ERITHEMATOSUS
LUPUS (SLE)
PENGERTIAN
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit radang yang menyerang banyak sistem
dalam tubuh, dengan perjalanan penyakit bisa akut atau kronis, dan disertai adanya antibodi
yang menyerang tubuhnya sendiri. SLE juga merupakan suatu penyakit autoimun multisystem
dengan manifestasi dan sifat yang sangat berubah – ubah, penyakit ini terutama menyerang
kulit, ginjal, membrane serosa, sendi, dan jantung. (Robins, 2007)
SLE (Systemic Lupus Erythematosus) adalah sejenis rema jaringan yang bercirikan nyeri sendi
(arthralgia), demam, malaise umum dan erythema dengan pola berbentuk kupu-kupu khas
dipipi wajah.
PENGERTIAN 2
ETIOLOGI
ETIOLOGI 3
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis pada penderita SLE yaitu :
1. Gejala konstitusional: kelelahan, demam dan penurunan berat badan.
2. Muskuloskeletal: artritis/artralgia (peradangan pada sendi), myositis
(peradangan pada otot).
3. Kulit: ruam kupu-kupu, fotosensitivitas, lesi membrane mukosa, fenomena
Raynaud, purpura, urtikaria.
4. Ginjal: hematuria, proteinuria, silinderuria, sindroma nefrotik.
5. Gastrointestinal: mual, muntah, nyeri abdomen.
6. Paru-paru: pleurisy, hipertensi pulmonal, lesi parenkhim paru.
7. Jantung: perikarditis, endokarditis, miokarditis.
8. Hematologi: anemia, leukopenia, dan trombositopenia.
9. Neuropsikiatri: psikosis, kejang, sindroma otak organik, mielitis transversus,
gangguan kognitif neuropati kranial dan perifer.
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI 5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
• Penghitungan sel darah lengkap (complete blood count).
• Analisis urine.
• Pemeriksaan ANA (antinuclear antibody). Pemeriksaan ini digunakan untuk memeriksa
keberadaan sel antibodi tertentu dalam darah dimana kebanyakan pengidap SLE
memilikinya.
• Pemeriksaan Imunologi.
• Tes komplemen C3 dan C4. Komplemen adalah senyawa dalam darah yang membentuk
sebagian sistem kekebalan tubuh. Level komplemen dalam darah akan menurun seiring
aktifnya SLE.
2. Pemindaian
• Ekokardiogram
• Foto Rontgen
PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanan pasien dengan SLE bergantung pada tingkat keparahan penyakit yang dibagi
menjadi:
1. Ringan
Secara klinis tenang, tidak ada keterlibatan organ yang mengancam nyawa, fungsi organ normal atau
stabil. Misalnya SLE dengan manifestasi kulit dan artritis.
Pilihan penatalaksanaan : penghilang nyeri (paracetamol, OAINS), kortikosteroid topikal, klorokuin
atau hidroksiklorokuin, kortikosteroid dosis rendah, tabir surya
2. Sedang
Manifestasi klinis yang lebih serius yang bila tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan jaringan
kronis. Misalnya bila ditemukan nefritis ringan hingga sedang, trombositopenia, dan serositis.
Pilihan penatalaksanaan : metil prednisolon atau prednisone, AZA atau MTX atau MMF,
hidroksiklorokuin
3. Berat
Terdapat ancaman kerusakan organ berat hingga kehilangan nyawa, merupakan bentuk terparah dari
SLE dan membutuhkan imunosupresi yang poten. Misalnya ditemukan gejala endokarditis, hipertensi
pulmonal, vaskulitis berat, keterlibatan neurologi, anemia hemolitik, dll.
Pilihan penatalaksanaan : metil prednisolon atau prednison, siklofosfamid IV bila perlu ditambah
siklosporin atau IVIg.
THANK YOU!