Anda di halaman 1dari 26

Sukuk dan Obligasi Negara sebagai

Pembiayaan Defisit APBN


Daffandhika Reza P (11)
Indah Nur Tri Utami (14)
Opi Dini Febriani (26)
Utang Negara
Definisi
Berdasarkan UU No 1 Tahun 2004, "Utang Negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar
Pemerintah Pusat dan/atau kewajiban Pemerintah Pusat yang dapat dinilai dengan uang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perjanjian, atau berdasarkan
sebab lainnya yang sah."
Pemanfaatan Utang
Pembiayaan

-Umum : untuk membiayai belanja negara/penanaman modal

-Untuk membiayai proyek tertentu


Jenis
A. Pinjaman B. Surat Berharga Negara (SBN)

1. Surat Utang Negara (SUN)

• Surat Perbendaharaan Negara (SPN) : jangka


waktu sampai 12 bulan

• Obligasi Negara : jangka


waktu lebih dari 12 bulan

2. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)


Sukuk
Definisi
Berdasarkan UU No. 19 Tahun 2008
Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) adalah adalah surat berharga
negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas
bagian penyertaan terhadap Aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah
maupun valuta asing.
Jenis
1. SBSN Domestik
Tradeable (bisa diperdagangkan) Non-tradeable (tidak bisa diperdagangkan)

• Project Based Sukuk (PBS) : sukuk yang • Sukuk Tabungan (ST) : sukuk yang dijual
diterbitkan untuk membiayai kepada investor WNI melalui pasar perdana
proyek/kegiatan yang telah dialokasikan namun tidak bisa diperdagangkan dalam pasar
dalam APBN sekunder

• Sukuk Negara Ritel (SR) : sukuk yang • Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI) : sukuk
dijual kepada investor WNI melalui pasar yang diterbitkan khusus dalam rangka
perdana maupun pasar sekunder penempatan dana haji dan dana abadi umat
2. SBSN Internasional

Sukuk Negara Indonesia (SNI) atau Sukuk Global/Valas : sukuk yang


diterbitkan dalam valuta asing di pasar perdana internasional serta dapat
diperdagangkan (tradeable)
Obligasi Negara
Definisi
Government Bond (Obligasi Pemerintah) merupakan surat berharga jangka
panjang yang diterbitkan oleh pemerintah dalam mata uang rupiah maupun
valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara
Republik Indonesia. Obligasi Negara ini berjangka waktu lebih dari 12 (dua
belas) bulan dengan kupon dan/atau dengan pembayaran bunga secara
diskonto.
Jenis-Jenis Obligasi
 Obligasi Ritel  Saving Bonds
Indonesia (ORI) Ritel (SBR)

 Bond
Internasional
Cara Penerbitan
 Lelang

 Bookbuilding

 Private Placement
Grafik Government Bond
SBN di Masa Pandemi
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan. Salah satu poin dalam
ketentuan tersebut adalah memperbolehkan Bank Indonesia menyerap Surat Berharga
Negara (SBN) di pasar perdana guna menambal defisit APBN 2020 di tengah tekanan
wabah corona.Kementerian Keuangan memastikan pelebaran defisit anggaran dalam
APBN 2020 akan mencapai 5,07 persen terhadap PDB.
• Pemerintah Indonesia menerbitkan Global Bond sebesar 4,3 miliar US Dollar dalam 3 bentuk
surat berharga global yaitu Surat Berharga Negara (SBN) seri RI1030, RI 1050, dan RI0470.

• Seri RI1030 memiliki tenor 10,5 tahun yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2030 diterbitkan
sebesar 1,65 miliar USD dengan yield global sebesar 3,9%.

• Seri kedua yaitu RI1050 dengan tenor 30,5 tahun atau jatuh tempo 15 Oktober 2050.
Nominal yang diterbitkan juga 1,65 miliar USD dengan yield 4,25%.

• Seri ketiga adalah RI0470 dengan tenor 50 tahun, jatuh tempo 15 April tahun 2070 sebesar 1
miliar USD dengan tingkat yield 4,5%. Seri ini merupakan global bond pertama yang
diterbitkan dengan tenor 50 tahun. 
Perbedaan SBR, ORI, dan Sukuk
Dampak Sukuk dan Obligasi
Negara sebagai Pembiayaan
Defisit APBN
Dampak Positif Sukuk
1. Mendorong Pertumbuhan Industri Keuangan Syariah

Kepemilikan sukuk berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio nilai total
pembiayaan perbankan syariah terhadap GDP yang mengukur perkembangan perbankan
syariah

2. Meningkatkan Porsi Pembiayaan Infastruktur APBN

Pemanfaatan penerbitan SBSN untuk pembangunan insfrastruktur juga mempunyai


kesempatan untuk memberikan bantuan pembangunan bangsa dan negara.

3. Mendorong tertib pengelolaan BMN

Menggerakkan instansi pemerintah untuk melakukan tertib administarasi dan


pengelolaan asset-aset yang dimilikinya.
4. Menambah Alternatif Instrumen Investasi
Dengan adanya penerbitan SBSN akan memberikan tambahan instrument
investasi bagi pihak-pihak yang memiliki surplus dana.

5. Membantu Bank Indonesia dalam melakukan Open Market Operation


Saat ini, dengan tersedianya SBSN dalam tenor pendek ( bulan) BI dapat
memanfaatkan instrument tersebut untuk melakukan OMO
Dampak Negatif Sukuk
1. Risiko Operasional
Risiko kegagalan pembayaran, risiko pembayaran kupon, risiko pelunasan
aset, risiko SPV, risiko investor, dan risiko yang berhubungan dengan asset

2. Risiko Kredit
Salah satu pihak yang terlibat dalam kontrak gagal menyelesaikan kontrak,
baik disebabkan kelalaian originator, kelalaian SPV, ataupun karena faktor
eksternal berhubungan dengan perubahan harga pasar

3. Risiko Country Risk


Perbedaan menyangkut dengan ketentuan hokum dan problem
perundangundangan suatu Negara (risiko legalitas).
4. Risiko Counterparty
Risiko moral hazard, risiko yang berhubungan dengan kelalaian
partnership atau mudarrib terhadap pengelolaan manajemen sukuk, khususnya
bagi sukuk musyarakah dan mudharabah yang menggunakan model pembiayaan
profit sharing.

5. Risiko Sesuai dengan Syariah


Dapat memberi akibat terhadap kerugian nilai asset disebabkan kelalaian
tanggungjawab penerbit sukuk atau SPV yang melakukan aktivitas bisnisnya
pada sesuatu yang tidak sesuai dengan syara’
Dampak Positif Obligasi
1. Memenuhi Defisit Anggaran
. SUN telah diakui oleh pemerintah sebagai salah satu sumber pendapatan
Negara, yang didapat dari penjualannya digunakan untuk keutuhan Negara.

2. Meningkatkan Iklim Investasi


membantu meningkatkan pertumbuhan iklim investasi di Indonesia
Dampak Negatif Obligasi
1. Hutang Negara Meningkat
Meningkatnya penerbitan SUN berarti meningkat pula hutang yang
dimiliki oleh pemerintah, yang kemudian akan berefek lagi pada defisit anggaran

2. Terlalu mengandalkan SUN


Pemerintah selalu mengandalkan SUN Sebagai penghasilan negara
Kesimpulan
Terlihat jelas bahwa sukuk Negara merupakan salah satu pembiayaan atau solusi
terbaik dalam menghadapi defisit APBN yang cendrung meningkat setiap tahunya.

Dalam setiap penerbitannya Sukuk Negara harus berdasarkan underlaying asset


yang jelas sebagai dasar transaksi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai