Anda di halaman 1dari 12

JURNAL READING

DIAGNOSTIC METHODS FOR ACUTE OTITIS


MEDIA IN 1 TO 12 YEAR OLD CHILDREN: A
CROSS SECTIONAL STUDY IN PRIMARY
HEALTH CARE
DISUSUN OLEH:
Annisa Rizka Fauziah
1820221134
  
PEMBIMBING :
dr. M. Agus Sugicharto, Sp.THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL“VETERAN” JAKARTA
INTRODUCTION
Penilaian Otitis Media Akut (OMA) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti pengetahuan, pengalaman klinis, dan kesulitan dalam penilaian,
terutama pada anak- anak yaitu jika menangis atau menghindari kontak,
cerumen yang tidak dibersihkan sebelum pemeriksaan, peralatan yang kurang
baik, atau pelatihan yang tidak memadai

Dalam pedoman Swedia 2010, bahwa diagnosis OMA dianggap tidak pasti
ketika Tympany Membrane (TM) buram, berubah warna, dan tidak bergerak
meskipun tidak menggembung (Bulging), dan tidak kooperatif dalam
pemeriksaan
Diagnosis yang lebih akurat mampu menurunkan frekuensi OMA positif palsu,
sehingga mengurangi konsumsi antibiotik berlebihan. Sedangkan penggunaan
metode diagnostik yang berbeda pada OMA dalam praktik klinis primer belum
dievaluasi secara luas

Tujuan Penelitian ini,


1. mengetahui sejauh mana metode diagnostik yang digunakan dalam diagnosis OMA di klinik primer, yaitu otoscopy, otoscopy pneumatik,
otomikroskopi, tympanometry dan kombinasi pneumatik otoscopy / otomicroscopy dengan tympanometry, dan
2. mengetahui seberapa sering edukasi diberikan kepada orangtua anak-anak  berusia 1 hingga 12 tahun dengan OMA dalam perawatan
kesehatan primer.
Methods
Kriteria inklusi : seluruh subjek
Studi desain : Lokasi: yg mampu menyelesaikan
cross-sectional di Södra Älvsborg Kuesioner yang dikelola sendiri
County, Swedia termasuk data demografis, dan
Selatan pendekatan diagnostik

Subjek:
pelayanan kesehatan Alat pengukuran : Kriteria ekslusi : subjek menolak
primer : 35 Kuesioner (Identitas, berpartisipasi, kesediaan subjek
dokter umum dan Specialist cara pemeriksaan, yg tidak memenuhi syarat,  tidak
merespon dan mengembalikan
Trainee : 154 pemberian edukasi) kuisioner, tidak mengisi
kuisioner
Untuk mendiagnosis OMA,
• 96% dokter umum dan ST selalu menggunakan otoscopy,
• 17% dokter umum dan ST sering atau selalu menggunakan
otomikroskopi,
• 18% dokter umum dan ST sering atau selalu menggunakan
pneumatik otoscopy, dan
• 11% dokter umum dan ST sering atau selalu menggunakan
timpanometri.

Results • 21% dokter umum dan ST kadang-kadang dan 3,1% sering


menggunakan kombinasi otoscopy/otomicroscopy dengan
tympanometri
• Edukasi secara lisan kepada orangtua selalu lebih besar diberikan
oleh dokter dan ST sebesar 94% dibandingkan tertulis 6,2%.
• Para dokter umum menggunakan otomicroscopy lebih sering
daripada ST, disesuaikan (p = 0,011).
DISCUSSION
Otoskopi sejauh ini merupakan metode diagnostik yang paling umum digunakan, sedangkan Otoskopi sendiri memiliki sensitivitas dan spesifisitas
yang rendah untuk otitis media yaitu 60 – 70%. Otomikroskopi memberikan pandangan yang dapat diperbesar dan tampilan binokular, yang
memfasilitasi persepsi kedalaman dan penilaian terperinci dari Membran timpani. Oleh karena itu, otomikroskopi lebih unggul daripada otoskopi
(otomikroskopi: sensitivitas 87-91% dan spesifisitas 89-93% dalam mendeteksi OMA). metode otoscopy pneumatik memiliki sensitivitas 94% dan
spesifisitas hingga 80%, karena metode pneumatik dapat mengevaluasi tingkat mobilitas MT. Namun, metode pneumatik membutuhkan keterampilan
klinis.
DISCUSSION
Tympanometry adalah metode alternatif sederhana dan obyektif untuk menilai mobilitas MT dan fungsi telinga tengah dengan sensitivitas yang mirip
dengan otoscopy pneumatik, tetapi memiliki spesifisitas yang lebih rendah, karena tympanometry tidak dapat membedakan cairan dari efusi telinga
tengah. Penilaian mobilitas Membran Timpani dengan otoscopy pneumatik/otomikroskopi atau tympanometry masih jarang digunakan ketika
mendiagnosis OMA di klinik primer. Ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa metode ini memerlukan keterampilan teknis dan akses ke metode ini. ST
menggunakan otomikroskopi lebih jarang daripada dokter umum
conclusions
1. Otoskopi merupakan metode yang paling umum digunakan untuk diagnosis OMA. Karena sebanyak
96 % dokter umum dan ST selalu menggunakannya di klinik primer. Kombinasi otoscopy
pneumatik/otomicroscopy dengan tympanometry masih jarang digunakan oleh dokter umum dan ST
karena tingkat keseringannya hanya 3,1%, sedangkan kombinasi tersebut dapat meningkatkan
akurasi diagnostik dan mengurangi jumlah temuan positif palsu dari diagnosis OMA (sensitivitas 93-
98%, spesifisitas 93-95%). Dokter umum menggunakan metode otomikroskopi secara signifikan
lebih baik dan lebih sering daripada ST
2. Dokter umum dan ST selalu memberikan edukasi secara lisan karena sebanyak 94% Dokter umum
dan ST menggunakan metode edukasi secara lisan pada orangtua anak-anak usia 1 sampai 12 tahun
di klinikk primer
Saran Peneliti

• oleh karena itu, penting untuk menekankan


pengajaran keterampilan praktis
otomikroskopi dalam program pelatihan
spesialis untuk praktik umum.
• Diagnosis yang tepat penting untuk
menghindari pemberian antibiotik yang
berpotensi berbahaya, resistensi antimikroba,
dan kemungkinan keterlambatan diagnosis
lainnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai