Anda di halaman 1dari 31

DIAGRAM PENGENDALIAN

Disusun Oleh :
Ainirahmah Ismaraniah Nurhasyiri
Jabborov Behzod
Kelompok : 4
Pendahuluan

Jenis-Jenis
Diagram
Pengendalian

Rumus-Rumus
Diagram
Pengendalian

Cara Membuat
Diagram
Pengendalian
PENGERTIAN
Diagram pengendalian atau bagan PENDAHULUAN
pengendalian (control chart) merupakan
grafik garis dengan mencantumkan batas
maksimum dan batas minimum yang
merupakan batas daerah pengendalian.
Bagan ini menunjukkan perubahan data Control Chart memiliki Upper Line (garis atas)
untuk Upper Control Limit (Batas Kontrol
dari waktu ke waktu tetapi tidak
tertinggi), Lower Line (garis bawah) untuk Lower
menunjukkan penyebab penyimpangan,
control limit (Batas control terendah) dan Central
meskipun adanya penyimpangan itu akan
Line (garis tengah) untuk Rata-rata (Average). Data
terlihat pada bagan pengendalian tersebut. yang dimasukkan berupa titik-titik yang kemudian
Control chart adalah suatu teknik yang digambarkan garis untuk memperlihatkan
secara grafis digunakan untuk memonitor grafiknya.
dan mengevaluasi apakah suatu
aktivitas/proses berada dalam
pengendalian kualitas.
Kapan kita akan gunakan Control
PENDAHULUAN
Chart?
o Saat kita ingin mengontrol proses yang sedang
berlangsung dengan menemukan dan
memperbaiki masalah yang terjadi Tujuan utama dari penggunaan Control Chart
o Saat kita ingin memprediksi atau mendapatkan adalah untuk mengendalikan proses produksi
kisaran (range) dari hasil suatu proses sehingga dapat menghasilkan kualitas yang unggul
dengan cara mendeteksi penyebab variasi yang
o Saat kita ingin mengetahui apakah proses yang
tidak alami (penyebab spesial, penyebab yang tidak
kita pelajari tersebut stabil (dalam Statistik
natural) atau disebut dengan process shift
control atau Kendali Statistik)
(terjadinya penggeseran proses) serta untuk
o Saat kita ingin menganalisis pola variasi proses
mengurangi variasi yang terdapat dalam proses
apakah dari penyebab khusus (penyebab yang sehingga menghasilkan proses yang stabil. Yang
tidak sering terjadi atau tidak rutin terjadi) atau
dimaksud dengan Proses Stabil adalah proses yang
penyebab umum yang sering terjadi diproses.
memiliki distribusi normal yang sama pada setiap
o Saat kita ingin menentukan apakah proyek saatnya. Perlu diketahui, bahwa proses stabil yang
peningkatan kualitas harus membidik kepada dimaksud disini tetap memiliki variasi, tetapi
pencegahan pada masalah tertentu atau harus
variasinya sangat kecil dan dapat dikendalikan.
melakukan perubahan yang mendasar pada
proses.
JENIS-JENIS
DIAGRAM Data Data
PENGENDALIAN
Atribut Variabel

np-chart Xbar-R

P-chart Xbar-S

c-chart I-MR

u-chart
JENIS-JENIS
DIAGRAM
PENGENDALIAN np-Chart
np-Chart adalah Control Chart (Peta kendali) yang berfungsi
DATA ATRIBUT untuk mengukur jumlah defective (kegagalan/cacat) pada
produksi. np-Chart digunakan apabila jumlah sampel (sample
Data untuk atribut (Atributes size) yang dikumpulkan adalah konstan atau tetap. Ukuran
Data) merupakan data kualitatif sampel (sample size) sebaiknya berjumlah lebih dari 30 (n>30)
yang tidak diperoleh dari dan harus konstan (tetap) dari waktu ke waktu sedangkan
pengukuran, namun dari jumlah set sampel yang ideal adalah sekitar 20 – 25 set
pemeriksaan sesuai ataau tidak sampel.
sesuai dan dapat dihitung untuk p-Chart
pencatatan dan analisis. Contoh p-Chart adalah salah jenis Control Chart (Peta Kendali) yang
dari data atribut adalah berfungsi untuk mengukur proporsi defective
ketiadaan label pada kemasan (kegagalan/cacat) pada produksi. p-Chart digunakan apabila
produk, kesalahan proses jumlah sampel (sample size) yang dikumpulkan adalah tidak
administrasi buku tabungan konstan atau tidak tetap. Ukuran sampel (sample size)
nasabah, banyaknya jenis cacat sebaiknya lebih dari 30 (n>30) dan Jumlah Set sampel yang
pada produk dan lain-lain ideal adalah sekitar 20 – 25 set sampel.
JENIS-JENIS
DIAGRAM
PENGENDALIAN

DATA ATRIBUT

c-Chart
c-Chart adalah jenis Control Chart (Peta Kendali) yang berfungsi untuk mengukur
banyaknya jumlah defect atau ketidaksesuaian yang terdapat dalam unit yang
diproduksi, contohnya adalah jumlah cacat lobang pada lembaran logam dengan ukuran
tertentu. c-Chart digunakan apabila jumlah kesempatan yang defect atau besaran tempat
terjadinya kerusakan seperti panjang, berat, volume, dll adalah konstan atau tetap.
u-Chart
Sama seperti c-Chart, u-Chart digunakan untuk mengukur banyaknya jumlah defect
atau ketidaksesuaian dalam unit yang diproduksi seperti jumlah cacat lobang pada
lembaran logam dengan ukuran berbed. Penggunaan u-Chart apabila jumlah
kesempatan yang defect atau besaran tempat terjadinya kerusakan seperti panjang,
berat, volume, dll adalah non-konstan atau tidak tetap.
JENIS-JENIS Xbar – R Chart
DIAGRAM
Xbar – R Chart adalah Peta kendali untuk mengendalikan
PENGENDALIAN
proses berdasarkan Rata-rata (Xbar) dan Range (R). Xbar – R
DATA VARIABEL Chart digunakan apabila ukuran sampel yang dikumpulkan
berjumlah lebih dari 2 dan kurang dari atau sama dengan 5 (2 <
n ≤ 5) pada setiap set sampel data, Jumlah set sampel yang ideal
Variable Control Chart atau adalah 20 – 25 set sampel.
Peta Kendali Variabel ini Xbar – s Chart
digunakan untuk Xbar – s Chart adalah Peta kendali untuk mengendalikan proses
mengendalikan proses dengan berdasarkan Rata-rata (X-bar) dan Standar Deviasi (s). Xbar-s
Data Variabel yang diperoleh Chart digunakan apabila ukuran sampel yang dikumpulkan
dari pengukuran aktual seperti berjumlah lebih dari 5 (n > 5) pada setiap set sampel data,
Jumlah set sample yang ideal adalah 20 – 25 set sampel.
panjang kaki komponen, suhu
I – MR Chart (Individual Moving Range Chart)
solder, tegangan power supply,
I-MR Chart digunakan apabila data sampel yang dikumpulkan
dimensi komponen dan data- hanya berjumlah 1 unit. Chart jenis ini sering digunakan jika
data variabel lainnya. sampel yang diperiksa tersebut harus dimusnahkan (tidak dapat
dipakai kedua kalinya) atau pada produk yang berharga tinggi.
RUMUS-RUMUS DIAGRAM
PENGENDALIAN

N
2 1,88 - 3,267
3 1,023 - 2,575
4 0,729 - 2,282
5 0,577 - 2,115
6 0,483 - 2,004
7 0,419 0,076 1,924
8 0,373 0,136 1,864
9 0,337 0,184 1,816
10 0,38 0,223 1,777
CARA MEMBUAT DIAGRAM PENGENDALIAN

1. Bagan x - R
Langkah pembuatannya adalah :
o Langkah 1
Kumpulkan data, umumnya diperlukan lebih dari 100 data. Data dan cara pengambilan serupa
dengan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang.
o Langkah 2
Bagi data tersebut ke dalam beberapa grup. Pemilihan sub grup tersebut dapat didasarkan pada
urutan pengukuran atau lot dan tiap sub grup terdiri atas 2 sampai 5 buah data. Di dalam
pengelompokkan data tersebut harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Data yang diperoleh dengan kondisi teknis yang sama. Kelompokkan ke dalam satu sub grup.
b. Dalam satu sub grup, jangan dimasukkan data dari lot atau sifat yang berbeda.
Karena itu umumnya data yang dikelompokkan dalam sub grup menurut hari, waktu, lot dan
sebagainya. Jumlah data di dalam masing-masing sub grup dinyatakan sebagai n, sedangkan jumlah
sub grup = k.
o Langkah 3
Tabelkan data yang ada dan rencanakan lembarannya sehingga hasil perhitungan X-R mudah
dicantumkan
Contoh :
Tabel dibawah ini menunjukkan data hasil pengukuran berat perkantong produk produksi PT.”X”.

No X1 X2 X3 X4 X5 X rata-rata R
1 42,43 42,4 41,6 38 38 40,5 4,4
2 41,4 39,6 39,6 40 42,9 40,7 3,3
3 40,2 40,4 38,4 38,2 38,4 39,1 2,2
4 38,8 42,2 38,9 38,4 40 39,7 1,6
5 41,2 40,4 40,4 40,8 40,4 40,6 0,8
6 39,8 38,4 41,6 41,6 41 41,5 3,2
7 37,2 37,5 38,7 38,7 39,4 38,3 2,2
8 38,4 43 40 40 40 40,3 4,6
9 40,8 40,8 40 37,8 37,7 39,4 3
10 37,2 38,6 42,4 42,4 41 40,3 5,2
11 39 42,4 40,4 40,9 40 40,4 3,4
12 40 40 39,6 39,4 39,4 39,7 0,6

Total 479,5 34,5

Rata-rata 39,9 2,9


C A RA M EM B U AT D IA G RA M P E NG E ND A L IA N
o
  Langkah 4
Hitung harga rata-rata X yaitu X. Hasil akhir X mempunyai ketelitian 1 tingkat lebih tinggi dari harga X (jumlah
desimal satu lebih banyak). Perhitungan X dilakukan sebagai berikut :

Jadi harga X untuk data dlam subgrup 1 adalah :

o Langkah 5
Hitung harga range = R (selisih harga terbesar dan terkecil). Harga R dihitung sebagai berikut :

Untuk sub grup nomor 1


Untuk sub grup nomor 2
oLangkah 6
Hitung harga rata-rata total = X yaitu jumlah X dibagi harga k (jumlah sub group)
C A R A M E M B U AT D I A G R A M P E N G E N D A L I A N

o
  Langkah 7
Hitung harga rata-rata range = ̅, yaitu jumlah R seluruh sub grup dibagi dengan k

o Langkah 8
Hitung batas-batas pengendalian. Pakailah rumus berikut untuk bagan pengendalian X dan R.
Bagan pengendalian X :
Garis Tengah (GT) (CL) =
Batas pengendalian atas (UCL) UCL =
Batas pengendalian bawah (LCL) LCL =
Bagan pengendalian R :
Garis Tengah (GT) (CL) =
Batas pengendalian atas (UCL) UCL =
Batas pengendalian bawah (LCL LCL =
Koefisien dan yang dipakai dalam rumus tercantum dalam tabel berikut :
C A R A M E M B U AT D I A G R A M P E N G E N D A L I A N

 Maka untuk data pada tabel di atas diperoleh :


Bagan pengendalian X :
Garis Tengah (GT) (CL)
N Batas pengendalian atas (UCL)
2 1,88 - 3,267
3 1,023 - 2,575
4 0,729 - 2,282 Batas pengendalian bawah (LCL) )=
5 0,577 - 2,115
6 0,483 - 2,004 Bagan pengendalian R :
7 0,419 0,076 1,924 Garis Tengah (GT) (CL)
8 0,373 0,136 1,864 Batas pengendalian atas (UCL)
9 0,337 0,184 1,816
10 0,38 0,223 1,777
Batas pengendalian bawah (LCL) (tidak perlu
dilanjutkan bila n ≤ 6)
C A R A M E M B U AT D I A G R A M P E N G E N D A L I A N

o Langkah 9
Gambarkan rangka bagan pengendalian, pakailah
kertas grafik dan tentukan skalanya. Garis tengah
digambar dengan garis lurus yang tegas, garis batas
pengendalian atas dan bawah digambar dengan garis
yang patah-patah, sedangkan garis pengendalian
digambar memakai garis patah.
o Langkah 10
Gambarkan titik-titik X dan R yang sudah dihitung
untuk masimg-masing sub grup rangka bagan
pengendalian. Untuk meletakkan titik-titik X pakailah
tanda titik (.) sedangkan untuk R pakailah tanda silang
(x).
o Langkah 11
Tuliskan keterangan-keterangan yang perlu disebelah
kiri dan masing-masing bagan tuliskan X dan R sedang
harga n dikiri atas. Cantumkan juga karakteristik dan
riwayat pengumpulan data.
C A R A M E M B U AT D I A G R A M P E N G E N D A L I A N

2. Bagan x-S
o Langkah 1
Tabelkan data yang ada dan rencanakan lembarannya
sehingga hasil perhitungan X-S mudah dicantumkan
Contoh : Organisasi pengemasan yang memantau
kinerja mesin pengemasan, setiap wadah harus
memiliki berat 35 lb, selama fase Pengukuran, tim
proyek melakukan studi kapabilitas proses dan
mengidentifikasi bahwa proses tersebut tidak mampu
(kurang dari satu sigma). Pada fase Analyze
dikumpulkan 12 set bobot container dengan ukuran
subgrup 4.
C A R A M E M B U AT D I A G R A M P E N G E N D A L I A N

 o Langkah 2
Hitung harga rata-rata X yaitu X. Hasil akhir X
mempunyai ketelitian 1 tingkat lebih tinggi dari
harga X (jumlah desimal satu lebih banyak).
Perhitungan X dilakukan sebagai berikut :

Jadi harga X untuk data dlam subgrup 1 adalah :

Hitung harga rata-rata total = X yaitu jumlah X


dibagi harga k (jumlah sub group)
C A R A M E M B U AT D I A G R A M P E N G E N D A L I A N

 o  Menghitung nilai dengan rumus :


Langkah 3
Menghitung nilai s dengan rumus :
C A R A M E M B U AT D I A G R A M P E N G E N D A L I A N

o
  Langkah 4
Hitung batas-batas pengendalian.
Bagan pengendalian X :
Garis Tengah (GT) (CL)
Batas pengendalian atas (UCL)

Batas pengendalian bawah (LCL)=

Bagan pengendalian S :
Garis Tengah (GT) (CL)
Batas pengendalian atas (UCL)

Batas pengendalian bawah (LCL) tidak perlu dilanjutkan bila n≤ 5)


CAR A M E M B UAT
DIAGRAM
P EN G E N D A L I A N

o Langkah 5
Gambarkan garis kendali
dan peta kendali
didasarkan pada tabel
C A R A M E M B U AT D I A G R A M P E N G E N D A L I A N

 3. Bagai I-MR o


  Langkah 2
o Langkah 1 Hitung nilai MRi dengan rumus :
Hitung harga rata-rata X yaitu .
Perhitungan dilakukan sebagai berikut :
Menghitung nilai dengan rumus :
C A R A M E M B U AT D I A G R A M P E N G E N D A L I A N

 o Langkah 3
Bagan pengendalian I :
Garis Tengah (CL)
Batas pengendalian atas (UCL)

Batas pengendalian bawah (LCL)=

Bagan pengendalian MR :
Garis Tengah (CL)
Batas pengendalian atas (UCL)

Batas pengendalian bawah (LCL) tidak perlu dilanjutkan


bila n≤ 6)
o Langkah 4
Gambarkan garis kendali dan peta kendali didasarkan pada
tabel.
C A R A M E M B U AT D I A G R A M P E N G E N D A L I A N

Persen
  Bagan P
4. Sub grup No
Ukuran Jumlah
cacat UCL (%)
LCL
o Langkah 1 subgrup n cacat Pn
P(%)
(%)

Kumpulkan data ambillah data sebanyak mungkin data 1 115 15 13,3 18,8 1,8
2 220 18 8,2 16,5 4,1
semampu anda yang menggambarkan jumlah yang
3 210 23 10,9 16,6 4
diperiksa (n) dan jumlah produk cacat (pn). Anda akan 4 220 22 10 16,5 4,1
membutuhkan paling tidak 20 pasangan. 5 220 18 8,2 16,5 4,1
o Langkah 2 6 255 15 5,8 16 4,6
7 440 44 10 14,6 6
Bagilah data ke dalam sub grup. Biasanya data 8 365 47 12,9 15,1 5,5
dikelompokkan berdasarkan tanggal atau lot. Ukuran 9 255 13 5,1 16 4,6
sub grup (n) harus lebih dari 50 dan nilai rata-rata cacat 10 300 33 11 15,6 5
11 280 42 14,6 15,8 4,8
untuk setiap sub grup harus berkisar antara 3 sampai 4. 12 330 46 13,6 15,3 5,3
o Langkah 3 13 320 38 11,9 16,5 4,1
Hitung bagian cacat untuk setiap sub group dan 14 225 29 12,9 16,4 4,2
15 290 26 8,9 15,7 4,9
masukkan kedalam lembaran data. Gunakan lembaran 15 170 17 10 17,3 3,3
data yang sama. Untuk mencari bagian cacat, gunakan 17 65 5 7,7 21,6 0
rumus berikut : 18 100 7 7 19,4 1,2
19 135 14 10,4 18,2 2,4
20 280 36 12,8 15,8 4,8
21 250 25 10 16,1 4,5
22 220 24 10,9 16,5 4,1
23 220 20 9,1 16,5 4,1
24 220 15 6,8 16,5 4,1
25 220 18 8,2 16,5 4,1
C A R A M E M B U AT D I A G R A M PE N G E N D A L I A N

 o Langkah 4 o Langkah 6
Carilah rata-rata bagian Gambarkan garis kendali dan
cacat
8,5% gambarkan p, peta kendali
didasarkan pada tabel.
o Langkah 5
Hitung batas kendali Garis kendali bawah
Garis pusat (CL) (LCL)

Garis kendali atas (UCL)


C A R A M E M B U AT D I A G R A M PE N G E N D A L I A N

5. Bagan np
Sub grup Jumlah Ukuran sub
No cacat Pn grup n P (%) 16 5 100 5
1 1 100 1 17 4 100 4
2 6 100 6 18 1 100 1
3 5 100 5 19 6 100 6
4 5 100 5 20 15 100 15
5 4 100 4 21 12 100 12
6 3 100 3 22 6 100 6
7 2 100 2 23 3 100 3
8 2 100 2 24 4 100 4
9 4 100 4 25 3 100 3
10 6 100 6 26 3 100 3
11 2 100 2 27 2 100 2
28 5 100 5
12 1 100 1
29 7 100 7
13 3 100 3
30 4 100 4
14 1 100 1
 Total 129 3000  
15 4 100 4
C A R A M E M B U AT D I A G R A M PE N G E N D A L I A N
o
  Langkah 1   Garis kendali bawah (LCL)
Menghitung nilai P

Menghitung nilai np
(tidak dipertimbangkan)
o Langkah 3
Gambarkan garis kendali dan gambarkan p, peta
o Langkah 2
kendali didasarkan pada tabel.
Menghitung batas kendali
Garis pusat (CL)
Garis kendali atas (UCL)


C A R A M E M B U AT D I A G R A M Subgrup
Ukuran
Jumlah
Jumlah
P EN G E N D A LI A N No
subgrup
Lubang pen c
lubang pen UCL LCL
n Per unit (u)

1 1 4 4 8,1 -
2 1 5 5 8,1 -
6. Bagan U 3 1 3 3 8,1 -

o Langkah 1 4 1 3 3 8,1 -
5 1 5 5 8,1 -
Kumpulkan data. Kumpulkan data sebanyak mungkin 6 1,3 2 1,5 7,07 -

yang anda dapat menceritakan kepada anda jumlah unit 7 1,3 5 3,8 7,07 -
8 1,3 3 2,3 7,07 -
n dan jumlah cacat c. Sebagai contoh, marilah kita 9 1,3 2 1,5 7,07 -

menganggap terdapat pelat tembaga elektroplating 5 m 2 10 1,3 1 0,8 7,07 -


11 1,3 5 3,8 7,07 -
dengan delapan lubang pin di dalamnya. Satu unit 12 1,3 2 1,5 7,07 -

menjadi 1 m2 sehingga n = 5, dan c = 8. 13 1,3 4 3,1 7,07 -


14 1,3 2 1,5 7,07 -
o Langkah 2 15 1,2 6 5 7,65 -

Kelompokkan data. Kerjakan ini berdasarkan lot, produk 15 1,2 4 3,3 7,65 -
17 1,2 0 0 7,65 -
atau sampel dan seterusnya. Tetapkan ukuran subgroup 18 1,7 8 4,7 6,9 -

sehingga u akan lebih besar dari 2 atau 3. 19 1,7 3 1,8 6,9 -


20 1,7 8 4,7 6,9 -

Total 25,4 75
 o Langkah 3   Batas kendali atas (UCL)
Carilah jumlah cacat per unit untuk setiap sub group dan
kemudian hitung u. Carilah u dengan rumus berikut :

carilah u total dengan rumus berikut : (tidak dipertimbangkan)


o Langkah 5
o Langkah 4 Gambar dalam garis kendali dan gambarlah u,
Hitunglah batas kendali. sebuah peta dibuat dengan dasar data dalam tabel
Garis pusat : (CL) = akan muncul seperti gambar di bawah ini.
Batas kendali atas (UCL)
C A R A M E M B U AT D IA G R A M
PE N G EN D A L IA N Sampel No Jumlah Cacat (C) Sampel No Jumlah cacat (C)
1 7 11 6
7. Bagan C 2 5 12 3
3 3 13 2
Tabel di samping ini menunjukkan data
4 4 14 7
pada peta jumlah cacat dalam bahan
5 3 15 2
tenunan untuk sampel ditentukan pada 1
6 8 15 4
m supaya peta c dapat dimuat. Rumus
7 2 17 7
berikut digunakan untuk menghitung
8 3 18 4
batas kendali) 9 4 19 2
10 3 20 3
Garis
  pusat : CL Total 82
Batas kendali atas : UCL

=10,2
Batas kendali atas : UCL

LCL (tidak dipertimbangkan)


KESIMPULAN

Control chart akan membantu process owner keluar dari


kebiasaan buruk, yaitu hanya mengambil tindakan
berdasarkan data-data terbaru saja. Jika hanya melihat data-
data terbaru, info yang didapatkan tidak akan cukup lengkap
untuk menghasilkan keputusan yang baik. Control chart ini
juga akan memberitahu, kapan untuk melakukan investigasi
lanjutan atas sebuah penyimpangan, dan kapan bisa
membiarkannya saja. Singkatnya, control chart akan
membantu untuk lebih produktif dan menghindari waktu dan
energi terbuang untuk hal-hal yang tidak perlu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai