Mata Kuliah : PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN
Topik : Budaya Suku Madura tentang makanan yang
dilarang untuk konsumsi bagi Ibu hamil, untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi. Faktor budaya seperti kepercayaan, nilai, makanan tabu, makanan anjuran, kebiasaan dan praktik yang berhubungan dengan konsumsi pangan Ibu hamil serta kondisi sosial ekonomi dapat berpengaruh terhadap status gizi ibu, Terdapat kepercayaan di masyarakat bahwa larangan dan makanan tabu diberlakukan untuk melindungi kesehatan ibu dan bayinya. Etnis Madura pada umumnya masih mempercayai mitos yang berkaitan dengan ibu hamil. Penelitian ini merupakan studi kualitatif yang dilakukan di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur. Ada sebanyak 67 informan yang terlibat dalam studi ini. 40 informan berpartisipasi dalam wawancara mendalam (15 ibu hamil, 15 keluarga ibu hamil, dan 10 dukun bayi) dan 27 informan yang terdiri dari 10 keluarga ibu hamil, 11 tokoh masyarakat, dan 6 dukun bayi terlibat dalam focus group discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan tabu dan makanan anjuran yang berlaku untuk ibu hamil di etnis Madura terdiri dari pangan hewani, sayuran, buah, dan minuman. Makanan yang paling banyak ditabukan adalah cumi-cumi, udang, nanas, kol, dan air es yang manis. Berdasarkan wawancara mendalam, makanan tabu dilarang untuk dikonsumsi karena dipercaya dapat membuat bayi memiliki sifat dan bentuk fisik seperti hewan tersebut. Ibu hamil yang mengonsumsi udang dikhawatirkan janin atau bayinya akan melengkung seperti bentuk fisik udang dan bayi akan sulit atau tidak mau keluar saat proses persalinan seperti sifat udang yang suka bersembunyi di dalam pasir. Masyarakat Madura khususnya Sumenep meyakini bahwa kangkung, terong, kubis, jantung pisang, dan cabai tidak baik jika dikonsumsi oleh ibu hamil. Terong mentah memiliki permukaan yang keras dan kulit yang menyatu dengan dagingnya sehingga tidak dapat dikupas. Hal ini menimbulkan persepsi bahwa terong memiliki kulit halus namun tebal atau keras.
Berdasarkan filosofi ini, etnis Madura meyakini jika ibu hamil
mengonsumsi terong maka janinnya akan terbungkus ketuban yang tebal seperti terung. Hal ini tentunya dapat memperlama dan mempersulit persalinan. Selain itu terong juga dianggap dapat mempengaruhi janin menjadi kecil dan berwarna biru Konsumsi buah kedondong, nanas, salak, durian, dan rambutan dilarang untuk ibu hamil. Buah ini tidak boleh dikonsumsi karena dipercaya dapat menyebabkan keguguran dan membuat panas di perut. Kedondong dan nanas merupakan dua buah yang paling ditabukan oleh etnis Madura. Nanas paling banyak dihindari pada ibu hamil trimester 1 dan 2, sedangkan kedondong pada trimester 3. Sebagian besar masyarakat Sumenep mempercayai bahwa konsumsi minuman dingin khususnya yang manis berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan komplikasi pada saat melahirkan. Komplikasi pada saat persalinan ini diakibatkan bayi yang terlalu besar karena banyak meminum air dingin (manis). Makanan yang banyak dianjurkan untuk Pangan hewani yang tersedia, murah ibu hamil di lokasi penelitian adalah nasi dan mudah dijangkau banyak jagung, ikan pindang, ikan bandeng, ikan dianjurkan untuk ibu hamil. Daun mujair, tempe dan tahu, hampir semua kelor merupakan salah satu pangan jenis buah-buahan, daun kelor, dan air dengan ketersediaan yang tinggi di kelapa. Nasi jagung merupakan makanan Madura dan memiliki kandungan zat pokok masyarakat Madura yang besi dan kalsium yang lebih tinggi memiliki kandungan asam amino yang dibandingkan bayam. Daun kelor lebih baik dibandingkan nasi atau jagung biasanya dikonsumsi sebagai sayur. saja. Hampir semua jenis buah dianjurkan untuk dikonsumsi asalkan keluarga tersebut mampu membelinya. Air kelapa merupakan minuman yang paling banyak direkomendasikan untuk dikonsumsi ibu hamil, tidak hanya di Madura tetapi juga diberbagai etnis di Indonesia. Air kelapa diyakini dapat membuat kulit bayi menjadi bersih. Berdasarkan hasil studi ini, banyak makanan tabu yang diberlakukan untuk ibu hamil etnis Madura baik dengan alasan kesehatan ataupun budaya. Sebagian besar ibu hamil mentaati dan menghindari makanan tabu dengan alasan yang diketahui maaupun tidak diketahu karena mereka takut hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi. Kearifan lokal terkait makanan anjuran yang beredar di masyarakat dapat menjadi informasi yang penting dan mendukung pendidikan gizi pada ibu hamil di Madura. Banyak ibu hamil menghindari makanan tabu, oleh karena itu tenaga kesehatan dapat mendorong ibu hamil untuk mengonsumsi makanan yang dianjurkan oleh masyarakat yang harganya terjangkau, banyak tersedia dan memiliki kandungan gizi yang sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan makanan yang ditabukan. Sekian dan Terima Kasih