Real Estate
Contoh Merger
pada tahun 2008 pernah terjadi merger antara dua
perusahaan bank swasta besar. Perusahaan tersebut yaitu,
Bank Lippo dan Bank CIMB Niaga. Saat itu, Bank Lippo
menguasai sebesar 40% saham dan Bank CIMB Niaga sebesar
60% saham. Maka dari itu, setelah melalui proses merger,
kedua bank tersebut bergabung dengan nama Bank CIMB
Niaga karena Bank tersebut berstatus sebagai pemegang
saham terbesar. Bank Lippo berhenti beroperasi karena
semua aktiva dan pasivanya beralih ke Bank CIMB Niaga.
KONSOLIDASI
PT. ABJAD
Real Estate
Contoh Konsolidasi
Pada 2 oktober 1998 empat bank yang
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang terdiri dari Bank Ekspor-Impor, Bank
Dagang Negara, Bank Bumi Daya, dan Bapindo
melebur menjadi bank baru yaitu Bank Mandiri,
seluru aset dan liabilitas dari keempat bank
tersebut diambil alih oleh Bank Mandiri.
AKUISISI
Akuisisi saham, adalah membeli saham
perusahaan tersebut, baik dibeli secara tunai,
ataupun menggantinya dengan sekuritas lain
(saham atau obligasi).
Penawaran pembelian
• Manajemen perusahaan langsung
menawarkan kepada manajemen
perusahaan target/yang sahamnya hendak
dibeli (private offer).
• Manajemen perusahaan menawarkan
pemegang saham
perusahaan target (tender offer).
Real Estate
Contoh Akuisisi :
Corporate Communication PT Holcim Indonesia Tbk Indriani Siswati
menyatakan, Holcim memilih mengakuisisi PT Lafarge Cement
Indonesia untuk meng-cover permintaan di wilayah Sumatera.
’’Akuisisi juga bisa dilakukan untuk menekan biaya distribusi di
wilayah itu,’’
PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) menyelesaikan pembelian 1,94
juta (99,99%) saham PT Lafarge Cement Indonesia milik Financiere
Lafarge SA senilai Rp 2,13 triliun dengan nilai wajar sebesar Rp
3,07 triliun. Transaksi ini merupakan bagian dari proses
penggabungan usaha (Akuisisi) antara dua perusahaan semen
tersebut.
SEBELUM SESUDAH
LIABILITAS 10,6 T 13,36 T
EKUITAS 7,93 T 8,25 T
LABA USAHA 250,56 M 959,1 M
LABA/RUGI BERSIH (372,30 M) 70,8 M
Sumber: Beritasatu
Kombinasi Bisnis (Merjer)
(a) Mencatat penyerahan imbalan (uang tunai dan 500 lembar saham) dalam
rangka kombinasi bisnis
Investasi pada PT B ....................................................885.000
Kas ……………………………………................ 135.000
Modal saham ........................................................ 500.000
Tambahan modal disetor .................................... 250.000
Perhitungan Goodwill :
Nilai wajar imbalan ………………………………885.000
Nilai wajar aset neto ……………………………... 775.000
PT A
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Desember 2016
(a) Mencatat penyerahan imbalan (uang tunai dan 500 lembar saham) dalam
rangka akuisisi 100% saham PT. B
Investasi pada PT. B ....................................................885.000
Kas ……………………………………................ 135.000
Modal saham ........................................................ 500.000
Tambahan modal disetor .................................... 250.000
<> Laba yang timbul dari akuisisi saham juga dapat dihitung sebagai berikut:
Nilai wajar imbalan yang diserahkan …..………………….. 480.000
Nilai wajar aset neto yang diperoleh: 75% x Rp775.000 …. 581.250
Real Estate
DIVESTASI
divestasi dapat dipahami sebagai pengurangan jenis
aset yang dimiliki seseorang atau perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2019 PT. Sun Woo mengakuisisi 90% saham
beredar PT. Da Kyung , pada saat nilai wajar aset neto PT. Da Kyung
sebesar Rp 900.000.000 Sebagai imbalan, PT. Sun Woo membayar tunai
Rp125.000.000 dan menerbitkan 700.000lembar saham biasa, nilai
nominal Rp1.000/lembar, nilai wajar Rp1.500/lembar, untuk
dipertukarkan dengan 90% saham beredar PT. Da Kyung.
Biaya terkait akuisisi saham yang dibayar oleh PT. Sun Woo adalah
biaya pencatatan saham Rp30.000.000 serta biaya konsultan dan
profesional Rp45.000.000.
Diminta:
(a)Hitung goodwill atau laba yang timbul dari akuisisi saham PT. Da
Kyung.
(b)Siapkan ayat jurnal yang harus dibuat PT. Sun Woo untuk mencatat
akuisisi saham tersebut.