Anda di halaman 1dari 27

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA

ABORTUS
Delya Sukma (1807101010029)

9. 09. 2020
SKDI 2019

GANGGUAN PADA KEHAMILAN

KETERAMPILAN
PENDAHULUAN

ABORTUS
Definisi
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.

WHO IMPAC menetapkan batas usia kehamilan kurang


dari 22 minggu, namun beberapa acuan terbaru
menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 20 minggu
atau berat janin kurang dari 500 gram.
Klasifikasi
Klasifikasi
A. Berdasarkan penyebabnya

1. Abortus spontan
terjadi dengan sendirinya dan tanpa disengaja

2. Abortus provokatus (induksi abortus)


abortus yang disengaja tanpa indikasi medis, baik dengan memakai
obat-
obatan maupun dengan alat-alat
B. Berdasarkan legalitas

1. Abortus medisinalis (abortus therapeutica)


dengan indikasi medis, perlu persetujuan 2-3 dokter ahli,
terminasi kehamilan secara medis atau bedah sebelum janin
mampu hidup (viabel) dan hampir 60% abortus terapeutik
dilakukan sebelum usia gestasi 8 minggu, dan 88% sebelum
minggu ke-12 kehamilan

2. Abortus kriminalis
tindakan melanggar hukum dan tidak berdasrkan indikasi
medis
1. Abortus mengancam (imminens)
- threatened miscarriage (keguguran yang mengancam)
- Terrjadi perdarahan pervaginam secara spontan <20 minggu
- Ostium uteri masih tertutup
- Disertai dengan atau tanpa kontraksi uteri dan tanpa dilatasi serviks dan
pengeluaran konsepsi
- Hasil konsepsi masih baik dalam kandungan konfirmasi dengan usg
Keluarnya fetus masih bisa di cegah dengan memberikan obat-obat
hormonal dan antispasmodika serta bedrest
2. Abortus insipiens

abortus yang sedang berlangsung dan mengancam dimana


serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka,
ketuban yang teraba akan tetapi hasil konsepsi masih dalam
kavum uteri, kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.

Terapi seperti abortus inkomplit


3. Abortus inkomplit
(keguguran yang
tersisa)
- Sebagian hasil konsepsi di keluarkan dan
sebagian tersisa di dalam
- Terjadi sebelum usia 10 minggu gestasi
- Yang tertinggal adalah desidua atau
plasenta
4. Abortus komplit

• seluruh hasil konsepsi telah keluar


(desidua atau fetus), sehingga rongga
rahim kosong
• Terjadi pada usia gestasi < 20 minggu
5. Missed abortion

• fetus atau embrio telah meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 20


minggu,
• akan tetapi hasil konsepsi seluruhnya masih tertahan dalam kandungan
selama 6 minggu atau lebih.
• Fetus yang meninggal ini bisa keluar dengan sendirinya dalam 2-3 bulan
sesudah
fetus mati,
• bisa diresorbsi kembali sehingga hilang,
• bisa terjadi mengering dan menipis yang disebut fetus papyraceus, atau
• bisa jadi mola karnosa dimana fetus yang sudah mati 1 minggu akan
mengalami
degenerasi dan air ketubannya diresorbsi.
Abortus infeksiosa dan abortus septik

Abortus infeksiosa adalah abortus yang disertai infeksi genital

Abortus septik adalah abortus yang disertai infeksi berat dengan


penyebaran
kuman ataupun toksinnya kedalam peredaran darah atau peritonium

Akibat tindakan abortus provokatus kriminalis oleh tenaga yang tidak


terlatih
Abortus habitualis (keguguran berulang)
• Terjadi abortus 3 kali berturut-turut atau
lebih
Penyebab terjadinya abortus habitualis berkaitan dengan penyebab umum
seperti faktor genetik, faktor hormonal, faktor plasenta, dan faktor infeksi.
Dan dugaan penyebab khusus yaitu adanya serviks yang inkompeten dan
terdapat reaksi immunologis
ETIOLOGI
1. Kelainan pada zigot
2. Ganggan fungsi endomertrium yang menyebabkan gangguan nidasi
dan pertumbuhan janin
faktor- faktor :
a. kelainan hormonal
b. Gangguan nutrisi
c. Penyakit infeksi
d. Kelainan imonologik
e. faktor psikologis

3. Kelainan
anatomik pada uterus yang dapat menghalangi
berkembangnya janin didalamnya dengan sempurna.
Faktor Resiko
DIAGNOSIS

• Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah banyak


• Perut nyeri dan kaku
• Pengeluaran sebagian produk konsepsi
• Serviks dapat tertutup maupun terbuka
• Ukuran uterus lebih kecil dari yang seharusnya

Diagnosis ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan ultrasonografi.


Manifestasi klinis

1. Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu


2. Pada pemeriksaan fisik :Keadaan umum tampak lemah atau
kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun,
denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau
meningkat
3. Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil
konsepsi
4. Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simfisis, sering disertai
nyeri pinggang akibat kontraksi uterus
5. Pemeriksaaan genekologi
a. Inspeksi vulva : perdarahan pervaginam ada / tidak jaringan hasil
konsepsi, tercium/tidak bau busuk dari vulva
b. Inspekulo : perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah
tertutup, ada/tidak jaringan keluar dari ostium, ada/tidak cairan atau
jaringan berbau busuk dario ostium.
c. Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak
jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia
kehamilan, tidak nyeri saat porsio di goyang, tidak nyeri pada perabaan
adneksa, kavum Douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
Patofisiologi
Permulaan abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis yang diikuti nekrosis jaringan
disekitarnya. Hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya sehingga merupakan benda
asing dalam uterus. Hal ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan hasil
konsepsi.

• Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi itu biasanya dikeluarkan seluruhnya
karena villi koriales belum menembus desidua secara mendalam.

• Pada kehamilan antara 8-14 minggu villi koriales menembus desidua lebih dalam, sehingga
plasenta tidak dilepaskan sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan.

• Pada kehamilan lebih dari 14 minggu umumnya yang mula-mula dikeluarkan setelah
ketuban pecah, janin disusul beberapa waktu kemudian oleh plasenta yang terbentuk
lengkap
Pemeriksaan penunjang
• Tes kehamilan
• Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih
hidup
• Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion
• PENATALAKSANAAN
23 04/21/2021
24 04/21/2021
25 04/21/2021
Komplikasi

• Perforasi Dalam .
• Luka pada serviks uteri
• Pelekatan pada kavum
uteri
• Perdarahan.
• Infeksi.
• Lain-lain
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai