Referensi : Sylvia D. Elvira, Gitayanti H. Buku Ajar Psikiatri. Edisi 3. Jakarta: FKUI. 2018. h. 63-73.
5. ISI PIKIR
Yang terganggu adalah buah pikiran atau keyakinan,
bukan cara penyampaian. e. Waham paranoid, waham kebesaran, waham kejaran,
waham rujukan, dan waham dikendalikan
1. Kemiskinan isi pikir f. Waham cemburu, waham tentang pasangan yang tidak
2. Waham/delusi setia
a. Waham bizzare, keyakinan yang keliru, g. Erotomania, keyakinan yang keliru biasanya pada
mustahil dan aneh wanita, merasa yakin bahwa seseorang sangat
b. Waham sistematik, keyakinan yang mencintainya
tergabung dengan suatu kejadian 3. Obsesi; ide kuat yang menetap,sering kali tidak rasional.
c. Waham nihilistik, perasaan yang keliru 4. Kompulsi; kebutuhan dan tindakan patologis untuk
tentang diri dan lingkungan melaksanakan suatu impuls, jika ditahan menimbulkan
d. Waham somatik, keyakinan yang keliru yang kecemasan.
melibatkan fungsi tubuh
5. ISI PIKIR
5. Fobia, ketakutan patologis yang irrasional yang
persisten dan berlebihan. Contohnya;
f. Ailurofobia : ketakutan pada kucing
a. Fobia spesifik : ketakutan yang terbatas pada
g. Zoofobia : ketakutan pada binatang
obyek atau situasi khusus
h. Xenofobia : ketakutan pada orang asing
b. Fobia sosial : ketakutan dipermalukan di
i. Fobia jarum : ketakutan berlebihan menerima suntikan
depan publik
c. Akrofobia : ketakutan berada di tempat tinggi
d. Agorafobia : ketakutan berada di tempat
terbuka, ramai atau sulit untuk melarikan diri
e. Klaustrofobia : ketakutan berada di tempat
sempit
6. PERSEPSI
Sebuah proses mental yang merupakan pengiriman
stimulus fisik menjadi informasi psikologis 4. Halusinasi, persepsi palsu, tidak berhubungan stimulus
sehingga stimulus sensorik dapat menerima secara eksternal yang nyata sehingga menghayati yang dikhayalkan
sadar. sebagai hal nyata. Jenis-jenis halusinasi:
a. Hipnagogik : persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika
1. Depersonalisasi, merasakan diri sendiri sebagai mulai jatuh tertidur
tidak nyata atau khayal b. Hipnapompik : persepsi sensorik keliru yang terjadi
2. Derealisasi, merasa lingkungannya asing dan ketika seseorang mulai terbangun
tidak nyata c. Auditorik : persepsi suara yang keliru
3. Ilusi, persepsi yang keliru atau menyimpang dari d. Visual : persepsi penglihatan yang keliru
stimulus eksternal yang nyata e. Penciuman : persepsi penghidu keliru
6. PERSEPSI
Wawasan diri yaitu pemahaman seseorang terhadap 4. Derajat 4 : menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan
kondisi dan situasi dirinya dalam konteks realitas namun tidak memahami penyakitnya
sekitarnya. Jenis-jenis tilikan: 5. Derajat 5 : menyadari penyakitnya dan faktor yang
berhubungan dengan penyakitnya namun tidak
1. Derajat 1 : penyangkalan total terhadap penyakitnya menerapkan dalam perilaku praktisnya
2. Derajat 2 : ambivalensi terhadap penyakitnya 6. Derajat 6 : menyadari sepenuhnya tentang situasi
3. Derajat 3 : menyalahkan faktor lain sebagai dirinya, disertai motivasi untuk mencapai perbaikan
penyebab penyakitnya
TERIMA
TERIMA