Anda di halaman 1dari 18

SISTEM

BILANGAN
Matematika Ekonomi
KELOMPOK 2

Bidara Nali Uun Husnul


Wandira Nikmatul Barokah Amanah
40318002 40318009 40318013
SKEMA
BILANGAN
Bilangan bulat ( INTEGER)

Bilangan bulat terdiri dari


bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...)
dan negatifnya (-1, -2, -3, ...)
sifat-sifat operasi bilangan bulat
Bilangan bulat dilambangkan
dengan Z(berasal dari Zahlen
(bahasa Jerman untuk
"bilangan").
MACAM BILANGAN
Bilangan cacah
himpunanbilangan bulatyang tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 ...}

Bilangan asli
himpunanbilangan bulatpositif yang bukan nol {1, 2, 3, 4, ...}
Simbol N (Natural)

Bilangan riil (Nyata)


himpunanbilanganyang bisa dituliskan dalam bentukdesimal, Bilangan real
meliputibilangan rasional, danbilangan irasional
Simbol R (Real)

Bilangan prima
himpunanbilangan asliyang lebih besar dariangka1, yang faktor pembaginya
adalah1dan bilangan itu sendiri.
Ketidaksamaan Bilangan

Sifat Perbandingan
Tanda < melambangkan “lebih kecil
1. Jika a <b, maka –a >-b
dari”

Tanda > melambangkan “lebih


2. Jika a <b dan x >0, maka x.a<x.b
besar dari”
3. Jika a <b dan x <0, maka x.a>x.b
Tanda < melambangkan “lebih kecil
dari atau sama dengan”
4. Jika a < b dan c < d,
maka a+c < b+d
Tanda >melambangkan “lebih besar
dari atau sama dengan”
Oprasi Bilangan

1. Kaidah Komutatif 2. Kaidah Asosiatif 3. Kaidah Pembatalan

4. Kaidah Distributif 5. Unsur Penyama 6. Kebalikan


OPRASI BILANGAN

Operasi Operasi
Penjumlahan Pengurangan
OPRASI BILANGAN
Operasi
Perkalian

Operasi
Pembagian
Sistem bilangan (Number System) adalah
Suatu cara untuk mewakili besaran dari
suatu item fisik. Sistem Bilangan
menggunakan suatu bilangan dasar atau
basis (base / radix) yang tertentu.

Seluruh sistem di samping


menggunakan eksponen.
Jenis Sistem Bilangan yang dikenal Berarti setiap angka pada
yaitu Desimal (Basis 10),Biner posisi tertentu, nilainya adalah
(Basis 2), Oktal (Basis 8 ), Sistem sebesar angka tersebut
seksagesimal, berbasis 60, dan dikalikan basisnya
sistem numerik berbasis lainnya. dipangkatkan posisinya
SISTEM BILANGAN DESIMAL

Basis 10
Bilangan: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Contoh:
Angka321 dengandasar10 maka:
(3 * 102) + (2 * 101) + (1 * 100) = 321
Angka4532 dengandasar10 maka:
(4 * 103) + (5 * 102) + (3 * 101) + (2 * 100) = 4532
Rumus Konversi Desimal ke Basis
Bilangan Lainnya

Untuk melakukan konversi dari bilangan


desimal ke basis bilangan lainnya, misal
basis n, adalah dengan membagi bilangan
tersebut dengan n secara berulang sampai
bilangan bulat hasil bagi nya sama dengan
nol. Lalu sisa hasil bagi dari setiap iterasi
ditulis dari terakhir (bawah) hingga ke awal
(atas). Untuk lebih jelasnya lihat contoh
konversi desimal ke basis lainnya pada
penjelasan berikutnya.
Contoh konversi
Desimal ke Biner
Sistem Bilangan Biner

 Sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1.

 Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad
ke-17.

 Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital.

 Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Binary digit
adalah unit satuan terkecil dalam komputasi digital.

 Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for
Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
Konversi bilangan biner ke desimal

contoh

110111 bilangandesimalnyaadalah:
(1 * 25) + (1 * 24) + (0 * 23) + (1 * 22) + (1 * 21) + (1 * 20) =
32 + 16 + 0 + 4 + 2 + 1 = 55

1110 bilangandesimalnyaadalah:
(1 * 23) + (1 * 22) + (1 * 21) + (0 * 20) =
8 + 4 + 2 + 0 = 14
Sistem Bilangan Oktal

Bilangan oktal merupakan bilangan berdasar 8,  


Konversikan 96 desimal menjadi bilangan
jadi bilangan ini hanya terdiri dari angka 0 hingga 7. oktal :
96 / 8 = 12 sisa 0
Contoh : 12 / 8 = 1 sisa 4 hasil : 140 oktal
1 / 8 = 0 sisa 1
204 bilangan oktal ke desimal : Konversikan 1011101 bilangan biner ke
204 oktal = (2 * 82) + (0 * 81) + (4 * 80) bilangan oktal :
= 128 + 0 + 4
= 132 Desimal 1011101 =

355 bilangan oktal ke desimal : Dengan demikian 1011101 (biner) = 135


355 oktal = (3 * 82) + (5 * 81) + (5 * 80) (oktal)
= 192 + 40 + 5
= 237 Desimal
Sistem Bilangan
Hexa Desimal  Konversikan bilangan desimal 400
menjadi bilangan hexadesimal :

400 / 16 = 25 sisa 0
Bilangan Hexadesimal merupakan bilangan berdasar 16, 25 / 16 = 1 sisa 9 hasil = 190
jadi bilangan ini terdiri dari angka 0 hingga 9 dan A, B, C, D, hexadesimal
E, F 1 / 16 = 0 sisa 1

Contoh : Konversikan 11011001101 (biner)


3A bilangan desimalnya adalah : menjadi bilangan hexa desimal :
3A Hexa = (3 * 161) + (10 * 160)
= 48 + 10 11011001101 =
= 58 decimal
Jadi hasilnya adalah 6CD Hexa.
A341 bilangan desimalnya adalah :
A341 Hexa = (10 * 163) + (3 * 162) + (4 * 161) + (1 * 160)
= 40960 + 768 + 64 + 1
= 41793 desimal
Thank
You bidara_nalii

nikmatulb_

hsnl_16

Anda mungkin juga menyukai