Anda di halaman 1dari 15

DISTILASI MINYAK

MENTAH
OLEH : KELOMPOK 1
AINIRAHMAH ISMARANIAH NURHASYIRI 061840421425
AULIA SYAFITRI 061840421637
DIAN ANISA DESTRYANTI 061840421428
DITA AZZAHRA 061840421429
ETYKA RAHMASARI 061840421431
JABBOROV BEHZOD 061840421433
RAKA ADE DWI CAHAYA 061840421651
SEBASTIAN HADINATA 061840421435
YURIKA DEWI SAFITRI LIZA 061840421438
A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui fraksi-fraksi minyak bumi yang dihasilkan sebagai
distilat dan residu
2. Menjelaskan mengenai titik didih fraksi-fraksi tersebu
B. ALAT DAN BAHAN YANG
DIGUNAKAN
Alat yang Digunakan : Bahan yang Digunakan :
1. Heating mantel, 1000 ml : 1 buah
1. Minyak bumi (crude oil) :
2. Double necked round bottom flask : 1 buah
1000 ml
3. Bubble cap column with 2 tray : 1 buah
4. Distillation bridge, 2ST 29/32, GI 18 : 1
2. Batu didih : 5 buah
buah 3. Aquadest :
5. Counterflow cooler after dimroth : 1 buah secukupnya
6. Distillation adapter, straight : 1 buah
4. Silicone grease :
7. Round bottom flask, 500 ml : 1 buah secukupnya
8. Beaker, 100 ml : 2 buah
9. Thermometer, (-10˚C) – (250 ˚C) : 2 buah
10. Water batch : 1 buah
C. DASAR TEORI
1) Struktur dan Komposisi Minyak Mentah
Kebanyakan senyawa-senyawa yang terkandung di dalam minyak dan gas bumi terdiri dari
hidrogen dan karbon sebagai unsur-unsur utamanya. Senyawa-senyawa tersebut disebut
sebagai senyawa hidrokarbon. Selain daripada senyawa-senyawa tersebut terdapat pula
senyawa-senyawa lain dalam jumlah yang sedikit mengandung unsur-unsur belerang atau
sulfur, oksigen dan nitrogen. Komposisi minyak mentah dan gas bumi berdasarkan unsur-unsur
penyusunnya adalah sebagai berikut :
• Karbon : 83,5 – 87, 5% (berat)
• Hidrogen : 11,5 – 14,0%
• Sulfur : 0,1 – 3,0%
• Oksigen : 0,1 – 1,0%
• Nitrogen : 0,01 – 0,3%
Selain unsur-unsur di atas terdapat juga unsur-unsur logam seperti vanadium, besi, nikel,
khrom, posfor dan logam-logam lain yang jumlahnya kurang dari 0,03% berat.
C. DASAR TEORI
2) Klasifikasi Minyak dan Gas Bumi
Sekitar 85% dari minyak mentah (crude oil) di dunia diklasifikasikan menjadi 3
golongan, yaitu :
a. Minyak dasar aspal (asphaltic base)
b. Minyak dasar parafin ( paraffinic base)
c. 3. Minyak dasar campurab ( mixed base)
C. DASAR TEORI
• Minyak dasar aspal mengandung sedikit • Minyak dasar paraffin mengandung
lilin parafin dengan aspal sebagai residu sangat sedikit aspal, sehingga sangat
utama. Minyak dasar aspal sangat baik sebagai sumber untuk
dominan mengandung aromatik. memproduksi lilin paraffin, minyak
Kandungan sulfur, oksigen dan nitrogen pelumas motor dan kerosin dengan
relatif lebih tingggi dibandingkan kualitas tinggi.
dengan minyak-minyak dasar lainnya.
Minyak mentah dengan dasar aspal • Minyak dasar campuran
sangat cocok untuk memproduksi mengandung sejumlah lilin dan
gasolin yang berkualitas tinggi, minyak aspalsecara bersamaan. Produk yang
pelumas mesin dan aspal. Fraksi-fraksi dihasilkan minyak dasar ini lebih
ringan dan menengah mengandung rendah kualitasnya dibandingkan
presentase naftalen yang tinggi. dengan dua tipe minyak di atas.
C. DASAR TEORI
Berdasarkan jarak titik didih tiap fraksi yang dihasilkan, maka susunan molekul menurut
jumlah atom karbon dari fraksi dan produk akhir kilang dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Susunan Hidrokarbon Fraksi/Produk Minyak dan Gas Bumi
Fraksi / Produk Jarak Didih, 0C Jumlah Atom Karbon dalam
Molekul Minyak
Gas-gas <30 C1 – C4
Gasolin 30 – 210 C5 – C12
Nafta 100 – 200 C8 – C12
Kerosin dan avtur 150 – 250 C11 – C13
Diesel dan fuel oil 160 – 400 C13 – C17
Gas oil 220 – 345 C17 – C20
Fuel oil berat 315 – 540 C20 – C45
Atm residu > 450 >C30
Vac residu >650 >C60
C. DASAR TEORI
3. Proses Pengolahan Dasar 1. Proses perengkahan (cracking) terdiri dari :
Proses epngolahan dasar sebagai proses o Perengkahan Termis ( Thermal Cracking )
utama untuk mengolah minyak mentah o Perengkahan Katalis (Catalytic Cracking )
menjadi produk dan fraksi-fraksinya terdiri o Perengkahan Hidro ( Hydrocracking )
dari : 2. Proses Pembentukan Kembali (reforming )
a) Pengolahan secara fisik , yaitu distilasi terdiri dari :
terdiri dari : o Reformasi Termis ( Thermal Reforming )
o Reformasi Katalis ( Catalytic Reforming )
o Distilasi Atmosfir
o Distilasi Hampa 3. Proses Penggabungan Molekul , terdiri
o Distilasi Bertekanan dari :
o Polimerisasi Katalis , yakni : Polimerisasi Selektif
b) Pengolahan secara kimia , disebut dan Polimerisasi tidak selektif
juga sebagai proses konversi atau o Alkilasi Katalis , yang terdiri dari : Alkilasi H2SO4
reforming terdiri dari : dan alkilasi HF
C. DASAR TEORI
Fraksi Jarak didih , °F
Contoh proses distilasi /fraksionasi di PERTAMINA RU III
Gas < 80 1) Distilasi Atmosfir :
Nafta ringan 80 – 220 o Crude Batterry (CB)
o Crude Distiller (CD)
Nafta berat 180 – 520
2) Distilasi Hampa :
Gas oil ringan 420 – 650 o High Vacuum Unit ( HVU)
Gas oil berat 610 – 800 o Vacuum Distillation Unit (VDU)
Residu > 800 3) Distilasi Bertekanan : Stabilizer
D. LANGKAH KERJA
1. Setiap sambungan pada alat diberikan silicon grease
2. Menimbang bottom flask kosong dan mencatat beratnya
3. Mengisi bottom flask dengan 400 ml crude oil , kemudian menambahkan 5 buah batu didih
4. Menghidupkan air pendingin , dan pemanas (temperatur set II , setelah 15 menit
menghidupkan set III )
Perhatikan :
Setelah mendekati 8 menit crude oil mulai mendidih , temperatur crude oil 65°C, setelah 10
menit uap akan naik pada tray pertama dan terkondensasi. Setelah 20 menit , distilat
terkondensasi pada semua tray dan mengalami refluk. Komponen yang mempunyai titik didih
rendah akan mencapai thermometer paling atas dan terkondensasi pada dimroth condenser.
Setelah 25 menit hasil sulingan akan berkurang.
5. Mencatat temperatur sebelum menghentikan hasil sulingan
6. Setelah 50 menit pemanas dimatikan , mencatat temperatur , temperatur dasar tidak
melebihi 240 ° C. Temperatur pada tray pertama 155°C , tray kedua 105 °C , tray atas 40°C
E. DATA PENGAMATAN
t (hr) Feed B12 (C) Tray 1 B11 (C) Tray 2 A11 (C) Top Column A12 (C)
28 27,1 25,4 27 26,3
30 27,6 26,6 28,2 26,2
32 32,8 26,7 27,3 27
34 40,2 26,6 26,8 27,1
36 49,7 26,4 26,1 26
38 58,7 26,5 27,2 26,9
40 71,3 26,4 26,8 27,4
42 78,6 27 26,7 27,2
44 89,5 26,6 26,1 27,4 Indeks bias tray 1 : 1,475
46 97,2 27 26,8 27,7
48 106,4 25 27,4 27
50 114,5 26,2 26,1 26,1
52 122,9 25,9 27,1 26,2
54 136 26,5 26,3 26,4
56 152,6 27,6 27,1 26,6
58 166,4 27,4 27 27,9
0 181,2 27,2 26,5 27,2
2 191,1 27,6 28,3 27,2
4 196,5 43,7 27,7 27,2
6 199,3 48,7 27,8 28,6
8 201,1 46,1 27,6 27,5
10 196,7 44,9 23,4 26,4
Grafik
Grafik Waktu vs Suhu Tiap Tray
250

200

150
t (C)

100

50

0
28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 0 2 4 6 8 10

t (hr)

B12 (Feed) B11 (Tray 1) A11 (Tray 2) A12 (Top Column)


F. ANALISA PERCOBAAN
G. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai