Anda di halaman 1dari 62

THERMODINAMIKA

HUKUM I THERMODINAMIKA-
VOLUME KONTROL (SISTEM
TERBUKA)

BY: FAISAL FAHMI HASAN


ANALISA THERMO
DARI VOLUME KONTROL
 Pada analisa hukum I – sistem terbuka ini akan dibahas hal-
hal tentang analisa thermo volume kontrol, proses aliran
steady, peralatan teknik untuk aliran steady, dan proses aliran
tak steady.
 Sistem terbuka (kontrol volume) adalah sistem dimana massa
dan energi dapat melewati batas sistem selama proses, tetapi
volume sistem diatur (tetap).
 Pertimbangannya adalah hampir seluruh sistem pada teknik
mesin melibatkan aliran massa yang masuk dan keluar ke
sistem, seperti AC, Turbin, Kompresor, Katup, Radiator
mobil, dan lain-lain.

BY: FAISAL FAHMI HASAN


ANALISA THERMO
DARI VOLUME KONTROL
 Umumnya pada thermo peralatan yang mana ruangannya
dapat dilalui massa yang keluar masuk secara bebas dipilih
penyelesaian dengan analisa volume kontrol.
 Batas dari kontrol volume disebut dengan permukaan atur
(surface control).
 Permukaan atur dapat berupa batas real dan imaginer. Batas
real yang ada pada bidang langsung peralatan, sedangkan
batas imaginer biasanya pada bagian masuk dan keluar (yang
dianggap seolah-olah ada bidangnya).
 Sistem terbuka (volume kontrol) bisa merupakan benda
dengan bentuk dan ukuran yang tetap, namun dapat juga batas
sistemnya bergerak.

BY: FAISAL FAHMI HASAN


ANALISA THERMO
DARI VOLUME KONTROL
 Ilustrasi dari volume kontrol yang disebutkan di atas dapat
dibuat sebagai berikut:

Bentuk dan
Ukuran tetap Bentuk dan
Ukuran tidak
mout tetap
Q P

C.V
Real boundary
min
W
Imaginer boundary
BY: FAISAL FAHMI HASAN
ANALISA THERMO
DARI VOLUME KONTROL
 Dari gambar di atas terlihat, bahwa energi yang dapat
melewati kontrol surface (batas sistem) adalah panas dan
kerja.
 Pada kondisi yang sebenarnya persoalan thermodinamika
selalu diselesaikan dengan analisa volume atur.
 Pada topik ini juga akan disinggung kembali masalah steady
(dimana pada proses sifat-sifat zat sudah tidak berubah lagi
terhadap waktu) lawan steady adalah unsteady atau transient.
 Istilah uniform / seragam juga diperkenalkan, yakni sifat yang
tidak dipengaruhi lagi oleh lokasi pada daerah – daerah
khusus. Artinya pada daerah tertentu besaran yang ada
seragam.

BY: FAISAL FAHMI HASAN


BY: FAISAL FAHMI HASAN

PRINSIP KONSERVASI MASSA


Prinsip konservasi massa ini adalah merupakan prinsip dasar di
alam. Kita sangat terbiasa dengan prinsip ini dan tidak sulit
untuk memahaminya.
Contoh yang umum di dalam reaksi kimia, 18 kg air
mempunyai perbandingan massa yang tetap yang terdiri dari
16 kg oksigen dan 2 kg hidrogen.
Massa dan energi dapat dirubah ke bentuk lain. Menurut rumus
Einstein yang terkenal. E = mc2
Persamaan Einstein di atas menunjukkan bahwa massa sistem
akan berubah bila energi sistem berubah.
BY: FAISAL FAHMI HASAN

Tetapi pada prakteknya perubahan energi terhadap massa


sangat kecil.
Prinsip konservasi massa pada volume control adalah sbb.

Total massa  Total massa   Perubahan 


 masuk CV .    keluar CV .    massa bersih dalam CV .
     

Secara matematika ditulis : 2kg

m in   mout  mCV .
∆mCV= 5kg
7 kg
BY: FAISAL FAHMI HASAN

Laju aliran massa adalah banyaknya massa yang mengalir


persatuan waktu.
Laju aliran volume fluida (debit) adalah banyaknya volume
yang mengalir persatuan waktu.

m   v A [ kg / s ]
V  v A [ m 3 / s ]
V
m  V 

BY: FAISAL FAHMI HASAN

PRINSIP KONSERVASI ENERGI


Prinsip konservasi energi ini telah kita bahas pada pemakaian
hukum I sistem tertutup.
Pada sistem tertutup kita mengetahui bahwa bahwa energi
dapat diubah hanya dengan melalui adanya interaksi panas (Q)
dan kerja (W). Q – W = ∆E.
Pada sistem terbuka (volume kontrol) mekanisme perubahan
energi pada sistem disamping dipengaruhi panas (Q) dan Kerja
(W) juga dipengaruhi oleh laju aliran massa yang masuk dan
keluar sistem. Massa benda mengandung energi
Peningkatan laju aliran massa yang masuk ke sistem juga akan
meningkatkan perubahan energi yang terjadi pada sistem.
BY: FAISAL FAHMI HASAN

Sebaliknya semakin banyak laju aliran massa yang


meninggalkan sistem akan mengurangi energi yang ada pada
sistem.
Persamaan konservasi energi untuk volume kontrol (sistem
terbuka) adalah :

Total Energi  Total Energi  Total Energi   Perubahan Energi 


 yang melewati sistem    masuk sistem    keluar sistem   bersih di sistem 
       

Secara matematika ditulis :


Q  W   Ein   Eout  ECV .
BY: FAISAL FAHMI HASAN

Perlu diingat bahwa perpindahan panas masuk dan keluar sistem


adalah berbeda dengan transport energi dimana massa masuk dan
keluar sistem.
Panas ada karena beda temperatur antara sistim dan lingkungan,
sedangkan transport energi karena adanya laju aliran massa.
Sedangkan energi yang dibutuhkan untuk mendorong fluida masuk
atau keluar dari volume atur disebut dengan kerja aliran atau energi
aliran.
Kerja aliran berbanding lurus dengan tekanan fluida yang
diakibatkan oleh adanya gaya tekan yang diberikan pada fluida.
Energi aliran ini dapat kita ilustrasikan dengan mekanisme silinder
piston berikut.
BY: FAISAL FAHMI HASAN

F P
CV
L
Piston
khayal

Gaya yang diterapkan pada elemen fluida


oleh piston khayal adalah : F  P A
Untuk mendorong fluida masuk ke CV ,
piston bergerak sejauh ' L '. Kerja yang
dibutuhkan untuk mendorong fluida adalah :
W  F L  P A L  PV [kJ ]
BY: FAISAL FAHMI HASAN

Kerja fluida persatuan massa adalah dengan membagi volume


dengan massa di dapat : w = P v = P/ρ [kJ/kg].
Total energi yang mengalir pada sistem terbuka (volume atur)
mengalami tambahan dengan total energi yang terdapat pada
sistem massa atur.
Tambahan energinya yakni kerja yang mengakibatkan fluida
mengalir (kerja aliran)
Secara matematika total energi yang terjadi pada volume atur
(sistem terbuka) adalah : E = Waliran + EK + EP + U

1
E  ( PV  mv 2  mgh  U )[kJ ]
2
BY: FAISAL FAHMI HASAN

Dari hubungan entalphi (H) dengan energi dalam (U) dan kerja
aliran (W) dapat ditulis sbb. : H = U + PV.
Sehingga persamaan total energi pada sistem terbuka (volume
kontrol) dapat di tulis sbb. :

1
E  ( H  mv  mgh)[kJ ]
2

2
Energi total aliran lajim dibuat persatuan massa. Energi total
aliran persatuan massa dapat ditulis sebagai berikut :
1 2 kJ
e  ( h  v  gh)[ ]
2 kg
PROSES ALIRAN STEADY
Kebanyakan peralatan teknik mesin, seperti turbin, kompressor,
pompa, nozzle, dll. Bekerja untuk periode waktu yang lama dan
akan mengalami kondisi yang sama pada suatu waktu tertentu.
Peralatan seperti ini dapat dikatakan sebagai peralatan aliran steady.

BY: FAISAL FAHMI HASAN


Proses yang melibatkan peralatan aliran steady disebut dengan
proses aliran steady, yang didefinisikan dimana pada sistem terbuka
sifat-sifat dapat berubah posisinya dari titik ke titik, tetapi besaran
sifat tersebut tetap selama proses (tidak berubah lagi terhadap
waktu).
Proses aliran steady dapat dikenali sebagai berikut :
1. Tidak ada perubahan besaran sifat terhadap waktu di dalam
volume kontrol. Dimana massa dan volume konstan.
2. Tidak ada perubahan besaran sifat terhadap waktu pada batas
sistem volume kontrol.
3. Panas dan kerja yang berinteraksi diantara sistem aliran steady
dan lingkungannya tidak berubah terhadap waktu. Akibatnya
daya dan laju aliran panas dari dan ke sistem konstan selama
proses.
PROSES ALIRAN STEADY
 Konservasi massa.
Selama proses aliran steady, banyaknya massa total

BY: FAISAL FAHMI HASAN


yang terisi didalam volume kontrol tidak berubah
terhadap waktu (mCV = konstan)
Selanjutnya prinsip konservasi massa dibutuhkan,
yakni massa total yang masuk volume kontrol sama
dengan massa total yang meninggalkan volume
kontrol :
kg kg
m 3  m 1  m 2  5 m 1  2
s
 min   m out s
CV

kg
m 2  3
s
PROSES ALIRAN STEADY
Untuk aliran massa masuk dan keluar yang tunggal,
maka berlaku :

BY: FAISAL FAHMI HASAN


 in  m
m  out
Vin Ain Vout Aout

vin vout
m in Nozzle
in Vin Ain  out Vout Aout C.V m out

Untuk fluida Incompresibel .


in   out
maka Persamaan Menjadi :
Vin Ain  Vout Aout
PROSES ALIRAN STEADY
 Konservasi energi.
Selama proses aliran steady, banyaknya energi yang

BY: FAISAL FAHMI HASAN


terisi didalam volume kontrol adalah konstan, karena
tidak mengalami perubahan terhadap waktu (ECV =
konstan). Akibatnya perubahan energi total selama
proses pada proses aliran steady adalah nol (∆ECV= 0)
Selanjutnya banyaknya total energi yang masuk
volume kontrol (dalam berbagai bentuk) sama dengan
banyaknya total energi yang meninggalkan volume
kontrol :
PROSES ALIRAN STEADY

mout
Eout

BY: FAISAL FAHMI HASAN


Q C.V

min W
Ein

Selanjutnya terapkan persamaan prinsip konservasi


energi untuk hukum I. thermodinamika.
2
Vout Vin2
Q  W   m out (hout   gzout )   m in (hin   gzin ) (kW )
2 2
PROSES ALIRAN STEADY

Untuk energi persatuan massa :

BY: FAISAL FAHMI HASAN


q  w  h  ke  pe
di mana :
Q  kJ  W  kJ 
q   , dan w  
m  kg  m  kg 
Kebanyakan peralatan teknik mesin beroperasi, secara esensi
mengalami kondisi yang sama untuk waktu yang lama.
Sebagai contoh seluruh komponen PLTU beroperasi selama
berbulan-bulan nonstop sebelum akhirnya berhenti untuk
pemeliharaan. Karenanya seluruh komponen PLTU dianalisa
sebagai peralatan dengan aliran steady.
Di topik ini beberapa peralatan teknik mesin di coba dianalisa
sebagai aliran steady dan didekati dengan analisa aspek-aspek
thermodinamika tentang aliran steady.
Analisa secara thermodinamika dari peralatan teknik mesin ini
juga dianalisa dengan menggunakan konservasi massa dan
konservasi energi.
BY: FAISAL FAHMI HASAN
1) Nozzle (nosel)
Secara fisik fungsi nosel adalah untuk memancarkan fluida.
Penggunaanya seperti pada peluncur roket, pesawat ruang angkasa,
pemadam kebakaran, alat rumah tangga dll.
Secara thermodinamika, nosel adalah alat yang berfungsi untuk
menaikkan kecepatan aliran fluida dan menurunkan tekanan aliran.

Pada Nosel
m 1 Nozzle
A2,v2
m 2 kecepa tan fluida keluar (v2 ) sangat besar
A1,v1 1 C.V 2

dari kecepa tan fluida masuk nosel (v1 ).


v2  v1

BY: FAISAL FAHMI HASAN


Asumsi – asumsi yang digunakan untuk penerapan
persamaan energi, Hukum I thermodinamika adalah :

Q  W  PE 0

Persamaan energi aliran, Hukum I thermo adalah :

v12 v22
m 1 (h1  )  m 2 (h2  )
2 2

BY: FAISAL FAHMI HASAN


Untuk v1<<< v2 dan aliran steady (m1= m2), maka

v22
h1  h2 
2

2) Diffuser
Secara fisik fungsi sama dengan nosel untuk memancarkan fluida.
Secara thermodinamika, diffuser adalah alat yang berfungsi untuk
menurunkankan kecepatan aliran fluida dan menaikkan tekanan
aliran.

BY: FAISAL FAHMI HASAN


m 2 Pada Diffuser
Nozzle A1,v1
m 1 kecepa tan fluida masuk (v1 ) sangat besar
A2,v2 2 C.V 1

dari kecepa tan fluida keluar (v2 ).


v1  v2

Asumsi – asumsi yang digunakan untuk penerapan


persamaan energi, Hukum I thermodinamika sama dengan
nosel : 2 2
v1 v
m 1 (h1  )  m 2 (h2  2 )
2 2
Untuk v2<<< v1 dan aliran v12
steady (m1= m2), maka h2  h1 
2
BY: FAISAL FAHMI HASAN
3) Turbin
Secara fisik fungsi menghasilkan kerja (daya turbin). Bekerja karena
ada aliran fluida.
Secara thermodinamika, fungsinya untuk menurunkan tekanan
fluida
P1,T1
1

Turbin PadaTurbin ( P1  P2 )
C.V
Wt
2

P2,T2

BY: FAISAL FAHMI HASAN


Asumsi – asumsi yang digunakan untuk penerapan
persamaan energi, Hukum I thermodinamika adalah :

Q  EK  PE 0

Persamaan energi aliran, Hukum I thermo adalah :


m 1h1  m 2 (h2  WT )

Untuk aliran steady (m1= m2),


WT  (h1  h2 )
maka :
BY: FAISAL FAHMI HASAN
4) Kompresor
Secara fisik fungsi memberikan kerja (daya kompresor) ke fluida
kompresibel. Bekerja untuk mengalirkan fluida kompresibel.
Secara thermodinamika, fungsinya untuk menaikkkan tekanan fluida

P2,T2
2

Kompresor
Pada Kompresor ( P2  P1 )
C.V
Wc
1

P1,T1
BY: FAISAL FAHMI HASAN
Asumsi – asumsi yang digunakan untuk penerapan
persamaan energi, Hukum I thermodinamika adalah :

Q  EK  PE 0

Persamaan energi aliran, Hukum I thermo adalah :


m 2 h2  m 1 (h1  Wc )

Untuk aliran steady (m1= m2),


W C  (h2  h1 )
maka :
BY: FAISAL FAHMI HASAN
5) Katub (Valve)
Secara fisik fungsi sebagai tempat mengalirnya fluida tanpa adanya
transfer energi selama proses aliran fluida tersebut.
Secara thermodinamika, fungsinya untuk menurunkan tekanan fluida

P 1 , v1 , P2 , v2 , Dimana :
h1 h2
1 2 V1 V2 dan P1  P2

BY: FAISAL FAHMI HASAN


Asumsi – asumsi yang digunakan untuk penerapan
persamaan energi, Hukum I thermodinamika adalah :

Q  W  EK  PE 0

Persamaan energi aliran, Hukum I thermo adalah :

m 2 h2  m 1h1
Untuk aliran steady (m1= m2),
maka : h2  h1 (Peralatan Iso entalphi)
BY: FAISAL FAHMI HASAN
6) Ruang Pencampur (Mixing Chamber)
Secara fisik fungsi sebagai tempat bercampurnya fluida panas dan
fluida dingin, untuk menghasilkan fluida baru (T dan Kondisi) beda.
Secara thermodinamika, fungsinya untuk mendapatkan kondisi
fluida yang baru.

3 1

m
 3 , h3 m
 1 , h1
CV
2

m
 2 , h2

BY: FAISAL FAHMI HASAN


Asumsi – asumsi yang digunakan untuk penerapan
persamaan energi, Hukum I thermodinamika adalah :

Q  W  EK  PE 0

Persamaan energi aliran, Hukum I thermo adalah :

m 3 h3  m 1h1  m 2 h2

Untuk aliran steady (m1 = m2 = m3),


maka : h3  h1  h2
BY: FAISAL FAHMI HASAN
7) Pompa
Secara fisik fungsi menaikkan/mengalirkan fluida
inkompresibel (air) dari satu tempat ke tempat lain.
Secara thermodinamika, fungsinya untuk menaikkkan
tekanan fluida
P2
2
Keterangan :
Wp *) Fluida Inkompresibel :
V1 = V2 dan T1 = T2
*) u = cV T
1

P1 , Cair Jenuh
BY: FAISAL FAHMI HASAN
Asumsi – asumsi yang digunakan untuk penerapan
persamaan energi, Hukum I thermodinamika adalah :
  EK  PE 0
Q
Persamaan energi aliran, Hukum I thermo adalah :
m 2 h2  m 1 (h1  WP )
Untuk aliran steady (m1= m2), maka : WP  h2  h1
WP = V1 (P2 – P1) + (u2 – u1) = V1 (P2 – P1) + cV (T2 – T1),

Sehingga : WP = V1 (P2 – P1)


BY: FAISAL FAHMI HASAN
8) Penukar Kalor (Heat Exchangger)
Penukar kalor adalah peralatan dimana 2 fluida bergerak
melakukan penukaran panas tanpa bercampur.
Secara thermodinamika, fungsinya untuk menukar kalor
antara fluida panas dan fluida dingin

BY: FAISAL FAHMI HASAN


Asumsi – asumsi yang digunakan untuk penerapan
persamaan energi, Hukum I thermodinamika adalah :
 W
Q   EK  PE 0

Persamaan energi aliran, Hukum I thermo adalah :


m 2 h2  m 4 h4  m 1h1  m 3h3
Untuk aliran steady (m1= m2 = mw) dan (m3= m4 = mg)

Sehingga : m W (h1  h2 )  m g (h4  h3 )

BY: FAISAL FAHMI HASAN


9) Pipa dan Saluran (duct)
Pipa dan Saluran adalah peralatan mesin yang sangat penting
pada proses transportasi fluida.
Secara Thermodinamika fluida yang mengalir dalam pipa dan
saluran mempunyai tekanan konstan (ΔP = 0).


Q

C.V
1
2

W
BY: FAISAL FAHMI HASAN
Asumsi – asumsi yang digunakan untuk penerapan
persamaan energi, Hukum I thermodinamika adalah :
EK  PE 0

Persamaan energi aliran, Hukum I thermo adalah :


Q  W  m
 2 h2  m
 1h1

Untuk aliran steady (m1= m2 = m)

Sehingga : Q  W  m (h2  h1 )

BY: FAISAL FAHMI HASAN


Contoh peralatan aliran pada pipa dan saluran ini
diantaranya Kondensor dan Evaporator
Pada kondensor dan evaporator tidak ada kerja pada sistem
(W = 0).

Pada Evaporator panas (Q) masuk ke sistem, Sehingga :

Qeva  h2  h1 [kJ / kg]

Pada Kondensor panas (Q) ke luar sistem, Sehingga :

Qkond  h1  h2 [kJ / kg]


BY: FAISAL FAHMI HASAN
CONTOH – CONTOH SOAL
1)Udara pada 10 oC dan tekanan 80 kPa., masuk kesebuah diffuser mesin
pemancar secara steady dengan kecepatan 200 m/s. Luas permukaan masuk
diffuser 0,4 m2. Kemudian udara meninggalkan diffuser dengan kecepatan
yang sangat kecil dibandingkan ketika masuk diffuser. Hitunglah : (a) laju
aliran massa udara , (b) Temperatur udara yang meninggalkan diffuser [T 2].

JAWAB : PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT INI :


2
1 Asumsi :
1)Aliran steady :
UDARA ΔMCV= ΔECV ≈ 0
2) ΔEK=
ΔEP=Q=W ≈ 0

BY: FAISAL FAHMI HASAN


a) Fluida udara (gas ideal) berlaku persamaan gas ideal :

1
  1v1 A1 
Selanjutnya : m v1 A1
V1

b) Balans Energi Aliran Steady:


Laju tranfer energi Laju perubahan energi
oleh : Q, W, dan EK, EP, dll. Dari
massa Energi
BY: FAISAL FAHMI HASAN
Karena v1>>>v2 , maka v2≈ 0. Dari tabel A-17 dengan
interpolasi didapat :

BY: FAISAL FAHMI HASAN


Subtitusi harga-harga :

Dari Tabel A-17 dan interpolasi didapat :

BY: FAISAL FAHMI HASAN


2) Udara pada 280 K dan tekanan 100 kPa., ditekan pada sebuah kompresor
secara steady hingga tekanan mencapai 600 kPa., dan T = 400 K. Laju
aliran massa udara 0,02 kg/s. Hitunglah daya yang harus diberikan
kekompresor untuk menaikkan tekanan udara tersebut.

JAWAB : PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT INI :

UDARA
Asumsi :
1)Aliran steady :
ΔMCV= ΔECV ≈ 0
2) ΔEK= ΔEP=Q ≈
1 0
BY: FAISAL FAHMI HASAN
Balans Energi Aliran Steady:
Laju tranfer energi Laju perubahan energi
oleh : Q, W, dan
 E
E  massa
EK, EP, dll. Dari
Energi
in out

W  mh
 1  mh
 2
in

W m (h  h )
in 2 1

Dari tabel A-17 didapat :

BY: FAISAL FAHMI HASAN


kg kJ
Win  0,02[ ](400,98  280,13)[ ]

Sehingga : s kg
W  2, 417[kWatt ]
in

3) Uap masuk ke turbin uap (steam turbine) adiabatis pada P = 2 MPa dan T
= 400 oC. Keluar turbin tekanan uap menjadi 15 kPa. Bila daya output
yang dihasilkan turbin 5 MW. Hitunglah (a) Kerja persatuan massa, (b)
Laju aliran masa uap.

JAWAB : PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT INI :


1

BY: FAISAL FAHMI HASAN


1
Asumsi :
1)Aliran steady :
ΔMCV= ΔECV ≈ 0
2)ΔEK= ΔEP ≈ 0
3)Adiabatis : Q ≈ 0
2

a) Kerja persatuan massa : Wout = h1 - h2 [kJ/kg]


h1 = 3247,6 [kJ/kg]
TK.1: (Tabel A-6) :
s1 = 7,1271 [kJ/(kg. K)]

BY: FAISAL FAHMI HASAN


P2  15 kPa 
TK.2: (Tabel A-5) :  Kondisi
s2  s1  7,1271[kJ / (kg. K )] Campuran

7,1271  0, 7549
x 0,88
7, 2536

h2  (0,88 X 2373,1)  225,94  2314,3[ kJ / kg ]

Sehingga: wout  3247,6  2314,3  933,3 [kJ/kg]

BY: FAISAL FAHMI HASAN


W out 5000[kJ / s]
b) Laju aliran massa : m  
wout 933,3 [kJ / kg ]

m  5,4 [kg/s]

SOAL LATIHAN :
1)Air masuk pompa dengan tekanan 2 MPa. Keluar pompa tekanan air
menjadi 5 MPa. Tentukan : daya input pompa dan entalphi keluar
pompa. Laju aliran massa air 1 [kg/s].
2)H2O masuk ke boiler pada P = 2 Mpa cair jenuh. Jika H 2O keluar
boiler T = 300 oC. Tentukan besar panas yang diberikan ke boiler.
3)Air jenuh Masuk ke katub pada P = 1 MPa. Keluar katub tekanan
air menjadi 10 kPa. Tentukan besar temperatur keluar katub.

BY: FAISAL FAHMI HASAN


BY: FAISAL FAHMI
HASAN

PROSES ALIRAN TAK STEADY


• Pada proses aliran steady sifat-sifat tidak berubah
terhadap waktu pada Volume Kontrol (C.V)
• Pada proses aliran tak steady sifat-sifat selalu
berubah terhadap waktu pada Volume Kontrol
(C.V)
• Proses aliran tak steady disebut juga proses aliran
transient.
• Pada analisa proses aliran steady penting untuk
menjaga isi laju masa dan energi dari C.V dan juga
interaksi energi yang melewati batas sistem.
BY: FAISAL FAHMI
HASAN

PROSES ALIRAN TAK STEADY


• Contoh aliran steady yang paling sering kita
jumpai adalah : pengisian tanki, pengembusan
balon, dan lain-lain.

garis pensuplai

Batas C.V
BY: FAISAL FAHMI
HASAN

PROSES ALIRAN TAK STEADY


• Dalam beberapa hal proses tak steady sama
dengan proses pada sistem tertutup, hanya
bedanya pada sistem tertutup masa dalam
sistem konstan, sedang pada proses tak steady
masa dalam sistem berubah.
BY: FAISAL FAHMI
HASAN

KONSERVASI MASSA PROSES ALIRAN TAK STEADY

• Pada aliran tak steady banyak masa dalam C.V. selalu


berubah-ubah terhadap waktu.
• Perubahan masa yang terjadi sangat bergantung
terhadap banyak masa yang masuk dan keluar C.V
selama proses.
• Prinsip konversi masa proses aliran tak steady dapat
dibuat sebagai berikut :

 Masa total   Masa total   Perubahan Masa 


 masuk C.V    keluar C.V   bersih dalamC .V 
     
 selama t   selama t   selama t 
BY: FAISAL FAHMI
HASAN

KONSERVASI MASSA PROSES ALIRAN TAK STEADY

• Secara matematika ditulis: ∑min- ∑mout = ΔmC.V.


• Ilustrasi konservasi masa dapat dilihat pada gambar
berikut : awalnya air (m1) sebesar 150 kg

Min = 50 kg
Batas C.V

min – mout = (m2 – m1) bak


AIR
30= m2 – 150
Δmbak = min – mout = 20 kg m2 = 170 kg

Mout = 30 kg
BY: FAISAL FAHMI
HASAN

KONSERVASI MASSA PROSES ALIRAN TAK STEADY

• Laju aliran konservasi masa [kg /s] adalah:


dmC .V .
 m   m
in out 
dt
BY: FAISAL FAHMI
HASAN

KONSERVASI ENERGI PROSES ALIRAN TAK


STEADY
• Pada aliran tak steady banyak energi dalam C.V. selalu
berubah-ubah terhadap waktu.
• Perubahan energi yang terjadi sangat bergantung
terhadap banyak energi yang masuk dan keluar C.V
selama proses.
• Prinsip konversi energi proses aliran tak steady dapat
dibuat sebagai berikut :

Laju tranfer energi Laju perubahan energi


oleh : Q, W, dan EK, EP, dll. Dari
massa Energi
BY: FAISAL FAHMI
HASAN

KONSERVASI ENERGI PROSES ALIRAN TAK


STEADY
• Balans energi untuk sistem aliran seragam
proses aliran tak steady.

Yakni energi aliran fluida masuk dan


Dimana : keluar persatuan massa

Yakni energi fluida tak mengalir


dalam C.V.
BY: FAISAL FAHMI
HASAN

KONSERVASI ENERGI PROSES ALIRAN TAK


STEADY
Jika selama proses ke dan pe di abaikan, maka :

Jika selama proses tak ada masa keluar masuk sistem , maka :

Sistem
tertutup tertutup

tertutup
BY: FAISAL FAHMI
HASAN

KONSERVASI ENERGI PROSES ALIRAN TAK


STEADY
CONTOH SOAL
1)Sebuah tangki rigid diisolasi awalnya dikosongkan, dan dihubungkan oleh
sebuah katup dengan saluran yang mengalirkan uap 1MPa dan T = 300 oC.
Sekarang katup dibuka dan uap diizinkan masuk ke tangki sampai tekanan
tangki mencapai 1MPa katup ditutup. Hitunglah temperatur akhir uap dalam
tangki.
JAWAB : PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT INI :
Piston imaginer

uap
Asumsi :
1)Aliran stasioner :
ΔEsistem =
ΔUsistem
2) ΔEK=
ΔEP=Q=W ≈ 0
BY: FAISAL FAHMI
HASAN

KONSERVASI ENERGI PROSES ALIRAN TAK


STEADY
Tangki awalnya kosong, m1 = 0, sehingga : m1 u1 = 0
Balans massa dalam tangki : min – mout = Δmsistem ; dimana mout = 0 dan
Δmsistem = m2 - m1 = m2 , Sehingga : min = m2
Balans energi sistem : Ein – Eout = ΔEsistem → min hin = m2 u2
Kombinasi dari balans masa dan energi didapat : hin = u2
Tingkat Keadaan ketika uap masuk tangki : Pin = 1MPa dan Tin = 300 oC,
maka dari tabel uap : hin = 3051,2 [kJ / kg]
Temperatur akhir uap dalam tangki adalah : P2 = 1MPa dan u2 = 3051,2
[kJ / kg] dari tabel di dapat T2 ≈ 456 oC.

1
BY: FAISAL FAHMI
HASAN

END OF HUKUM I
THERMODINAMIKA, SISTEM
TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai