Anda di halaman 1dari 10

Laporan kasus

 
TRAUMA OPTIK NEUROPATI

SALINA, S. Ked
090611066
 
 

Pembimbing :
dr. Syarifah Rohaya, Sp. M
 
PENDAHULUAN
 

Traumatic Optic Neuropathy (TON) merupakan suatu


cedera akut pada saraf optik oleh karena trauma.
Akson-akson saraf optik dapat rusak secara langsung
maupun tidak langsung dan kehilangan penglihatan
dapat parsial hingga komplit. Cedera tidak langsung
pada saraf optik terjadi akibat adanya transmisi tekanan
kekanal optik pada saat trauma tumpul. Sebaliknya,
cedera langsung yang mengakibatkan kerusakan
anatomis saraf optik terjadi pada luka tusuk
orbital,adanya fragmen tulang dalam kanal optik, atau
hematoma pada pembungkus saraf.
Penyebab TON tersering adalah kecelakaan
kendaraan bermotor dan sepeda, diikuti oleh
jatuh dan tindak kekerasan.
TON terjadi sebanyak 1.5-5% pasien dengan
trauma kepala tertutup dan terjadi kerusakan
pada jaras penglihatan (4-
6/100.000populasi/tahun).Laki-laki penderita
terkait TON mencapai 60-95% kasus (4:1
dibandingkan dengan wanita.
BAB 2
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
• Nama : Khairunnisa
• Umur : 13 tahun
• Pekerjaan : -
• Alamat : Blang Jruen Tanah luas
• Agama : Islam
• Suku : Aceh
• Tanggal pemeriksaan: 18 Agustus 2017
• MR : 09-17-57
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Penglihatan kabur pada mata
sebelah kanan
• Keluhan tambahan : Mata kanan merah, melihat
berbayang,
• Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke poli mata RSUCM dengan keluhan
penglihatan pada mata kanan kabur sejak 1 bulan yang
lalu setelah kecelakaan lalu lintas yang dialami pasien.
Pasien juga mengeluh mata kanan terasa seperti melihat
berbayang, Rasa mengganjal pada mata tidak dirasakan
pasien. Rasa nyeri pada mata (-), silau (-), kadang-
kadang pasien mengeluh nyeri kepala dan pusing, mual
muntah (-).
• Riwayat penyakit dahulu :
• Pasien mengaku pernah mengalami trauma pada bagian kepala
sebelah kanan akibat kecelakaan lalu lintas 1 bulan yang lalu
• Riwayat penyakit mata sebelumnya atau mengalami keluhan yang sama
seperti saat ini disangkal oleh pasien.
• Riwayat keluarga : tidak ada
• Riwayat pemakaian obat : tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : baik
• Kesadaran : Kompos mentis
• GCS : 4 – 5 – 6 ( skor total 15)
• Pengukuran
• Tanda vital : TD: 110/80 mmHg
HR : 80 kali/menit
Suhu : 36,3° C
RR: 22 kali/menit
STATUS OFTALMIKUS

PEMERIKSAAN OD OS

Visus 1/300 6/6

Posisi Ortoforia Ortoforia

Palpebra sup Edema (-) Hiperemis (+) Massa uk. Edema (-) Hiperemis (-)

PalpebraInf Edema (-)Hematoma(-) Edema (-) Hematoma(-)

Conj. Tarsalis sup Hiperemis (-) Hiperemis (-), Edema (-)

Conj. Tarsalisinf Hiperemis (-) Hiperemis (-), Edema (-)

Conj. Bulbi Hiperemis (+) Inj. Siliar (-), Inj. Konjungtiva (-)

Cornea Jernih jernih

COA Kedalaman cukup Kedalaman cukup

Pupil Anisokor, RC (+), Ø 2-3 mm. Anisokor, RC (-),Ø 4-5 mm

Iris Sinekia (-) Sinekia (-)

Lensa jernih jernih

Corpus Vitreus Tidak diperiksa (-)

Fundus Oculi Tidak diperiksa (-)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan CT scan atau MRI Indikasi
pemeriksaan CT scan atau MRI pada pasien ini
adalah karenaterjadinya kerusakan pada
nervus optikus akibat trauma kepala
Pemeriksaan CT scan dapat mendeteksi adanya
fraktur pada kepala,sehingga mekanisme
terjadinya TON menjadi jelas.
Pemeriksaandengan magnetic resonance
imaging (MRI) dapat mendeteksi letak lesipada
nervus optikus karena kemampuannya dalam
pencitraan jaringan lunak.
DIAGNOSIS
• Traumatic Optic Neuropathy OD
PENATALAKSANAAN
• Cendo cytrol 6x1
• Cendo lyteers
• Methyl prednisolon 16 mg 3x1

Anda mungkin juga menyukai