Anda di halaman 1dari 19

Akuntansi

Kliring
Oleh: Reni Listyawati, S.Pd., M.Ak.
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Kliring
Kelancaran pembayaran transaksi Banyaknya transaksi dagang
dituntut semakin mudah dan tersusun
rapi

Banyaknya transaksi giral antar bank


kliring untuk memudahkan penyelesaian
transaksi antarbank

Kliring merupakan sarana atau cara Kliring juga sebagai pertukaran


perhitungan hutang-piutang dalam warkat atau data keuangan
bentuk surat-surat berharga atau surat elektronik antarbank baik atas
dagang dari suatu bank peserta yang nama bank maupun nasabah yang
diselenggarakan oleh Bank Indonesia hasil perhitngannya diselesaikan
atau pihak lain yang ditunjuk. pada waktu tertentu.
SISTEM KLIRING

Berdasarkan sistem
penyelenggarakannya, kliring dapat
menggunakan:
• Sistem Manual
• Sistem Semi Otomatis
• Sistem Otomasi
• Sistem Elektronik
WARKAT DAN
DOKUMEN KLIRING

Warkat
Adalah alat pembayaran bukan tunai yang diperhitungkan atas
beban atau untuk untung rekening nasabah atau bank melalui
kliring.

• Cek
• Bilyet Giro
• Wesel Bank Untuk Transfer (WBUT)
• Surat Bukti Penerimaan Transfer (SBPT)
Warkat yang dapat • Warkat Debet
diperhtungkan dalam
kliring otomasi adalah: • Warkat Kredit
Dokumen Kliring
• Merupakan dokumen yang berfungsi
sebagai alat Bantu dalam proses
perhitungan kliring ditempat
penyelenggara.
Formulir Kliring
• Formulir yang digunakan untuk proses
perhitungan kliring lokal dengan manual
meliputi:
1.Neraca kliring
penyerahan/pengembalian.
2.Neraca kliring
penyerahan/pengembalian.
3.Bilyet saldo kliring.
TATA CARA PENYELENGGARAAN
KLIRING LOKAL MANUAL

Kliring Penyerahan Kliring Pengembalian

• Warkat kliring yang diserahkan • Warkat kliring yang diterima


oleh masing-masing peserta: dari peserta lain:
• Warkat Debet Keluar • Warkat Debet Masuk
(WDK): (WDM):
• Warkat yang disetorkan oleh • Warkat yang diserahkan oleh
nasabah suatu bank untuk peserta lain atas beban
keuntungan rekening nasabah nasabah bank yang menerima
tersebut. warkat.
• Warkat Kredit Keluar • Warkat Kredit Masuk
(WKK): (WKM):
• Warkat pembebanan ke • Warkat yang diserahkan oleh
rekening nasabah yang peserta lain untuk keuntungan
menyetorkan untuk nasabah bank yang menerima
keuntungan rekening nasabah warkat.
lain.
Hubungan antara Warkat Debet Keluar (WDK)
dan Warkat Debet Masuk (WDM)
Hubungan Warkat Kredit Keluar (WKK) dan
Warkat Kredit Masuk (WKM)
Mekanisme Kliring Secara Sederhana
Contoh Proses Kliring Lokal

Danar Setiawan nasabah Bank Lippo Jakarta telah menarik


cek no.011.000.12 sebesar Rp50.000.000 dan cek
no.011.000.13 sebesar Rp30.000.000 untuk membayar
pembelian elektronik kepada Yahya nasabah giro Bank
Mega Jakarta.
A
Bank Mega Jakarta telah menerima setoran dari Yahya berupa 2 buah cek Pada kliring 2 (pengembalian), Bank
Bank Lippo Jakarta sebesar Rp 50.000.000 dan Rp 30.000.000. Cek ini Lippo Jakarta menerima warkat bank
merupakan warkat tagihan bagi Bank Mega Jakarta terhadap Bank sendiri yang ditarik oleh Danar
Lippo Jakarta sehingga perlu dikliringkan melalui Bank Indonesia Setiawan berupa cek dari peserta
Jakarta. Bank Mega Jakarta yang melakukan penagihan terhadap Bank kliring (Bank Mega Jakarta). Warkat
Lippo Jakarta akan mengelompokkan warkat ini sebagai warkat debet ini merupakan warkat debet masuk
keluar (WDK). Pada saat kliring 1 (penyerahan), Bank Mega Jakarta harus (WDM) karena Bank Lippo Jakarta
mencatat penagihan kliring ini dalam rekening administratif (RAR kliring) harus mendebet rekening giro nasabah
dan Ban Mega Jakarta selaku yang menagih akan menunggu hasilnya pada (Danar Setiawan). Rekening lawannya
kliring 2 (pengembalian). adalah mengkredit rekening giro BI.
Contoh Proses Kliring Lokal

Bank Mega Jakarta menerima bilyet giro dari Erika untuk


keuntungan Fahmi nasabah giro Bank Niaga Jakarta
sebesar Rp50.000.000.
B
Bank Mega Jakarta menerima amanat dari Erika untuk membebani Bank Niaga Jakarta melakukan
rekening gironya melalui bilyet giro sebesar Rp 50.000.000 untuk pencatatan pada kliring 2
keuntungan Fahmi nasabah giro Bank Niaga Jakarta. Bagi Bank Mega (pengembalian) karena bilyet giro dari
Jakarta, warkat ini merupakan warkat kredit keluar (WKK) karena Bank Erika sifatnya sudah pasti sehingga
Mega Jakarta diperintahkan oleh Erika untuk mengkredit rekening Giro langsung melakukan pengkreditan
BI. Warkat ini sudah memberikan kepastian dana, sehingga Bank Mega pada rekening Giro Fahmi dan
Jakarta langsung membukukan pada rekening riil pada saat kliring 1 pendebetan pada rekening Giro BI,
(penyerahan) dengan melakukan pendebetan pada rekening Giro Erika dan sehingga warkat ini merupakan warkat
rekening Giro BI pada posisi kredit. debet masuk (WDM).
Contoh Proses Kliring Lokal

Bobby nasabah Niaga Jakarta menarik cek untuk


membayar barang dagangan kepada Yanti nasabah Bank
Mega Jakarta sebesar Rp60.000.000.
C
Bank Mega Jakarta menerima cek Bank Niaga Jakarta yang ditarik oleh Pada kliring 2 (pengembalian), Bank
Bobby untuk membayar barang dagangan kepada Yanti. Cek ini Niaga Jakarta menerima warkat bank
merupakan warkat tagihan bagi Bank Mega Jakarta terhadap Bank Niaga sendiri yang ditarik oleh Bobby
Jakarta sehingga harus dikliringkan melalui kliring Bank Indonesia berupa cek dari peserta kliring (Bank
Jakarta. Bank Mega Jakarta yang melakukan penagihan terhadap Bank Mega Jakarta). Warkat ini merupakan
Niaga Jakarta akan mengelompokkan warkat ini sebagai warkat debet warkat debet masuk (WDM) karena
keluar (WDK). Karena warkat tersebut belum memberikan kepastian dana Bank Niaga Jakarta harus mendebet
maka pada saat kliring 1 (penyerahan) Bank Mega Jakarta harus mencatat rekening giro nasabah (Bobby).
penagihan kliring ini dalam rekening administratif (RAR kliring) dan Rekening lawannya adalah
Bank Mega Jakarta selaku yang menagih akan menunggu hasilnya pada mengkredit rekening giro BI.
kliring 2 (pengembalian).
Contoh Proses Kliring Lokal

Bank Lippo Jakarta menerima warkat debet masuk untuk


beban nasabah giro Dwiwahyu sebesar Rp20.000.000.
Warkat ini diterima dari Bank Niaga Jakarta melalui Bank
Indonesia Jakarta untuk keuntungan giro Fitri. D
Fitri menyerahkan cek Bank Lippo Jakarta dari Dwiwahyu untuk Bank Lippo Jakarta menerima warkat
keuntungan gironya kepada Bank Niaga Jakarta. Cek ini merupakan debet masuk (WDM), karena bank
warkat tagihan bagi Bank Niaga Jakarta terhadap Bank Lippo Jakarta Lippo Jakarta menerima warkat bank
sehingga harus dikliringkan melalui kliring Bank Indonesia Jakarta. Bank sendiri yang ditarik oleh Dwiwahyu
Niaga Jakarta yang melakukan penagihan terhadap Bank Lippo Jakarta sebesar Rp20.000.000 sehingga Bank
akan mengelompokkan warkat ini sebagai warkat debet keluar (WDK). Lippo Jakarta harus melakukan
Karena warkat tersebut belum memberikan kepastian dana maka pada saat pencatatan pada kliring 2
kliring 1 (penyerahan) Bank Niaga Jakarta harus mencatat penagihan (pengembalian) dengan mendebet
kliring ini dalam rekening administratif (RAR kliring) dan Bank Niaga pada rekening giro Dwiwahyu dan
Jakarta selaku yang menagih akan menunggu hasilnya pada kliring 2 mengkredit pada rekening Giro BI.
(pengembalian).
Pencatatan jurnal di Bank Mega Jakarta
Transaksi Keterangan Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
A Kliring 1 Dr. RAR Kliring 80.000.000  
         
A Kliring 2 Cr. RAR Kliring   80.000.000
         
    Dr. Giro Bank Indonesia 80.000.000  
    Cr. Giro Yahya   80.000.000
         
B Kliring 1 Dr. Giro Erika 50.000.000  
    Cr. Giro Bank Indonesia   50.000.000
         
C Kliring 1 Dr. RAR Kliring 60.000.000  
         
C Kliring 2 Cr. RAR Kliring 60.000.000  
         
    Dr. Giro Bank Indonesia   60.000.000
    Cr. Giro Yanti   60.000.000
Pencatatan jurnal di Bank Lippo Jakarta
Transaksi Keterangan Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
A Kliring 2 Dr. Giro Danar Setiawan 80.000.000  
    Cr. Giro BI   80.000.000
         
D Kliring 2 Dr. Giro Dwiwahyu 20.000.000  
    Cr. Giro BI   20.000.000

Pencatatan jurnal di Bank Niaga Jakarta


Transaksi Keterangan Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
B Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 50.000.000  
    Cr. Giro Fahmi   50.000.000
         
C Kliring 2 Dr. Giro Bobby 60.000.000  
    Cr. Giro BI   60.000.000
         
D Kliring 1 Dr. RAR Kliring 20.000.000  
         
D Kliring 2 Cr. RAR Kliring 20.000.000  
         
    Dr. Giro Bank Indonesia 20.000.000  
    Cr. Giro Fitri   20.000.000
Neraca kliring pada masing-masing bank
peserta kliring
Bank Mega Bank Niaga
Neraca Kliring Neraca Kliring
Keterangan Saldo Keterangan Saldo Keterangan Saldo Keterangan Saldo
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
a).WDK 80.000.000 b).WKK 50.000.000 b).WKM 50.000.000 c).WDM 60.000.000
c).WDK 60.000.000     d).WKM 20.000.000    
    Menang Kliring 90.000.000     Menang Kliring 10.000.000
               
Jumlah 140.000.00 Jumlah 140.000.00 Jumlah 70.000.000 Jumlah 70.000.000
0 0
Bank Indonesia
Bank Lippo
Neraca Kliring
Neraca Kliring
Keterangan Saldo Keterangan Saldo Bank Kalah Saldo (Rp) Bank Menang Saldo
(Rp) (Rp) Kliring Kliring (Rp)
    a). WDM 80.000.000 Bank Lippo 100.000.000 Bank Mega 90.000.000
Kalah Kliring 100.000.00 d). WDM 20.000.000     Bank Niaga 10.000.000
0 Jumlah 100.000.000 Jumlah 100.000.00
       
0
Jumlah 100.000.00 Jumlah 100.000.00
0 0
SISTEM KLIRING WARKAT LUAR WILAYAH
“Tidak ada yang bisa menghancurkan besi,
kecuali karatnya sendiri, begitu juga
seseorang hanya bisa dihancurkan oleh
pola pikirnya sendiri”

—Someone
Famous
Thanks!
Do you have any questions?

youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai