Anda di halaman 1dari 27

SEMINAR JURNAL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. N DENGAN POST ORIF


FRAKTUR FIBULA 1/3 DISTAL SINISTRA DI RUANGAN
TRAUMA CENTRE RSUP DR. M. DJAMIL PADANG
OLEH
KELOMPOK I
PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TINJAUAN TEORITIS
Fibula atau tulang betis
Fraktur adalah adalah tulang sebelah Manifestasi Klinis
terputusnya kontinuitas Etiologi
lateral tungkai bawah, • Nyeri
Nyeri terlokalisasi • Cedera traumatis, ex.
tulang dan ditentukan tulang itu adalah tulang • Pembengkakan kaki bawah
sesuai jenis dan luasnya. pipa dengan sebuah Kecelakaan/jatuh
• Ketidakmampuan
Ketidakmampuan berdiri
berdiri
Fraktur terjadi jika tulang batang dan dua ujung • Olahraga yang
(Evelyn, 2007). Fraktur • Memar atau
atau perubahan
dikenai stress yang lebih melibatkan benturan
besar dari yang dapat distal fibula adalah warna disekitar fraktur
fraktur
terputusnya hubungan • Cacat kaki
kaki atau panjang
berulang
diabsorsi (Smeltzer & • Osteoporosis
tulang fibula (betis) bagian kaki tidak rata
Bare, 2002). distal.

FRAKTUR
DISTAL
FIBULA
KLASIFIKASI FRAKTUR
Fraktur Fibula Tertutup Fraktur Fibula Terbuka
• Tipe I adalah pengupasan periosteal terbatas, luka bersih
• Grade 0: Cedera akibat kekuatan tidak langsung
kurang dari 1 cm
dengan kerusakan jaringan lunak minimal
• Tipe II pengupasan periosteal ringan hingga sedang
• Grade 1: Kontusio dangkal / abrasi, fraktur
• Tipe IIIA cedera jaringan lunak yang signifikan,
sederhana pengupasan periosteal yang signifikan dengan luka yang
• Grade II: Lecet yang dalam, memar otot / kulit, biasanya lebih dari 1 cm panjang tanpa flap diperlukan
trauma langsung, sindrom kompartemen yang akan • Tipe IIIB adalah pengupasan periosteal yang signifikan
datang dan cedera jaringan lunak dengan flap diperlukan karena
• Grade III : Memar kulit yang berlebihan, kerusakan cakupan jaringan lunak yang tidak memadai
kulit atau otot, degloving subkutan, sindrom • Tipe IIIC ini adalah cedera jaringan lunak yang signifikan
kompartemen akut, dan pecahnya pembuluh darah dengan cedera vaskular yang membutuhkan perbaikan
atau saraf utama
PATHWAY
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
IDENTITAS
Nama : Ny. N
No. MR : 01.101.841
TTL/Usia : 18-10-1961 / 59 tahun
Ruang : Trauma Centre
Tgl. MRS : 28-03-2021
Tgl.Pengkajian : 30-03-2021
Pukul :15.00 WIB
Gol. Darah : O+
Tinggi Badan : 156 cm
Berat Badan : 56 kg
LILA : 28 cm
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Penanggung Jawab : Nn. S (keluarga)
Dx. Medis : Post Orif Fraktur Fibula 1/3 Distal Sinistra Hari Pertama
Keluhan Utama : Nyeri pada kaki kiri 2 hari sebelum masuk RSUP M. Djamil Padang
RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Klien masuk rumah sakit pada tanggal 28 Maret 2021 melalui IGD RSUP M. Djamil merupakan rujukan dari RS
Ibnu Sina Pasaman dengan keluhan nyeri pada kaki kiri yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu sebelum dirujuk ke
RSUP M. Djamil karena mengalami kecelakaan tabrak lari kendaraan bermotor roda dua ketika hendak kepasar.
Pada saat pengkajian, tanggal 30 Maret 2021 pukul 15.00, klien mengeluhkan nyeri pada kaki kiri nya karena
operasi yang dijalaninya. Klien juga mengeluhkan nyeri pada kepalanyaa yang terluka saat kecelakaan dan
mendapatkan jahitan dengan luka jahitan sekitar 3cm dibagian dahi kanan. Klien mengatakan sejak masuk
rumah sakit ia kurang nafsu makan karena merasa tidak nyaman dengan nyeri yang dirasakannya. Klien
mengatakan ingin cepat pulang. Pada saat pengkajian pasien tampak meringis dan gelisah ketika diajak bicara.

RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Klien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama. Klien tidak memiliki riwayat
diabetes melitus, hipertensi, maupun penyakit keturunan lainnya.

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang sama dengannya. Klien juga
mengatakan tidak ada anggota keluarga yang meniliki riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, jantung,
maupun penyakit keturunan lainnya.
FUNGSIONAL GORDON
POLA PERSEPSI DAN PENANGANAN KESEHATAN
Klien mengatakan ini pertama kali dirawat di RS. Sejak kecelakaan pasien langsung dibawa ke RS Ibnu Sina
Pasaman lalu dirujuk ke RSUP M.Djamil. Klien mengatakan bahwa dirinya yakin akan sembuh. Klien
menyerahkan pengobatannya kepada tim medis di rumah sakit dan klien bersedia mengikuti instruksi tim
medis untuk pengobatan selanjutnya.

POLA NUTRISI/METABOLISME
Saat ini klien mengatakan kurang nafsu makan. Klien mengatakan tidak mengalami penurunan BB dalam 6
bulan terakhir. Klien mengatakan tidak merasa mual ataupun muntah. Klien tidak memiliki riwayat alergi dan
pantangan terhadap makanan. IMT : 23 (Normal). Diet yang diberikan RS MB TKTP 1700kkal. Pada saat
pengkajian diet yang diberikan RS hanya habis setengah porsi.

POLA ELIMINASI
Pola Defekasi Pola Urinasi (Alat bantu : Kateter)
Frekuensi : 1x/hari Frekuensi : -
Konsistensi : lunak Konsistensi : cair
Warna : kuning kecoklatan Warna : kuning
Bau : tidak terkaji Bau : tidak terkaji
Banyaknya : tidak terkaji Banyaknya : 2000cc / 24 jam
POLA AKTIVITAS/OLAHRAGA
Kemampuan aktivitas perawatan diri klien, seperti makan/minum, mandi, berpakaian, toileting, mobilisasi
ditempat tidur, berpindah, berjalan dibantu oleh keluarga. Klien tidak menggunakan alat bantu.
Kekuatan otot : 444 444
444 222

POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT


Klien mengatakan bahwa sebelum sakit ia biasa tidur malam selama ±7 jam, yaitu mulai dari jam 22.00/23.00
dan bangun ketika mau shalat subuh yaitu jam 05.00, klien juga mengatakan bahwa ia terkadang tidur siang
selama ± 2 jam namun sejak sakit, klien mengatakan sulit tidur, sering terbangun di malam hari karena nyeri
yang dirasakannya. Klien juga mengatakan bahwa ia merasa tidak segar saat bangun tidur. Klien tampak lemah.

POLA PERAN HUBUNGAN


Klien adalah ibu rumah tanggga sehingga selama klien sakit tugas dirumah tidak dapat di jalankan. Selama
dirumah sakit klien di temani oleh anggota keluarganya. Tidak ada masalah keluarga yang berkaitan dengan
perawatan klien selama dirumah sakit.
POLA KOGNITIF-PERSEPSI
Saat ini tingkat kesadaran pasien adalah composmentis. Klien dapat berbicara dengan baik, dan klien
menggunakn Bahasa daerah untuk berkomunikasi sehar-hari. Tidak ada gangguan pendengaran maupun
penglihatan. Klien mengeluhkan nyeri pada kaki kiri pada luka post operasi yang dijalaninya.
P: Nyeri luka post operasi, nyeri bertambah ketika digerakkan
Q: Nyeri dirasakan berdenyut
R: Nyeri dirasakan pasa kaki kiri
S: Skala nyeri 6
T: Nyeri dirasakan hilang timbul dengan durasi tidak menentu
POLA KOPING-TOLERANSI STRES
Klien mengatakan cemas karena patah tulang yang di alaminya akan merepotkan orang-orang disekitranya.
Namun dari keluarga telah meyakinkan pada klien bahwa keluarga tidak merasa keberatan atau di repotkan .
POLA SEKSUALITAS/REPRODUKSI
Klien mengatakan selama sakit tidak melakukan hubungan suami istri. Klien sudah tidak menstruasi atau
menopause.
POLA KEYAKINAN-NILAI
Klien beragama islam. Selama sakit klien tidak menjalankan ibadahnya. Klien mengatakan tidak ada pantangan
pengobatan dengan keyakinannya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSTIK
Rontgen
Hasil: Fraktur fibula 1/3 distal sinistra

LABORATORIUM
29-03-2021 | Leukositosis
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hemoglobin 12.2 gr/dL 12.00-14.00
leukosit 11.79 103/mm3 5.0-10.0
Hematokrit 34 % 37.0-43.0
Trombosit 267 103/mm3 150-400
PEMERIKSAAN FISIK
TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah : 160/70 mmHg Suhu : 36,5oC
Nadi : 89 x/menit Pernapasan : 20 x/menit
Kulit Turgor kulit baik, akral teraba hangat, CRT : 1 detik
Leher Tidak ada deviasi
Karotid Bruit Tidak terdengar
Vena Tidak ada bendungan vena jugularis
Kelenjar Tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening
Tiroid Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
Mata Simetris kiri dan kanan, konjungtiva Anemis, sklera tidak ikterik mata cekung
Dada I : simetris, bentuk dan postur normal, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, warna sama dengan
warna kulit lainnya
Pa: tidak ada nyeri tekan, pengembangan dinding dada sama,
Pe: sonor dikedua lapang paru
A: vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
Jantung I : ictus kordis tidak terlihat
  Pa: ictus kordis teraba 1 jari lateral LMC RIC IV
  Pe: tidak terdapat pembengkakan,
A: tidak ada bunyi jantung tambahan
Abdomen I: simetris kiri dan kanan, warna sama dengan warna kulit lainnya, tidak ada distensi abdomen
  Pa: tidak ada nyeri takan, hepar dan lien tidak teraba
Pe: timpani
A: bising usus 8x/menit
Muskuloskeletal/Sendi Kekuatan otot : 444 444
444 222
Neurologi Kesadaran pasien Composmentis
Status Mental/GCS GCS 15 E4M6V5
Saraf Kranial N1 : kemampuan membedakan bau tidak terganggu
N2 : tidak ada gangguan pada lapang pandang
N3, N4, N6 : bola mata bergerak kesegala arah, pupil mengecil saat diberi rangsangan cahaya
N5 : mampu menggerakkan rahang kesemua sisi, mampu mengunyah makanan
N7 : mampu tersenyum,mampu menjulurkan lidah dan mampu membedakan gula dan garam
N8 : tidak ada gangguan pendengaran
N9 : mampu membedakan rasa asam dan manis
N10 : tidak ada gangguan menelan
N11 : mampu menggerakan bahu saat diberi tahanan, fraktur dikaki bagian kiri
N12 : lidah dapat bergerak kesegala sisi
Ekstremitas Ekstremitas atas : terpasang IVFD NaCL 0,9% pada tangan kanan, tidak ada edema, tidak ada lesi.
Ekstremitas bawah : post orif fraktur tibia fibula 1/3 distal sinistra, terdapat luka post operasi pada
kaki kiri.
Ekstremitas mengalami kelemahan otot, kulit merata, akral teraba hangat.
PENATALAKSANAAN MEDIS
30-03-2021
IVFD NaCl 0,9%
Ceftriaxone 2x1gr
Ketorolac 3x30mg
Ranitidine 2x25mg
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1  DS: Agen pencedera Nyeri akut
  - Klien mengeluhkan nyeri pada kaki kiri pada luka post operasi fisik
  yang dijalaninya.
  P: Nyeri luka post operasi, nyeri bertambah ketika digerakkan
  Q: Nyeri dirasakan berdenyut
  R: Nyeri dirasakan pasa kaki kiri
  S: Skala nyeri 6
  T: Nyeri dirasakan hilang timbul dengan durasi tidak menentu
  DO:
  - Klien dengan diagnosa post orif fraktur fibula 1/3 distal sinistra
  - Klien tampak meringis
  - Klien tampak gelisah
  - Terdapat luka post operasi pada kaki kiri pasien
- Tekanan darah : 160/70 mmHg
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
2  DS: Penurunan Gangguan
- Klien mengeluhkan susah bergerak kekuatan otot Mobilitas Fisik
- Klien mengatakan aktivitasnya sekarang jadi terbatas
DO:
- Klien dengan diagnosa post orif fraktur fibula 1/3 distal sinistra
- Aktivitas klien selama dirumah sakit dibantu oleh keluarga dan
perawat
- ROM pasien menurun
- Kekuatan otot pasien menurun
3 DS: Tindakan Invasif Risiko Infeksi
- Klien mengatakan terdapat luka post operasi pada kaki kirinya
- Klien mengeluh nyeri pada luka post operasinya
DO:
- Klien dengan diagnosa post orif fraktur fibula 1/3 distal sinistra
- Terdapat luka post operasi pada kaki kiri pasien yang terbalut
perban
- Leukosit = 11,79 103/mm3
RENCANA KEPERAWATAN
No. SDKI SLKI SIKI
1  Nyeri Akut b.d Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
  Agen Pencedera Kriteria Hasil : Tindakan:
  Fisik • Keluhan nyeri menurun • Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
  • Meringis menurun kualitas, intensita nyeri.
  • Gelisah menurun • Identifikasi skala nyeri
• Identifikasi respon nyeri non verbal
  • Kesulitan tidur menurun • Identifikasi faktor yang memperberat dan meperingan
  • Tekanan Darah membaik nyeri
  • Nafsu makan membaik • Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
  • Pola Tidur membaik nyeri
  • Fasilitasi istirahat dan tidur
  • Peritmbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
  strategi meredakan nyeri
  • Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
• Jelaskan strategi meredakan nyeri
• Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
• Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
No. SDKI SLKI SIKI
2 Gangguan Mobilitas Fisik Dukungan Mobilisasi
  Mobilitas Fisik Kriteria Hasil : Tindakan:
  b.d Penurunan • Pergerakan esktremitas • Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
  Kekuatan Otot meningkat • Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakkan
  • Kekuatan otot meningkat • Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
  • Rentang Gerak (ROM) sebelum memulai mobilisasi
  meningkat • Monitor kondisi umum selama melakukan
  • Nyeri menurun mobilisasi
  • Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
  • Fasilitasi melakukan pergerakan
  • Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
  meningkatkan pergerakan
  • Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
• Anjurkan melakukan mobilisasi diri
No. SDKI SLKI SIKI
3 Risiko Infeksi b.d Tingkat Infeksi Perawatan Luka
  Faktor Risiko Efek Kriteria Hasil : Tindakan:
  Prosedur Invasif • Nyeri menurun • Monitor karakteristik luka (seperti drainage)
  • Bengkak menurun • Monitor tanda-tanda infeksi
  • Kadar sel darah putih • Pertahankan teknik steril saat melakukan
  membaik perawatan luka
  • Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
  • Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau
  sesuai kondisi pasien
  • Jelaskan tanda dan gejala infeksi
  • Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi protein
  dan kalori
• Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
CATATAN PERKEMBANGAN
30-03-2021 (Senin)
No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
1  Nyeri Akut b.d 17.00 WIB 17.15 WIB
  Agen Pencedera - Mengidentfikasi S:
  Fisik pengkajian nyeri, berupa - Klien mengatakan saat diberikan obat, nyeri sedikit berkurang
  lokasi, karakteristik, durasi, - Klienn mengatakan masih sulit tidur dan kurang nafsu makan.
  frekuensi, kualitas, - Pengkajian nyeri :
  intensita nyeri. P: nyeri post op, bertambah ketika bergerak
  - Monitor tanda tanda vital Q: berdenyut
  - Melakukan Teknik non R: kaki kiri
  farmakologis yaitu teknik S: 5
  relaksasi nafas dalam T: hilang timbul dengan durasi tidak menentu
  - Terapi Pemberian O:
  analgesik ketorolac 30mg - Klien masih tampak meringis
  melalui IV - Klien tampak gelisah
- Tekanan darah membaik140/75 mmHg
A: Maslah nyeri akut belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan :
 Monitor TTV
 Teknik distraksi
 Pemberian analgesic
30-03-2021 (Senin)
No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
2  Gangguan - Anjurkan klien untuk S:
  Mobilitas Fisik menggerakkan • Klien mengatakan masih sulit menggerakkan kaki kirinya
  b.d Penurunan anggota tubuhnya • Klien mengatakan aktivitasnya masih terbatas
O:
Kekuatan Otot - Anjurkan keluarga • Aktivitas klien masih dibantu oleh keluarga
klien untuk membantu • Kekuatan otot 444 444
dalam menggerakan 444 222
anggota tubuh klien A: Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P: Intervensi di lanjutkan
• Kembali anjurkan klien untuk menggerakakn anggota tubuhnya secara
aktif

3 Risiko Infeksi - Jelaskan tanda dan S:


b.d Faktor gejala infeksi pada - Klien mengeluh nyeri pada kuka post operasinya
Risiko Efek klien dan keluarga - Klien mengatakan skala nyeri yg dirasakan sekarang berkurang menjadi 5
O:
Prosedur - Monitor TTV klien - Tekanan darah membaik 140/75 mmHg
Invasif - Monitor tingkat nyeri - Luka tidak terkaji, luka terbalut
- Monitor drainage klien - Terpasang drainage, dengan isi cairan 30cc
- Pemberian antibiotik, A: Masalah resiko infeksi belum teratasi
ceftriaxone 1gram P: Intervensi dilanjutkan:
melalui IV - Monitor TTV
- Monitor tingkat nyeri
- Monitor drainage
- Pemberian antibiotik
CATATAN PERKEMBANGAN
31-03-2021 (Selasa)
No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
1  Nyeri Akut b.d 09.00 WIB 09.15 WIB
  Agen Pencedera - Monitor tanda tanda vital S:
  Fisik - Melakukan Teknik non - Klien mengatakan saat diberikan obat, nyeri sedikit berkurang
  farmakologis yaitu teknik - Klien mengatakan masih sulit tidur dan kurang nafsu makan.
  distraksi, meminta - Pengkajian nyeri :
  keluarga mengajak klien P: nyeri post op, bertambah ketika bergerak
  berbincang-bincang Q: berdenyut
  - Terapi Pemberian R: kaki kiri
  analgesik ketorolac 30mg S: 4
  melalui IV T: hilang timbul dengan durasi tidak menentu
  O:
  - Klien masih tampak meringis
  - Klien sudah cukup tenang
- Tekanan darah membaik132/71 mmHg
A: Maslah nyeri akut belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan :
 Monitor TTV
 Teknik distraksi
 Pemberian analgesic
31-03-2021 (Selasa)
No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
2  Gangguan - Anjurkan klien untuk S:
  Mobilitas Fisik menggerakkan • Klien mengatakan masih sulit menggerakkan kaki kirinya
  b.d Penurunan anggota tubuhnya • Klien mengatakan aktivitasnya masih terbatas
O:
Kekuatan Otot - Anjurkan keluarga • Aktivitas klien masih dibantu oleh keluarga
klien untuk membantu • Kekuatan otot membaik 555 555
dalam menggerakan 555 222
anggota tubuh klien A: Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P: Intervensi di lanjutkan
• Kembali anjurkan klien untuk menggerakakn anggota tubuhnya secara
aktif

3 Risiko Infeksi - Monitor TTV klien S:


b.d Faktor - Monitor tingkat nyeri - Klien mengeluh nyeri pada luka post operasinya
Risiko Efek - Monitor drainage klien - Klien mengatakan skala nyeri yg dirasakan sekarang berkurang menjadi 4
O:
Prosedur - Pemberian antibiotik, - Tekanan darah membaik 132/71 mmHg
Invasif ceftriaxone 1gram - Luka tidak terkaji, luka terbalut
melalui IV - Terpasang drainage, dengan isi cairan 20cc
A: Masalah resiko infeksi belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan:
- Monitor TTV
- Monitor tingkat nyeri
- Monitor drainage
- Pemberian antibiotik
CATATAN PERKEMBANGAN
01-04-2021 (Rabu)
No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
1  Nyeri Akut b.d 09.00 WIB 09.15 WIB
  Agen Pencedera - Monitor tanda tanda vital S:
  Fisik - Melakukan Teknik non - Klien mengatakan nyerinya sudah jauh berkurang
  farmakologis yaitu teknik - Klien mengatakan nafsu makannya membaik
  distraksi, mendengarkan - Pengkajian nyeri :
  music yang disukai P: nyeri post op, bertambah ketika bergerak
  - Terapi Pemberian Q: berdenyut
  analgesik ketorolac 30mg R: kaki kiri
  melalui IV S: 3
  T: hilang timbul dengan durasi tidak menentu
  O:
  - Klien tampak segar
  - Tekanan darah membaik 126/67 mmHg
A: Maslah nyeri akut teratasi
P: Intervensi dihentikan
31-03-2021 (Selasa)
No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
2  Gangguan - Anjurkan klien untuk S:
  Mobilitas Fisik menggerakkan • Klien mengatakan sudah bisa menekuk kaki kirinya
  b.d Penurunan anggota tubuhnya O:
• Klien terlihat sudah bisa sedikit menggerakkan kaki kirinya dengan
Kekuatan Otot - Anjurkan keluarga menekuk dan meluruskan secara perlahan
klien untuk membantu • Kekuatan otot membaik 555 555
dalam menggerakan 555 333
anggota tubuh klien A: Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian
P: Intervensi di lanjutkan
• Kembali anjurkan klien untuk menggerakakn anggota tubuhnya secara
aktif

3 Risiko Infeksi - Monitor TTV klien S:


b.d Faktor - Monitor tingkat nyeri - - Klien mengatakan skala nyeri yg dirasakan sekarang berkurang menjadi 3
Risiko Efek - Monitor drainage klien O:
- Tekanan darah membaik 126/67 mmHg
Prosedur (observasi pembukaan - Luka tidak terkaji, luka terbalut
Invasif drainage) - Drainase sudah dilepas
- Pemberian antibiotik, A: Masalah resiko infeksi teratasi sebagian
ceftriaxone 1gram P: Intervensi dilanjutkan:
melalui IV - Monitor TTV
- Monitor tingkat nyeri
- Jelaskan kepada klien
dan keluarga untuk
menjaga area disekitar
luka tetap bersih
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai