Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

LENNY SYAMSUDDIN, M.Psi., Psikolog


Defenisi Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang
direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan
pasien (Purwanto,1994).
Komunikasi terapeutik pada hakekatnya
merupakan bentuk dari komunikasi
interpersonal yang secara khusus ditujukan
untuk proses pemulihan atau terapi tertentu
(Keliat,1993)
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang
ditujukan untuk membina kerjasama perawat
dan pasien terapeutik, ditandai dengan tukar
menukar perilaku, perasaan, pikiran, dan
pengalaman dalam membina hubungan intim
terapeutik dalam lingkup yang terbatas.
Ciri Komunikasi Terapeutik
1. Genuineness (Keikhlasan)
Saat membantu pasien diharapkan perawat dapat menyadari
tentang nilai, sikap, dan perasaan dimiliki terhadap keadaan
pasien.
2. Empathy (Empati)
Merupakan perasaan “pemahaman” dan “penerimaan”
perawat pada apa yang dirasakan oleh pasien, dan juga
kemampuan perawat dalam merasakan “dunia pribadi pasien”
3. Warmth (Kehangatan)
Dengan adanya kehangatan diharapkan perawat dapat
mendorong pasien untuk mengekspresikan apa yang
dirasakan dalam bentuk perbuatan tanpa ada rasa
takut disalahkan.
Tujuan Komunikasi Terapeutik
Tujuan komunikasi terapeutik adalah untuk
membantu kesembuhan pasien
Terapis harus memiliki karakteristik
 Kesadaran diri terhadap nilai yang
dianutnya
Terapis harus mampu menjelaskan dirinya sendiri,
keyakinannya, apa yang menurutnya penting dalam
kehidupannya itu barulah ia akan mampu mendorong
orang lain menjawab tentang hal-hal tersebut.
 Kemampuan untuk menganalisa perasaannya
sendiri
Artinya terapis secara bertahap belajar mengenal
dan mengatasi berbagai perasaan yang dialaminya,
seperti rasa malu, marah, kecewa, dan putus asa

 Kemampuan menjadi contoh peran


Artinya terapis perlu mempunyai pola dan gaya
hidup yang sehat, termasuk kemampuannya dalam
menjaga kesehatan agar dapat dicontoh oleh orang
lain.
 Altruistik
Terapis merasakan kepuasan karena mampu
menolong orang lain dengan cara manusiawi.
 Tanggung jawab

Ada 2 dimensi tanggung jawab yang perlu


diperhatikan, yaitu tanggung jawab terhadap
tindakannya sendiri dan berbagi tanggung jawab
dgn orang lain.
Fase Dlm Komunikasi Terapeutik
 Pra interaksi
Pra interaksi mulai sebelum kontak pertama dgn
pasien. Seorg terapis akan mengeksloitasi perasaan
dirinya sendiri, fantasi, kecemasan dan ketakutan
diri sendiri dlm menghadapi pasien, sehingga
kesadaran dan kesiapan diri terapis untuk
melakukan hubungan dengan passien dapat
dipertanggungjawabkan.
Pada tahap perkenalan ini perawat memulai
kegiatan yg pertama kalinya di mana perawat
bertemu dengan pasien. Kegiatan yang dilakukan
adlh memperkenalkan diri kepada pasien dan
keluarga bahwa saat ini yg menjadi perawat adlh
dirinya. Dlm hal ini berarti perawat sdh siap sedia
untuk memberikan pelayanan keperawatan pada
klien.
 Fase Kerja
Tahap untuk mengimplementasikan rencana
keperawatan yang telah dibuat pada tahap
orientasi. Perawat menolong untuk mengatasi
cemas, meningkatkan kemandirian, dan tanggung
jawab terhadap diri serta mengembangkan
mekanisme koping konstruktif.
 Terminasi
Merupakan fase yang sangat sulit dan penting dari
hubungan terapeutik. Rasa percaya dan hubungan
intim yang terapeutik sudah terbina dan berada
pada tingkat optimal.

Anda mungkin juga menyukai