah Rendah Rndah Sdang Sedang Rendah Rendah
Pengawasan resiko Rendah Sedang Rendah Tinggi Rndah Tinggi Tinggi Tak dapat Tak dapat
penjualan diterapkan diterapkan
Pengawasan resiko Rendah Sedang Rendah Rendah Sdang Rndah Tak dapat Tak dapat Tak dapat
penerimaan kas diterapkan diterapkan diterapkan
Pengawasan resiko Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Rendah Rendah
pengawasan tambahan
Tes substantif Hasil baik Hasil baik Hasil baik Hasil sedang Hasil baik Tak dapat Tak dapat Tak dapat Tak dapat
transaksi pada diterapka diterapkan diterapkan diterapkan
penjualan n
Tes substantif Hasil baik Hasil baik Hasil baik Hasil baik Hasil baik Hasil baik Tak dapat Tak dapat Tak dapat
transaksi pada diterapkan diterapkan diterapkan
penerimaan kas
Prosedur analitis
Merencanakan
pendeteksian resiko
untuk tes detail pada
saldo Kesalahan Laporan yang dapat ditoleransi sebesar $422.000
Merencanakan bukti
audit untuk tes detail
pada saldo
Setelah tes pengawasan dan tes substantif transaksi lengkap, auditor perlu melengkapi baris ke tiga sampai ke tujuh bukti rencana tabulas. Tabulasi Hilsburg Hardware diilustrasikan pada gambar 14-6.
Perhatikan baris ke satu dan ke dua yang telah dilengkapi pada bab terdahulu. Baris ke tiga sampai ke lima dokumen resiko pengawasan tambahan lainnya. Penilaian resiko pengawasan dalam Gambar
14-6 sama dengan rencana matrik penilaian resiko pengawasan Hillsburg Hardware, dengan modifikasi sebagai berikut :
Resiko pengawasan tinggi pada sasaran akurasi penjualan karena hasil yang tidak memuaskan untuk atribut 4 (prosedur 13b).
Resiko pengawan tinggi pada sasaran nilai penjualan didasarkanpada hasil untuk atribut 8 (prosedur 13e).
Memunculkan kembali keberadaan (kelengkapa) sasaran pada penerimaan tunai yang berhubungan dengan kelengkapan (keberadaan) sasaran pada rekening
piutang.
GAMABAR 14-17 Ringkasan dari Langkah Sampel Audit
MERENCANAKAN SAMPEL
1. Tentukan sasaran
2. Tentukan apakah sampel audit diterapkan
3. Tentukan atribut dan kondisi pengecualian
4. Tentukan populasi
5. Tenyukan unit sampel
6. Tetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditolerir
7. Tetapkan penilaian resiko pengawasan yang
paling rendah yang bisa diterima.
8. Perkiraan tingkat pengecualian populasi.
9. Tentukan ukuran sampel.
SAMPEL
10. Sampel
PEMILIHAN
Angka pengecualian
Bandingkan
MENGEVALUASI HASIL
Seluruh langkah untuk untuk sampel nonstatistik tampak pada Gambar 14-7. Walaupun gambar ini berlaku untuk
asmpel nonstatistik, 14 langkah dalam gambar juga dapat diterapkan untuk sampel statistik, yang akan dipelajari pada
bagian berikutnya. PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT BERDASAR STATISTIK
transaksi yang substantif adalah atribut sampel. Atribut sampel dan sampel nonstatistik mempunyai atribut, Tujuan 14-6
merupakan karakteristik yang untuk menguji populasi, tetapi atribut sampelnya menggunakan metode statistik.
Menentukan dan membuat
Lebih banyak persamaannya dibandingkan perbedaan dalam menerapkan atribut sampel dalam sampel nonstatistik nomor sampel dan distribusi
untuk tes pengawasan dan tes substantif transaksi. Ke-14 langkah yang dibahas digunakan untuk kedua pendekatan ini, dan sampel
istilah-istilah pentingya sama.
PEMBAGIAN SAMPEL
Distribusi sampel adalah frekuensi distribusi dari semua kemungkinan sampel dengan ukuran tertentu yang diperoleh
dari populasi yang memiliki beberapa parameter spesifik.
Atribut sampel didasarkan pada distribusi binomial. Distribusi binomial adalah distribusi semua kemungkinan
sampel dimana materi dalam populasi mempunyai satu dari dua kemungkinan, contoh, ya / tidak, hitam / putih, atau adanya
pengawasan penyimpangan / tidak ada pengawasan penyimpangan.
Distribusi sampel untuk contoh populasi tampak pada Tabel 14-7. Distribusi ini menunjukkan bahwa, materi 50
sampel dari populasi sangat besar dengan tingkat pengecualian 5 %, sampel seperti ini paling sedekit memperoleh 92.31 %
pengecualian (1-.0769).(Karena probabilistik tanpa pengecualiannya adalah 7.69 %, probabilistik lebih dari 0 adalah 92.31
%).
PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya,14 langkah yang dibahas untuk sample non statistic juga dapat
digunakan untuk atribut sample dalm tes atribut sample.
Merencanakan Sampel
1.Tentukan sasaran tes audit.Untuk setiap atribut sample dan sample nonstatistik.
2.Tentukan apakah sample audit dapat diterapkan.Untuk setiap atribut sample dansampel nonstatistik
3.Tentukan atribut dan kondisi pengecualian.
4.Tentukan populasi
5.Tentukan unut sample
6.Tetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditolerir
7.Tetapkan penilaian resiko pengawasan yang paling rendah yang bisa diterima
Konsep untuk menetapkan resiko ini sama untuk untuk sample statistic dan nonstatistik,hanya saja
metode penghitungannya yang berbeda.Sebab dari perbedaan ini membutuhkan kuantifikasi resiko ketika
auditor merencanakan untuk menentukan ukuran sample dan mengevaluasi hasil perhitungan statistic.
Empat factor yang menentukan ukuran sample awal untuk sample statistic dan non statistic :ukuran
populasi,TER,ARACR,dan EPER.Tabel digunakan untuk menentukan ukuran sample.Ada 2 tabel pada table
14.8 diambil dari acuan sample audit AICPA.Keduanya sama ,pengecualian yang pertama ARACRnya 5
persen dan yang kedua ARACR 10 persen.Tabelnya adalah “table satu sisi” yang berarti bahwa keduanya
memiliki tingkat pengecualian yang tinggi untuk ARACR ditentukan.
Penggunaan Tabel.Menggunakan table untuk menentukan ukuran sample awal terdiri dari 4 langkah:
1.Memilih tabel yang sesuai dengan ARACR
2.Menempatkan TER pada bagian atas tabel
3.Menempatkan EPER pada kolom paling kiri
4.Perhatikan kolom TER yang sesuai sampai bersilangan dengan baris EPER yang sesuai.Angka
pertemuan antar TER dan EPER adalah ukuran sample awal
TABEL 14.8 Menentukan Ukuran sampel untuk Nomor Sampel
ARACR 5 Persen
Batas angka
populasi
pengecualian Toleransi angka pengecualian (dalam persen)
(dalam persen) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 15 20
0 149 99 74 59 49 42 36 32 29 19 14
0.25 236 157 117 93 78 66 58 51 46 30 22
0.5 * 157 117 93 78 66 58 51 46 30 22
0.75 * 208 117 93 78 66 58 51 46 30 22
1 * * 156 93 78 66 58 51 46 30 22
1.25 * * 156 124 78 66 58 51 46 30 22
1.5 * * 192 124 103 66 58 51 46 30 22
1.75 * * 227 153 103 88 77 51 46 30 22
2 * * * 181 127 88 77 68 46 30 22
2.25 * * * 208 127 88 77 68 61 30 22
2.5 * * * * 150 109 77 68 61 30 22
2.75 * * * * 173 109 95 68 61 30 22
3 * * * * 195 129 95 84 61 30 22
3.25 * * * * * 148 112 84 61 30 22
3.5 * * * * * 167 112 84 76 40 22
3.75 * * * * * 185 129 100 76 40 22
4 * * * * * * 146 100 89 40 22
5 * * * * * * * 158 116 40 30
6 * * * * * * * * 179 50 30
7 * * * * * * * * * 68 37
ARACR 10 persen
0 114 76 57 45 38 32 28 25 22 15 11
0.25 194 129 96 77 64 55 48 42 38 25 18
0.5 194 129 96 77 64 55 48 42 38 25 18
0.75 265 129 96 77 64 55 48 42 38 25 18
1 * 176 96 77 64 55 48 42 38 25 18
1.25 * 221 132 77 64 55 48 42 38 25 18
1.5 * * 132 105 64 55 48 42 38 25 18
1.75 * * 166 105 88 55 48 42 38 25 18
2 * * 198 132 88 75 48 42 38 25 18
2.25 * * * 132 88 75 65 42 38 25 18
2.5 * * * 158 110 75 65 58 38 25 18
2.75 * * * 209 132 94 65 58 52 25 18
3 * * * * 132 94 65 58 52 25 18
3.25 * * * * 153 113 82 58 52 25 18
3.5 * * * * 194 113 82 73 52 25 18
3.75 * * * * * 149 98 73 52 25 18
4 * * * * * 218 98 73 65 25 18
4.5 * * * * * * 180 87 65 34 18
5 * * * * * * 160 115 78 34 18
5.5 * * * * * * * 142 103 34 18
6 * * * * * * * 182 116 45 25
7 * * * * * * * * 199 52 25
7.5 * * * * * * * * * 52 25
8 * * * * * * * * * 60 25
8.5 * * * * * * * * * 68 32
Gambar table 14.8 memperlihatkan sample yang dokumentasinya lengkap pada
tes atribut 1 sampai 9 pada table 14.3 Hillsburg Hardware Co.yang
menggunakan atribut sample
ARACR harus ditentukan dalam angka (10 persen) dalam aplikasi atribut
sample (gambar 14.8) Penentuan angka ARACR dipertimbangkan bersama
dengan penilaian EPER dan TER untukmenentukan masung-masing sample
pada atribut pada Tabel 14.8
Pemilihan sample dan melaksanakan prosedur audit
Pemilihan sample.
Melaksanaka prosedur audit
Mengevaluasi hasil
Generalisasi sample kepada populasi.Untuk atribut sample,auditor mengkalkulasi
batas retinggi (CUER) pada ARACR tertentu,kemudian menggunakan program
computer atau tabel khusus yang dibuat dari tabel statistic.
Penggunaan Tabel.Tabel untuk menghitung CUER meliputi 4 langkah berikut ini:
Pilihlah tabel yang sesuai dengan ARACR
Carilah angka pengecualian yang ada pada tes audit dibagian atas tabel
Carilah ukuran sample pada kolom paling kiri
Baca bagian angka yang sesuai dengan kolom pegecualian sampai bertemu
dengan pesilangan ukuran sample pada baris yang sesuai (CUER)
Mungkin saja terjadi ukuran sample tidak sepadan dengan tabel evaluasi atribut
sample,ketika ini terjadi umumnya ditambah.
Tabel ini berasumsi bahwa ukuran populasi yang sangat besar (tanpa batas)
mengakibatkan CUER lebih konservatif dibandingkan pada ukuran yang lebih
kecil.Sebab ukuran ukuran populasi terhadap ukuran sample dan secara spesifik
diabaikan.
Menganalisa pengecualian
menentukan populasi yang dapat diterima