KEUANGAN INTERNASIONAL 1
NAMA KELOMPOK
1. Eggy Andriansyah (2018310413)
2. Lazuardi Rizqi Herdiansyah (2018310598)
3. Muhammad Habibulloh (2018310749)
4. Gilang Ramadhan (2018310794)
5. Mohammad Reza Pahlevi (2018310936)
STANDAR DAN PRAKTEK AKUNTANSI
• Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan yang mengatur persiapan
laporan keuangan. Hasil dari standar akuntansi adalah standar setting
• Standard setting adalah proses dimana standar akuntansi dibuat
• Dari standar akuntansi dan standar setting ini muncul Praktik akuntansi.
Namun pada pelaksanaannya, Praktik akuntansi secara nyata dapat
menyimpang dari apa yang disyaratkan oleh standar, dikarenakan:
Hukuman atas ketidakpatuhan terhadap pernyataan akuntansi di banyak
negara adalah lemah atau tidak efektif
Perusahaan dapat secara sukarela melaporkan informasi lebih dari yang
disyaratkan
Beberapa negara mengijinkan perusahaan untuk menyimpang dari
standar akuntansi jika hal tersebut akan menunjukkan hasil operasi dan
posisi keuangan yang lebih baik
IFRS DI UNI EROPA
Tren dalam pelaporan keuangan adalah menuju penyajian wajar
minimal untuk laporan keuangan konsolidasi. Tren ini terjadi
di UE. Pada tahun 2002, UE menyetujui peraturan akuntansi
yang mewajibkan seluruh perusahaan UE yang terdaftar di
pasar modal untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan
konsolidasinya mulai tahun 2005. Anggota UE juga
dipersilakan secara bebas untuk menerapkan aturan ini ke
semua perusahaan, tidak hanya yang terdaftar di pasar modal,
termasuk laporan keuangan individu.
• Berikut merupakan tabel penggunaan IFRS DI UE menurut
Choi dan Meek (2011)
PELAPORAN KEUANGAN
• Laporan keuangan IFRS terdiri dari laporan konsolidasi
atas laporan posisi keuangan, laporan laba
komprehensif, laporan arus kas, laporan perubahan
ekuitas dan catatan atas laporan keuangan.
• Informasi komparatif hanya dibutuhkan untuk periode
sebelumnya.
• Tidak ada persyaratan IFRS untuk melaporkan laporan
keuangan perusahaan induk dalam laporan keuangan
konsolidasi. Tidak ada pula persyaratan IFRS untuk
membuat laporan keuangan interim.
Perusahaan swasta di Eropa cenderung mengelola laba lebih
banyak daripada perusahaan publik, dan perusahaan dengan
pajak yang tinggi mengelola laba lebih banyak, sementara
perusahaan dengan tata kelola yang kuat cenderung
melakukan praktik pengelolaan laba yang lebih rendah. Selain
Itu, pemangku kepentingan perusahaan swasta Eropa
sebagian besar menggunakan informasi akuntansi keuangan
untuk membuat kontrak sambil memperoleh informasi yang
relevan dengan penilaian dari sumber informasi alternatif.
PENGUKURAN AKUNTANSI
• Dengan penggunaan IFRS, semua penggabungan bisnis diperlakukan sebagai pembelian.
• Goodwill adalah perbedaan antara nilai wajar yang diberikan dan nilaiwajar aset dan
liabilitas perusahaan anak. Goodwill akan diuji tiap tahun untuk penurunan nilai. Goodwill
negatif harus langsung diakui dalam laba
• Investasi di asosiasi dicatat menggunakan metode ekuitas. Asosiasi adalah entitas dimana
investor memiliki pengaruh signifikan namun tidak dalam bentuk perusahaan anak maupun
joint venture
• Aset dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar.
• Depresiasi dibebankan secara sistematis atas umur penggunaan asset, menggambarkan pola
pemakaian manfaat.
• FIFO dan weighted average merupakan penilaian biaya berdasarkan IFRS namun LIFO
bukanlah penilaian biaya berdasarkan IFRS.
• Translasi laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang fungsional.
• Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara pinjaman operasional
dibebankan pada dasar sistematis.
• Pajak-pajak yang ditangguhkan dibayar penuh.
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PRANCIS
• Prancis adalah pendorong atas keseragaman akuntansi
nasional di dunia.
• Akuntansi nasional Perancis diatur dalam Plan Comptable
General, berisi:
Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan.
Definisi asset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan,
dan pengeluaran.
Aturan-aturan valuasi dan pengakuan.
Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata
buku lainnya yang telah distandarisasi.
Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya.
PERATURAN DAN PELAKSANAAN AKUNTANSI
PRANCIS
• Lima organisasi besar yang terlibat dalam penetapan standar di Prancis adalah:
1. Counseil National de la Comptabilité, or CNC (National Accounting Board)
Mengeluarkan putusan dan memberikan rekomendasi atas masalah akuntansi serta
memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga agar rancangan berjalan.
2. Comité de la Réglementation Comptable, or CRC (Accounting Regulation
Committee)
Mengubah putusan dan rekomendasi CNC menjadi peraturan yang mengikat.
3. Autorité des Marches Financiers, or AMF (Financial Markets Authority)
Menerbitkan aturan pelaporan tambahan dan pengungkapan untuk perusahaan yang
terdaftar di pasar modal.
4. Ordre des Experts-Comptables, or OEC (Institute of Public Accountants)
Mempertahankan kehormatan dan kemandirian profesi akuntan serta dikhususkan
untuk masalah praktik profesional.
5. Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, or CNCC (National Institute
of Statutory Auditors)
Menyusun rekomendasi yang dimaksudkan untuk menentukan standar untuk audit.
PELAPORAN KEUANGAN PRANCIS
• Perusahaan di Prancis wajib melaporkan hal berikut ini:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan direksi
5. Laporan auditor
• Perusahaan besar juga harus menyiapkan dokumen berkaitan dengan pencegahan
kebangkrutan bisnis dan laporan sosial dimana kedua hal ini unik di Prancis.
• Laporan direksi mencakup review dari kegiatan perusahaan selama tahun tersebut, prospek
masa depan perusahaan, peristiwa penting setelah tanggal neraca, kegiatan penelitian dan
pengembangan serta ringkasan kinerja perusahaan selama lima tahun terakhir.
• Laporan keuangan perusahaan komersial harus diaudit, kecuali untuk perusahaan kecil dan
persekutuan.
• Perusahaan yang terdaftar di pasar modal juga harus memberikan laporan interim setengah
tahunan dan hasil dari kegiatan lingkungan perusahaan.
PENGUKURAN AKUNTANSI PRANCIS
• Aset berwujud biasanya dinilai dengan biaya historis.
• Aset tetap disusutkan sesuai dengan ketentuan perpajakan,
biasanya dalam bentuk garis lurus atau saldo menurun.
• Persediaan harus dinilai dengan metode lower of cost or
realizable value menggunakan metode First In First Out (FIFO)
atau metode rata-rata tertimbang.
• Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat
terjadinya, tetapi dapat dikapitalisasi dalam keadaan tertentu.
• Aset sewaan (leased assets) tidak dikapitalisasi, dan
biaya sewa dibebankan.
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN JERMAN
• Akuntansi nasional Jerman diatur dalam German
Commercial Code (HGB), berisi:
memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan ekuitas
atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan
prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan
gabungan mereka.
memungkinkan adanya penetapan perusahaan sector
swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan
keuangan gabungan.
PERATURAN DAN PELAKSANAAN AKUNTANSI
JERMAN
• The German Accounting Standards Committee (GASC) mengawasi German Accounting
Standards Board (GASB) yang melakukan pekerjaan teknis dan menerbitkan standar akuntansi.
GASB dibuat untuk mengembangkan satu set standar Jerman yang kompatibel dengan standar
akuntansi internasional
• The Financial Accounting Control Act (disingkat BilKoG) disahkan pada tahun 2004 untuk
meningkatkan kepatuhan persyaratan pelaporan keuangan Jerman dan IFRS oleh perusahaan
yang terdaftar di pasar modal.
• Financial Reporting Enforcement Panel (FREP) meninjau dugaan laporan keuangan yang
menyimpang.
• Federal Financial Supervisory Authority (disingkat BaFin) merupakan badan pengatur sektor
publik yang mengawasi perdagangan sekuritas (bursa saham) serta industri perbankan dan
asuransi.
• Akuntan publik bersertifikat di Jerman disebut Wirtschaftsprüfer (WP), atau enterprise
examiners dan diwajibkan untuk bergabung dengan Chamber of Accountants ( Institut der
Wirtschaftsprüferkammer ).
• The Auditor Oversight Commisson yang melapor ke Kementerian Ekonomi dan Tenaga Kerja,
bertanggung jawab untuk mengawasi Chamber of Accountants
PELAPORAN KEUANGAN JERMAN
• Laporan keuangan Jerman meliputi berikut ini:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan
4. Laporan manajemen
5. Laporan auditor
• Fitur dari sistem pelaporan keuangan Jerman adalah laporan privat oleh auditor kepada dewan
direktur dan dewan pengawas perusahaan dimana laporan ini membahas tentang prospek masa
depan perusahaan dan faktor-faktor yang dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
• Untuk tujuan konsolidasi, semua perusahaan dalam anak dan induk harus menggunakan
akuntansi dan prinsip penilaian yang sama.
• Semua perusahaan, tidak hanya yang terdaftar di pasar modal, dapat menggunakan IFRS dalam
mempersiapkan laporan keuangan konsolidasi.
• Laporan keuangan perusahaan individu harus mengikuti persyaratan HGB tetapi juga memiliki
pilihan untuk menerbitkan laporan keuangan menurut IFRS untuk tujuan informasional.
PENGUKURAN AKUNTANSI JERMAN