Anda di halaman 1dari 37

INDONESIA MENUJU

KEDAULATAN PANGAN
“Potensi Pangan Lokal Non-Beras Sebagai Subsitusi,
Mendukung Ketahanan Pangan ”

Oleh : Adi Kuswadi

BADAN PENGURUS PUSAT


IKATAN SENAT MAHASISWA PERTANIAN INDONESIA
(ISMPI)

UNSWAGATI CIREBON, DESEMBER 2010


OUTLINE PRESENTASI
I. KONDISI KETAHANAN PANGAN
II. PENYEBAB KERAWANAN
PANGAN
III.STRATEGI PENANGGULANGAN
KERAWANAN PANGAN
IV. PENGEMBANGAN POTENSI
PANGAN NON-BERAS
V. PENUTUP
TANTANGAN
 Pertama pangan merupakan masalah
penting, karena merupakan
kebutuhan pokok masyrakat.
 Kedua jika kebutuhan pangan ini
tidak terpenuhi akan timbul bebrbagai
masalah ekonomi dan sosial
masyarakat.
Terjadinya kerawanan pangan dimulai
semenjak krisis moneter 1998,
Banyak penduduk yg beralih ke
Gaplek dan umbi-umbian, sampai
sekarang permasalahan kerawanan
pangan telah mnjadi masalah nasional
dan seringkali dijadikan alat politik
untuk memperoleh kekuasaan.
Penyebab Rawan Pangan
 Rawan pangan atau tepatnya rawan beras yaitu
kondisi tidak terpenuhinya pangan bagi setiap
rumah tangga, yang tercermin dari tidak
tersediannya pangan yang cukup baik jumlah
maupun mutunya, tidak aman, tidak merata dan
tidak terjangkau.
 Beras sebagai makanan pokok telah dikenal
masyrakat jawa sejak dahulu karena kondisi dijawa
cocok untuk dijadikan areal sawah yang di tanami
padi
 daerah di luar jawa dengan kondisi alamnya lebih
mengenal makanan non beras seperti jagung, sagu,
dan umbi-umbian sebagai makanan pokok. Namun
sekarang tergantung pada makanan pokok beras.
Mengingat pelajaran SD
 Makanan pokok penduduk Madura
adalah jagung
 Makanan pokok penduduk Maluku
adalah sagu
 Makanan pokok penduduk Irian
maupun penduduk Indonesia bagian
timur umumnya umbi-umbian.
SITUASI KETAHANAN PANGAN
A. Produksi beberapa komoditas pangan penting 2006-2008

DOMESTIC
NO KOMODITAS
Produksi (juta ton) Pertmbuhan % import
2006-2007 terhadap
(%) ketrsdiaan
2006 ⃰ 2007 ⃰ 2008 ⃰

1. Padi 54,5 57,05 58,27 4,77 4,0

2. Jagung 11,6 13,3 13,88 14,44 8,1


3. Kacang Kedelai 0,75 0,59 0,70 (20,76) 61,8
4. Gula 2,31 2,45 2,70 6,10 13,5

5. CPO 16,4 17,4 19,38 6,09 -


6. Daging 0,35 0,36 0,37 5,61 28,0

⃰) data , BPS
Kenapa semua ini terjadi ??
Kekalahan Berproduksi
 Pertama, dampak pertumbuhan ekonomi
meruntuhkan perekonomian secukup-hidup
(subsisten) atau perekonomian keluarga (self-
sufficiency) petani, sehingga terjadi migrasi
ekonomi atau perpindahan pekerjaan petani, ke
sektor lainnya (buruh industri, TKI, Pengrajin, dll)
 Kedua, pemerintah tidak pernah serius
membangun teknologi dasar sebagai penunjang
ekonomi pertanian.
 Ketiga, pemerintah mengabaikan prinsip – prinsip
pembangunan yang sensitif terhadap kelestarian
lingkungan (sensitive environment) dan potensi
lokal daerah.
 Keempat, sikap pemerintah yang ambigu
dalam penerapan pasca produksi, khususnya
pasar hasil pertanian
 Kelima, adalah pemerintah tidak pernah
serius menciptakan mekanisme perencanaan
pembangunan dari bawah
 keenam ,adalah tidak adanya keberanian
masyarakat petani dan pemerintah dalam
menginisiasi model baru pola produksi
Dari mana kita mulai?
Pentingnya membangun ketahanan
pangan adalah pengharapan
perubahan corak produksi
ekonomi masyarakat pedesaan
bisa dilakukan. Khususnya
mendorong terjadinya perubahan
ekonomi pertanian subsisten
(ekonomi secukup hidup) menjadi
ekonomi pertanian industri dan
Diversifikasi Pangan sebagai
alternatif solusi.
Pillihan Strategi
Strategi menuju diversifikasi pangan
yang perlu dilakukan antara lain :
 Pengembangan potensi sumber daya pertanian
dalam model pembangunan terpadu dan utuh.
 Pengembangan usaha tani dengan berbagai cabang
usaha dengan menitikberatkan pada komoditas yang
secara alamiah tersedia dalam jumlah besar,
berkualitas gizi baik, dan memiliki keunggulan
komparatif prospek pemasarannya.
 Pengembangan seluruh mata rantai agribisnis
 Meningkatkan penelitian dan pengembangan pangan
dan gizi
 Mengembangkan mutu dan kualitas pangan
 Kebijaksanaan peningkatan kesejahteraan
petani dengan lebih banyak menggunakan
mekanisme pasar
 Pengembangan jenis makanan tradisional

 Penggantian subsidi beras dan terigu ke


subsidi gaplek dan jagung
 Melakukan analisa situasi pangan dalam
rangka perencanaan penyediaan pangan
Pidato BUNG KARNO tahun 1952 di Fakultas
Pertanian UI (sekarang IPB) sangat fundamental dan
merupakan future outlook seorang visioner terbesar
yang pernah dimiliki oleh bangsa ini termasuk di
bidang pangan :
“Aku bertanja kepadamu, sedangkan rakjat
Indonesia akan mengalami tjelaka, bentjana,
mala-petaka dalam waktu yang dekat kalau soal
makanan rakyat ini, bagi kita adalah soal hidup
atau mati…Tjamkan, sekali lagi tjamkan, kalau
kita tidak “aanpakkan” soal makanan rakjat ini
setjara besar-besaran, setjara radikal dan
revolusioner, kita akan mengalami malapetaka”.
Posisi Sektor
Pertanian kita
HARI INI
KETERGANTUNGAN PANGAN
DARI IMPOR
 Kemampuan negara kita di bidang
pertanian untuk memenuhi kebutuhan
pangan rakyatnya telah menurun drastis.
 Pangan untuk rakyat sudah tergantung
dari impor. Bahkan pada saat surplus
beraspun kita impor, dengan alasan beras
impor lebih murah.
 Tekad Untuk Menjadi Bangsa Mandiri Kian
Merosot dan Ketergantungan Pangan kita
semakin membesar.
IMPOR PANGAN
1. Jagung lebih dari 2 juta ton/tahun (Industri pakan
ternak setiap tahun rata-rata mengimpor ± 3 juta ton)
2. Kacang tanah  0,8 juta ton/tahun,
3. Kacang hijau  0,3 juta ton/tahun,
4. Gaplek  0,9 juta ton/tahun,
5. Kedelai ± 1,2 juta ton/tahun,
6. Gandum 5 juta ton/tahun,
7. Gula 1,2 Juta ton/tahun,
8. Sapi akan impor lebih dari 600.000 ekor Tahun 2007.
9. Garam 2 Juta Ton
10. Susu 964.000 Ton (70 % Konsumsi nasional)
11. Beras diperkirakan lebih dari 2 Juta Ton Tahun 2007
CADANGAN BERAS
PEMERINTAH DI ASIA
 CINA : 34 Juta Ton
 INDIA : 7 Juta Ton
 THAILAND : 2 Juta Ton
 VIETNAM : 1 Juta Ton
 JEPANG : 1 Juta Ton
 KOREA SELATAN : 1,1 Juta Ton
 FILIPINA : 0,75 Juta Ton
 INDONESIA : 0,35 Juta Ton
(harusnya dengan penduduk 220 Juta
Jiwa, Cadangan Beras Kita 4-5 Juta
Ton).
SDM PETANI
No Tingkat Pendidikan Jumlah (%)

1. Tidak Tamat SD 35,71


2. Tamat SD 45,54
3. Tamat SMP 13,08
4. Tamat SMA 9,50
5. Tamat D1-D3 0,13
6. Sarjana 0,17
Ket : Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian
sebanyak 39,75 juta
KEMANA HARUSNYA
SEKTOR
PERTANIAN KEDEPAN ?
Diperlukan referensi yang
sama untuk menempatkan
pertanian sebagai
persoalan negara, bukan
hanya persoalan sektoral.

KETAHANAN KETAHANAN KEDAULATAN


PANGAN NASIONAL NEGARA
PENUTUP

Dipersifikasi pangan sebagai


alternatif solusi
KONDISI ALAM DI WILAYAH LUAR P JAWA
MEMPUNAYAI POTENSI BESAR UNTUK
MENGEMBANGKAN TANAMAN PANGAN NON
BERAS,KARENA LEB IH SESUAI DENGAN
IKLIM,KONDISI TANAH, DAN EKOSISTEMNYA.
DENGAN DITANAMI TANAMAN YANG DILUAR
EKOSISTEM DAN ASING JUSTRU TIDAK BISA
BERKEMBANG MAKSIMAL.
BERAS TIDAK BISA DIANDALKAN MENJADI
SUMBER PERTUMBUHAN UTAMA, KARENA
MEMPUNYAI KEINDUSTRI YANG KECIL.
UMBUHAN YANG UTAMA SUMBER
PERTANIAN HILIR HANYA MUNGKIN MELALUI
DIVERSIFIKASI TANAMAN PANGAN
DIVERSIFIKASI PANGAN PADA DASARNYA
MENCAKUP ASPEK PRODUKSI, KONSUMSI,
PEMASARAN DAN DISTRIBUSI (GUNAWAN
DKK. 1993), DARI ASPEK PRODUKSI
MENCAKUP PENGANEKARAGAMAN
PANGAN.DIVERSIFIKASI PANGAN DARI
ASPEK KONSUMSI MENCAKUP PRILAKU
YANG DIDASARI PRILAKU EKONOMIS DAN
NON EKONOMIS.
JADI DIVERSIFIKASI PANGAN SELAIN
MERUPAKAN UPAYAA MENGURANGI
KETERGANTUNGAN PADA BERAS JUGA
PENGANEKARAGAMAN DARI BERAS KE
SUMBER KALORI DAN PROTEIN YANG LEBIH
BERKUALITAS.
Contoh cara dalam
mempersiapkan ketahanan
pangan
SINGKONG

DI BUAT
TEPUNG
MOCAF
ANEKA OLAHAN MAKANAN
TRADISIONAL
JAGUNG

OLAHAN MAKANAN

UBI JALAR
Skema tahapan pembuatan Nasi
Instan dari ubi jalar Sebagai
berikut:

Ubi jalar

Dicuci

Dikukus (30 menit) Dikupas


kulitnya

Dicetak/ digiling

Nasi instan ubi jalar


(bentuk kering)
Contoh cara lain dalam
mempersiapkan ketahanan
pangan
PEMANFAATAN ETALASE
PEKARANGAN RUMAH DIATAS
RUMAH ( UNTUK RUMAH
BERTINGKAT)
Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai

  • Rang Kuman
    Rang Kuman
    Dokumen5 halaman
    Rang Kuman
    Andri Apriyanto IX
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Andri Apriyanto IX
    Belum ada peringkat
  • ITS PHD 15748 Chapter1 244395
    ITS PHD 15748 Chapter1 244395
    Dokumen10 halaman
    ITS PHD 15748 Chapter1 244395
    Andri Apriyanto IX
    Belum ada peringkat
  • Andri 4
    Andri 4
    Dokumen9.765 halaman
    Andri 4
    Andri Apriyanto IX
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen52 halaman
    Penda Hulu An
    Andri Apriyanto IX
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    Andri Apriyanto IX
    Belum ada peringkat
  • Analisis Faktor
    Analisis Faktor
    Dokumen2 halaman
    Analisis Faktor
    Andri Apriyanto IX
    Belum ada peringkat
  • Invigorasi
    Invigorasi
    Dokumen6 halaman
    Invigorasi
    Andri Apriyanto IX
    Belum ada peringkat
  • A10ryu1 Abstract
    A10ryu1 Abstract
    Dokumen10 halaman
    A10ryu1 Abstract
    Susi006
    Belum ada peringkat
  • Isi Tataniaga
    Isi Tataniaga
    Dokumen48 halaman
    Isi Tataniaga
    Andri Apriyanto IX
    Belum ada peringkat
  • Isi SA
    Isi SA
    Dokumen46 halaman
    Isi SA
    Andri Apriyanto IX
    Belum ada peringkat
  • Kewirausahaan
    Kewirausahaan
    Dokumen2 halaman
    Kewirausahaan
    Andri Apriyanto IX
    Belum ada peringkat
  • Alih Fungsi Lahan
    Alih Fungsi Lahan
    Dokumen23 halaman
    Alih Fungsi Lahan
    Andri Apriyanto IX
    100% (1)
  • Alih Fungsi Lahan
    Alih Fungsi Lahan
    Dokumen23 halaman
    Alih Fungsi Lahan
    Andri Apriyanto IX
    100% (1)
  • Isi Makalah
    Isi Makalah
    Dokumen12 halaman
    Isi Makalah
    Andri Apriyanto IX
    Belum ada peringkat
  • PP (Tugas Botani) (Andri Apriyanto) 2
    PP (Tugas Botani) (Andri Apriyanto) 2
    Dokumen18 halaman
    PP (Tugas Botani) (Andri Apriyanto) 2
    Andri Apriyanto IX
    Belum ada peringkat
  • Pengantar Biokim
    Pengantar Biokim
    Dokumen39 halaman
    Pengantar Biokim
    asepirwan
    Belum ada peringkat