Anda di halaman 1dari 14

JANTUNG KORONER

Alivia Putri S
Syahrin Apikta
Definisi
Menurut WHO penyakit jantung koroner adalah
ketidaksanggupan jantung akut atau kronis yang
timbul karena kekurangan suplai darah pada
myocardium sehubungan dengan proses penyakit
pada sistem nadi koroner. Sedangkan menurut
Soeharto (2001) penyakit jantung koroner adalah suatu
keadaan dimana terjadi penyempitan, penyumbatan,
atau kelainan pembuluh darah koroner.
PENYAKIT JANTUNG KORONER

Pada tahun 2005, kematian nomor satu di dunia disebabkan


oleh penyakit jantung. Sedikitnya 17,5 juta atau setara
dengan 30% kematian di seluruh dunia disebabkan oleh
penyakit jantung. Menurut WHO 60% dari seluruh
penyebab kematian penyakit jantung adalah penyakit
jantung koroner. Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan
penyakit jantung koroner menempati peringkat ke-3
penyebab kematian setelah stroke dan hipertensi, yaitu
sebanyak 7,2%.
FAKTOR RISIKO JANTUNG KORONER

Kebiasaan Merokok Hipertensi

Merokok menjadi faktor risiko mayor Peningkatan tekanan darah menjadi


terjadinya penyakit jantung koroner. beban berat untuk jantung dan akan
Efek rokok adalah menyebabkan menimbulkan trauma terhadap dinding
beban miokard bertambah karena pembuluh darah arteri koronaria
rangsangan oleh katekolamin dan sehingga memudahkan terjadinya
menurunnya konsumsi 02 penyakit jantung koroner.

Hiperkolesterolemi Obesitas

Kolesterol dapat menyebabkan Obesitas merupakan kelebihan jumlah


penebalan dinding pembuluh darah lemak pada tubuh yang juga terdapat
arteri dan menyebabkan penyempitan, keterkaitan antara obesitas dengan
proses ini disebut dengan risiko peningkatan penyakit jantung
aterosklerosis, ini menyebabkan aliran koroner. Risiko penyakit jantung
darah menjadi lambat bahkan dapat koroner akan jelas meningkat apabila
tersumbat sehingga aliran darah yang berat badan mulai melebihi 20% dari
membawa O2 ke jantung menjadi berat badan ideal.
berkurang
FAKTOR RISIKO JANTUNG KORONER

Diabetes Mellitus Umur

Diabetes mellitus berhubungan dengan Telah terbukti adanya hubungan


perubahan fisik-patologi pada sistem antara umur dan kematian akibat
kardiovaskuler. Diantaranya berupa penyakit jantung koroner, sebagian
disfungsi endothelial dan gangguan besar kasus kematian terjadi pada
pembuluh darah yang pada akhirnya laki-laki berumur 35-44 tahun dan
meningkatkan risiko terjadinya meningkat dengan bertambahnya
jantung koroner. umur.

Jenis Kelamin Riwayat Keluarga

Penyakit ini kadang-kadang bisa


merupakan manifestasi kelainan
Tingkat kematian akibat penyakit gel tunggal spesifik. Terdapat
jantung koroner pada laki-laki dua penelitian yang membuktikan
kali lebih besar dibandingkan bahwa riwayat keluarga yang
dengan wanita. positif dapat mempengaruhi
penyakit jantung koroner pada
keluarga terdekat.
GEJALA PENYAKIT JANTUNG KORONER

Timbul rasa nyeri Keanehan pada


di dada (Angina irama denyut
Pectoris) jantung

Sesak nafas
(Dsypnea) Pusing
Dalam pencegahan Penyakit Jantung Koroner harus ada
PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER atau dilakukannya pelaksanakan pola hidup yang benar
terdiri dari :

 Aktif melakukan kegiatan fisik artinya tidak


bermalas-malasan

 Berhenti merokok

 Mengendalikan emosi sampai tingkat yang


tidak berlebihan

 Mengurangi berat badan sampai menjadi


normal; ini dapat mengurangi risiko sebagai
penyakit degeneratif termasuk penyakit jantung

 Memilih diet yang tepat dan seimbang baik


takaran maupun varietasnya
Cara pengobatan penyakit jantung koroner yaitu, (1) pengobatan
farmakologis, (2) revaskularisasi miokard. Perlu diingat bahwa
tidak satupun cara di atas sifatnya menyembuhkan. Dengan kata
lain tetap diperlukan modifikasi gaya hidup dan mengatasi faktor
penyebab agar progresif penyakit dapat dihambat.
PENGOBATAN FARMAKOLOGIS

Obat Penurun Kolesterol


Pengobatan dengan statin digunakan untuk mengurangi
risiko baik pada prevensi primer maupun prevensi
sekunder titik. Statin dapat menurunkan komplikasi
sebesar 39% (Heart Protection Study), ASCOTT-
LA atorvastatin untuk prevensi primer penyakit jantung
koroner.

Aspirin Dosis Rendah


Aspirin disarankan diberi pada semua pasien jantung
koroner kecuali bila ditemui kontraindikasi. Selain itu
aspirin juga disarankan diberi jangka lama, namun perlu
diperhatikan efek samping iritasi gastrointestinal dan
pendarahan dan alergi.
REVASKULARISASI MIOKARD

Ada dua cara revaskularisasi yang telah


terbukti baik pada PJK stabil yang
disebabkan  aterosklerotik koroner yaitu
tindakan revaskularisasi pembedahan, bedah
pintas koroner (coronary artery bypass
surgery = CABG), dan  tindakan intervensi
perkuatan (percutneous coronary intervention
= PCI). Tujuan revaskularisasi adalah
meningkatkan survival ataupun mencegah
infark ataupun untuk menghilangkan gejala.
INDIKASI REVASKULARISASI

Tindakan revaskularisasi dilakukan pada


pasien jika :

• Pengobatan tidak berhasil mengontrol keluhan


pasien.
• Hasil uji  non-invasif  menunjukkan adanya
risiko miokard.
• Dijumpai risiko tinggi untuk kejadian dan
kematian.
• Pasien lebih memilih tindakan intervensi
dibanding dengan pengobatan biasa dan
sepenuhnya menghasilkan risiko dari
pengobatan yang diberikan kepada mereka.
INTERVENSI PSIKOLOGI
Proses intervensi menggunakan terapi Mindfulness Based Stress Reduction ini dilakukan 4 kali
pertemuan dengan durasi waktu antara 150-170 menit pada tiap pertemuan dan menggunakan 5
teknik praktik meditasi. Secara garis besar, ada beberapa tahapan yang akan digunakan untuk
melakukan program intervensi ini, yaitu :

 Sitting Meditation

 Body Scan

 Hatha Yoga
PERTEMUAN 1
Pertemuan pertama akan diberikan sosialisasi atau
PROGRAM INTERVENSI

psikoedukasi mengenai jantung koroner lebih lanjut

PERTEMUAN 2
PERTEMUAN 4
Pertemuan keempat akan Pertemuan kedua akan diberikan
dilaksanakan diskusi mengenai pelatihan mengenai keterampilan
meditasi yang sudah dilakukan meditasi pada pasien berdasarkan teknik
sebelumnya meditasi yang sudah ditentukan

PERTEMUAN 3
Pertemuan ketiga akan dilaksanakan sharing kepada pasien mengenai
pengalaman atau wawasan lebih luas tentang penyakit jantung koroner
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai