Anda di halaman 1dari 16

Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah

OLEH

ATIKAH SALSABILA (0801182240)


DEWI YANTI (0801182218)
Latar Belakang
Berdasarkan hasil Riskesdas Tahun 2018, prevalensi merokok menurut umur 10-
18 tahun adalah sebanyak 9,1%, meningkat dari data Riskesdas sebelumnya yaitu
pada tahun 2013 sebanyak 7,2 %. Prevalensi merokok di Sumatera Utara dari data
Riskesdas 2018 adalah sebanyak 27,2 % menurun dari sebelumnya pada Riskesdas
Tahun 2013 sebanyak 28,4%.
Pemerintah berupaya untuk merumuskan berbagai regulasi dan kebijakan yang
dapat diimplementasikan dalam menanggulangi dampak bahaya rokok. Dalam hal ini
beberapa wilayah di Indonesia telah menerapkan kawasan tanpa rokok (KTR),
misalnya : Kota Bandung dengan Perda No. 03 Tahun 2005, Kota Palembang dengan
Perda No. 07 Tahun 2009, Kota Surabaya dengan Perda No.05 tahun 2008, Peraturan
Walikota (Perwali) No. 25 Tahun 2009 Provinsi D.I Yogyakarta dengan Peraturan
Gubernur Provinsi Yogyakarta No. 42 Tahun 2009, Kota Medan dengan Perda No. 3
Tahun 2014.

Sumber : Kemenkes RI. 2011. Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok


Prevalensi Perokok di Kota Medan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi
merokok setiap hari di Kota Medan sebesar 55,2% dan
sesekali merokok sebesar 14,3% lebih tinggi dari angka
nasional yaitu 54% pada tahun 2016. Prevalensi
merokok setiap pria sebesar 58,4%, dan 15,3% sesekali
merokok, angka ini dibawah angka nasional sebesar 66
% pada tahun 2013. Sementara pada wanita sebesar
7,1%, angka ini termasuk tinggi karena diatas angka
nasional sebesar 6.7% pada tahun 2013.
Berdasarkan tingkat pendidikan, perokok
berpendidikan SD sebesar 63,9%, SMP 68,1%, SMA
59,5% dan PT sebesar 28,1%. Prevalensi merokok pada
peserta JKN 54,2% dan bukan peserta JKN sebesar
59,8%. Pengetahuan dan sikap responden tentang rokok
dan bahaya merokok sudah baik, namun belum diikuti
dengan perilaku sehat tanpa merokok.

Sumber : Alam Bakti Keloko. (2019). Survei Prevalensi Perokok Di Kota Medan. Jurnal Pembangunan Perkotaan Volume 7,
Nomor 1, Januari – Juni 2019
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau
area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan
merokok atau kegiatan memproduksi, menjual,
mengiklankan, dan/atau mempromosikan produk
tembakau”

Sumber : Kemenkes RI. 2011. Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok


Landasan Hukum
Peraturan kebijakan yang terkait atau berhubungan dengan kebijakan KTR di sekolah ialah:
• UU RI No 36 2009 pasal 113-116 berisikan tentang Kesehatan.
• UU RI Tahun 2009 berisikan Perlindungan, Pengelolaan Lingkungan Hidup.
• UU RI No 23 Tahun 2002 berisikan Perlindungan Anak.
• UU RI No 39 Tahun 1999 berisikan Hak Asasi Manusia.
• UU RI No 23 Tahun 1997 berisikan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
• PP RI No 19 Tahun 2003 berisikan Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan.
• PPRI No 41 Tahun 1999 berisikan Pengendalian Pencemaran Udara.
• Perintah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 4/U/1997 berisikan Lingkungan Sekolah Bebas
Rokok.

Sumber : Kemenkes RI. 2011. Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok


Tujuan
Tujuan penetapan Kawasan Tanpa Rokok adalah :
• •Menurunkan angka kesakitan dan/atau angka kematian dengan cara
mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat.
• •Meningkatkan produktivitas kerja yang optimal.
• •Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap okok.
• •Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula.
• •Mewujudkan generasi muda yang sehat.

Sumber : Kemenkes RI. 2011. Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok


Sasaran dan Manfaat
Sasaran Kawasan Tanpa Rokok adalah di sekolah antara lain :
• •Pimpinan/penanggung jawab/pengelola tempat proses belajar mengajar.
• •Peserta didik/siswa.
• •Tenaga kependidikan (guru).
• Unsur sekolah lainnya (tenaga administrasi, pegawai di sekolah)

Manfaat penetapan Kawasan Tanpa Rokok adalah sebagai upaya


perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan
kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok.

Sumber : Kemenkes RI. 2011. Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok


Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah
Yang perlu dilakukan oleh pimpinan/pengelola untuk mengembangkan Kawasan Tanpa Rokok
di sekolah adalah sebagai berikut :
• Analisis Situasi
• Pembentukan Komite atau Kelompok
• Membuat Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
• Penyiapan Infrastruktur
• Sosialisasi Penerapan Kawasan Tanpa Rokok
• Penerapan Kawasan Tanpa Rokok
• Pengawasan dan Penegakan Hukum
• Pemantauan dan Evaluasi

Sumber : Kemenkes RI. 2011. Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok


Indikator
Indikator Input
• Adanya kebijakan tertulis tentang KTR, tenaga yang ditugaskan untuk memantau KTR di tempat
proses belajar mengajar dan media promosi tentang larangan merokok/KTR.
Indikator Proses
• Terlaksananya sosialisasi kebijakan KTR baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung
(melalui media cetak, elektronik) dan penyuluhan KTR dan bahaya merokok dan etika merokok
• Adanya pengaturan tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan KTR.
• Terpasangnya pengumuman kebijakan KTR melalui poster, tanda larangan merokok, mading, surat
edaran, pengeras suara, tanda KTR di tempat proses belajar mengajar.
Indikator Output
• Lingkungan tempat proses belajar mengajar tanpa asap rokok.
• Siswa yang tidak merokok menegur siswa yang merokok di lingkungan KTR.
• Perokok merokok di luar KTR.

Sumber : Kemenkes RI. 2011. Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok


Evaluasi
EVALUASI 4-6 BULAN
• Adanya tanda Kawasan Tanpa Rokok yang dipasang
• Adanya media promosi Kawasan Tanpa Rokok.

EVALUASI JANGKA PANJANG 1-3 TAHUN


• Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok diterima dan dilaksanakan oleh pimpinan dan
karyawan/guru/dosen/siswa.
• Dipatuhi dan dimanfaatkannya fasilitas yang mendukung Kawasan Tanpa Rokok.
• Tidak ada penjual rokok di sekitar tempat proses belajar mengajar.
• Karyawan/guru/dosen/siswa yang tidak merokok bertambah banyak.
• Semua karyawan/guru/dosen/siswa tidak merokok di Kawasan Tanpa Rokok.

Sumber : Kemenkes RI. 2011. Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok


Implementasi KTR Pada Sekolah di Kota Medan
Dinas Kesehatan Kota Medan telah melakukan
sosialisasi pada awal penerapan kawasan tanpa rokok yaitu
pada tahun 2014. Dinas Kesehatan Kota Medan dibantu
oleh pemda Kota Medan, Pusaka Indonesia dengan
membuat suatu pertemuan yang membahas tentang bahaya
rokok, dan asap rokok, serta KTR.
Pertemuan tersebut pun mengundang kepala sekolah,
dan beberapa siswa dari berbagai sekolah di Kota Medan.
Pada sosialisasi tersebut Dinas Kesehatan Kota Medan
menjelaskan kepada kepala sekolah dari berbagai sekolah
di Kota Medan mengenai apa pengetian Kawasan Tanpa
Rokok (KTR), maksud KTR, manfaat KTR. Tujuan KTR,
serta bagaimana cara untuk melaksanakan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) di sekolah. Dinas Kesehatan Kota Medan
juga menghimbau kepada kepala-kepala sekolah untuk
menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah
masing-masing.
Sumber : Harahap, Rini Dewi Jayanti. 2020. Gambaran Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok di SMA Swasta Parulian 1 Medan Tahun 2018.. Skrisi Fakultas Kesehatan
Masyarakat,.Universitas Sumatera Utara.
Implementasi KTR di SMA Parulian 1 Medan
• Kebijakan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah
sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Medan No 3 Tahun
2014 tidak berjalan sepenuhnya, pelaksanaannya didukung
hanya dengan adanya berbagai gambar, plakat tentang
larangan merokok yang disebar dilingkungan sekolah, juga
kantin sekolah yang tidak menjual rokok di SMA Swasta
Parulian 1 Medan.
• Masih di jumpai pelanggaran terhadap peraturan Kawasan
Tanpa Rokok di sekolah, seperti adanya asbak rokok di
sekitar meja guru, di ruangan guru, dan masih ada siswa
yang tertangkap merokok dilingkungan sekolah.
• Sumberdaya di nilai kurang mendukung, karena hanya
menyebar gambar larangan merokok sebagai upaya
menerapkan KTR di sekolah.
• Pihak sekolah tidak mengizinkan kantin sekolah menjual
rokok, dan tidak setuju jika di area sekolah di buat area
khusus untuk orang yang ingin merokok.

Sumber : Harahap, Rini Dewi Jayanti. 2020. Gambaran Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok di SMA Swasta Parulian 1 Medan Tahun 2018.. Skrisi Fakultas Kesehatan
Masyarakat,.Universitas Sumatera Utara.
Implementasi KTR Pada Sekolah di SMA Pancabudi Medan
Tim Peneliti melaksanakan penelitian ini pada 2 lokasi yaitu SMA Pancabudi
Medan dan Pemerintah Kota Medan. Hasil yang didapat adalah pada SMA
Pancabudi ada beberapa orang yang diwawancari. Kepala Sekolah SMA
Pancabudi yang menjelaskan bahwasanya untuk SMA Pancabudi sudah
diberlakukan kawasan bebas rokok sesuai dengan Peraturan SMA Pancabudi.
Seluruh tempat di SMA Pancabudi merupakan kawasan bebas rokok.
Pengecualian tempat hanya pada kantin Pancabudi itu sendiri, karena kantin di
Yayasan Pancabudi bergabung mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi maka sulit
untuk menerapkan Kawasan Bebas Roko di kantin Pancabudi.
Sanksi yang diberikan SMA Pancabudi untuk orang yang merokok di Sekolah
adalah berupa sanksi teguran dan bimbingan. Tidak terkecuali guru dan para staf
Sekolah tidak boleh merokok di tempat yang merupakan Kawasan Bebas Rokok.
Sosialisai untuk PERDA No. 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Bebas Rokok di kota
medan belum ada untuk sekolah SMA Pancabudi. Oleh karena nya pihak SMA
Pancabudi berharap Pemko Medan untuk lebih aktif lagi melakukan sosialisai
PERDA tersebut agar siswa SMA Pancabudi lebih memahami bahaya dari pada
rokok dan mengetahui adanya kawasan bebas rokok di areal umum kota Medan
sesuai dengan PERDA No. 3 Tahun 2014 tersebut.

Sumber : Lidia Ramadhani Hasibuan. (2019). Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan No.3 Tahun 2004 Tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok Di Kota Medan. Jurnal
Hukum Responsif FH UNPAB. VOL. 7 NO. 7. MARET 2019
Hambatan Dalam Penerapan KTR di Sekolah
Implementasi KTR ini sudah diterapkan di sekolah kota
Medan. Namun belum optimal dikarenakan adanya beberapa
hambatan, diantaranya:
• Kurangnya komunikasi di sekolah kota Medan dalam hal
sosialisasi implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok
serta penyuluhan KTR dan bahaya merokok juga etika
merokok dari pihak pemimpin, pengelola tempat proses
belajar mengajar sebagai penanggung jawab KTR kepada
pelaksana KTR yakni siswa, guru, tenaga kependidikan
dan karyawan sekolah, sehingga pelaksana kebijakan
kurang memahami bagaimana implementasi kawasan
tanpa rokok di sekolah.
• Kurang strategisnya penempatan spanduk KTR di
sekolah karena tertutup oleh spanduk penerimaan siswa-
siswa baru dan beberapa tanda dilarang merokok pada
sekolah sudah rusak, kurangnya pelaksana kebijakan
kawasan tanpa rokok serta tidak adanya pedoman khusus
sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan KTR di
sekolah.
Sumber : Harahap, Rini Dewi Jayanti. 2020. Gambaran Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok di SMA Swasta Parulian 1 Medan Tahun 2018.. Skrisi Fakultas Kesehatan
Masyarakat,.Universitas Sumatera Utara.
Hambatan Dalam Penerapan KTR di Sekolah
• Kurangnya komitmen sasaran/pelaksana kebijakan
kawasan tanpa rokok di sekolah kota Medan
terhadap implementasi kebijakan kawasan tanpa
rokok dan tidak adanya sanksi yang tegas terhadap
pelanggaran kawsasan tanpa rokok sehingga masih
banyaknya pelanggaran yang dilakukan.
• Tidak ada di bentuk komite atau kelompok kerja
penyusunan kebijakan kawasan tanpa rokok (KTR)
di sekolah kota Medan, pengawasan kawasan tanpa
rokok di sekolah kota Medan dilakukan secara razia
dan razia tersebut dilakukan apabila terjadi
pelanggaran sehingga tidak ada pemantauan dan
evaluasi terhadap implementasi kawasan tanpa
rokok (KTR) yang sudah berjalan.

Sumber : Harahap, Rini Dewi Jayanti. 2020. Gambaran Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok di SMA Swasta Parulian 1 Medan Tahun 2018.. Skrisi Fakultas Kesehatan
Masyarakat,.Universitas Sumatera Utara.
- THANK YOU -

Anda mungkin juga menyukai