NY E masuk RSUP melalui Poli dengan keluhan utama klien terasa nyeri di perut dan tempat BABnya/ anus. Ny
E mengeluh BAB keluar seperti batu kerikil berlendir kadang berdarah. ini sudah dirasakan sejak 3 bulan yg lalu.
sudah dibawa berobat ke poli RSUD akhirnya dirujuk ke RSUP. Hasil pengkajian klien mengeluh nyeri pada perut
sebelah kiri dan anusnya nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dirasakan hilang timbul dengan durasi yang
tidak menentu, nyeri bertambah saat berpindah posisi. BAB keluar pagi tadi seperti batu kerikil dan berlendir tapi
tidak berdarah. nafsu makan menurun, BB saat masuk 35 kg. Sebelum sakit BB NY E 40 kg. TB: 150 cm. NY E
mengatakan jarang makan sayur, dan sering menahan defekasi, BAB tidak teratur setiap hari. Ny E tidak ada
riwayat hypertensi dan penyakit DM. Keluarga Ny E tidak ada riwayat penyakit tumor atau kanker seperti ini /
jenis lain. tidak ada riwayat DM dan Hipertensi. Klien mengatakan tidak mengetahui tentang faktor resiko
penyebab penyakitnya. Klien menyerahkan pengobatannya kepada tim medis dirumah sakit, dan klien bersedia
mengikuti instruksi tim medis untuk pengobatan selanjutnya.
KASUS 2
Hasil pemeriksaan fisik: Mata :Inspeksi : ukuran pupil 2mm/2mm, reaksi pupil +/+, isokor, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik. Terdapat luka pada kelopak mata kiri. Fungsi penglihatan baik. Palpasi : tidak ada
edema palpera. Mulut : Inspeksi : mulut simetris, mukosa bibir kering, terdapat karies gigi, tidak ada perdarahan,
tidak ada sianosis. Paru Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada penggunaan otot bantu nafas Palpasi :
fremitus kiri dan kanan Perkusi : sonor kiri dan kanan Auskultasi : vesikuler kiri dan kanan, wheezing (-/-), ronchi
(-/-). Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat Auskultasi : reguler, murmur (-), bising (-). Abdomen Inspeksi :
tidak membuncit, asites (-). Palpasi : nyeri tekan ada, hepar dan limfa tidak teraba. Perkusi : Tympani Auskultasi :
bising usus (+), frekuensi 12 x/i Ektremitas Atas : kulit teraba hangat, akral teraba hangat, CRT < 2 detik, tangan
kanan terpasang IVFD RL Bawah : kulit teraba hangat. Kekuatan otot : 555 555 555 555
PENGKAJIAN
DATA DASAR
Kesadaran: CM □ Apatis □ Delirium □ Somnolen □ Soporocoma □ Coma
TTV: TD : 124/61 mmHg, N : 98 X/mnt, S : 36,5◦C, P : 18 X/mnt, Nyeri: Ya □Tidak
Gol Darah: A, Rh:......., TB: 150 cm, BB: 35 kg (Aktual) LILA...........
Penanggung jawab: Tn. F (suami) Pembiayaan: BPJS
Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
Keluhan Utama : nyeri di perut dan tempat BABnya / anus. BAB keluar seperti batu kerikil berlendir kadang berdarah.
Lama Keluhan: sejak 3 bulan yang lalu
Diagnosis Medis: CA Recti
PENGKAJIAN
Pola Nutrisi/Metabolisme
Sebelum sakit Selama dirawat : MB 1500 kkal (tinggi
serat)
Makan Pagi: (Jarang sarapan) Makan Pagi:
Lontong sayur / nasi goreng ½ porsi nasi + ½ lauk + 1 sdm sayur + buah
Makan Siang: Makan Siang:
Nasi + lauk (sayur jarang) ½ porsi nasi + ½ lauk + 1 sdm sayur + buah
Makan Malam: Makan Malam:
Nasi + lauk (sayur jarang) ½ porsi nasi + ½ lauk + 1 sdm sayur + buah
Pola Eliminasi
Pola Defekasi Pola Urinasi
Nyeri pada saat BAB
Frekwensi: 1 Konsistensi: seperti Frekwensi: 4-6 kali, Konsistensi: cair
batu kerikil dan berlendir Warna: kuning, Bau: -
Warna: coklat kehitaman, Bau: - Banyaknya: kurang lebih 1500 cc
Banyaknya: - Alat bantu: tidak ada
Stoma: tidak ada
PENGKAJIAN FUNGSIONAL GORDON
Pola Aktivitas/Olahraga
Keluhan : klien mengatakan karena nyeri yang ia rasakan semua kegiatan dan kebutuhan klien dibantu oleh
perawat dan keluarga.
Kekuatan Otot
Laboratorium
Hemoglobin menurun
Hematokrit menurun
Trombosit meningkat
Eosinofil meningkat
Neotrofil batang menurun
PEMERIKSAAN FISIK
Gambaran KU : Sedang
Tanda Vital TD : 124/61 mmHg S : 36,5oC
N : 98 x/i P : 18 x/i
Kulit Warna kulit merata, edema (-), lesi (-), CRT < 2 detik.
Leher Simetris kiri-kanan, nyeri tekan (-), edema (-), lesi (-), teraba nadi karotis
Trakea
Karotid Bruit Carotid bruit teraba
Vena Pembesaran vena jugularis (-)
Kelenjar Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Tiroid Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Lainnya Mata : Inspeksi : ukuran pupil 2mm/2mm, reaksi pupil +/+, isokor, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik. Terdapat luka pada kelopak mata kiri. Fungsi penglihatan baik. Palpasi : tidak ada edema palpera.
Mulut : Inspeksi : mulut simetris, mukosa bibir kering, terdapat karies gigi, tidak ada perdarahan, tidak ada
sianosis.
PEMERIKSAAN FISIK
Dada Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada penggunaan otot bantu nafas
Palpasi : fremitus kiri dan kanan
Perkusi : sonor kiri dan kanan
Auskultasi : vesikuler kiri dan kanan, wheezing (-/-), ronchi (-/-).
Tanggal:
08-04-2021 Metronidazol 3x500 mg
Eritromicyn 4x500 mg
KALNEX 3x1 mg
Vit. K 1x1 mg
ANALISA DATA
NO
DATA ETIOLOGI PROBLEM
/TGL
1. DS : Infiltrasi Tumor Nyeri Kronis
- Klien mengeluh bahwa ia merasakan nyeri pada
perut sebelah kiri dan anusnya.
- P : Nyeri karena adanya tumor pada rectum. Nyeri
bertambah saat berpindah posisi. Nyeri menggangu
tidur.
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk.
R : Nyeri pada perut sebelah kiri dan anus.
S : Skala nyeri 7.
T : Nyeri dirasakan hilang timbul dengan durasi yang
tidak menentu.
DO :
- Klien tampak meringis
- Klien gelisah
- Klien tidak mampu menuntaskan aktivitas
- Pola tidur klien berubah
ANALISA DATA
NO
DATA ETIOLOGI PROBLEM
/TGL
2. DS : Kurangnya Asupan Makanan Defisit Nutrisi
- Pasien mengatakan nafsu makan menurun
- Pasien mengatakan BB nya turun dalam 6 bulan
terakhir, dari 40 kg ke 35 kg
DO :
- Diet yang diberikan oleh RS tidak habis, nasi
dimakan sebagian, lauk tidak habis, sayur hanya
dimakan sekali sendok, namun buah dimakan habis
oleh klien
- Berat badan pasien menurun 12,5% (dari 40 kg ke
35 kg)
- IMT : 15,56 (berat badan kurang)
- Membran mukosa kering
ANALISA DATA
NO
DATA ETIOLOGI PROBLEM
/TGL
3. DS : Kekhawatiran Mengalami Ansietas
- Klien mengatakan cemas, karena Kegagalan
memikirkan operasi yang akan dijalaninya
- Klien merasa khawatir operasinya nanti akan
gagal
DO :
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak cemas
- Klien sulit tidur
RENCANA KEPERAWATAN
No SDKI SLKI SIKI
1. Nyeri kronis b.d infiltrasi tumor Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
Kriteria hasil : Observasi
- Keluhan nyeri menurun - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
- Meringis menurun frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Gelisah menurun - Identifikasi skala nyeri
- Kesulitan tidur menurun - Identifikasi nyeri non verbal
- Nafsu makan membaik - Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Pola tidur membaik memperingan nyeri
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan startegi meredakan nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
RENCANA KEPERAWATAN
No SDKI SLKI SIKI
2. Defisit nutrisi b.d kurangnya asupan Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
makanan Kriteria hasil : Observasi
- Porsi makanan yang dihabiskan - Identifikasi status nutrisi
- Berat badan membaik - Identifikasi alergi dan intoleransi
- Indeks massa tubuh (IMT) membaik makanan
- Frekuensi makan membaik - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
- Nafsu makan membaik nutrient
- Membran mukosa membaik - Identifikasi perlunya penggunaan selang
nasogastric
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
- Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
Edukasi
- Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
RENCANA KEPERAWATAN
No SDKI SLKI SIKI
3. Ansietas b.d kekhawatiran Tingkat Ansietas Terapi Relaksasi
mengalami kegagalan Kriteria hasil : Observasi
- Verbalisasi khawatir akibat kondisi - Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan
yang dihadapi menurun berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu
- Perilaku gelisah menurun kemampuan kognitif
- Pola tidur membaik - Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
- Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
- Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai
Edukasi
- Jelaskan tujaun, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang
tersedia (mis. Music, meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif)
- Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
- Anjurkan mengambil posisi nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
- Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi