TRANSFUSI
Oleh:
Ade Erni Kurniati, S.Kep.Ners.,M.K.M
DEFINISI
Reaksi Alergi
Penyebab reaksi ini diperkirakan akibat sensitivitas
terhadap protein darah yang ditransfusikan, atau transfer
pasif antibodi dari donor yang bereaksi dengan berbagai
antigen yang dipaparkan kepada resipien.
ETIOLOGI
Reaksi hemolitik
Dapat disebabkan oleh inkompatibilitas golongan darah,
inkompatibilitas plasma atau serum, dan pemberian cairan nonisotonik.
2. Malaria
Reaksi transfusi terhadap sel darah putih bersifat lebih ringan dan
biasanya berupa demam dan kadang-kadang menggigil.
KOMPLIKASI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kadar bilirubin meningkat, ikterus, dan
hemoglobinuria. Akhirnya dapat terjadi oliguria dan
retensi nitrogen yang akan menimbulkan uremia.
PENATALAKSANAAN
Reaksi pirogen
Pasien harus diselimuti dan bila mungkin berikan air hangat
(minum). Reaksi pirogen biasanya tidak begitu berbahaya.
Reaksi alergi
Transfusi segera dihentikan.
1. Berikan epinefrin 1:1.000 sebanyak 0,5-1 ml subkutan
(bila perlu berikan 0,5-0,2 ml IV setelah diencerkan
dulu).
2. Berikan antihistamin, misalnya difenhidramin 50 mg
IM.
3. Preparat kortikosteroid parenteral.
PENATALAKSANAAN
Reaksi hemolitik
Hentikan transfusi.
1. Berikan diuretik untuk mencegah terjadinya nekrosis
tubular akut.
2. Manitol 10% 10-15 menit diberikan sebanyak 1.000
ml.
3. Jika terdapat anuria, kemungkinan besar terjadi gagal
ginjal.Pengobatan dilakukan terhadap gagal ginjal
akut.Penting diperhatikan keseimbangan cairan dan
elektrolit.
4. Lakukan pemeriksaan ulang darah donor dan resipien
(cross-matched).
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Kaji adanya reaksi alergi
Intervensi :
1. Gunakan teknik steril ketat
Intervensi :
1. Kaji tanda-tanda vital.
Intervensi :
1. Periksa format identifikasi pasien dan label sebelum infus
ulang.
2. Infus ulang dalam 4-6 jam dari mulainya penampungan.
Intervensi :
1. Kaji tingkat pengetahuan.
2. Berikan informasi yang relevan pada risiko transfusi
dan keuntungannya.
3. Dorong untuk mengungkapkan masalah tentang
risiko dan prosedur.
4. Beri penyuluhan pada pasien dan keluarga.
5. Kaji tingkat ansietas karena transfusi.
EVALUASI
TV dipertahankan dalam parameter yang ada
untuk mempertahankan perfusi sistemik.
Mencegah infeksi nosokomial.
Mencegah respon toksik pada antikoagulan.
Suhu tubuh tetap dalam batas normal.
Transfusi akan terjadi tanpa komplikasi.
Menyatakan pengetahuan tentang transfusi serta
risiko yang berhubungan.
Thank You