Korelasi Dan Regresi
Korelasi Dan Regresi
Pendahuluan
Korelasi
Model Regresi
Contoh Soal
PENDAHULUAN
Hubungan antarvariabel dapat dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Korelasi menunjukkan kekuatan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Analisis ini menjelaskan kekuatan hubungan atau kovarian antardua variabel yang diukur
dengan koefisien korelasi
2. Regresi menjelaskan (seberapa besar) pengaruh satu variabel atau lebih (variabel
independen) terhadap variabel lain (variabel dependen)
Analisis ini dikembangkan untuk mengestimasi atau memprediksi satu variabel dengan variabel
lainnya.
3. Kausalitas menjelaskan pengaruh dari variabel satu dengan lainnya, dimana semua
variabelnya merupakan variabel dependen. Dengan perkataan lain, kausalitas sama dengan
regresi yang terjadi pengaruh dua arah.
PENDAHULUAN
1. Hubungan antara pengeluaran biaya iklan dengan volume penjualan suatu perusahaan.
2. Hubungan antara harga saham dengan dividen yang diberikan.
3. Hubungan antara tingkat pendidikan seseorang dengan besarnya gaji yang diperoleh.
4. Hubungan antara mahal harga suatu barang dengan semakin baiknya kualitas barang
tersebut.
PENDAHULUAN
Analisis regresi pertama kali diperkenalkan sebagai metode analisis statistik pada tahun 1877
oleh Sir Francis Galton, yang meneliti tentang hubungan antara tinggi badan orangtua (Ayah)
dengan anaknya. Beliau mengungkapkan bahwa terdapat kecendrungan orangtua yang tinggi
badannya akan memiliki anak yang tinggi pula, dan sebaliknya.
Selanjutnya, hasil analisis Galton disempurnakan oleh Karl Pearson, dengan mengambil 1000
pengamatan. Pearson menemukan bahwa untuk kelompok anak yang tinggi dan kelompok
orangtua yang tinggi, ternyata tinggi badan anak lebih pendek dari ayahnya. Namun, dari
kelompok ayah dan anak yang lebih pendek, ternyata tinggi badan anaknya lebih tinggi dari
ayahnya. Peristiwa yang berbalik inilah disebut to regres.
KORELASI
Keeratan hubungan antarsatu variabel dengan variabel yang lain bisa dikelompokkan menjadi
3 kelompok, yaitu :
1. Korelasi Positif vs Negatif
2. Korelasi Linier vs Nonlinier
3. Korelasi Sederhana, parsial, dan kompleks
Ada beberapa cara metode Perhitungan Korelasi :
Scatter plot adalah sebuah grafik yang biasa digunakan untuk melihat suatu pola hubungan antara 2
variabel. Untuk bisa menggunakan scatter plot, skala data yang digunakan haruslah skala interval dan
rasio.
Jika scatter plot membentuk pola yang menyerupai garis lurus seperti pada gambar di bawah ini, maka
ada hubungan yang erat antara variabel 1 dengan variabel 2.
Hubungan yang membentuk garis lurus biasa disebut dengan hubungan linier. Hubungan linier bisa
bisa membentuk hubungan yang positif dan negatif.
SCATTER GRAM / SCATTER PLOT (LANJ.)
Jika plot seperti gambar berikut, maka variabel 1 dan variabel 2 menunjukkan hubungan yang
positif. Peningkatan yang terjadi pada variabel 1 juga diikuti peningkatan pada variabel 2.
Dan jika variabel 1 mengalami penurunan, variabel 2 juga mengalami penurunan.
SCATTER GRAM / SCATTER PLOT (LANJ.)
Jika seperti gambar berikut, maka variabel 1 dan variabel 2 menunjukkan hubungan yang
negatif. Peningkatan yang terjadi pada variabel 1 diikuti penurunan oleh variabel 2. Dan jika
variabel 1 mengalami penurunan, variabel 2 akan mengalami peningkatan.
SCATTER GRAM / SCATTER PLOT (LANJ.)
Jika plotnya menyebar seperti gambar berikut, maka bisa disimpulkan bahwa hubungan
antara variabel 1 dengan variabel 2 sangatlah kecil Atau tidak ada hubungan.
KOEFISIEN KORELASI PEARSON (PARAMETRIK)
Koefisien korelasi pearson product moment (r) untuk mengetahui kekuatan hubungan
variabel X dan Y dirumuskan sebagai berikut :
KORELASI
Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1.
Terdapat beberapa pendapat mengenai interpretasi dari koefisien korelasi. Pada umumnya :
Jika angka koefesien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel tidak mempunyai hubungan
Jika angka koefesien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin kuat
Jika angka koefesien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin
lemah
Jika angka koefesien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier
sempurna positif.
Jika angka koefesien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier
sempurna negatif.
MODEL REGRESI SEDERHANA
Analisis Regresi Linear Sederhana bertujuan menganalisis bentuk hubungan linier antara
sebuah variabel independen dengan sebuah variabel dependen.
Model Regresi Linear Sederhana dapat ditulis :
, dimana :
MODEL REGRESI SEDERHANA
Asumsi Regresi Linier yang harus dipenuhi, diantaranya : asumsi Normalitas, Tidak bersifat
Heteroskedatisitas, Tidak memiliki sifat Autokorelasi, Tidak memiliki sifat Multikolinearitas.
Koefisien regresi dan merupakan parameter yang nilainya belum diketahui, tetapi parameter
tersebut dapat diestimasi dari data sampel.
Metode yang paling sederhana untuk mengestimasi parameter-parameter tersebut adalah
Metode Kuadrat Terkecil (. Dengan metode tersebut, diperoleh :
CONTOH SOAL
Cari
Berdasarkan persamaan diatas bahwa tanpa melakukan investasi dibidang penelitian, diprediksi PT Futura Profit
Forever akan memperoleh keuntungan tahunan sebesar 20 Miliyar.
Jika X (investasi di penelitian) naik sebesar 1 satuan (milyar) maka keuntungan PT futura akan naik sebesar 2 milyar.
Jika investasi di penelitian sebesar 20 M, berapa keuntungan PT futura = 60 M.