Anda di halaman 1dari 59

ASPEK HUKUM

ASURANSI

By; Agus Salim,HR,SH.MM

www.rajapresentasi.com 1
ASURANSI
 Asuransi :
Digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem,
atau bisnis dimana perlindungan finansial (ganti
rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,
kesehatan dan lainnya mendapatkan penggantian
dari kejadian- kejadian yang tidak dapat diduga,/
terjadi seperti :
Kematian, Kehilangan, Kerusakan atau Sakit,
melibatkan pembayaran Premi secara teratur
dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti
Polis yang menjamin perlindungan.
www.rajapresentasi.com 2
3

ASURANSI
 Asuransi / Pertanggungan adalah :
“Suatu perjanjian, dengan mana seorang
penanggung mengikatkan diri kepada
seorang tertanggung, dengan menerima
suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin akan dideritanya
karena suatu peristiwa yang tak tertentu”.
(Pasal 246 KUHD)
www.rajapresentasi.com 3
4

“Asuransi (Pertanggungan)” adalah


“Perjanjian dua pihak, dengan nama pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima Premi Asuransi, untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”.
(Pasal 1 UU No. 2/1992-Perasuransian).
www.rajapresentasi.com 4
ASURANSI

 Asuransi adalah salah satu bentuk


pengendalian risiko yang dilakukan
dengan cara mengalihkan /Transfer
Risiko dari satu pihak ke pihak
lain, yaitu Perusahaan Asuransi.

www.rajapresentasi.com 5
6

Hukum Asuransi diatur dalam :

1. KUHPerdata,
2. KUHD (Pasal 246 s/d Pasal 308),
3. UU.Nomor 2 Thn 1992 tentang Usaha
Per-Asuransian,
4. Keppres RI No. 40 Thn 1988 tentang
Usaha di Bidang Asuransi Kerugian,

www.rajapresentasi.com 6
7
Lanjutan…Hukum Asuransi diatur dalam :

5. Keputusan Menteri Keuangan RI No.


1249/KMK.013/1988 tentang Ketentuan
& Tata Cara Pelaksanaaan Usaha di
Bidang Asuransi Kerugian,
6. Keputusan Menteri Keuangan/KMK RI No.
1250/KMK.013/1988 tentang Usaha
Asuransi Jiwa.

www.rajapresentasi.com 7
8
TIGA HAL DALAM ASURANSI :

1. Penanggung: Pihak yang berjanji membayar


jika peristiwa pada unsur ke tiga terlaksana.
2. Tertanggung: Pihak yang berjanji membayar
uang kepada pihak penanggung.
3. Suatu Peristiwa belum tentu akan terjadi
(evenement).

www.rajapresentasi.com 8
9
Unsur-unsur PASAL 246
KUHD :

1. Adanya Kepentingan
(Pasal 250 junto 268 KUHD),
2. Adanya Peristiwa Tak Tentu,
3. Adanya Kerugian.

www.rajapresentasi.com 9
1
0 Perbedaan Asuransi dengan Perjudian

1.Terhadap Perjudian/Pertaruhan UU tidak


memberikan akibat hukum, dari perjudian yang
timbul adalah “naturlijke verbintenis”,
Sedangkan dari Asuransi timbul suatu Perikatan
sempurna.
2.Kepentingan dalam asuransi adalah karena adanya
peristiwa tak tentu itu, untuk tidak terjadi, di
luar/sebelum ditutup perjanjian. Sedangkan
perjudian kepentingan atas peristiwa tidak tentu itu
baru ada pada kedua belah pihak dengan
diadakannya perjudian/perjanjian pertaruhan.
www.rajapresentasi.com 10
1
1
Syarat Syahnya Perjanjian Asuransi :

 Diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata,


 Ditambah dalam ketentuan Pasal 251
KUHD tentang pemberitahuan
(notification), yakni tertanggung wajib
memberitahukan kepada penanggung
mengenai keadaan obyek asuransi.
Apabila lalai maka pertanggungan menjadi
batal demi Hukum.

www.rajapresentasi.com 11
1
2
Saat Terjadinya Perjanjian Asuransi :
 Asuransi bersifat Konsensual; perjanjian
harus dibuat tertulis dalam suatu akta yang
disebut Polis (Pasal 255 ayat (1) junto 258
(1) KUHD).
 Pembuktian adanya Kata Sepakat –Polis
belum ada pembuktian dilakukan dengan
segala catatan, nota, surat perhitungan,
telegram.
 Pembuktian janji-janji dan syarat-syarat
khusus harus tertulis dalam polis, jika janji-
janji/syarat-syarat khusus tidak tercantum
dalam polis maka janji-janji tersebut diaggap
tidak ada (batal demi hukum).
www.rajapresentasi.com 12
1
3
Polis sebagai Bukti Tertulis ;

 Isi Polis (kecuali Asuransi Jiwa) Pasal 256 KUHD:


1. Hari pembuatan perjanjian asuransi,
2. Nama tertanggung, utk diri sendiri atau untuk orang
ketiga.
3. Uraian yang jelas mengenai benda obyek asuransi
4. Jumlah yang dipertanggungkan.
5. Bahaya-bahaya yang ditanggung oleh penanggung.
6. Saat bahaya mulai berjalan & berakhir yang menjadi
tanggungan penanggung.
7. Premi asuransi,
8. Umumnya semua keadaan yang perlu diketahui oleh
penanggung dan segala syarat yang diperjanjikan antara
pihak-pihak.
www.rajapresentasi.com 13
1
4
Polis sebagai Bukti Tertulis ;

www.rajapresentasi.com 14
1
5
Jenis-Jenis Polis :

 Polis Maskapai,
 Polis Bursa (Amsterdam & Rotterdam),
 Polis Lloyds,
 Polis Perjalanan (Voyage Policy),
 Polis Waktu (Time Policy).

www.rajapresentasi.com 15
1
6
Klausula dalam Polis :

 Klausula Premier Risque,


 Klausula All Risk (kecuali 276 & 249
KUHD).
 Klausula sudah mengetahui,
 Klausula Renuntiatie (Renunciation),
 Klausula from Particular Average (FPA),
 Klausula with Particular Average (WPA).

www.rajapresentasi.com 16
1
7
Asuransi untuk Pihak Ketiga :

 Harus dinyatakan dengantegas dalam polis,


jika tidak tertanggung dianggap telah
diadakan untuk dirinya sendiri.
 Cara mengadakan asuransi pihak ke 3:
 Pemberian Kuasa Umum (General
Autorization)
 Pemberian Kuasa Khusus (Special
Autorization)
 Tanpa Kuasa (Without Autorization)

www.rajapresentasi.com 17
1
8 Kewajiban Pemberitahuan dari
Tertanggung :
 Syarat syahnya pertanggungan/asuransi.

 Setiap pemberitahuan yang keliru/tidak


benar, atau setiap tidak memberitahukan
hal-hal yang diketahui oleh tertanggung
walaupun dengan itikad baik, sehingga
seandainya penanggung setelah dia
mengetahui keadaan sebenarnya benda itu
dia tidak akan mengadakan asuransi, atau
dengan syarat-syarat yang demikian itu,
mengakibatkan batalnya asuransi.

www.rajapresentasi.com 18
1
9 Pembatasan Tanggung Jawab
Penanggung (Eksonerasi):

 Cacat sendiri pada benda


pertanggungan.

 Kesalahan tetanggung sendiri.

 Eksonerasi karena pemberatan


risiko.

www.rajapresentasi.com 19
2
0
Obyek Asuransi

 Benda dan jasa, jiwa dan raga


kesehatan manusia, tanggung jawab
hukum, serta semua kepentingan
yang dapat hilang, rusak, rugi dan
atau berkurang nilainya.

www.rajapresentasi.com 20
2
1
Pembagian Jenis Asuransi :

1. Asuransi Kerugian.
2. Asuransi Jumlah (sejumlah uang).
3. Asuransi Campuran.

www.rajapresentasi.com 21
2
2 Jenis Asuransi menurut Pasal 247 KUHD
antara lain:

1. Asuransi terhadap Bahaya Kebakaran.


2. Asuransi terhadap bahaya yang
mengancam hasil pertanian yang belum
dipaneni.
3. Asuransi Jiwa.
4. Asuransi terhadap Bahaya di Laut.
5. Asuransi Pengangkutan Darat & Perairan
Darat.

www.rajapresentasi.com 22
2
3
Prinsip-Prinsip dalam Asuransi ;

1. Prinsip Kepentingan yang dapat diasuransikan


(insurable interest) : Hak Subyektif yang
mungkin akan lenyap atau berkurang karena
peristiwa tidak tentu.
2. Prinsip Itikad Baik (Utmost Goodfaith).
3. Prinsip Keseimbangan (Idemniteit Principle).
4. Prinsip Subrograsi (Subrogration Principle)
5. Prinsip Sebab akibat (Causaliteit Principle)
6. Prinsip Kontribusi.
7. Prinsip Follow the Fortunes, berlaku bagi re-
asuransi.

www.rajapresentasi.com 23
2
4 Perbedaan Asuransi Kerugian dan
Asuransi Jumlah :

1. Para Pihak
2. Hal yang Dipertanggungkan
3. Prestasi Penanggung
4. Kepentingan
5. Asas Indemnitas
6. Evenemen (peristiwa tidak
menentu).

www.rajapresentasi.com 24
2
5
Jenis Usaha Per-Asuransian :

1. Usaha Asuransi Kerugian, jasa dalam


penanggulangan risisko atas kerugian,
kehilangan manfaat, dan tanggung jawab
hak kepada pihak ketiga, yang timbul dari
peristiwa tidak pasti.

2. Usaha Asuransi Jiwa, jasa dalam


penanggulangan risiko yang dikaitkan
dengan hidup/matinya seseorang yang
dipertanggungkan.

www.rajapresentasi.com 25
2
6 Lanjutan..Jenis Usaha Per-Asuransian :

3. Usaha Reasuransi yang memberikan


jasa dalam pertanggungan ulang
terhadap risiko yang dihadapi oleh
Perusahaan Asuransi Kerugian dan
Perusahaan Asuransi Jiwa.

www.rajapresentasi.com 26
2
7
Jenis Usaha Penunjang Asuransi :

1. Usaha Pialang Asuransi.


2. Usaha Pialang Re-asuransi.
3. Usaha Penilaian Kerugian Asuransi.
4. Usaha Konsultan Aktuaria.
5. Usaha Agen Asuransi.

www.rajapresentasi.com 27
2
8 Bentuk Hukum Usaha Asuransi :

1. Perusahaan Perseroan (Persero).


2. Koperasi.
3. Perseroan Terbatas.
4. Usaha Bersama (Mutual).

Catatan:
Usaha Konsultan Atuaria & Agen Asuransi
dapat dilakukan oleh perusahaan
perorangan.

www.rajapresentasi.com 28
2
9
Kepemilikan Perusahaan asuransi :

 Perusahaan Asuransi hanya dapat di


dirikan oleh:
1.WNI dan atau Badan Hukum Indonesia
yang sepenuhnya di miliki WNI dan atau
Badan Hukum Indonesia.
2.Perusahaan Asuransi yang pemiliknya
sebagamana angka 1 di atas, dengan
Perusahaan Asuransi yang tunduk pada
Hukum Asing.

www.rajapresentasi.com 29
3
0 Perijinan Usaha Asuransi :

1. Setiap usaha per-asuransian wajib mendapat izin


usaha Menteri Keuangan, kecuali bagi perusahaan
yang menyelenggarakan Program Asuransi Sosial.
2. Pemberian ijin harus dipenuhi persyaratan:
a. Anggaran dasar.
b. Susunan organisasi
c. Permodalan.
d. Kepemilikan.
e. Keahlian di bidang perasuransian.
f. Kelayakan rencana kerja.
g. Hal-hal lain yang diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan usaha peransuransian secara sehat.

www.rajapresentasi.com 30
3
1 Pembinaan dan Pengawasan Usaha
Perasuransian meliputi:
1. Kesehatan Keuangan (batas tingkat
solvabilitas, retensi sendiri, reasuransi,
investasi, cadangan teknis dan ketentuan lain
yang berhubungan dengan kesehatan
keuangan.

2. Penyelenggaraan usaha asuransi (syarat-


syarat Polis, tingkat premi, penyelesaian
klaim, persyaratan keahlian di bidang
persuransian, ketentuan lain yang
berhubungan dengan penyeleggaraan usaha.

www.rajapresentasi.com 31
3
2
Kejahatan Per-Asuransian :

1. Menjalankan usaha perasuransian tanpa ijin.


2. Penggelapan premi asuransi.
3. Penggelapan kekayaan perusahaan asuransi.
4. Penerima, penadah, pembeli, penjual
kembali, pengagun kekayaan perusahaan
asuransi hasil penggelapan.
5. Pemalsuan dokumen perusahaan asuransi
6. Tindak pidana yang dilakukan oleh atau atas
nama badan hukum/bukan badan hukum.

www.rajapresentasi.com 32
3
3 Kepailitan & Likuidasi Perusahaan
Asuransi :

1. Menteri Keuangan dapat memintakan


kepada pengadilan agar perusahaan yang
bersangkutan dinyatakan pailit.

2. Hak pemegang Polis atas pembagian


harta perusahaan asuransi yang
dilikuidasi merupakan hak utama.

www.rajapresentasi.com 33
3
4
Tuntutan Keperdataan :

 Terhadap perusahaan perasuransian


yang tidak memenuhi ketentuan UU
No. 2 Thn 1992 dan peraturan
pelaksanaannya sehingga merugikan
pihak lain dimungkinkan untuk
dituntut secara perdata supaya
mengganti kerugian.

www.rajapresentasi.com 34
1. Asuransi Bangunan / Gedung;

Jenis Asuransi Bangunan Gedung, adalah :


1. Property All Risk, Fire Insurance, dan
perluasannya.
2. Comprehensive General liability Insurance.
(Public Liability).
3. Business Interruption Insurance.
4. Machinery Break Down.
5. Earth Quacke/ Gempa Bumi.
6. Terorism and Sabotage.
www.rajapresentasi.com 35
a. Luas Jaminan;

Jaminan Asuransi bangunan gedung


terdiri dari kerusakan yang
disebabkan oleh Kebakaran,
Sambaran Petir, Pengeboman,
Kejatuhan Pesawat Terbang, Asap,
dan lain-lain.

www.rajapresentasi.com 36
b. Risiko yang dikecualikan;
Yaitu pengecualian umum (general exclusion).
Pengecualian yang dimaksud adalah untuk
kerusakan Material (section 1) dan
Consequantial loss (section 2), seperti : perang,
radiasi, tindak kesengajaan atau penghentian
pekerjaan sebagian dari keseluruhan.

www.rajapresentasi.com 37
c. Prosedur Klaim Properti ;
1. Segera laporkan kepada pihak asuransi
bagian klaim melalui telepon apabila terjadi
kerugian, kemudian disusulkan
pemberitahuan dan klaim secara tertulis.
2. Pihak asuransi akan melakukan peninjauan
ke lokasi kejadian.
3. Apabila diperlukan, pihak asuransi akan
menunjuk perusahaan loss adjuster untuk
melakukan survei klaim dan pencocokan
atas klaim yang diajukan tertanggung.

www.rajapresentasi.com 38
d. Dokumen yang biasa diperlukan
dalam proses Klaim, adalah :

1. Formulir Kegiatan,
2. Berita Acara Kejadian (Kronologi
Kejadian).

www.rajapresentasi.com 39
2. Kerusakan dan kerugian Bangunan
adalah :
a. Salinan dokumen kepemilikan gedung,
antara lain IMB dan PBB,
b. Estimasi biaya perbaikan bangunan dari
pemborong,
c. Dokumen pendukung lainnya yang
diperlukan pada saat kejadian.

www.rajapresentasi.com 40
3. Untuk Kerusakan Mesin adalah :

a.Salinan kuitansi pembelian mesin yang


di klaim,
b.Estimasi biaya perbaikan dari
perusahaan repairer,
c.Penawaran harga baru dari mesin yang
rusak (tipe & merek mesin sejenis
dengan mesin yang diklaim).
d.Dokumen pendukung lainnya yang
diperlukan pada saat kerugian.
www.rajapresentasi.com 41
4. Untuk Kerugian Stok Barang Dagangan :

a.Perincian Stok Barang yang rusak dan tidak


rusak beserta harga satuan.
b.Kartu stok 3-6 bulan sebelum terjad kerugian
c.Faktur pembelian dan nota penjualan 3-6 bulan
sebelum terjadi kerugian
d.Kuitansi biaya-biaya untuk memproduksi
barang di luar faktor keuntungan.
e.Dokumen Pendukung lainnya yang diperlukan
pada saat terjadi kerugian.
www.rajapresentasi.com 42
5. Kerugian Inventaris Kantor / Perabot
Kantor :
a. Perincian invetaris kantor yang rusak dan tidak
rusak berikut tipe, tahun pembelian dan harga
satuan.
b. Estimasi biaya perbaikan dari perusahaan
repairer untuk invetaris yang dapat diperbaiki.
c. Penawaran harga dari pihak pemasok untuk
perabot yang tidak dapat diperbaiki
d. Dokumen pendukung lainnya yang diperlukan
pada saat terjadi kerugian.
www.rajapresentasi.com 43
6. Asuransi Kendaraan/Mobil ;

“Asuransi mobil adalah layanan


perlindungan yang diberikan oleh pihak
asuransi terhadap mobil yang kita miliki”.
Asuransi mobil memberikan perlindungan
pada mobil pribadi atau untuk penggunaan
bisnis dari beragam risiko seperti:
Kecelakaan, Bencana Alam, Kebakaran,
Kerusakan, hingga Kerusuhan.
www.rajapresentasi.com 44
Asuransi Kendaraan

Jenis/macam Asuransi kendaraan sebagian besar


terbagi 2 jenis Asuransi, yaitu :
1.Asuransi Total Loss Only (TLO) ;
Total Loss Only (TLO) berarti “hanya (jika)
kehilangan total”, klaim asuransi hanya dapat
diajukan bila terjadi ‘kehilangan total’, yang
dimaksud kehilangan total adalah kerusakan yang
terjadi di atas 75% atau kehilangan pencurian
ataupun karena perampasan.

www.rajapresentasi.com 45
Lanjutan… Asuransi Kendaraan

Bila kerusakan yang dialami kurang 75%,


maka tidak akan mendapatkan ganti rugi
atas kerusakan.
Patokan 75% diambil karena mobil
dipastikan tidak dapat digunakan lagi.
Kelebihannya, Premi Asuransi TLO lebih
rendah dibandingkan Asuransi mobil All
Risk.

www.rajapresentasi.com 46
2. Asuransi Comprehensive/All Risk ;
•All Risk diartikan menjadi ‘Segala Risiko’.
Asuransi ini disebut juga comprehensive atau
keseluruhan. Pihak Asuransi akan membayar klaim
untuk segala jenis kerusakan, mulai dari kerusakan
ringan, rusak berat, hingga kehilangan kendaraan
(keseluruhan).
•Berbeda dengan TLO, lecet sedikit/kerusakan kecil
pada mobil tidak dapat di klaim asuransi.
•Asuransi mobil All Risk, pembiayaannya lebih
mahal daripada TLO.
www.rajapresentasi.com 47
 Besarnya Premi untuk All Risk atau
Comprehensif lebih besar dari pada Premi
jenis TLO/Total Loss Only.

 Besarnya biaya klaim Asuransi All Risk


berkisar Rp.200.000,- spi Rp.300.000,-setiap
kali melakukan klaim Asuransi setiap
kejadian.
 Sementara untuk klaim TLO/Total Loss Only
berkisar Rp 500.000 setiap kejadian.

www.rajapresentasi.com 48
 Cara pengajuan klaim asuransi ada syarat
yang harus dipenuhi, sbb :
1. Salinan Polis Asuransi,
2. SIM dan KTP Pengemudi,
3. Biaya klaim,
4. Surat keterangan kehilangan dari Kepolisian
(jika kendaraan hilang).
5. Klaim ini harus diajukan sebelum lewat batas
maksimal klaim asuransi, agar klaim dapat
diterima & tidak memenuhi batas klaim.

www.rajapresentasi.com 49
Istilah dalam Asuransi Kendaraan

1. Act of God :
 Kerugian yang disebabkan oleh peristiwa Bencana
Alam.

2. ERA (Emergency Road Assistance) : 


Pelayanan yang ditanggung dalam Polis Asuransi
untuk mendatangkan montir ke tempat dimana
pengemudi terjebak pada saat kendaraan
mengalami kerusakan.

www.rajapresentasi.com 50
Istilah dalam Asuransi Kendaraan

3. Comprehensive/All Risk: 
Asuransi mobil Comprehensive dapat diartikan
asuransi ‘segala risiko’. Artinya, pihak asuransi akan
membayar klaim untuk segala jenis kerusakan,
mulai dari kerusakan ringan, rusak berat, hingga
kehilangan.
4. Total Loss Only/TLO : 
Asuransi yang hanya akan memberikan jaminan
atas kehilangan (pencurian mobil)/kerusakan
dengan nilai kerugian lebih dari 75% dari harga
mobil seperti disebutkan dalam Polis.
www.rajapresentasi.com 51
Istilah dalam Asuransi Kendaraan

5. Polis : 
adalah sebuah perjanjian yang mengikat dan
disetujui oleh Pihak Perusahaan Asuransi dan
Pemegang Polis secara tertulis.
6. Premi : 
Uang yang harus dibayarkan untuk jangka waktu
tertentu sebagai kewajiban dari Pemegang Polis
Asuransi.
Besarnya premi yang dibayarkan ditetapkan oleh
kebijakan dan persetujuan dari pihak perusahaan
asuransi sesuai dengan kondisi dari tertanggung.
www.rajapresentasi.com 52
Lanjutan.. Istilah dalam Asuransi Kendaraan

7. Harga Pasar : 
Harga kendaraan hasil penjualan apabila dijual di pasar
bebas yang diperoleh dari tertanggung dengan
merek, tipe, lokasi, dan tahun pembelian yang sama
sebelum terjadi resiko kehilangan atau kerusakan.
8. Kendaraan Bermotor : 
Semua jenis, tipe , atau merek kendaraan berikut
segala sesuatunya (perlengkapan, onderdil, dsb)
yang ada maupun yang akan dimiliki di kemudian
hari dan merupakan objek perjanjuan pembiayaan
konsumen.
www.rajapresentasi.com 53
Lanjutan.. Istilah dalam Asuransi Kendaraan

9. Masa Tenggang : 
Periode waktu setelah tanggal jatuh tempo premi
dimana premi masih dapat dibayar tanpa dikenai
bunga dan polis masih dapat di
pertanggungjawabkan.
10. Masa Tunggu : 
Periode dimana setelah polis diterbitkan dimana
pada periode ini polis asuransi tidak menanggung
biaya kesehatan tertanggung sampai jangka
waktu tertentu selain biaya.

www.rajapresentasi.com 54
Lanjutan.. Istilah dalam Asuransi Kendaraan

11. Personal Accident : 


Kerugian disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor
yang menyebabkan kematian/keadaan cacat tetap kepada
pengemudi/penumpangnya. Penggantian kerugian akan
dibayarkan sesuai spesifikasi kendaraan yang ditentukan
dalam polis asuransi.
12. Proposal : 
Kumpulan informasi yang diberikan oleh perusahaan
asuransi mengenai manfaat polis yang diberikan ke calon
nasabah. Proposal ditawarkan untuk memberikan informasi
produk yang diberikan seperti besarnya premi dan syarat-
syarat pertanggungannya.
www.rajapresentasi.com 55
Lanjutan…

13. Penanggung : 
Seseorang yang secara sah tercantum dalam polis
asuransi untuk melakukan pembayaran premi atas
polis yang tersebut.

14. Tertanggung : 
Seseorang yang tercantum secara sah dalam polis
asuransi untuk menerima manfaat dari polis
tersebut.

www.rajapresentasi.com 56
Lanjutan…

15. SRCCTS (Strike Riot Civil Commotion


Terrorism & Sabotage) : 
Kerugian yang disebabkan oleh peristiwa Huru-
hara, Kerusuhan, Terorisme, dan Sabotase).

16. Resiko Sendiri (Deductible) : 


Nilai beban dari Pihak Tertanggung dalam tiap
kerugian atau kerusakan yang dihitung
berdasarkan Jumlah Ganti Rugi.

www.rajapresentasi.com 57
Lanjutan…

17.Uang Pertanggungan : 
Harga beli sebuah kendaraan saat dimulainya Masa
Pertanggungan dan tercatat dalam Polis Asuransi
yang bersangkutan yang merupakan batas
maksimum tanggung jawab dari penanggung dalam
Perjanjian Asuransi.

www.rajapresentasi.com 58
SELESAI

www.rajapresentasi.com 59

Anda mungkin juga menyukai