Anda di halaman 1dari 28

‫ال َّس الَ ُم َع لَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ةُ هللاِ َو بَ َر َك اتُ ه ُ‬

MAKALAH
KAPITAL SELEKTA PAI
“SISTEM PEMBELAJARAN DAN PROFESI KEGURUAN”

DISUSUN OLEH : KELOMPOK II


NAMA : 1. TIKA RATNA SARI
2. ABROR HADIT AL FAJAR
3. EVI APRILIA
4. MIRI SEPTIANI
5. ELENA AYU NUR SELLA
SEMESTER : VI (ENAM)
DOSEN : M. SHOLIHIN , SPd.I

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH YAYASAN


PENDIDIKAN ISLAM (STIT- YPI) LAHAT
TAHUN AKADEMIK 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan wadah yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia ynag beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan dibutuhkan sosok yang
mampu menjadi tumpuan proses pendidikan itu berlangsung. Guru merupakan sosok
yang dibutuhkan dalam mewujudkan tujuan tersebut. Sebagai tenaga profesional yang
bertugas dalam mengajar, mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi para peserta didik sehingga sosok guru dibutuhkan dalam dunia
pendidikan.
Guru merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebuah profesi menuntut orang untuk
memiliki profesi tersebut. Begitu juga guru, profesi tersebut dituntut memiliki
kriteria dan syarat-syarat menjadi seorang guru. Selain syarat, profesi guru juga
dituntut peran
Beberapa untukgurumemiliki
yaitu : peran sertanya dalam duniapendidikan .
1. Sebagai pengajar
2. sebagai pendidik;
3. sebagai pembimbing;
4. sebagai tenaga profesional; dan
5. sebagai pemberharu. Untuk melaksanakan peran guru tersebut, guru harus
memerhatikan bagaimana dia mengimplementasika perannya dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami penulis akan
membahas mengenai syarat sesorang disebut sebagai guru dan apa saja
peran guru dalam dunia pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH C . T U J U A N D A N M A N FA AT

1. Bagaimana syarat menjadi guru ? 1. Untuk mengetahui syarat menjadi guru

2. Bagaimana peran guru sebagai pengajar ? 2. Untuk mengetahui peran guru sebagai
pengajar
3. Bagaimana peran guru sebagai pendidik ?
3. Untuk mengetahui guru sebagai pendidik
4. Bagaimana peran guru sebagai
4. Untuk mengetahui guru sebagai pembimbing
pembimbing ?
5. Untuk mengetahui guru sebagai tenaga
5. Bagaimana peran guru sebagai tenaga
professional
profesional ?
6. Untuk mengetahui guru sebagai pembaharu
6. Bagaimana peran guru sebagai
pembaharu ?
& MANFAAT

1. Agar mengetahui syarat menjadi guru


2. Agar mengetahui peran guru sebagai pengajar
3. Agar mengetahui guru sebagai pendidik
4. Agar mengetahui guru sebagai pembimbing
5. Agar mengetahui guru sebagai tenaga
professional
6. Agar mengetahui guru sebagai pembaharu
BAB II
PEMBAHASAN
A. SYARAT MENJADI GURU

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,


membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Guru menjadi salah satu komponen
penting dalam dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan guru merupakan titik
sentral didalam tenaga kependidikan yang berhubungan langsung dengan
peserta didik sehingga dijadikan sebagai tauladan bagi peserta didik.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh kesiapan
guru dalam mempersiapkan peserta didik melalui proses pembelajaran.
Menurut undang-undang RI no 14 tahun 2005 terdapat lima syarat menjadi seorang guru, yaitu
:memiliki kualifikasi akademik, artinya ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh
seorang guru sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan. Ijaah yang
harus dimiliki guru adalah ijazah jenjang sarjana S1 atau diploma IV sesuai dengan jenis, jenjang, dan
satuan pendidikan atau mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan standar nasional pendidikan.

Didalam Undang-Undang No 12 Tahun 1954 yang dikutip oleh Ngalim Purwanto


(1995:139) tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di sekolah untuk
seluruh Indonesia, pada pasal 15 dinyatakan tentang guru sebagai berikut :

“Syarat utama untuk menjadi guru, selain ijazah dan syarat-syarat yang mengenai
kesehatan jasmani dan rohani, ialah sifat-sifat yang perlu untuk dapat memberi
pendidikan dan pengajaran seperti yang dimaksud dalam pasal 3, pasal 4, dan
pasal 5 undang-undang ini.”
1. Memiliki ijazah
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Takwa kepada tuhan yang maha esa dan berkelakuan baik
4. Bertanggung jawab
5. Berjiwa nasional

Dalam Ngalim Purwanto (1995:143) terdapat beberapa sikap dan sifat guru
yang baik, diantaranya :

a. Adil

Menjadi seorang guru harus memiliki sifat adil kepada seluruh peserta didik. Tidak
membedakan peserta didik baik dari fisik maupun kemampuannya.

b. Percaya dan Suka Kepada Peserta Didik


c. Sabar dan rela berkorban
d. memiliki kewibawaan
e. penggembira
f. bersikap baik terhadap guru lainnya
g. Bersikap baik terhadap masyarakat
h. Menguasai mata pelajarannya
i. Suka terhadap mata pelajaran yang diberikannya
j. Berpengetahuan luas
PERAN GURU SEBAGAI PENGAJAR
a. Mengajar sebagai proses menyampaikan materi
pelajaran
Ada beberapa karakteristik yaitu :
Proses pengajaran berorientasi pada guru, artinya
guru berperan sebagai penyampai materi belajar atau
informasi kepada peserta didik sehingga guru harus
menyiapkan berbagai hal, misalnya bagaimana cara
menyampaikannya, media apa yang diperlukan, atau
metode apa yang tepat sesuai dengan materi yang akan
disampaikan.
MENGAJAR SEBAGAI PROSES MENGATUR LINGKUNGAN
Pandangan lain mengajar dianggap sebagai proses mengatur lingkungan dengan
harapan agar siswa belajar maka dalam kegiatan pembelajaran terdapat
beberapa karakteristik, yaitu :

a. Mengajar berpusat pada siswa, artinya mengajar tidak ditentukan oleh guru
tetapi ditentukan oleh siswa itu sendiri.
b. Siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa tidak dianggap sebagai organisme
pasif yang hanya sebagai penerima informasi, akan tetapi siswa dipandang
sebagai organisme aktif yang memiliki potensi untuk berkembang.
c. Proses pembelajaran berlangsung dimana saja, artinya proses pembelajaran
tidak hanya dilakukan didalam kelas saja. Siswa dapat memanfaatkan
berbagai macam tempat untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan sifat
materi pelajaran.
d. Proses pembelajaran berlangsung dimana saja, artinya proses pembelajaran
tidak hanya dilakukan didalam kelas saja. Siswa dapat memanfaatkan
berbagai macam tempat untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan sifat
materi pelajaran.
MENURUT SURYOSUBROTO (2002:9) TUGAS GURU DALAM PROSES
BELAJAR MENGAJAR DAPAT DIKELOMPOKKAN KEDALAM TIGA KEGIATAN,
YAITU :

1. Menyusun program pengajaran :


a. Program tahunan pelaksanaan kurikulum
b. Program semester/catur wulan
c. Program satuan pelajaran
d. Perencanaan program mengajar
e. Menyajikan/melaksanakan pengajaran :
f. Menyampaikan materi
g. Menggunakan materi mengajar
h. Menggunakan media/sumber belajar
i. Mengelola kelas/mengelola interaksi belajar mengajar
Click icon to add picture

2. Melaksanakan evaluasi :

a. Menganalisis hasil evaluasi belajar peserta didik


b. Melaporkan hasil evaluasi peserta didik
c. Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

Dapat disimpulkan bahwa peran guru sebagai pengajar


adalah proses guru mentransformasikan ilmu pengetahuan
kepada peserta didik dengan merencanakan pengajaran,
melaksanakan pengajaran, dan melakukan evaluasi
pengajaran.
3. PERAN GURU SEBAGAI PENDIDIK

UU Nomor 20 Tahun 2003, Bab XI Pasal 39 Ayat (2) menyebutkan bahwa guru
sebagai pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelejaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.

Menurut Slameto (2010: 97) bahwa dalam proses belajar mengajar, guru
mempunyai tuugas untuk mendorong, membimbing, dan memberikan fasilitas belajar
bagi siswa untuk mencapai tujuan.

Peran guru sebagai pendidik adalah menanamkan sikap, nilai, dan perilaku
melalui keteladanan sikap dan perilaku diri sendiri atau yang dipetik dari orang lain
untuk ditanamkan kepada anak didik. Guru sebagai pendidik adalah sebagai pribadi
yang memberikan bantuan, dorongan, pengawasan, dan pembinaan dalam
mendisiplinkan peserta didik agar menjadi patuh terhadap aturan sekolah dan norma
dalam masyarakat.
MENURUT AN NAHLAWI (1995) AGAR SEORANG GURU DAPAT MENJALANKAN FUNGSINYA
SEBAGAI PENDIDIK MAKA IA HARUS MEMILIKI SIFAT-SIFAT BERIKUT INI:
 

 Setiap pendidik harus memiliki sifat rabbani, yaitu memiliki ketaatan kepada Tuhan
Yang Maha Esa
 Seorang guru hendaknya menyempurnakan sifat rabbaniahnya dengan keikhlasan
 Seorang pendidik hendaknya mengajarkan ilmunya dengan sabar
 Seorang pendidik harus memiliki kejujuran dengan menerapkan apa yang dia ajarkan
dalam kehidupan pribadinya
 Seorang guru harus senantiasa meningkarkan wawasan dan pengetahuannya
 Seorang pendidik harus cerdik dan terampil dalam menciptakan metode pengajaran
yang variatif serta sesuai dengan situasi dan materi pelajaran
 Seorang guru harus mampu bersikap tegas dan meletakkan sesuatu sesuai proporsinya
 Seorang guru dituntut untuk memhami psikologi anak didiknya
 Seorang guru dituntut untuk peka terhadap fenomena kehidupan sehingga dia mampu
memhami berbagai kecenderungan dunia beserta dunia beserta dampak dan akibatnya
terhadap anak didik
 Seorang guru dituntut untuk memiliki sikap adil terhadap seluruh anak didiknya
Penalaran moral adalah proses sistematis untuk mengevaluasi kebajikan dan
mengembangkan pribadi yang konsisten dan tidak memihak serangkaian prinsip-
prinsip moral yang digunakan untuk hidup.

Tiga tahapan penalaran moral itu, yaitu:


 Fase Pengetahuan Moral
yang merupakan fase kognitif belajar tentang isu-isu moral dan bagaimana
mengatasinya
 Fase Perasaan Moral
yang merupakan dasar dari apa yang diyakini tentang dirimya sendiri dan orang
lain
 Fase Bertindak Secara Moral
yaitu bagaimana orangorang bertindak secara nyata berdasarkan nilai dan apa
yang diketahui (Lumpkin, dkk., 2003)
Aspek sikap spiritual berisi bagaimana peranan peserta didik dalam melakukan segala hal di

lingkungan belajarnya yang berkaitan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Contohnya: saat di dalam kelas

apakah peserta didik selalu berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran atau apakah peserta didik selalu

melakukan syukur atas nikmat yang telah Tuhan berikan pada dirinya. Sedangkan aspek sikap sosial

berisi sikap apa yang diharapkan oleh guru pada peserta didiknya seperti: Jujur, Disiplin, Tanggung

Jawab, Toleransi, Percaya Diri, Santun, dan Gotong Royong, dan lain-lain. Instrumen penilaian untuk

mengukur aspek sikap bisa melalui lembar observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik, dan

jurnal.

Jadi, peran guru sebagai pendidik antara lain:

1. Menanamkan sikap, nilai, dan perilaku melalui keteladanan sikap dan perilaku diri sendiri atau yang

dipetik dari orang lain untuk ditanamkan kepada anak didik

2. Memberikan bantuan, dorongan, pengawasan, dan pembinaan dalam mendisiplinkan peserta didik

agar menjadi patuh terhadap aturan sekolah dan norma dalam masyarakat

3. Mendorong peserta didik untuk mempunyai karakter baik dengan penamanan moral yang baik
4. PERAN GURU SEBAGAI PEMBIMBING

Menurut sanjaya (2006: 28) menjelaskan bahwa


proses membimbing adalah proses memberikan
bantuan kepada siswa, dengan demikian yang
terpenting dalam proses pembelajaran adalah siswa
itu sendiri.
Samisih (2014: 64) peranan guru dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat di
bedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

a. Peran guru kelas/mata pelajaran


Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru
adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa.
Kendati demikian, bukan berarti guru lepas dengan
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses belajar mengajar sesuai
dengan fungsinya sebagai guru dan pembimbing, yaitu:
• Mengarahkan siswa agar lebih mandiri
• Sikap yang positif dan wajar terhadap siswa
• Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, menyenangkan
• Pemahaman siswa secara empatik
• Penghargaan terhadap martabat siswa sebagai individu
• Penampilan diri secara asli (genuine) tidak pura-pura, di depan siswa
• Kekonkretan dalam menyatakan diri
• Penerimaan siswa secara apa adanya
• Perlakuan terhadap siswa secara permissive
• Kepekaan terhadap perasaan yang dinyatakan oleh siswa dan membantu siswa
untuk menyadari perasaannya itu
• Pengembangan terhadap siswa menjadi individu yang lebih dewasa
• Penyesuaian Diri Terhadap Keadaan Yang Khusus
5. PERAN GURU SEBAGAI TENAGA PROFESIONAL
bahwa Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan pendidik merupakan tenaga profesional. Profesional adalah pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu
serta memerlukan pendidikan profesi (UU RI No. 14 tahun 2005).
Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk
melakukan tugas pendidikan dan pengajaran (2013:46). Kompetensi di sini meliputi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan profesional, baik yang bersifat pribadi, sosial, maupun akademis. Guru yang
profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang
luas dibidangnya.
Profesi guru dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalitas, yaitu :
 Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
 Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;
 Kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas;
 Memiliki kompetensi yang diperlukan. sesuai dengan bidang tugas;
 Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
 Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;
 Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar
sepanjang hayat;
 Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan
 Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas
keprofesionalan guru.
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan menurut UU RI No. 14 Tahun 2005, guru berhak:
 Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan
sosial;
 Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;
 Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual;
 Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi; (e) Memperoleh dan
memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas
keprofesionalan;
 Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan,
penghargaan, dan/ atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode
etik guru, dan peraturan perundang-undangan;
 Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas;
 Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi;
 Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan;
 Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik
dan kompetensi; dan / atau
 Memperoleh pelatihan dan pengembangan. profesi dalam bidangnya.
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan menurut UU RI No. 14 Tahun 2005,
guru berkewajiban :

• Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang


bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
• Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akadernik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni;
• Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
• Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
• Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
6. PERAN GURU SEBAGAI PEMBAHARU

Havelock (1995) mengemukakan agen pembaharu sebagai “the principal


actors in any organization effort, change agents play many roles, including
leaders, facilitators, negotiators and advisors”. Lebih lanjut Smither
mengatakan, baik secara internal maupun eksternal, seorang agen pembaharu
harus memiliki 4 karakteristik, yaitu:

 memiliki ketrampilan komunikasi interpersonal (interpersonal


communication skills),

• memiliki kapabilitas pemecahan masalah (theory based problem solving


capability),

• memiliki kemampuan edukasional (educational skills), dan

• memiliki kesadaran diri sendiri (self awareness).


Peranan guru sebagai agen perubahan dapat diidentifikasi sebagai berikut:
• ). menumbuhkan kebutuhan dalam diri peserta didik,
• membangun hubungan pertukaran informasi,
• mendiagnosa masalah peserta didik,
• menumbuhkan niat berubah pada peserta didik,
• menerjemahkan niat peserta didik ke dalam tindakan,
• menstabilkan adopsi dan mencegah diskontinu adopsi dan
• mencapai hubungan terminal dengan peserta didik(yaitu ketika peserta didik berubah
menjadi agen perubahan
Strategi umum dalam pembaharuan pendidikan meliputi :
• penyiapan desentralisasi pendidikan,
• pemberdayaan masyarakat dalam pendidkan,
• pemberdayaan sistem pendidikan nasional,
• peningkatan mutu dan relevansi pendidikan,
• mengefektifkan sistem jaminan mutu pendidikan (Fasli Jalal & Dedi Supriadi ; 2011: 11-
12). Menyiapkan desentralisasi pendidikan dalam hal ini sebagai usaha yang mengarahkan
pada otonomi pendidikan yang berdampak pada otoritas guru dalam melakasanakan
pembelajaran.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Syarat menjadi seorang guru adalah harus memiliki ijazah, sehat jasmani
dan rohani, takwa kepada Tuhan YME dan berkelakuan baik, bertanggungjawab,
berjiwa nasional.
Peran guru sebagai pengajar adalah proses guru mentransformasikan ilmu
pengetahuan kepada peserta didik dengan merencanakan serta melaksanakan
pengajaran.
Peran guru sebagai pendidik adalah upaya yang dilakukan guru dalam
menamanamkan pendidikan karakterdan penalaran moral yang sesuai dengan
nilai dan norma dalam masyarakat dalam proses pembelajaran.
Guru sebagai pembimbing merupakan peran yang diberikan guru dalam
memantau dan mengarahkan peserta didik agar dapat mengembangkan
pribadinya sesuai dengan potensi yang ada.
Guru sebagai tenaga profesional adalah guru harus
memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk
melakukan tugas pendidikan dan pengajaran secara
efektif, efisien agar mampu meningkatkan martabat dan
perannya.
Guru sebagai pembaharu adalah guru memiliki tugas
memberikan informasi, mempercepat terjadinya
penyebaran inovasi, sebagai komunikator, dan membantu
peserta didik untuk menerima pengetahuan dengan bahasa
yang mudah dimengerti.
E L E S A I
S
A K A SI H
TER IM

Anda mungkin juga menyukai