Anda di halaman 1dari 37

BANK DAN LEMBAGA

KEUANGAN
JENIS BANK 1

Berdasarkan Fungsi
• Bank Sentral (Central Bank)  melaksanakan
pengaturan bank-­b
‐ ank dalam satu negara
• Bank Umum (Commercial Bank) 
melaksanakan kegiatan usaha scr konvensional/
syariah yg dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran
• Bank Perkreditan Rakyat (BPR)  melaksanakan
kegiatan usaha scr konvensional/ syariah yg dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran

6
JENIS BANK 2

Berdasarkan Pemilik
1. Bank Persero (BUMN) : Bank yang sebagian besar/seluruh
sahamnya dimiliki pemerintah
2. Bank milik Pemda (BPD) :Bank yang sebagian besar/seluruh
sahamnya dimiliki pemerintah daerah
3. Bank milik asing : Bank yang sebagian besar sahamnya
dimiliki asing
4. Bank milik swasta : Bank yang sebagian besar/seluruh
sahamnya dimiliki swasta DN
5. Bank campuran : Bank yang sahamnya dimiliki swasta DN
dan LN secara kemitraan

7
JENIS BANK 3

Berdasarkan Lingkup Operasi:

• Bank Devisa : bank yang dalam operasinya


dapat melakukan transaksi devisa
• Bank Non Devisa : bank yang dalam
operasinya tidak dapat melakukan transaksi
devisa

8
JENIS BANK 4

Berdasarkan Sistem Operasional

• Bank Konvensional: prinsip konvensional


• Bank Syariah: prinsip syariah

9
Lembaga Keuangan Non Bank

• lembaga keuangan yang dalam kegiatan


usahanya tidak diperkenankan
menghimpun dana secara langsung dari
masyarakat dalam bentuk simpanan

11
SEJARAH LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

• 1972melakukan kegiatan di bidang keuangan


yang menghimpun dana dengan mengeluarkan
kertas berharga dan menyalurkannya untuk
membiayai investasi perusahaan. Tidak boleh
menerima dana masy. dalam bentuk giro, deposito
dan tab (Kep.men keu 792/MK/IV/12/72 )
• 1988dapat menerbitkan CD dan mendirikan
kantor cabang. Jenis usaha_development type dan
investment type (Pakto 27, 1988 )
• 1992harus menjadi Bank Umum_tidak dikenal
lagi LKBB sbg suatu lembaga (UU No 7 1992 dan PP
70 1992)

12
Jenis-jenis LKBB di Indonesia

1. Lembaga Pembiayaan
(Multifinance)
2. Perusahaan perasuransian
3. Dana Pensiun (Pension Plan)
4. Perusahaan Efek (Securities
company)
5. Reksadana (Mutual Fund)
6. Perusahaan Modal Ventura
7. Pegadaian

13
• Lembaga Pembiayaan (Multifinance)  badan
usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan
tidak menarik dana secara langsung dari
masyarakat.
• Perusahaan Perasuransian  Perusahaan yang
melakukan usaha bidang asuransi dan reasuransi
• Dana Pensiun (Pensiuon Fund)  badan hukum
yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun
• Perusahaan Efek (Securities Company) 
perusahaan yg bergerak di bidang penjamin emisi
efek, perantara pedagang efek dan manajer investasi

14
• Reksa Dana (Mutual Fund)  perusahaan yg
menginvestasikan dana masyarakat pada portofolio
efek
• Modal Ventura (Venture Capital)  usaha
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke
dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan
pembiayaan untuk jangka waktu tertentu
• Pegadaian  lembaga yang menyalurkan
pinjaman dengan pengikatan cara gadai

15
UANG DAN STANDAR
MONETER
Perkembangan Uang Dalam Perekonomian

Pada kondisi perekonomian yang sederhana dimana konsumen bertindak sebgai


produsen, uang tidak dibutuhkan. Jika seseorang memerlukan suatu barang maka
orang tersebut akan langsung menukar barang yang dihasilkannya dengan barang
yang dihasilkan oleh orang lain dan cara ini disebut Barter.
Perkembangan Uang Dalam
Perekonomian

Kelemahan Barter:
1. Double Concidence of wants
2. Banyak sedikitnya barang yang ditukarkan.
3. Besar kecilnya barang
4. Manusia yang terlibat
Perkembangan Uang Dalam Perekonomian

 Semakin majunya perekonomian pertukaran semakin terbuka dan


luas antar individu dan kelompok.

 Kondisi diatas menuntut adanya alat tukar yang sekaligus mampu


sebagai alat pengukur nilai dan diterima orang secara luas.
Perkembangan Uang Dalam Perekonomian

Akibatnya dikenalah uang barang (comodity money) ex: Gold, Silver,Crom n’ etc.
Kelemahan:
1.Berat untuk dibawa-bawa
2.Risiko penyimpanan
3.Bahan baku yang tersedia terbatas.
Perkembangan Uang Dalam Perekonomian

Dalam perkembangan selanjutnya guna mengatasi kelemahan dari comodity


money maka munculah uang kertas.

Kelemahan:
Masih terjadi kesulitan jika melakukan transaksi yang nilainya sangat besar.
Definisi Uang
Banyak definisi dari uang yang dikemukakan oleh beberapa ahli-ahli yaitu
 Menurut Robertson (dalam bukunya Money Tahun 1922). Uang adalah segala sesuatu yang
umum diterima dalam pembayaran barang-barang.
 Menurut R.S. Sayers (dalam bukunya Modern Banking, tahun 1938). Uang adalah segala
sesuatu yang umum diterima sebagai pembayaran hutang.
 Menurut A.C. Pigou (dalam bukunya The Veil of Money). Uang adalah segala sesuatu yang
umum diterima sebagai alat tukar.
 Menurut Albert Gailort Hart (dalam bukunya Money, Debt and Economic Activity). Uang
adalah kekayaan dimana siempunya dapat melunaskan hutangnya dalam jumlah tertentu pada
waktu itu juga.
 Menurut Rollin G. Thomas (dalam bukunya Our Modern Banking and Monetary System tahun
1957). Uang adalah sesuatu yang siap sedia dan pada umumnya diterima umum dalam
pembayaran pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta untuk pembayaran hutang.
 Menurut Walker uang adalah semua barang yang melakukan tugas uang.
 Menurut Drs. Manulang di dalam bukunya Ekonomi Moneter, Uang adalah sesuatu yang
diterima sebagai alat pengukur nilai, yang pada waktu bersamaan bertindak sebagai alat
penimbun kekayaan.
 Menurut Nopirin Ph.D uang tidak lain adalah sesuatu yang dapat dipakai/diterima untuk
melakukan pembayaran baik barang, jasa, maupun hutang.
Definisi Uang

Perkembangan lain dari konsep atau definisi uang dikemukakan


oleh Profesor Harry Johnson, dengan memperhatikan unsur-unsur
uang yang dikaitkan dengan fungsi uang tersebut.
Uang tidak hanya terdiri dari uang kertas dan uang logam saja
(uang kartal) tapi juga dengan memasukkan semua aktiva financial
yang dapat menjadi substitusi uang.
Hal ini merupakan perwujudan dan semakin berkembang luasnya
pelayanan yang diberikan oleh Lembaga-lembaga Keuangan.
Sehubungan dengan itu ada beberapa definisi uang yang masing-
masing berbeda sesuai dengan tingkat likuiditasnya yaitu
kemampuan uang-uang tersebut untuk segera dapat ditukarkan
dengan barang.
Definisi uang berdasarkan tingkat
likuiditasnya:

1. Pengertian yang paling sempit.


Uang adalah uang kertas dan uang logam yang ada ditangan masyarakat atau
sama dengan uang tunai (Currency) disebut juga sebagai uang kartal
Definisi uang berdasarkan tingkat
likuiditasnya:

2. Pengertian dalam arti sempit (Narrow Money) disebut M1


Uang adalah uang beredar atau yaitu uang kartal dan uang
giral atau Currency ditambah Demand Deposit.
M1 = C + DD
C = Currency (Uang Kartal)
DD = Demand Deposit (Uang Giral)

Uang Giral adalah saldo rekening Koran/giro milik


masyarakat yang ada di bank dan belum digunakan
pemiliknya untuk membayar/berbelanja. Dibeberapa Negara
yang juga termasuk M1 adalah Traveller’s Check, Credit
Cards (Kartu Kredit).
Definisi uang berdasarkan tingkat
likuiditasnya:

3. Pengertian dalam arti luas (Broad Money) disebut M2:


M2 = M1 + TD + SD
TD = Time Deposit
SD= Saving Deposit

Time Deposit dan Saving Deposit ini berada pada bank-bank dalam
bentuk Rupiah, tidak termasuk mata uang asing.
Definisi uang berdasarkan tingkat
likuiditasnya:

4. Pengertian lebih luas lagi:


M3 = M1 + Quasi Money

Quasi Money mencakup semua TD dan SD, besar kecil, dalam bentuk Rupiah dan mata uang asing milik
penduduk pada bank atau lembaga keuangan bukan bank.
Definisi uang berdasarkan tingkat
likuiditasnya:

5. Pengertian yang paling luas:


Yang disebut Likuiditas Total atau Total Liquidity (L) mencakup semua alat-alat likuid yang ada di
masyarakat, yaitu M3 ditambah seluruh obligasi pemerintah dan swasta jangka pendek, wesel perusahaan,
cek mundur, aksep bank, deposito di luar negeri dll.
Definisi uang berdasarkan tingkat
likuiditasnya:
 Di Negara yang menganut system devisa bebas seperti Indonesia
dimana setiap orang boleh memiliki dan memperjualbelikan
devisa secara bebas maka perbedaan antara M2 dan M3 menjadi
kabur, oleh karena itulah di Indonesia hanya dikenal dua
pengertian uang berdasarkan tingkat likuiditasnya yaitu M1 dan
M2.
 M1 terdiri dari uang kartal (C) dan uang giral (DD). Sedangkan
M2 yang sering disebut juga likuiditas perekonomian terdiri dari
M1 ditambah Uang Kuasi. Uang kuasi terdiridari deposito
berjangka (TD), tabungan (SD) dan rekening (tabungan) valuta
asing milik swasta domestic. Jadi Likuiditas perekonomian (M2)
di Indonesia terdiri dari:
Uang Kartal + Uang Giral + Uang Kuasi.
Kriteria Uang/Syarat Uang:
1 Diterima Umum
Diterimanya secara umum serta penggunaannya sebagai alat tukar, penimbun kekayaan dan
standar cicilan hutang diterima masyarakat secara luas karena kegunaan dari uang untuk
ditukarkan dengan barang-barang dan jasa-jasa.
2 Nilainya Stabil
Sesuatu benda yang menjadi uang haruslah dapat memberikan jaminan mempunyai nilai. Maka
diperlukan menjaga nilai uang agar tetap stabilataupun berfluktuasi secara kecil.
3 Penawarannya Bersifat Elastis
Jumlah uang yang beredar harus mencukupi kebutuhan dunia usaha (Perekonomian).
4 Dapat/Mudah dibawa-bawa.
Uang harus mudah di bawa-bawa.
5 Tahan Lama.
Dalam perpindahan uang dari tangan yang satu ketangan yang lain mengharuskan uang tersebut
dijaga nilai fisiknya.
6 Dapat dibagi-bagi.
Dapat digunakan untuk melakukan transaksi dalam berbagai jumlah baik besar maupun kecil.
Jadi walaupun transaksi hanya terjadi dalam jumlah yang kecil, uang harus memenuhi fungsinya.
Hal ini hanya dapat terpenuhi bila uang dapat dibagi-bagi dalam unit-unit yang kecil.
Fungsi Uang:

Fungsi uang adala empat yaitu:


1. Sebagai alat tukar (Means of Exchange).
2. Sebagai alat penyimpan nilai (Store of Value).
 Motif Transaksi (Transaction Motive).
 Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive).
 Motif Spekulasi (Speculative Motive).

3. Sebagai Satuan Hitung (Unit of Account)


4. Sebagai Ukuran untuk Pembayaran Masa Depan
(Standard for Deferred Payment)
Nilai Dari Uang

Nilai uang mempunyai dua macam pengertian yang


berbeda yaitu:
Internal Value of Money
Adalah kemampuan uang untuk dapat membeli
(ditukar dengan) barang dan jasa.

2. Eksternal Value of Money


Adalah Kemampuan untuk dapat ditukarkan dengan
valuta asing.
Nilai Dari Uang

Dengan demikian besarnya nilai uang ditentukan oleh barang dan jasa. Dimana
nilai uang berbanding terbalik dengan harga barang dan jasa (N = 1/p)
N = nilai uang,
p = harga barang dan jasa.
Maksudnya, apabila harga barang naik maka nilai uang akan turun dan sebaliknya.
Nilai Dari Uang

Metode yang digunakan untuk mengukur nilai uang antara lain


dengan menggunakan:

Indeks Harga Konsumen (IHK).


Indeks ini mencakup harga beberapa barang kebutuhan hidup. Di
Indonesia dikenal dengan Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok,
indeks harga 200-220 macam barang, sekarang sudah ditambah
lagi menjadi 300 macam barang.

GNP Deflator.
Indeks harga-harga seluruh barang dan jasa yang ada. Cara
menghitungnya:
GNP Nominal
GNP Deflator = ------------------------ x 100
GNP Riil
Jenis-Jenis Uang Sepanjang Sejarah

Adapun jenis-jenis uang yang pernah ada dari dulu sampai sekarang adalah:

1.Full Bodied Money (Uang Bernilai Penuh)


2.Representative Full Bodied Money/Token Money
3.Uang Kertas
4.Demand Deposit (Uang Giral)
Standar Moneter

Jenis-jenis Standar Moneter:


1. Commodity Standard (Standar Barang)
a. Standar Tunggal (Monometalism)
1. Standar Emas
2. Standar Perak

b. Standar Kembar
c. Standar Pincang

2. Fiat Standard (Standar Kepercayaan/Kertas)


Konsep Uang di Indonesia

Berdasarkan Laporan Bank Indonesia, uang di Indonesia


dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. M0 atau uang Primer (Reserve Money) yang merupakan
kewajiban otoritas moneter yang terdiri dari uang kartal yang
berada diluar Bank Indonesia dan Kas Negara, Rekening Giro,
Bank Pencipta Uang Giral (BPUG) dan sector swasta di Bank
Indonesia.
2. M1 yaitu uang dalam arti sempit yang terdiri dari uang kartal yang
beredar di masyarakat (tidak termasuk yang berada di dalam bank)
ditambah dengan uang giral (M1 = C + DD)
3. M2 yaitu uang dalam arti luas yang terdiri atas M1 ditambah uang
kuasi. Uang kuasi meliputi semua deposito berjangka (dalam
Rupiah dan valuta asing) dan tabungan yang ada di neraca
sistemperbankan di Indonesia (M2 = M1 + Uang Kuasi).

Anda mungkin juga menyukai