Penerapan prinsip-prinsip berpikir lurus (logika) dalam memahami prinsip, aturan, data, fakta,
dan proposisi hukum. Maka istilah ‘penalaran hukum’ atau legal reasoning sejatinya tidak
menunjukan bentuk penalaran lain di luar logika, melainkan penerapan asas-asas berpikir dari
logika dalam bidang hukum itu sendiri.
CIRI-CIRI PENALARAN
• Logis, pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih.
• Analitis, penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang falam merangkai, menyusun
atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
• Rasional, apa yang sedang di nalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang
dapat dipikirkan secara mendalam.
TAHAP PENALARAN
a) Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenal sifat, atau apapun dalam
menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.
d) Ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan cara mengumpulkan
bukti-bukti (data)
Menyingkapkan
Tujuan dari
kekeliruan
analogi
Mengelompokkan
klasisfikasi
3) Kausal proses penarikan kesimpulan dengan prinsip sebab-akibat.
Kesalahan
Generalisasi
penilaian
terlalu luas
sebab-akibat
Kesalahan
analogi
DEDUKTIF
Ross (2006) dengan mengikuti definisi Aristoteles, menyatakan bahwa silogisme merupakan bentuk
Secara logis, deduksi atau silogisme sebagai proses penarikan kesimpulan yang bertolak dari proposisi
universal sebagai premis untuk sampai pada konklusi atau kesimpulan berupa proposi universal,
Letak kalimat
Diakhiri dengan
utama di awal
penjelasan
paragraf
Ciri
paragraph
berpola
deduktif
CONTOH DEDUKTIF
Contoh silogisme
Premis : Semua pencuri harus dihukum menurut hukum (maior)
Johan seorang pencuri (minor)
Konklusi : Johan harus dihukum menurut hukum.
Penyimpulan yang ditarik berdasarkan term yang ada dalam premis
berfungsi untuk menghubungkan premis maior dan minor guna menarik konklusi.
Jumlah term Term tengah (M)
dalam silogisme tidak boleh
tidak boleh lebih terdapat dalam
dari tiga. Yaitu konklusi
S-M-P
Hukum
mengenai terms
Term S dan P
Term tengah dalam konklusi
setidaknya satu tidak boleh lebih
kali harus luas daripada
berdistribusi dalam premis.
KESALAHAN PENALARAN PADA
DEDUKTIF
Premis mayor tidak Kesimpulan terlalu luas
dibatasi atau tidak dibatasi