0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan9 halaman
1. Stroke disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah otak yang menyebabkan kerusakan jaringan otak. Ada dua jenis stroke, yaitu iskemik yang disebabkan pembuluh darah tersumbat, dan hemoragik yang disebabkan pecahnya pembuluh darah.
2. Gejala stroke muncul secara tiba-tiba dan meliputi kelumpuhan otot, gangguan indra, dan kesadaran. Faktor risiko stroke meliputi usia lanjut, hipertensi, diabetes
1. Stroke disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah otak yang menyebabkan kerusakan jaringan otak. Ada dua jenis stroke, yaitu iskemik yang disebabkan pembuluh darah tersumbat, dan hemoragik yang disebabkan pecahnya pembuluh darah.
2. Gejala stroke muncul secara tiba-tiba dan meliputi kelumpuhan otot, gangguan indra, dan kesadaran. Faktor risiko stroke meliputi usia lanjut, hipertensi, diabetes
1. Stroke disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah otak yang menyebabkan kerusakan jaringan otak. Ada dua jenis stroke, yaitu iskemik yang disebabkan pembuluh darah tersumbat, dan hemoragik yang disebabkan pecahnya pembuluh darah.
2. Gejala stroke muncul secara tiba-tiba dan meliputi kelumpuhan otot, gangguan indra, dan kesadaran. Faktor risiko stroke meliputi usia lanjut, hipertensi, diabetes
Metabolisme DEFINISI STROKE adalah kerusakan jaringan otak yang disebabkan karena berkurangnya atau terhentinya suplai darah secara tiba-tiba -> jaringan otak mati -> tidak berfungsi. Stroke dibagi menjadi 2 klasifikasi: 1) Stroke iskemik Karena terjadi arteriosklerosis / darah terlalu kental -> pembuluh darah otak tersumbat (karena lepasnya bekuan darah dari lokasi lain) 2) Stroke hemoragik Karena pecahnya pembuluh darah akibat dinding pembuluh atau anomali anomali bawaan pada usia muda TANDA DAN GEJALA Gejala stroke cenderung terjadi secara tiba-tiba dan hanya selalu menyerang satu sisi bagian tubuh. Hal ini semakin memburuk dalam jangka waktu 24 sampai 72 jam. Gejala yang biasa terjadi termasuk: • Sakit kepala tiba-tiba • Kehilangan keseimbangan, bermasalah dengan berjalan • Kelelahan • Kehilangan kesadaran atau koma • Vertigo dan pusing • Penglihatan yang buram dan menghitam • Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi bagian tubuh di wajah, tangan, kaki • Adanya masalah dengan berbicara dan pendengaran. FAKTOR RESIKO STROKE • Usia • Jenis kelamin • Trombosit
• Ras dan keturunan • Embolisme serebral
• Hipertensi • Iskemia • Penyakit jantung • Hemoragi serebral • Diabetes militus • Malas olah raga & bergerak • Polisitemia • Pengunaan narkotika & zat aditif • Perokok • Alkohol • Kurang istirahat
• Peningkatan kolestrol • Stress berkepanjangan
• Obesitas 1. Manifestasi Klinis • Kelumpuhan wajah atau anggota badan sebelah (hemiparesis) yang timbul secara mendadak • Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan • Penurunan kesadaran (konfusi, delirium, letargi, stupor atau koma) • Afasia (kesulitan dalam bicara) • Disatria (bicara cadel atau pelo) • Gangguan penglihatan, diplopia • Ataksia • Vertigo, m ual, muntah dan nyeri kepala 2. Makanan untuk penderita stroke, pasien dengan kondisi ini tidak mampu mengunyah atau menelan makanan dengan baik. Oleh karena itu, perencanaan diet bagi pasien harus sangat diperhatikan. Berikut tips aturannya: • Batasi konsumsi garam • Pilih makanan dengan lemak sehat • Atur porsi makan sesuai PATOFISIOLOGI Patofisiologi stroke iskemik dibagi menjadi dua bagian: vaskular dan metabolisme. Iskemia terjadi disebabkan oleh oklusi vaskular. Oklusi vaskular yang menyebabkan iskemia ini dapat disebabkan oleh emboli, thrombus, plak, dan penyebab lainnya. Iskemia menyebabkan hipoksia dan akhirnya kematian jaringan otak. Oklusi vaskular yang terjadi menyebabkan terjadinya tanda dan gejala pada stroke iskemik yang muncul berdasarkan lokasi terjadinya iskemia. Sel-sel pada pada otak akan mati dalam hitungan menit dari awal terjadinya oklusi. Gangguan metabolisme terjadi pada tingkat selular, berupa kerusakan pompa natrium-kalium yang meningkatkan kadar natrium dalam sel. Hal ini menyebabkan air tertarik masuk ke dalam sel dan berujung pada kematian sel akibat edema sitotoksik. Selain pompa natrium-kalium, pertukaran natrium dan kalsium juga terganggu. Gangguan ini menyebabkan influks kalsium yang melepaskan berbagai neurotransmiter dan pelepasan glutamat yang memperparah iskemia serta mengaktivasi enzim degradatif. Kerusakan sawar darah otak juga terjadi, disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah oleh proses di atas, yang menyebabkan masuknya air ke dalam rongga ekstraselular yang berujung pada edema. Stroke hemorrhagik dibagi menjadi perdarahan intraserebral dan perdarahan subaraknoid.Pada perdarahan intraserebral, perdarahan masuk ke dalam parenkim otak akibat pecahnya arteri penetrans yang merupakan cabang dari pembuluh darah superficial dan berjalan tegak lurus menuju parenkim otak yang di bagian distalnya berupa anyaman kapiler. Hal ini dapat disebabkan oleh diathesis perdarahan dan penggunaan antikoagulan seperti heparin, hipertensi kronis, serta aneurisma. Masuknya darah ke dalam parenkim otak menyebabkan terjadinya penekanan pada berbagai bagian otak seperti serebelum, batang otak, dan thalamus. Darah mendorong struktur otak dan merembes ke sekitarnya bahkan dapat masuk ke dalam ventrikel atau ke rongga subaraknoid yang akan bercampur dengan cairan serebrospinal dan merangsang meningen. Lokasi perdarahan umumnya terletak pada daerah ganglia basalis, pons, serebelum dan thalamus. Perdarahan pada ganglia basalis sering meluas hingga mengenai kapsula interna dan kadang-kadang ruptur ke dalam ventrikel lateral lalu menyebar melalui sistem ventrikuler ke dalam rongga subaraknoid. SEKIAN