Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH PIJAT BAYI UNTUK

KUALITAS TIDUR BAYI


Disusun Oleh :
KELOMPOK 4 Tingkat 2A
Ivke Daul Saldeva
Muhammad faisal Ayyash
Yulia Tantri
PENGERTIAN

• Baby massage (pijat bayi) merupakan salah satu stimulasi yang dilakukan dengan usapan halus pada
permukaan kulit bayi, dilakukan dengan tangan bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap otot,
sistem pernafasan, saraf serta sirkuasi darah dan limpa (Subakti, 2018). Pijat juga dapat bermanfaat
untuk memenuh waktu tidur dan perkembangan bayi. Bayi yang dipijat akan dapat tidur dengan
lelap, sedangkan pada waktu bangun, daya konsentrasinya akan lebih penuh (Roesli, 2013). Selama
fase bayi, pertumbuhan sel-sel syaraf belum sempurna sehingga diperlukan waktu tidur yang lebih
lama untuk perkembangan syaraf, pembentukan sinaps dan sebagainya. Otak bayi tumbuh 3 kali
lipat dari keadaan saat lahir atau 80% dari otak orang dewasa di tahun pertamanya. Kondisi ini
hanya terjadi satu kali saja seumur hidup. Sehingga untuk tumbuh kembang yang maksimal bayi
membutuhkan waktu tidur yang cukup. Pada saat tidur tubuh bayi memproduksi hormon
pertumbuhan tiga kali lebih banyak dibandingkan ketika bayi terbangun, tetapi masih banyak bayi
yang mengalami gangguan tidur (Vina, 2010 dalam Minarti 2012).
LANDASAN PENELITIAN
• Penelitian: Devi Indah Nurmalasari, Erika, M. Agung, Pepin Nahariani 2016
• Judul : Pengaruh Pijat Bayi Dengan Kualitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Di Desa
Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
• Kesimpulan :
1. Kualitas tidur bayi sebelum dilakukan pijat bayi di Desa Bandung Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang adalah sebagian besar kualitas tidurnya cukup.
2. Kualitas tidur bayi sesudah dilakukan pijat bayi di Desa Bandung Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang adalah sebagian besar kualitas tidurnya baik.
3. Ada pengaruh pijat bayi dengan kualitas tidur bayi di Desa Bandung Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang.
• Penelitian: Devi Dwi Kurniasari, Henik Istikhomah, Siswiyanti 2019
• Judul : Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Lama Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan di Desa Jemawan Kecamatan Jatinom
Kabupaten Klaten
• Kesimpulan :
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden di Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom,
Kabupaten Klaten berdasarkan usia bayi yang diteliti dalam penelitian ini sebagian besar bayi berumur 3 bulan dan 4
bulan masing-masing sebanyak 9 bayi usia 3 bulan (28,1%) dan 9 bayi usia 4 bulan (28,1%). Mayoritas jenis kelamin
bayi pada penelitian ini adalah bayi perempuan berjumlah 20 bayi (62,5%).
Lama tidur usia 3-6 bulan sebelum perlakuan pijat bayi (pretest) diperoleh hasil paling banyak adalah kurang dari 13 jam
sebanyak 18 (56,25%) bayi. Rata- rata lama tidur bayi sebelum perlakuan pijat bayi adalah 11,73 jam.
Lama tidur usia 3-6 bulan setelah pemijatan (posttest) diperoleh hasil paling banyak adalah normal 13-15 jam sebanyak
27 (84,38%) bayi. Rata-rata lama tidur bayi setelah perlakuan pemijatan adalah 14,27 jam.
Dari hasil uji statistika dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai p value (0,000 < 0,05) berarti ada pengaruh
pijat bayi terhadap lama tidur bayi usia 3-6 bulan di Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Hasil pada
penelitian ini didapat bahwa pijat bayi berpengaruh pada lama tidur bayi usia 3-6 bulan. Mengingat banyak sekali manfaat
tidur bagi bayi, diharapkan adanya pijat bayi dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan lamanya tidur bayi.
• Penelitian: Dyan Kusuma Wardhani, Enny Yuliaswati 2016
• Judul : Peningkatan Kualitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Melalui Pijat Bayi Di Rb
Hasanah Gemolong Sragen
• Kesimpulan :
Frekuensi pijat bayi pada bayi usia 3-6 bulan di RB Hasanah Gemolong sebagian besar
responden tidak teratur yaitu ada 25 orang.
Kualitas tidur bayi usia 3 – 6 bulan di RB Hasanah Gemolong sebagian besar responden
kualitas tidur bayinya dalam kategori baik yaitu ada 25 orang.
Ada hubungan antara frekuensi pijat dengan kualitas tidur, dimana hubungan tersebut positif
dimana semakin teratur pijat bayi maka akan semakin baik kualitas tidur bayi.
• Penelitian : Srimis Leini, S.Kep, M.Kes , Eka Putri Herdiyanti , Soraya Adha 2016
• Judul : Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan di Klinik Bersalin Madina
Medan Tahun 2016
• Kesimpulan :
1. Kuantitas tidur bayi usia 3-6 Bulan sebelum dilakukan pijat bayi di Klinik Bersalin Madina Medan
Tahun 2016 mayoritas yang mengalami masalah kecil pada kuantitas tidurnya sebanyak 7 responden
(70%).
2. Kuantitas tidur bayi usia 3-6 Bulan sesudah dilakukan pijat bayi di Klinik Bersalin Madina Medan
Tahun 2016 mayoritas yang tidak mengalami masalah pada kuantitas tidurnya sebanyak 6 responden
(60%).
3. Ada pengaruh pijat bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan di Klinik Bersalin Madina Medan
Tahun 2016, p = 0,000 (p value < 0,05).
PENERAPAN TERAPI
PENATALAKSANAAN

• Sebelum melakukan pemijatan perhatikanlah hal-hal berikut : (Wicak, 2008).


1. Tangan harus bersih hangat,
2. Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada kulit bayi,
3. Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan pengap,
4. Bayi tidak selesai makan atau sedang tidak lapar,
5. Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu minimum selama 15 menit guna melakukan seluruh tahap-tahap
pemijatan,
6. Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang,
7. Baringkan bayi diatas permukaan kain yang lembut, rata, dan bersih,
8. Siapkanlah handuk, popok,baju ganti, dan minyak bayi (baby oil/ lotion),
9. Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara
CONTINUE

• Pemijatan pada bayi tidak dianjurkan untuk melakukan hal-hal berikut ini :
1. Memijat bayi langsung setelah selesai minum seharusnya diberi jarak kira-
kira 2 jam setelah selesai minum;
2. Saat bayi dalam keadaan tidak sehat;
3. Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat (biasanya dengan tanda bayi
rewel, menangis, dan membrontak);
4. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
TEKNIK PIJAT BAYI

• Gerakan usapan. Gerakan usapan dapat menenangkan anak sehingga bermanfaat bagi anak yang sering gugup. Pada anak
yang malas bergerak menganjurkan agar usapan juga dapat merangsang aliran darah dan getah bening. Anda dapat
mengusap-usap bagian punggung, tungkai, atau lengan si kecil (Riksani, 2012).
• Teknik remasan diikuti pola memeras susu cara india dan swedia. Dalam teknik ini bagian tungkai atau lengan dipadat-
padatkan atau dimelarkan dengan sisi tangan bagian dalam dan sedikit memeras. Remasan-remasan selanjutnya berasal
dari urut-mengurut klasik. Cara urut ini paling mudah dipahami kalau orang membayangkan cara membuat adonan roti.
• Kocokan bermanfaat bagi pengendoran jaringan dan sangat mudah dilakukan. Pada lengan dan tungkai dilakukan
penggulungan yang sederhana sekali; tangan diletakkan sejajar dengan anggota badan dan mengurut seperti menggulung
sosis ( mengaduk adonan). Dipunggung dan perut bisa dilakukan kocokan mendatar. Gerakan ini bermanfaat untuk
mengendurkan jaringan (Nova kurnia, 2009).
• Gerakan pijat lingkar, akan memberikan stimulasi pada permukaan jaringan, bahkan kebagian jaringan lebih dalam.
hasilnGerakan pijat lingkar, akan memberikan stimulasi pada permukaan jaringan, bahkan kebagian jaringan lebih dalam.
Hasilnya, aliran darah meningkat dan pembuluh darah lebih besar. Semua gerakan pemijatan (usapan, remasan, kocokan,
dan gerakan lingkar) bisa saling melengkapi. Bila dikerjakan secara lengkap, hasilnya akan ebih baik (Riksani, 2012).
PERSIAPAN MEMIJAT BAYI :

• Persiapan alat
a) handuk
b) popok
c) Alas/kain yang halus
d) Pakaian ganti
e) Minyak bayi (baby oil/lotion)
U R U TA N P I J AT B AY I

Bagian Kaki
a. Perahan Cara India
b. Peras dan Putar
Bagian Perut
c. Telapak Kaki
d. Tarikan Lembut Jari
e. Gerakan Peregangan
Bagian Dada
Hindari pemijatan pada tulang rusuk
atau ujung rusuk.

Bagian Tangan
a. Mengayuh sepeda
f. Titik Tekanan
b. Mengayuh sepeda dengan kaki a. Jantung besar Buatlah gerakkan
g. Punggung Kaki

Bagian
diangkat yang menggambarkan jantung
h. Peras dan Putar Pergelangan Kaki dengan meletakkan ujung-ujung jari
c. Ibu jari kesamping
i. Perahan Cara Swedia kedua telapak tangan anda di tengah
d. Bulan-matahari

Muka
j. Gerakkan Menggulung dada atau ulu hati. Buat gerakkan ke a. Memijat Ketiak
e. Gerakan I Love You atas sampai ke bawah leher, b. Perahan Cara India
k. Gerakan Akhir kemudian ke samping di atas tulang
f. Gelembung atau jari-jari berjalan c. Peras & putar
selangka, lalu ke bawah membuat
bentuk jantung dan kembali ke ulu d. Membuka Tangan Umumnya pada muka tidak
hati. menggunakan baby oil/ lotion.
e. Putar jari-jari
b. Kupu-kupu Buatlah gerakkan f. Punggung Tangan a. Dahi : menyetrika dahi
diagonal seperti gambaran kupu- b. Alis : menyetrika alis
g. Peras & putar pergelanggan tangan
kupu dimulai dengan tangan kanan c. Hidung : senyum
membuat gerakkan memijat h. Perahan Cara Swedia
menyilang dari tengah dada/ulu hati i. Gerakkan Menggulung d. Mulut bagian atas : senyum II
ke arah bahu kanan, & kembali ke e. Mulut bagian bawah : senyum III
ulu hati. Gerakkan tangan kiri anda f. Lingkar kecil di rahang
ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.
g. Belakang telinga
CONTINUE

• Bagian Punggung
• a. Gerakan maju mundur ( kursi goyang)
• Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan anda, pijatlah sepanjang punggung bayi dengan
gerakkan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali ke leher.
• b. Gerakan menyetrika
• Pegang pantat bayi dengan tangan kanan, dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher kebawah sampai bertemu dengan tangan kanan yang menahan
pantat bayi seolah menyetrika punggung.
• c. Gerakkan menyetrika & mengangkat
• Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan kanan memegang kaki bayi dan gerakkan di lanjutkan sampai ke tumit bayi.
• d. Gerankan melingkar
• Jari-jari kedua tangan ke anda, buatlah gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang
punggung sampai ke daerah pantat. Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher, kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.
• e. Gerakan menggaruk
• Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan anda pada punggung bayi, buat gerakan menggaruk ke bawah memanjang samapai ke pantat bayi
(dikutip dari buku pedoman pijat bayi (Kurnia, 2009).
HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Umur, Jenis Kelamin, dan Konsumsi Bayi

Karakteristik Responden Jumlah (N) %


Umur
• Analisis data pada penelitian ini menggunakan
a. 3 bulan 9 28,1 analisis univariat yang digambarkan dalam bentuk
b. 4 bulan 9 28,1 distribusi menunjukkan karakteristik responden
c. 5 bulan 7 21,9 seperti tergambar pada tabel 1.
d. 6 bulan 7 21,9
Jumlah 32 100,0 • Pada tabel 1 didapatkan data mayoritas umur
Jenis Kelamin responden adalah bayi berumur 3 bulan dan 4 bulan
a. Laki-laki 12 37,5 yaitu masing-masing sebanyak 9 bayi usia 3 bulan
b. Perempuan 20 62,5
(28,1%) dan 9 bayi usia 4 bulan (28,1%). Sebagian
Jumlah 32 100,0
Konsumsi Bayi
besar responden berjenis kelamin perempuan
a. ASI 25 78,1 sebanyak 20 bayi (62,5%). Mayoritas bayi
b. Susu Formula 0 0 mengkonsumsi ASI sebanyak 25 bayi (78,1%) dan
c. ASI +Susu Formula 0 0 sudah diberi MPASI berupa bubur, buah, dan biskuit
d. ASI+MPASI 7 21,9
e. ASI+MPASI+Susu Formula 0 0 sebanyak 7 bayi pada bayi usia 6 bulan (21,9%).
Jumlah 32 100,0
D i s t r i b u s i l a m a t i d u r b a y i t e rg a m b a r p a d a t a b e l 2
sebagai berikut:

Table 2. Lama Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Sebelum dan Sesudah Pemijatan

Pretest Postest
• Pada tabel 2 didapatkan data sebagian
Lama Tidur
Bayi besar tidur bayi sebelum dilakukan
  Jumlah (N) Persen (%) Jumlah (N) Persen (%)
pemijatan memiliki lama tidur yang
Kurang (< 13
jam) 18 56,25 0 0,0 kurang yaitu sebanyak 18 bayi (56,25%)
Normal (13-15
dan tidak ada bayi yang memiliki lama
jam) 14 43,75 27 84,4 tidur yang lebih.
Lebih (>15
jam) 0 0,0 5 15,6 • Lamanya tidur bayi setelah dilakukan
Total pemijatan sebagian besar tidur bayi
32 100 32 100
memiliki lama tidur normal yaitu 27 bayi
(84,4%) dan bayi yang memiliki lama
tidur yang lebih yaitu 5 bayi (15,6%).
• Pada tabel 3 didapatkan data didapatkan
rata-rata lama tidur sebelum pemijatan
Tabel 3. Perbedaan Rata-rata Lama Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan yaitu 11,73 jam/hari dan ratarata sesudah
Sebelum dan Sesudah Pemijatan
Jumlah dilakukan pemijatan adalah 14,35
Variabel Min Max Mean
Lama tidur bayi usia
(N)
jam/hari. Analisis pengaruh pijat bayi
32 10 13 11,73
3-6 bulan sebelum
Lama tidur bayi usia
terhadap lama tidur bayi usia 3-6 bulan
3-6 bulan sesudah
pemijatan
32 13,5 15,8 14,35 tergambar pada tabel 4.
• Berdasarkan tabel 4 di atas terlihat bahwa sebagian besar
tidur bayi sebelum dilakukan pemijatan memiliki lama
tidur yang kurang yaitu sebanyak 18 bayi (56,25%) dan
tidak ada bayi yang memiliki lama tidur yang lebih.
Tabel 4. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Lama Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan
Lamanya tidur bayi setelah dilakukan pemijatan sebagian
Lama Tidur Bayi
Pretest Postest
Z P besar tidur bayi memiliki lama tidur normal yaitu 27 bayi
Jumlah (N) % Jumlah (N) %
Kurang (< 13
(84,4%) dan bayi yang memiliki lama tidur yang lebih
jam)
18 56,25 0 0,0 4,955 0,000
yaitu 5 bayi (15,6%). Hasil analisis data dengan uji
Normal (13-15
14 43,75 27 84,1     wilcoxon diperoleh nilai Z -4,955 dengan p value (Asymp.
jam)
Lebih (>15 jam) 0 0,0 5 15,6     Sig 2 tailed) sebesar 0,000 maka p value < 0,05 sehingga
Total 32 100 32 100     Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada perbedaan lama
tidur bayi sebelum dan sesudah pemijatan. Dengan hasil
tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini diterima yang
berarti ada pengaruh pijat bayi terhadap lama tidur bayi
usia 3-6 bulan di Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom,
Kabupaten Klaten.

Anda mungkin juga menyukai