Pembimbing:
dr. Yedi Fourdiana Sukardi, Sp.OG
01
Identifikasi
kasus
Identitas Pasien
.
Riwayat Pengobatan
Suplementasi dan vitamin
dari bidan
Pemeriksaan Luar
TFU : 32 cm
TBJ Klinis : (32-11)x155 = 3255 gram
Leopold I : Bokong
Leopold II : Punggung kiri Status Obstetrikus
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Divergen
HIS : 2 x 10’, 20’'
DJJ : 140 x/menit
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Dalam
Vulva dan vagina : Tidak terdapat kelainan.
Portio : Teraba tebal lunak Status Obstetrikus
Pembukaan serviks : 2 cm
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Pemeriksaan Penunjang
18.02.2021
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi
Hemoglobin 13,7 g/dL 12.0 – 16.0
Hematokrit 39 % 38.0 – 47.0
Eritrosit 4,47 10 / µL
6
4.20 – 5.40
MCV 87 fL 80 – 96
MCH 31 pg/mL 28 – 33
MCHC 35 g/dL 33 – 36
Trombosit 263 103 / µL 150 – 450
Leukosit 11,8 103 / µL 5.0 – 10.0
Hitung Jenis
Basofil 0 % 1. – 1.0
Eosinofil 1 % 1.0 – 6.0
Neutrofil 84 % 50 – 70
Limfosit 9 % 20 – 40
NLR 9,33 <= 5.80
Monosit 6 % 2–9
Laju Endap Darah (LED) 20 mm/jam <15
Pemeriksaan Penunjang
18.02.2021
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Serologi
HIV reagen 1 Non reaktif Non reaktif
Petanda Hepatitis
HBsAg Non reaktif Non reaktif
Anti Covid (Rapid IgG/M)
Anti Covid IgM Non Reaktif Non Reaktif
Anti Covid IgG Non Reaktif Non Reaktif
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan CTG 18.02.2021
Diagnosis Kerja
Kala II
Tanggal 18 Februari 2021 pukul 15.20
Bayi Iahir pervaginam dengan akselerasi
dimulai pada 15.00 WIB
persalinan drip oksitosin
Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal.
♂ | AS: 7/8 | BB: 3365 gram | PB: 51 cm
Amniotomi : ✓ Anus (+) | Cacat (-)
Episiotomi : Mediolateral
Distosia bahu : ✕
Laporan Persalinan
Kala III
• Akselerasi persalinan merupakan tindakan untuk wanita hamil yang sudah inpartu, untuk
menstimulasi uterus untuk meningkatkan frekuensi, durasi dan kekuatan dari kontraksi
• Dilatasi serviks pada fase aktif memiliki kecepatan <1,2 cm/jam pada kala I fase aktif atau
penurunan kepala <1cm/jam pada nulipara , jika tidak disebut persalinan lama
Apakah Tatalaksana Kasus ini sudah tepat?
Saat inpartu
• Drip Oksitosin 10 IU
Observasi KU, TTV, DJJ
✦ Diberikan dengan 10 IU didalam 500 mL RL
• Observasi kemajuan
✦ Akselerasi persalinan --> perubahan serviks dan
persalinan penurunan bagian terbawah janin
• Infus RL 20 Tpm ✦ Perubahan pembukaan serviks <1,2 cm/jam pada
nulipara
• Drip Oksitosin 5 UI
Apakah Tatalaksana Kasus ini sudah tepat?
Saat inpartu
▷ Kala I
• Observasi tanda vital ibu dan djj ✦ Ibu merasa nyaman selama
• Berikan dukungan dan suasana persalinan
yang menyenangkan bagi pasien ✦ Posisi ibu miring ke kiri
• Posisi ibu selama persalinan: saran
miring ke kiri ✦ Tanda vital ibu dan djj dalam
batas normal
Apakah Tatalaksana Kasus ini sudah tepat?
Saat inpartu
✦ Tanda vital ibu dan djj dalam
▷ Kala II
batas normal
• Observasi tanda vital ibu
• Mempersiapkan pertolongan ✦ Meletakkan kain bersih dibagian
kelahiran bayi bawah bokong parturien.
• Memastikan pembukaan lengkap ✦ Pembukaan lengkap dengan
dan keadaan janin baik kekuatan mengejan dan his
• Dapat dilakukan episiotomi maksimal kemudian janin
dilahirkan
✦ Dilakukan episiotomi mediolateral
Apakah Tatalaksana Kasus ini sudah tepat?
Saat inpartu
Saat inpartu
Saat postpartum
Saat postpartum
Saat postpartum
▷ Paracetamol 500 mg
Bagaimana Prognosis pada kehamilan
selanjutnya?
Proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan dan
dapat hidup di luar uterus melalui vagina secara spontan.
Indikasi janin:
Letak sungsang, makrosomia,
melahirkan janin prematur untuk
mencegah trauma berlebihan pada
kepala janin
Indikasi ibu:
Terjadi peregangan perineum yang berlebihan
sehingga menyebabkan robekan perineum,
primigravida
Kala III
Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, berikan • Lakukan penegangan tali pusat
• Rangsang payudara ibu atau minta ibu menyusui kelengkapan plasenta dan evaluasi
Robekan yang terjadi pada saat bayi lahir baik spontan maupun
menggunakan alat atau tindakan episiotomi.
Perineum tidak dapat menahan regangan pada saat janin melalui jalan lahir.
Kala IV
1. Engagement
2. Descent
3. Fleksi kepala
4. Putaran paksi dalam
5. Ekstensi kepala
6. Putaran paksi luar
7. Ekspulsi
Mekanisme Persalinan Normal
3. Fleksi
Kepala janin memasuki rongga panggul,
dengan adanya fleksi maka diameter
suboksipito frontalis 12cm beruh menjadi
suboksipito bregmatika 9cm
Fleksi disebabkan janin didorong maju dan Sampai di dasar panggul kepala janin
mendapatkan tahanan dari pinggir pintu atas dalam posisi fleksi maksimal dengan
panggul, serviks, dasar panggul. posisi dagu bergeser kearah dada janin
Mekanisme Persalinan Normal
Gerakan
Bila ini belakang
presentasi adalah kepala
upaya dimana
janin untuk
menyesuaikan
bagian dengan
terendah janin bentuk
adalah jalan kecil
ubun-ubun lahir
yaituubun-ubun
maka bentuk bidang
kecil tengah dankedepan
memutar pintu bawah
panggul
sampai berada di bawah simpisis.
Mekanisme Persalinan Normal
Kemudian
Bahu melintasi
dilahirkan
pintu atas
bahupanggul
depan terlebih
dalam
dahulu
posisi miring.
kemudianDi dalam
bahu belakang,
rongga panggul
kemudian
bahu
bayi
akan lahir
menyesuaikan
seluruhnyadiri dengan bentuk
panggul yang dilaluinya hingga dasar
Akselerasi persalinan
Definisi
Tindakan pada wanita hamil yang sudah inpartu,
Stimulasi uterus dalam persalinan meningkatkan frekuensi, durasi dan kekuatan dari
kontraksi.
Indikasi
Distosia Power
pola kontraksi yang adekuat tidak berhasil untuk
/failure Passenger menyebabkan penipisan dan dilatasi serviks
to functional dystocia.
Passage
progress
o Oksitosin adalah suatu peptida yang dilepaskan dari bagian hipofisis posterior
o Oksitosin meningkatkan kerja sel otot polos yang diam dan memperlambat
konduksi aktivitas elektrik sehingga mendorong pengerahan serat-serat otot
yang lebih banyak berkontraksi dan akibatnya akan meningkatkan kekuatan
Tidak terdapat dampak negatif pada efektifitas dan efikasi penggunaan oksitosin
Tidak terdapat perbedaan dosis maksimal, interval waktu untuk menginisiasi kelahiran
maupun tingkat kesuksesan
Penelitian Darmadi dan Handoko (2001), bahwa penggunaan oksitosin drip lebih
banyak pada umur ibu 25-29 tahun dengan jumlah kasus 22 (41,6%), dan oksitosin
drip lebih banyak digunakan primi para 34 kasus (64,2%).
- Plasenta previa
Kontraindikasi
- Presentasi tali pusat
- Riwayat insisi uterus
Kelainan
Inersia Uteri
Proses his yang terjadi bersifat normal, tetapi kontraksi lebih jarang dan lebih singkat
dibandingkan dengan biasanya
Inersia uteri sekunder : jika kontraksi uterus hipotonik terjadi setelah adanya kontraksi
uterus yang kuat dan normal. Biasanya akibat kelelahan uterus
His terlalu kuat
Hypertonic Uterine Contraction