Anda di halaman 1dari 15

Tissue Culture Applications

• Micropropagation
• Germplasm preservation
• Somaclonal variation & mutation selection
• Embryo Culture
• Haploid & Dihaploid Production
• In vitro hybridization – Protoplast Fusion
• Industrial Products from Cell Cultures
Somaclonal variation
Herbicide Resistance and Tolerance

Other Targets for Somaclonal Variation

 Specific amino acid accumulators


 Abiotic stress tolerance
 Disease resistance
Salt tolerance
Salt tolerance pada tomat
Dilakukan Handa dkk
• Bahan: sel tanaman tomat dan tembakau
• Pada media MS ditambah PEG (poly ethylen glycol) dan NaCl
• Prosedur:
- Media ditambah 20% PEG / 3,5 % NaCl
- Sel-sel yg hidup  disubkultur 15 – 20 generasi  lini sel
yang tolerance thp garam NaCl
- Lini sel tsb  media 0 % PEG / 0 % NaCl  pertumbuhan
terhambat / mati
Permasalahan
- Peristiwa mutasi / epigenetik

Handa dkk :
 “Salt tolerance /drought tolerance : menyangkut
penyesuaian TO didalam sel-sel.
 Peningkatan osmotik dilakukan dgn peningkatan bahan
larut dlm sel
 Bagi sel yg tolerance thd kadar air rendah 
menyesuaikan dgn 40 bar PEG / 60 bar NaCl
Hasil:
• klon yg low water tolerance  LD 50 pd 15 % PEG

• kon yg tidak low water tolerance  LD 50 pd 5 % PEG

• Tomat tolerance  LD 50 pd 25 % PEG

• Tomat yg intolerance  LD 50 pd 9 % PEG

• LD 50 dr klon-klon yang meningkat pd PEG 

tolerance thd kadar garam yang lebih tinggi


Salt tolerance pada tomat - 2
• Bahan : daun, dan cotyledon
• Media:
 Media dasar: MS , vitamin sesuai Gamborg B5, gula 30 g/L
 Media induksi kalus: I/2 media dasar , IAA 0,2 mg/L, BA 2,5 mg/L
 Media diferensiasi : I/2 media dasar, I AA 1 mg/L, BA 2,5 mg/L
 Semua medium ditambah NaCl 0 – 3 % w/v

Hasil:
• Cultivar Better boy & Starfire  peka thd garam NaCl
• Cultivar UC 134-1-2 : rata-rata dapat menghasilkan 3 tunas pada
media 3 % NaCl
• Untuk toleransi thd NaCl cukup ditambah 2 % NaCl
Salt tolerance pada padi
 Bahan : jaringan embrio IR 36
 Tujuan : mendapatkan kultivar yang tahan thd
stress garam MgCl2, CaSO4, KCl dan NaCl (air laut)
 Media:
• Media dasar: Linesmaier &Skoog + 3% sukrosa,
0,1 % CH, 0,1 % ekstrak yeast , 10µM 2,4 D
• Tambahan air laut : 17,5 %, 27,5 %, …, 67,5 %
Hasil:
- Semua medium terbentuk kalus
- Stlh disubkultur 4 x pd medium yg sama, kalum yg
ditanam pd air laut 57,5 % dan 67,5 % mati semua
- Kalus yg hidup dipindahkan pd medium tanpa garam +
0,1 µM kinetin  kalus mjd hijau, & bbrp tumbuh mjd
planlet
- Planlet  media air laut 17,5 %  semua plenlet hidup
Salt tolerance pada padi

• Bahan : biji padi (atomita, Cikapundung, IR 36, Ir 56 dan


IR 64)
• Tujuan : mendapatkan kultivar yang tahan thd air laut
• Prosedur:
1. Screening
- Biji padi dikecambahkan pd media air laut (0 % -
67,5 % air laut) + PEG ( 5% -20%)
Hasil skreening : IR 64
2. Penelitian ke-2 (IR 64)
• Bahan : biji padi
• Perlakuan :
 biji dikecambahkan pada air laut (17,5 % - 67,5 %)
+ PEG (5 - 20%)
 Ekplant : irisan daun, batang padi, embrio
 Medium: MS + sukrosa 3% + ZPT (Kombinasi IAA:
0,5 – 2 ppm dan Kinetin 0,5 – 2 ppm)
 air laut (17,5 % - 67,5 %)
Hasil (21 hari):
 Ekplant batang padi : semua perlakuan tumbuh kalus
Perlk dgn harapan baik: 27,5 -47,5 % air laut dgn IAA 1
mg/l dan kinetin 1,5 mg/l
 Eksplan daun: perlakuan terbaik air laut 47,5 % dgn IAA 1
mg/l dan kinetin 2 mg/l menghasilkan kalus dan
tunas
Toleransi terhadap logam berat
1. Toleransi terhadap Al

Tomat  dilakukan dengan Al-EDTA


Wortel  ALCl3
Cara Biji yg sdh Al-tolerance dikecambahkan
Jika akar 1 cm, kecambah dipindah pd kertas filter pd
26oC slm 3 hr. kertas saring dibasahi dgn ALCl3 1 mM pH
4
Kecambah yyg tumbuh normal  Al tolerance
Resistensi terhadap logam Cu
Bahan : kalus monohaploid hasil dr budidaya kepalasari
Medium : MS + glicin 2 mg/L, 2,4 D 0,3 mg/L, sakarosa 30
mg/L
Tatalaksana mutasi:
• buat larutan EMS (ethyl-methyl-sulphonat) 0,3-0,6 %
disterilkan dgn saringan milipore filter (0,22 – 0,24 µ)
 suspensi sel 1,5 jam  dicuci dgn air steril
• Pd media MS + CuSO4 0,5 – 1 mM
Hasil : didapatkan kalus atau planlet yg tolerance
Tanaman ‘cold resistency’
Bahan : kalus dr kultur suspensi tebu kultivar F 106 dan F
156, kalus “suspensi” disaring dengan mesh 0,66, 0,33 dan
0,11 mm
Medium : MS
Tatalaksana
• Kalus ditempatkan pd ruang dgn suhu 250C slm 5 hr
• Temp diturunkan 50C slm 14-21 hr
• Temp dinaikkan ke 250C slm 6-8 mg
• Sebagian diterangi lampu 2000 lux, sebagian dlm
gelap
 Hasil

 Penggunaan sibar menghasilkan perkembangan yg

lebih b agus
 Tebu kultivar F 106 mati semua

 Tebu kultivar F 156 stlh didinginkan 50C slm 15 hr 

cold resistence
stlh diperlakukan dgn chilling  tdk tjd diferensiasi yg
sempurna, hanya sampai pengakaran

Anda mungkin juga menyukai