Anda di halaman 1dari 24

Besaran Skalar dan Besaran

Vektor
Pengertian besaran dan satuan
Besaran adalah segala sesuatu yang mem
punyai nilai, yang dinyatakan dengan angka angka.
Pada umumnya besaran
memiliki Satuan.
Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk
membandingkan / mengukur besaran
Besaran Skalar
Besaran skalar adalah besaran yang hanya
memiliki besar ( modulus ) saja
tidak memiliki arah.
contoh : Besaran massa ( m )
Besaran waktu ( t )
Besaran Vektor
Besaran Vektor adalah besaran yang
selain memiliki besar ( modulus ) tetapi juga
memiliki arah
Contoh : Besaran kecepatan ( V )
Besaran momentum ( p )
a. Kesamaan Vektor
Dua vektor disebut sama jika
besar dan arahnya sama
jika terdapat dua vektor yng besar –
nya sama tetapi arahnya berlawanan
maka kedua vektor tersebut
dinamakan dua vektor yg saling
berlawanan.
Contoh perhatikan gambar di
A sebelah : A dan B merupakan
dua vektor yg sama ditulis
B A=B
A dan C merupakan 2 vektor
C yg besarnya sama tetapi
arahnya berlawanan, maka
A dan C disebut dua vektor yg
saling berlawanan.
b. Uraian vektor
sebuah vektor dapat diuraikan
menjadi dua vektor atau lebih
Vektor V diuraikan
y menjadi dua vektor
yaitu :
komponen arah sumbu x
Vy V Vх = V cos ά
komponen arah sumbu
ά Vx sumbu Vy = V sin ά
c. Penjumlahan dua vektor atau lebih
yang segaris kerja.

‫׀‬ ‫׀‬ ֽ‫ ׀‬A A = 2 m B = 3 m dan


‫׀‬ ‫׀‬ ‫׀‬ ‫׀‬B C=-4m
‫׀‬ ‫׀‬ ‫׀‬ ‫׀‬ ‫׀‬C
‫׀‬ ‫׀‬ ‫׀‬ ‫׀‬ ‫׀‬ ‫׀‬D = A + B = 2 + 3 = 5

‫׀‬ ‫׀‬ ‫׀‬ E = A – B = A + ( -B )

1-=)3-(+2= ‫׀‬ ‫׀‬ ‫׀‬ ‫׀‬m


D. penjumlahan vektor dengan metode
jajargenjang

A A

B B A
ά C
C² = A² + B² + 2 AB cos ά
B
Penjumlahan lebih dari dua vektor
Bagaimana menentukan vektor D yang
merupakan jumlah dari 3 vektor A,B dan C
D = A + B + C kita dapat menulis
D = (A+B) + C jika A+B = E maka dipero-
leh :
D=E+C
Langkah langkah penjumlahan lebih
dari 2 vektor dapat dilakukan sbb :
a. impitkan titik pangkal vektor A dan B
b. buatlah garis putus putus dari ujung
vektor A sejajar dngan vektor B
serta dari ujung vektor B sejajar dng
vektor A
c. vektor E merupakan jumlh dari
vektor A dan B, titik pangkalnya ber –
impit dengn pangkal vektor A dan B
serta kepalanya berimpit dengan perpoto-
ngan dua garis putus putus.
d. impitkan pangkal vektor E dengan
dengan pangkal vektor C
e. buatlah garis putus putus dari ujung
vektor C yang sejajar dengan vektor
E dan dari ujung vektor E yang se –
jajar dengan vektor C
f. vektor D merupakan jumlah dari vek –
tor E dan C. Titik pangkalnya berimpit
dengan pangkal vektor C dan E, serta
kepalanya berimpit dengan perpotongan
dua garis putus putus.
Vektor A, B dan C yang akan dijumlahkan
C

A B

A B A B
D

E E E

C C C
Penjumlahan vektor dengan metode poligon.
Penjumlahan vektor yang banyak akan
mudah dilakukan dengan metode poligon.
Poligon artinya segi banyak
disebut metode poligon karena dalam metode
ini vektor vektor tersusun dalam bangunan
berupa poligon.
a. geserlah vektor B shg
pangkal vektor B tepat
bermpit dng kepala vektor A

A B

b. buatlah vektor yang pangkalnya


berimpit dengan pangkal vektor A
dan keplanya berimpit dengan kepala
vektor B, vektor tersebut merupakan
vektor C yang merupakan jumpah dari
A dan B
E. Pengurangan Vektor
pengurangan vektor adalah menambahkan
vektor dengan negatif vektor lain, sebelumnya
kita sudah menyebutkan bahwa negatif suatu
vektor adalah vektor yang persis sama
panjangnya tetapi berlawanan arah, jadi
pengurangan vektor
C=A-B
dapat ditulis sebagai C = A + D dengan
D=-B
Kita telah membahas penjumlahan vektor dengan
metode jajargenjang
Ada lagi penjumlahan dua buah vektor
yang saling tegak lurus A dan B dng
metode jajargenjang
Disamping penjumlahan vektor dng metode
jajargenjang maupun dengan
metode poligon, ada juga penjumlahan
vektor yang dapat dilakukan secara analitik.
Contoh : vektor A memiliki panjang 2 m
dan membentuk sudut 30 terhadap sumbu x,
vektor B memiliki panjang 3m
dan membentuk sudut 145 terhadap sumbu x
dan vektor C memiliki panjang 6 m dan
membentuk sudut 300 terhadap sumbu x,
tentukan panjang dan sudut terhadap sumbu x
dari vektor D yang merupakan penjumlahan
Vektor A, B dan C.
Y Dik : A = 2 m ӨA = 30 °

B = 3 m ӨB = 145°

145 C = 6 m ӨC = 300°

30 X

300 Hitung ; D = A + B + C
• Jawab :
Aх = A cos өA = 2 cos 30° = 2m x V3/2
= V3 m = 1,73 m
Ay = A sin ө A = 2 sin 30° = 2m x ½ = 1 m
Bx = A cos ө A = 3 cos 145 ° = 3 m x ( - 0, 82 )
= - 2.46 m
By = A sin өA = 3 sin 145° = 3m x 0,575
= 1, 725 m
Cx = C cos o A = 6 cos 300 = 6m x ½ = 3 m
Cy = C sin ө A = 6 sin 300 = 6 m x -V3/2
= - 5,2 m
Panjang komponen vektor D
Adalah :
Dx = Ax + Bx + Cx = 1,73 – 2,46 + 3 = 2,27 m
Dy = Ay + By + Cy = 1 + 1,725 – 5,2 =
- 2,475 m
Panjang vektor D adalah =
D² = Dx² + Dy² = 3, 36 m
Sudut yang dibentuk vektor D dengan sumbu
x yaitu Ө memenuhi hubungan berikut :
tan Ө = Dy/Dx = -2,475/2,27 = 1,1 yang
menghasilkan Ө = - 48° y

x
-48°
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai