Anda di halaman 1dari 20

PENGERTIAN INSTITUSI MASYARAKAT

PERDESAAN/PERKOTAAN (IMP)
P EM B IN A K B DESA
TU
SUB PEMBAN
(Sub PPKBD)
e b e ra p a o ra ng kader
Seorang/b as iKyBang secara
h o rg a n is
dalam wada Penyulu h
SUKA
sa
R
n
E
a
LA
ka
b
n
e
d
rp
a
e ran aktif
n mengelolaIMP
melak a t D usun/RW Petugas Lapan
program KKB
P K tin gk
a da h ma syarakat yang gan KB
“W
ta dalam
berperan ser am KKBPK,
lo la a n p ro g r
penge
k
dalam bentu a si yan g U P E M B IN A KB DESA
gan is PEMBAN T
kelompok/or r uh d i (PPKBD)
y a i p en g a
mempu n
ra p a or a n g kader
e
masyarakat ” Seorang /beb an isasi yang
a d ah o rg
dalam w e rp e ran aktif
R E L A b
secara SUKA a n mengelola
a na k a n d
melaks K ti ngkat
a m K K B P
progr
an
Desa/Kelurah
LATAR BELAKANG

Penyuluh KB
ERA OTONOMI
DAERAH

 Berkurangnya
jumlah PKB/PLKB pRO
 Melemahnya pROGRAMp
GpR Revitalisasi
RProgram
komitmen OGR Peran IMP
KKBPK
pemerintah daerah AMR Peran IMP
stagnan
terhadap Program AM
KKBPK
Kekuatan/Potensi IMP
 Jumlah personelnya yang cukup banyak sehingga mampu menjangkau
seluruh wilayah desa/kelurahan, dusun/RW sampai tingkat RT.
 Pekerja sosial yang tangguh, yang tetap bekerja dengan tekun dan
penuh keikhlasan mengabdikan dirinya kepada kepentingan masyarakat
meskipun tanpa digaji
 Memiliki format peran yang cukup jelas yaitu 6 Peran Bhakti IMP yang
menjadi motor penggerak bagi kader IMP untuk mengaktualisasi jiwa
sosial dan empatinya pada kesejahteraan keluarga dan masyarakat
melalui Program KKBPK.
 PPKBD adalah seorang kader/beberapa orang
kader dalam wadah organisasi yang secara
sukarela berperan aktif melaksanakan dan
mengelola Program KKBPK tingkat
Desa/Kelurahan. Sub PPKBD adalah seorang
Adalah wadah masyarakat yang berperan kader/beberapa orang kader dalam wadah
serta dalam pengelolaan Program KKBPK di organisasi melaksanakan dan mengelola Program
tingkat Desa/Kelurahan, Dusun/RW dan RT KKBPK di tingkat Dusun/RW. Sedangkan
ke Bawah yang secara nasional disebut Kelompok KB adalah kelompok peserta KB dalam
Pembantu Pembina Program KB Desa wadah organisasi yang secara sukarela berperan
(PPKBD), Sub Pembantu Pembina KB Desa aktif melaksanakan/mengelola Program KKBPK
(Sub PPKBD) dan Kelompok Keluarga di tingkat RT.
Berencana (kelompok KB)
A. Perencanaan

 Dapat melakukan
identifikasi dan inventarisasi IMP setiap Klasifikasi
saat, pada waktu  diklasifikasikan dalam 3
kunjungan kepada sesuai (tiga) kelompok yaitu klasifikasi.
pedoman/juknis yang ada.
melaksanakan

identifikasi minimal satu kali dalam
setahun 
 Upaya Pengembangan Kuantitas
Diarahkan pada upaya penumbuhan struktur institusi Desa/Kelurahan, dusun, RW dan RT :
1.Membentuk PPKBD pada tiap Desa/Kelurahan
2.Membentuk Sub PPKBD pada tiap RW/Dusun
3.Menumbuhkan Kelompok KB pada tiap RT
Pelaksanaan

4.Penyuluh KKBPK harus bekerja sama dengan PPKBD


untuk menganalisis potensi (jumlah) IMP dimasing-masing tingkatan

pendataan keluarga mengacu pada 5 (lima) pola Pembinaan Keluarga yaitu :


Pola I : PPKBD langsung membina anggota/keluarga/PUS/peserta KB Pola II :
PPKBD membina Sub PPKBD dan Sub PPKBD membina
anggota keluarga/PUS/peserta KB.
Pola III : PPKBD membina Sub PPKBD, kemudian Sub PPKBD membina
Kelompok KB, Kelompok KB membina anggota keluarga PUS/Peserta KB.
B1

Pola IV : PPKBD membina Sub PPKBD, kemudian Sub PPKBD membina


.

kelompok KB, Kelompok KB membina Dasa Wisma dan Dasa Wisma membina
anggota keluarga/PUS/Peserta KB.
Pola V : PPKBD membina Sub PPKBD, kemudian Sub PPKBD membina
kellompok KB, Kelompok KB membina Dasa Wisma dan Dasa wisma membina
keluarga dan Keluarga membina anggota keluarga/PUS/Peserta KB.
Upaya
pengembangan
kualitas DARI KLASIFIKASI BERKEMBANG KE MANDIRI
Memantapkan 6 (enam) peran bakti IMP dengan terus
B2 Pelaksanaan

melaksanakan pengorganisasian. Kepengurusannya


diarahkan untuk dilengkapi dengan seksi-seksi. Pertemuan di
selenggarakan secara rutin dengan membuat rencana kerja
DARI KLASIFIKASI DASAR KE
dan notulen. Advokasi dan KIE dilaksanakan juga dilengkapi
BERKEMBANG
dengan komunikasi Interpersonal/Konseling (KIP/K).
Memantapkan 6 (enam) peran bakti IMP Pencatatan dan pendataan dilakukan secara lebih lengkap.
dengan terus melaksanakan kunjungan
pembinaan baik secara langsung atau melalui
forum-forum pertemuan yang telah ada.
.
C1. Jenis Pembinaan

PEMBINAAN LANGSUNG

1.Kunjungan kepada Institusi Masyarakat Perdesaan/Perkotaan. Dilakukan setiap


periode tertentu sesuai dengan rencana kerja yang dibuat oleh penyuluh KKBPK.
2.Melalui pertemuan sesuai mekanisme operasional seperti :
a. Pertemuan rutin secara berjenjang
b. Rakor Desa/Rakor Kecamatan
c. Melalui berbagai kegiatan momentum seperti : Kegiatan Organisasi Masyarakat, Baksos TNI-
Kes, Kesatuan Gerak PKK-KB-Kes, BBGRM, Gesit dan Jambore IMP.

PEMBINAAN TIDAK LANGSUNG

1.Studi banding ke daerah yang lebih maju dan berpengalaman. Studi diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan
semangat dan kualitas kerja.
2.Lomba-lomba seperti pemilihan IMP Teladan tingkat Kabupaten dan kota serta provinsi.
3.Feed back/umpan balik dari OPD KB maupun Ka. UPT KB/Koordinator KB kecamatan/yang setara
untuk dianalisa sebagai dasar pembinaan.
4.Leaflet, booklet dan media lainnya yang memuat upaya pembinaan untuk mengembangkan institusi masyarakat baik
dari segi pengelolaan maupun dari segi materi program.
C2. Pengembangan Materi
Pengetahuan yang harus dikuasai oleh PPKBD, Sub PPKBD, Kelompok KB diantaranya Kelompok KB Pria dan Poktan tentang
Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga, meliputi :

•Pengetahuan yang menyangkut


kesehatan reproduksi, antara lain :
A.Pemahaman tentang reproduksi
manusia
1. Alat reproduksi pria dan cara kerjanya
2. Alat reproduksi wanita dan cara kerjanya
3. Siklus reproduksi

B.Pemahaman tentang pola


rasional penggunaan alat
kontrasepsi
1. Penundaan kehamilan anak pertama
2. Pengaturan jarak kelahiran anak kedua
3. Berhenti hamil
C.Pemahaman
• MOW
kontrasepsi tentang
• IMPLA
N
alat
• KONDOM


• IUD
MOP • PI
SUNTI
K
L
Lanjutan.........

D. Pengetahuan yang menyangkut pembangunan keluarga, antara lain :


1. 8 (delapan fungsi keluarga)

2. Pengetahuan tentang Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Pusat Informasi dan Konseling
Remaja (PIK Remaja), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtara
(UPPKS)

E. Pengetahuan tentang kependudukan, antara lain :


1. Kuantitas Penduduk
2. Kualitas Penduduk
3. Mobilitas Penduduk
C3. Aspek Keterampilan
A. Pendataan Keluarga : C.Data Keluarga Sejahtera :
1. Keterampilan dalam pengambilan data keluarga 1. Keluarga sasaran BKB & keluarga ikut BKB
2. Keterampilan untuk mengumpulkan data basis : 2. Keluarga sasaran BKR & keluarga ikut BKR
a) Data Kependudukan : 3. Keluarga sasaran BKL & keluarga ikut BKL
1. Jumlah penduduk pada RT/RW/Desa 4. Keluarga sasaran UPPKS & keluarga ikut UPPKS
2. Jumlah Kepala Keluarga pada RT/RW/Desa 5. Remaja sasaran PIK Remaja & remaja ikut
3. Jumlah PUS pada RT/RW/Desa PIK Remaja
4. Jumlah peserta KB pada RT/RW/Desa D.Data Dinamis :
5. Daftar sasaran PUS yang belum ber KB pada RT/RW/Desa 1. Indikator Rumah Sehat
b) Data Keluarga Berencana : 2. Peta Keluarga di setiap RT
1. Usia Kawin Pertama
2. Jumlah Anak
3. Pasangan Usia Subur
4. Kesertaan ber-KB
5. Metode Kontrasepsi yang sedang/pernah digunakan
6. Tempat Pelayanan KB
7. Unmet Need
C3. Aspek Keterampilan D. Kegiatan Pembangunan Keluarga terdiri atas :
B. Kegiatan Advokasi, KIE dan Konseling : 1. Pembinaan IMP kepada Bina Keluarga Balita
(BKB) meliputi :
1. Keterampilan melaksanakan advokasi
a) Keterampilan untuk melakukan
2. Keterampilan melaksanakan KIE Individu dan konseling, khususnya kegiatan layanan penyuluhan bagi orang tua/keluarga yang
dalam kegiatan kunjungan rumah mempunyai balita tentang penyuluhan bagi orang
3. Keterampilan melaksanakan KIE kelompok, terutama dalam tua/keluarga yang mempunyai balita tentang pengasuhan dan
memanfaatkan kelompok KB dan Poktan tentang alat dan obat pembinaan tumbuh kembang anak usia dini.
kontrasepsi. b) Keterampilan untuk menggunakan media penyuluhan
C. Kegiatan Layanan Baru, Ulang dan Rujukan dan media stimulasi perkembangan anak usia dini
1. Kemampuan untuk memotivasi PUS untuk menjadi peserta KB serta penggunaan Kartu Kembang Anak (KKA).

2. Keterampilan untuk mengingatkan peserta KB hormonal (Pil, suntik, c) Keterampilan untuk menghimpun keluarga yang
implant) yang harus mendapatkan layanan ulang. mempunyai balita untuk menjadi anggota.

3. Keterampilan untuk mengingatkan peserta KB IUD untuk mendapatkan d) Keterampilan untuk membina kelompok kegiatan
pemeriksaan BKB agar tetap melaksanakan kegiatan.

4. Keterampilan untuk mengingatkan peserta KB Kondom e) Keterampilan mengajak anggota BKB yang masih
PUS untuk ber-KB dan menjadi motivator KB.
5. Keterampilan untuk mengajak peserta KB non MKJP ke KB MKJP
6. Keterampilan untuk mengantarkan calon peserta KB baru, yang perlu
diantar ke tempat pelayanan kontrasepsi.
 Lanjutan......
3. Pembinaan IMP kepada Bina Keluarga Lansia (BKL)
2. Pembinaan IMP kepada Bina Keluarga Remaja (BKR) meliputi : meliputi :
a. Keterampilan untuk melakukan kegiatan layanan penyuluhan bagi a. Keterampilan untuk membentuk kelompok
keluarga yang punya anak remaja untuk menjadi anggota. kegiatan BKL
b. Keterampilan untuk melakukan kegiatan
b. Keterampilan mengajak keluarga yang mempunyai anak remaja layanan penyuluhan terhadap keluarga yang
dalam kegiatan poktan BKR untuk mengikuti perkembangan anak mempunyai lansia dan keluarga lansia itu
remajanya dan mulai mengajarkan tentang pentingnya sendiri untuk menjadi lansia tangguh melalui
kependudukan dan pembangunan keluarga, kesehatan reproduksi (7) tujuh dimensi lansia tangguh.
remaja, penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, c. Keterampilan untuk membina kelompok
keterampilan hidup, komunikasi remaja dengan orang tua, gizi kegiatan BKL melalui kegiatan utama:
remaja, kebersihan diri remaja.  Penyuluhan
c. Keterampilan untuk membentuk kelompok kegiatan BKR.  Temu Keluarga
 Kunjungan Rumah
d. Keterampilan untuk membina kelompok-kelompok
 Rujukan
kegiatan BKR agar tetap melaksanakan kegiatan.
 Pencatatan dan pelaporan
e. Keterampilan mengajak anggota BKR yang masih PUS untuk ber- d. Keterampilan membina kelompok kegiatan BKL
KB dan menjadi motivator KB. melalui kegiatan pembangunan :
 Bina kesehatan fisik
 Bina sosial dan lingkungan
 Bina rohani/spiritual
 Bina Usaha Peningkatan Pendapatan Usaha
Ekonomi Produktif melalui UPPKS,
koperasi dll.
 Keterampilan mengajak anggota BKL yang
masih PUS untuk ber KB dan menjadi
motivator KB.
 Lanjutan........

4. Pembinaan IMP kepada Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi


Keluarga Sejahtera, meliputi :
a. Keterampilan untuk membentuk kelompok UPPKS
b. Keterampilan untuk mengajak kaum ibu yang menganggur
di rumah untuk melakukan usaha dan menjadi anggota
kelompok kegiatan UPPKS
c. Keterampilan untuk membina dinamika kelompok UPPKS.
d. Keterampilan mengajak keluarga PUS untuk menjadi
anggota UPPKS
e. Keterampilan mengajak ibu-ibu anggota UPPKS untuk ber
KB.
 C4. Aspek Semangat Kerja (Motivasi)

Untuk menumbuhkan motivasi, baik yang bersifat “rasa memiliki”


ataupun “kebanggaan”, maka upaya pembinaan yang dapat
dilaksanakan oleh penyuluh KKBPK, antara lain :
a. Menciptakan hubungan yang akrab dan harmonis dengan PPKBD,  C.5. Aspek Peningkt. Kemandirian Ekonomi
sub PPKBD, Kelompok KB dan Poktan melalui pendekatan
individu, seperti kunjungan rumah, piknik bersama, arisan dan
sebagainya.
Aspek Peningkatan Kemandirian Ekonomi IMP
b. Mengukuhkan PPKBD, sub PPKBD, Kelompok KB dan Poktan Pada dasarnya seluruh gerakan yang dilakukan PPKBD, sub PPKBD
dalam Rakor Desa, sehingga seluruh warga desa mengetahui dan Kelompok KB beserta kelompok kegiatannya (Poktan) merupakan
keberadaan PPKBD, Sub PPKBD dan Kelompok KB. kegiatan atau gerakan sukarela yang mencerminkan pengabdian
c. Mengukuhkan PPKBD melalui SK Bupati atau masyarakat yang tidak ternilai pada pelaksanaan pembangunan. Namun
pimpinan wilayah pada rakor Kecamatan. demikian pada kenyataannya tidak seluruh PPKBD, Sub PPKBD dan
kelompok KB yang mampu menyediakan biaya perjalanan dalam
d. Mengaktifkan pertemuan-pertemuan rutin, yang dilaksanakan di rangka kunjungan rumah, membeli seragam, maupun keperluan alat
lokasi yang berbeda yaitu di rumah PPKBD, sub PPKBD dan tulis dan lainnya.
Kelompok KB.
Untuk itu penyuluh KKBPK sebaiknya melakukan pembinaan yang
mengarahkan PPKBD, Sub PPKBD dan Kelompok KB untuk bergerak
dalam kegiatan ekonomi produktif, sejalan dengan kegiatan
operasional yang mereka lakukan.
Pengembangan IMP bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan
peran serta institusi masyarakat agar menjadi pengelola dan pelaksana
Program KKBPK yang dinamis dan mandiri. Kegiatan yang dapat
dilakukan yaitu pengembangan IMP, pemetaan dan Pendataan IMP
serta pengembangan Kelompok Kegiatan (POKTAN) dan kelompok
Kerja Teknis (POKJANIS).
Pengembangan IMP perlu dilakukan terus menerus sesuai dengan
perkembangan Program yang begitu pesat dengan memperhatikan situasi,
kondisi, kemampuan dan kearifan lokal masing-masing daerah. Pokok-
pokok pelaksanaan Pengembangan IMP meliputi : Pengembangan
Pengembangan Struktur Struktur dan Pengembangan Peran

Pengembangan IMP berkaitan dengan aspek kuantitas yang ditandai


dengan dikembangkannya IMP sesuai dengan kondisi wilayah dan
cakupan sasaran. Untuk dapat mengembangkan struktur IMP diperlukan data-data yang mencakup :
Pengembangan struktur dilakukan secara bertahap dengan sasaran a.Nama Institusi/Nama Ketua/Domisili/Nomor KTP Ketua/Jumlah PPKBD
tumbuh kembangnya 1 (satu) PPKBD di 1 (satu) Desa/Kelurahan, 1 b.Nama Institusi/Nama Ketua/Domisili/Nomor KTP Ketua/Jumlah Sub PPKBD
(satu) Sub PPKBD di setiap dusun/RW, 1 (satu) kelompok KB di setiap c.Nama Institusi/Nama Ketua/Domisili/Nomor KTP Ketua/Jumlah
RT serta tumbuh dan berkembangnya kelompok-kelompok Dasa Kelompok KB
Wisma di lingkungan RT. d.Jumlah Desa/Kelurahan
e.Jumlah Dukuh/RK/RW
f.Jumlah RT
Pengembangan Peran
Pengembangan Peran IMP berkaitan dengan aspek kualitas yang ditandai dengan
pengembangan 6 (enam) Peran Bakti IMP yang dilakukan dalam pelaksanaan
Program KKBPK. Peran-peran tersebut meliputi :
a.Pengorganisasian
b.Pertemuan
c.Advokasi, KIE dan Konseling
d.Pencatatan, Pendataan dan Pemetaan Sasaran
e.Pelayanan Kegiatan (Pembinaan PA/PB)
f.Kemandirian

Pengorganisasian : IMP sebagai wadah berbagai kegiatan di tingkat Pencatatan, pendataan, dan pemetaan sasaran, yaitu :
Desa/Kelurahan ke bawah memerlukan kepengurusan. Diupayakan dari 1. IMP melakukan pencatatan kegiatan secara rutin dan ikut
kepengurusan tunggal menjadi kepengurusan kolektif melaksanakan pengambilan data keluarga yang dilakukan satu tahun
sekali.
2. Bersama Penyuluh KKBPK melakukan pemetaan sasaran
Pertemuan rutin yang dilaksanakan IMP baik antar pengurus institusi, (kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dll.)
konsultasi pengurus dengan penyuluh KKBPK maupun dengan petugas
lain yang terkait diagendakan secara berkala dan berjenjang
Pelayanan kegiatan, berkaitan dengan :
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) yaitu usia ideal
IMP melakukan kegiatan Advokasi dan KIE, Motivasi dan bagi pria dan wanita untuk menikah (25 dan 21 tahun),
Konseling Program KKBPK untuk : kesehatan reproduksi, penanggulangan HIV, AIDS dan Penyakit
1.Mendorong peningkatan kesertaan masyarakat Menular Seksual Lainnya, penyalahgunaan NAPZA dll.
dalam ber-KB yang semakin mandiri dan lestari Mengarah pada kegiatan karang taruna, Bidang seni dan olah
2.Mendorong peran serta dan kepedulian masyarakat untuk memberikan raga.
perhatian terhadap kesehatan dan keselamatan ibu serta keluarganya.
Kemandirian mengarah kepada 3 (tiga) upaya yang dilaksanakan
oleh PPKBD, Sub PPKBD dan Kelompok KB dan dimantapkan
melalui kunjungan pembinaan langsung atau forum-forum pertemuan
yang telah ada.
Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan dengan memperhatikan perkembangan
aspek kuantitas dan kualitas IMP. Aspek kuantitas dilaksanakan melalui 5 (lima)
pola pembinaan keluarga sedangkan, aspek kualitas dilaksanakan melalui 6
(enam) peran bakti IMP.

Monitoring dan Evaluasi dilakukan dengan cara antara lain :


1. Pemantauan terhadap IMP;
2. Pemantauan Database online IMP;
3. Pemantauan Database Poktan;
4. Pengamatan langsung di lapangan
5. Pengamatan langsung di lapangan;
6. Pembinaan secara berjenjang dan berkesinambungan.

Monitoring dan Evaluasi ini dilakukan oleh :


1.BKKBN Pusat oleh Deputi Bidang ADPIN bersama kedeputian lainnnya.
2.Perwakilan BKKBN Provinsi oleh Kepala Bidang ADPIN cq.Subbid Hubungan Antar
Lembaga dan Lini Lapangan bersama bidang lainnya;
3.OPD KB Kabupaten dan kota oleh Kepala Unit Pembina IMP bersama OPD terkait;
4.Tkt. Kecamatan oleh Ka.UPT KB/Koordinator KB Kecamatan/yang setara;
5.Tkt. Desa/Lurah oleh penyuluh KKBPK.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai