Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

MATERI UJIAN DINAS TINGKAT I

PANCASILA

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH


PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
1. Pengertian Ideologi
Menurut asal katanya, dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita; dan logos berarti ilmu.
Secara harafiah ideologi berarti ilmu pengertian dasar.

Pengertian ideologi menurut beberapa ahli :


Patrick Corbett : Ideologi merupakan struktur kejiwaan yang tersusun oleh
seperangkat keyakinan mengenai nilai.
Soejono Soemargono : Ideologi merupakan kumpulan gagasan, ide, keyakinan,
serta kepercayaan menyeluruh dan sistematis yang menyangkut bidang politik,
sosial, budaya, dan agama.
Franz Magnis Suseno : Ideologi merupakan suatu sistem pemikiran yang dapat
dibedakan menjadi ideologi tertutup dan ideologi terbuka.

Ideologi tertutup
Suatu sistem
pemikiran tertutup
Ideologi terbuka
Suatu sistem
pemikiran terbuka
2. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa tercantum dalam Ketetapan MPR
No.XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No.II/MPR/1978 tentang
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa) dan
Penetapan tentang penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Berdasarkan Ketetapan MPR dinyatakan bahwa kedudukan Pancasila dalam


kehidupan bernegara Indonesia adalah :
a. Sebagai dasar negara dari NKRI
b. Sebagai Ideologi nasional dari NKRI.

3. Pancasila sebagai Ideologi terbuka yang dinamis

a. Artinya : Pancasila memiliki nilai-nilai dasar yang bersifat tetap namun mampu
menyesuaikan diri terhadap perkembangan jaman dengan menerima masuknya
nilai baru.
b. Terkandung 3 nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.

Nilai Dasar : Esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal.


Nilai Instrumental : Penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar Ideologi Pancasila.
Nilai Praktis : Nilai-nilai Instrumental dalam suatu realisasi pengalamanyang bersifat
nyata dalam kehidupan sehari-hari.
4. Pancasila Sebagai Sumber Nilai

a. Pengamalan Pancasila
• Pengamalan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
dilakukan secara objektif dan subjektif.
• Dalam hubungannya dengan hal tersebut, MPR telah mengeluarkan
ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa,
Bernegara, dan Bermasyarakat.

Tujuan :
• Memberikan landasan etika moral bagi seluruh komponen bangsa dalam
menjalankan kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek
• Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat.
• Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika
dan moral dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
b. Pancasila Berisi Nilai-Nilai Dasar
1. Pancasila berisi seperangkat nilai yang merupakan satu kesatuan yang utuh
dan bulat..
2. Nilai-nilai itu berasal dari kelima sila Pancasila yang apabila diringkas terdiri
atas:
a. Nilai Ketuhanan
b. Nilai Kemanusiaan
c. Nilai Persatuan
d. Nilai Kerakyatan
e. Nilai Keadilan

c. Makna Setiap Nilai dari Pancasila


1. Makna Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Makna Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
3. Makna Persatuan Indonesia
4. Makna Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
5. Makna Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
1. Makna Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa.
b. Menciptakan sikap taat menjalankan menurut apa yang diperintahkan
melalui ajaran-ajaran-Nya.
c. Mengakui dan memberikan kebebasan pada orang lain untuk memeluk
agama dan mengamalkan ajaran agamanya.
d. Tidak ada paksaan dan memaksakan agama kepada orang lain.
e. Menciptakan pola hidup saling menghargai dan menghormati antar umat
beragama.

2. Makna Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


a. Kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan
tuntutan hati nurani.
b. Pengakuan dan penghormatan HAM.
c. Mewujudkan kehidupan yang saling berkeadilan dan berkeadaban.
d. Mengembangkan sikap saling mencintai atas dasar kemanusiaan.
e. Memunculkan sikap tenggang rasa dan tepo selira dalam hubungan sosial.
3. Makna Persatuan Indonesia
a. Mengakui dan menghormati adanya perbedaan dalam masyarakat
Indonesia.
b. Menjalin kerjasama yang erat dalam wujud kebersamaan dan kegotong-
royongan.
c. Kebulatan tekat bersama untuk mewujudkan persatuan bangsa.
d. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi/kelompok.

4. Makna Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan Perwakilan
a. Pengakuan bahwa rakyat Indonesia adalah pemegang kedaulatan.
b. Mewujudkan demokrasi dalam kehidupan politik, ekonomi dan sosial.
c. Pengambilan keputusan mengutamakan prinsip musyawarah.
d. Menghormati dan menghargai keputusan yang telah dihasilkan bersama.
e. Bertanggungjawab melaksanakan keputusan.

5. Makna Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


a. Keadilan untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi haknya.
b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c. Menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.
d. Saling kerjasama untuk mendapatkan keadilan.
5. Ciri-ciri Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
a. Nilai-nilai dan cita-citanya digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat
Indonesia.
b. Dasarnya adalah hasil musyawarah dari konsensus masyarakat Indonesia.
c. Bahwa ideologi itu tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan ditemukan
dalam masyarakat Indonesia.
d. Masyarakat Indonesia-lah yang memiliki Ideologi Pancasila.

6. Beberapa sikap untuk mendukung Pancasila sebagai ideologi


terbuka, antara lain :
a. Selalu berpegang teguh kepada kelima nilai dasar Pancasila.
b. Bersedia mengkaji Pancasila melalui wacana, diskusi, tulisan maupun
penelitian.
c. Terbuka terhadap nilai-nilai baru namun tetap sesuai dengan nilai dasar
Pancasila.
d. Menjadikan nilai Pancasila sebagai filter masuknya budaya asing.
e. Menolak Pancasila bila dijadikan sebagai ideologi tertutup.
f. Menolak Pancasila bila dijadikan sebagai alat kekuasaan bagi yang berkuasa.
g. Bersedia mengembangkan norma-norma kehidupan berbangsa dan benegara
yang berpedoman pada Pancasila.
h. Bersedia menaati norma sosial maupun norma hukum negara yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasil.

Anda mungkin juga menyukai