Anda di halaman 1dari 19

TERAPI MASSASE UNTUK MENGATASI

HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)


Anggota kelompok 9
Elvya Yuni Nuraini 015.20.18.459
Meylina Bunga Nofitasari 015.20.18.490
Retno Putri Yuliani 015.20.18.503
Wahyu Winata Buwana 015.20.18.526
Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah suatu kondisi saat nilai tekanan


darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg (Wijayanto, 2015).
Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat
peningkatan tekanan darah
Pengaruh Terapi Massase Terhadap Penurunan Hipertensi

01 Menurut Syafii 02 Menurut Wijayanto

Terapi masase Merupakan Efek terapi masase menimbulkan


terapi tersebut dilakukan percepatan mekanisme aliran darah
manipulasi pada tubuh vena dan drainase limfatik, merusak
secara manual atau mekanisme akumulasi patologis
menggunakan alat (misalnya, kalsifikasi jaringan
tertentu yang memberikan efek lunak), dan melatih jaringan lunak
diantaranya secara pasif
memperlancarkan peredaran
darah dan meningkatkan
kebugaran tubuh
Lanjut…
03 Azaria & Pujiastuti

Penderita hipertensi sebelum dilakukan masase punggung rata-rata


tekanan darah (MAP) responden sebesar 123,67 mmHg, sedangkan
hasil sesudah dilakukan masase punggung rata-rata tekanan darah
(MAP) responden sebesar 95,93 mmHg. Perubahan tekanan darah
dalam masase punggung dikarenakan masase punggung memiliki
kelebihan yaitu dapat merangsang pengeluaran hormone endorfin.
Hormon endorfin dapat memberikan efek tenang dan terjadi
vasodilatasi pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi
rileks dan terjadi penurunan tekanan darah.
JURNAL 1

GIRI UDANI

2016 Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai


massase pada penderita hipertensi di UPTD Panti Tresna
Werdha rata-rata tekanan darah sistole dan diastole sebelum
Pengaruh Masase dan setelah massase tanpa obat hipertensi didapatkan hasil
Pada Penderita tekanan sistole 151.00 mmHg (sebelum) dan 140.00 mmHg
Hipertensi di UPTD (setelah). Sedangkan tekanan diastole dengan hasil mean
Panti Tresna Werdha 88.00 mmHg (sebelum) dan 80.00 mmHg (setelah). Maka
Lampung Selatan dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna
antara tekanan darah sistole dan diastole responden setelah
diberikan
JURNAL 2

Levi Tina Sari, Nevy Norma Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Bendogerit tahun
Renityas dan Wahyu 2013 terdapat 78 lanjut usia dan yang aktif hadir ke
2014
posyandu lansia sebanyak 40 orang lanjut usia dan 26
orang (65%) yang mengalami hipertensi. Selama ini
selain terapi farmakologi, terapi non farmakologi seperti
Pengaruh Terapi Pijat akupunktur, meditasi, herbal dan pijat refleksi tidak
Refleksi Terhadap pernah diberikan pada lanjut usia dengan hipertensi, Dari
Penurunan Tekanan hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan di
Darah Pada Lanjut dapatkan hasil sebagai berikut:Tekanan darah sistole
Usia Dengan sebelum dilakukan perlakuan mempunyai rata-rata
Hipertensi sebesar 172,60mmHg, Tekanan darah sistole sesudah
dilakukan perlakuan mempunyai ratarata sebesar 148,00
mmHg
JURNAL 3

Etri Yanti, Dwi Christina Hasil penelitian Widowati (2015) di kota Pekalongan tentang
Rahayuningrum, Eliza Arman pemberian masase kaki dengan minyak sereh wangi
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
2019
hipertensi diperoleh simpulan bahwa masase kaki dengan
minyak sereh wangi berpengaruh signifikan terhadap
Efektifitas Masase penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di kota
pekalongan. Pemberian masase kaki terhadap tekanan
Punggung dan Kaki darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas
Terhadap Tekanan Andalas Padang tahun 2018 lebih efektif dengan didapatkan
Darah Pada nilai p = tekanan darah sistolik 0,001 dan tekanan darah
Penderita diastolik 0,000 ( p < 0,05 ) dibandingkan dengan masase
punggung dengan tekanan darah sistole nilai p = 0,000
Hipertensi berarti p <0,05 dan tekanan darah diastole yaitu nilai p
=0,001 berarti p <0,05
JURNAL 4

Dwi Prasetyo Ananto

Di dalam penelitiannya (Ananto, 2017), menerapkan teknik masase


2017 Effleurage untuk melakukan terapi penurunan tekanan darah yang
dilakukan pada bagian punggung dan ekstremitas atas. Manipulasi
Pengaruh Massage Masase efleurage bertujuan untuk memperlancar peredaran darah
Teknik Effleurage dan cairan getah bening (cairan limpha), yaitu membantu
mengalirkan darah di pembuluh darah balik atau vena agar cepat
Terhadap Tekanan kembali ke jantung. Masase teknik Effleurage dilakukan selama 3
Darah Pada kali dalam satu minggu kepada penderita hipertensi fase 1 sebanyak
15 orang. Dari hasil penelitian didapatkan teknik Effleurage dapat
Penderita menurunkan tekanan darah sistolik dari 156,60 mmHg menjadi
Hipertensi Di 141,33 mmHg dan tekanan darah diastolik dari 87,60 mmHg menjadi
81 mmHg.
Desa Kalirejo
Kabupaten
Purworejo
APLIKASI TINDAKAN MASASE TEKNIK EFFLEURAGE

a. Teknik Effleurage 1

Gosokan dengan menggunakan ujung-ujung ketiga jari


tengah kanan dan kiri. Star dari sudut antara os illium dan
vertebralumbalis. Gosokan dilakukan di kiri dan kanan
columna
vertebralis menuju keatas. Sampai diruas dada ke-1 (vertebra
thoracalis) kedua tangan belok kesamping kiri dan kanan,
ujung jari menggosok keras pada lekukan diatas balung
tulang belikat (fossasupraspinata) hingga didekat ujung bahu
(aeromium). Kemudiangosokan menggunakan seluruh
permukaan tapak tangan menuju kebawah lewat samping
ketiak. Seterusnya gosokan menuju kesamping bawah dan
diakhiri dengan satu angkatan lunak pada perut dan
kemudian kembali keposisi semula. Waktu/ repetisi: 7 kali
pengulangan.
b. Teknik Effleurage 2

Gosokan menggunakan punggung ruas


kedua jari-jari tangan kanan dan kiri.
Star sama seperti effleurage 1
bergerak keatas lewat kiri dan kanan
columna vertebralis, kemudian
kembali kebawah dengan jari-jari
mengembang dan membuat
gosokan yang cukup keras kebawah
menuju ke posisi semula.
Waktu/ repetisi: 7 kali pengulangan
c. Teknik Effleurage 3

Gosokan dilakukan dengan satu tangan,tangan


yang lain membantu memperkuat tekanan dan
memperlancar gerakan. Arah gerakan berbentuk
empat persegi panjang yang meliputi seluruh
daerah pinggang dan punggung.
Waktu/ repetisi: 7 kali pengulangan.
d. Selanjutnya ulangi teknik effleurage 1 dan effleurage 2

a. Teknik Effleurage 4

Gerakan gesekan dengan dua tangan besama-


sama, menggunakan seluruh permukaaan
tapak tangan dan jari-jari. Star dari dekat ujung
bahu (scromion) menggosok otot-otot bahu dan
tengkuk hingga dibawah telinga.
Waktu/ repetisi: 7 kali pengulangan.
b. Teknik Effleurage 5

Gerakan gosokan dengan menggunakan dua ibu


jari secara bersama-sama. Empat jari yang lain
memegang otot bahu (pundak) dengan
pegangan, sehingga ibu jari dapat bergerak
leluasa dan
dengan kekuatan yang cukup. Gosokan diberikan
pada sepanjang otot bahu, ibu jari bergerak dan
bergeser kesamping, kemudian kembali
ketengah dan begitu seterusnya.
Waktu/ repetisi: 7 kali pengulangan.
a. Teknik Effleurage 6

1) Lengan kanan
Satu tangan memegang di bagian punggung tapak
tangan, yang lainya menggosok dengan ibu jari
berada di bagian muka lengan bawah. Sesudah
lewat lekuk siku tangan berputar keatas
menggosok otot lengan (biceps brachii) dan
berhenti di pangkal lengan.
Waktu/ repetisi: 7 kali pengulangan.
2) Lengan Kiri
Lakukan cara yang sama seperti lengan kanan.
b. Teknik Effleurage 7

Gosokan dilakukan dengan dua ibu jari secara


bersama- sama, keempat jari lainya masing-
masing melekat di punggung tapak tangan
sebagai pegangan. Gosokan dilakukan
dengan cukup kuat diseluruh permukaan tapak
tangan.
c. Teknik Effleurage 8

Jari-jari memegang pada tapal tangan,


gosokan dilakukan dengan dua ibu jari
secara bersama-sama. Gerakan
gosokan dimulai dari pangkal jari-jari
menuju keatas hingga ke dekat
pergelangan tangan meliputi seluruh
punggung tapal tanga Gosokan di
lakukan dengan cukup kuat
dengan tekanan pada saat
mendorong ke depan.
Waktu/ repetisi: 7 kali pengulangan.
d. Teknik Effleurage 9

Jari-jari digosok satu per satu


terutama di bagian samping kiri
dan kanan. Satu tangan
memegang ujung jari sedangkan
tangan yang lain menggosok
dengan menggunakan ibu jari dan
telunjuk.
Waktu/ repetisi: 7 kali pengulangan
disetiap jari.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai