• Umumnya, lemak dan minyak sedikit larut dalam alkohol • Larut sempurna dalam pelarut organik seperti et er, kloroform, aseton, benzena • Minyak dan air akan membentuk emulsi yg tidak stabil karena bila didiamkan maka kedua cairan a kan memisah menjadi dua lapisan. IDENTIFIKASI LIPID UJI PEMBENTUKAN EMULSI • Untuk mengetahui terjadinya pembentukan emul si dari minyak. • Agar terbentuk emulsi yg stabil, diperlukan emul sifier atau emulsifying agent fungsinya, menur unkan tegangan permukaan antara fase air dan minyak • Emulsifier membentuk lapisan di sekeliling minya k sebagai akibat menurunnya tegangan permuka an dan diadsorpsi melapisi butir-butir minyak • Emulsifier memiliki bentuk molekul yg dapat teri kat, baik pada minyak maupun air. IDENTIFIKASI LIPID UJI KEASAMAN LEMAK • Umumnya pH minyak murni bersifat netral, sedangkan minyak yang sudah tengik bersifat asam. Hal ini disebabkan minyak mengalami hidrolisis dan oksidasi menghasilkan aldehida, keton dan asam-asam lemak bebas. IDENTIFIKASI LIPID UJI WARNA KOLESTEROL • Dilakukan untuk mengetahui adanya sterol (kolest erol) dalam suatu bahan secara kualitatif • Menggunakan reaksi warna, dengan pereaksi Lieberman-Burchard Bila positif, ada perubahan warna dari merah h ijau IDENTIFIKASI LIPID UJI AKROLEIN • Prinsip larutan uji ditambah kristal KHSO4 (agen pendehidrasi), kemudian dipanaskan
• Terjadi dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau
dalam lipid/minyak, menghasilkan aldehid akrilat at au akrolein.
• Uji akrolein digunakan untuk menguji keberadaan
gliserin atau lipid IDENTIFIKASI LIPID UJI AKROLEIN IDENTIFIKASI LIPID UJI FOSFAT • Fosfatidilkolin atau lesitin berupa zat padat lunak s eperti lilin
• Lesitin direaksikan dengan asam sulfat akan terjadi
asam fosfatidat dan kolin. dipanaskan dengan asam atau basa akan menghasilkan lemak, kolin, gliserol dan asam fosfat IDENTIFIKASI LIPID UJI FOSFAT IDENTIFIKASI LIPID UJI KETIDAKJENUHAN LIPID • Berdasarkan reaksi adisi antara I2 atau KI dengan ikatan rangkap dari lemak
• Fungsi larutan Iodium (I2) untuk melakukan adisi pada suat
u ikatan rangkap yang ada pada lemak • Bilangan iod adalah ukuran derajat ketidakjenuhan lemak. • Bilangan iod digunakan untuk menghitung ketidakjenuhan minyak atau lemak. Semakin besar angka iod, maka asam l emak tersebut semakin tidak jenuh • Bilangan iod penting untuk mengidentifikasi ketahanan sab un pada suhu tertentu IDENTIFIKASI LIPID UJI KETIDAKJENUHAN LIPID • Lemak yang tidak jenuh dengan mudah dapat bersatu dengan iodium (dua atom iodium ditambahkan pada setiap ikatan rangkap dalam lemak). • Semakin banyak iodium yang digunakan semakin tinggi derajat ketidakjenuhan. Semakin tinggi titik cair semakin rendah kadar asam lemak tidak jenuh. • Faktor yang menyebabkan ikatan rangkap menjadi ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal adalah karena adanya reaksi adisi oleh iodium yang akan mengubah senyawa hidrokarbon yang berikatan rangkap (tak jenuh) menjadi senyawa hidrokarbon yang berikatan tunggal (jenuh) d engan cara menambahkan atom dari senyawa lain. IDENTIFIKASI LIPID UJI KETIDAKJENUHAN LIPID
• Uji ketidak jenuhan lemak dimulai dengan penambah
an iodium pada sampel dimana iodium tersebut aka n mengadisi ikatan rangkap yang ada pada lemak. • Apabila I2 hilang maka sampel tersebut mengandun g lemak tidak jenuh, sedangkan apabila I2 tersebut tidak hilang maka sampel mengandung lemak jenu h