Anda di halaman 1dari 29

Konsep Etika dan Hukum

Kesehatan/ Keperawatan

Yulia Indah Permata Sari, S.Kep., Ns., M.Kep


01 02
Konsep Dasar Etika Konsep Hukum
Kesehatan/ Keperawatan Kesehatan/ Keperawatan

03
Aspek Hukum di Bidang
Kesehatan dan Keperawatan
“Caring is the essence of nursing”

–Jean Watson
-SOMEONE FAMOUS
01
Konsep Dasar Etika
Kesehatan/Keperawatan
Pengertian
Etika keperawatan merupakan standar acuan untuk mengatasi
segala macam masalah yang dilakukan oleh praktisi
keperawatan terhadap para pasien yang tidak mengindahkan
dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya.

Etika keperawatan merujuk pada standar etik yang


menentukan dan menuntun perawat dalam praktik sehari-hari.
Contoh:
Misalnya seorang perawat sebelum melakukan tindakan
keperawatan pada pasien, harus terlebih dahulu menjelaskan
tujuan dari tindakan yang akan dilakukannya serta perawat
harus menanyakan apakah pasien bersedia untuk dilakukan
tindakan tersebut atau tidak.

Dalam hal ini perawat menunjukkan sikap menghargai otonomi


pasien. Jika pasien menolak tindakan maka perawat tidak bisa
memaksakan tindakan tersebut sejauh pasien paham akan
akibat dari penolakan tersebut.
Kegunaan Etika Keperawatan

1 3
Profesionalitas perawat ditentukan dengan Perkembangan teknologi dalam bidang
adanya standar perilaku yang berupa medis dan keperawatan yang terbatas
“Kode Etik”. tentunya akan memerlukan
pertimbangan etis

2 4
Perawat berperan sebagai advokasi, Dalam membuat keputusan/ tindakan,
memiliki tanggung jawab utama yaitu perawat perlu mengetahui, menggunakan
untuk melindungi hak-hak klien serta mempertimbangkan prinsip dan aturan
etis
Tujuan Etika Keperawatan

Dasar: Secara Umum:


Agar perawat dalam menjalankan tugas Menciptakan dan mempertahankan
dan fungsinya dapat menghargai kepercayaan antara perawat dan klien,
martabat manusia perawat dengan perawat, perawat dengan
profesi lain, juga antara perawat dengan
masyarakat
Tujuan Etika Keperawatan menurut
American Ethics Commission Bureau on
Teaching

1 2 3
Mengenal dan Membentuk strategi/ cara Menghubungkan prinsip-prinsip
mengidentifikasi unsur moral menganalisis masalah moral yang moral yang baik dan dapat
dalam praktik keperawatan terjadi dalam praktik keperawatan dipertanggung jawabkan pada diri
sendiri, keluarga, masyarakat, dan
kepada Tuhan sesuai dengan
kepercayaannya
Fungsi Etika Keperawatan

1 2 3
Menunjukkan sikap kepemimpinan Berperan serta dalam kegiatan Berperan aktif dalam mendidik
dan bertanggung jawab dalam penelitian dalam bidang dan melatih pasien dalam
mengelola asuhan keperawatan keperawatan kemandirian untuk hidup sehat

4 5 6
Mendorong untuk menjadi anggota
Meningkatkan kemampuan Memelihara dan mengembangkan
masyarakat yang responsif, produktif,
profesional, integritas, dan keperibadian serta sikap yang sesuai
terbuka menerima perubahan serta
loyalitasnya bagi masyarakat luas etika keperawatan
berorientasi ke masa depan sesuai perannya
Pendekatan dalam Etika Keperawatan

Metode Otoritas Consensus Hominum


Dasar setiap tindakan atau Berdasarkan pada persetujuan masyarakat
keputusan berdasarkan pada luas atau sekelompok manusia yang terlibat
otoritas/ kewenangan sendiri dalam pengkajian suatu masalah

Pendekatan Intuisi Metode Argumentasi


Dinyatakan oleh para ahli filsafat Menggunakan pendekatan dengan
berdasarkan pada apa yang mereka mengajukan pertanyaan atau mencari
kenal sebagai konsep teknik intuisi jawaban yang dengan alasan yang tepat
Tipe Etika Keperawatan

01 03
Bioetik 02 Etik
Keperawatan 04
Clinical Ethics

Difokuskan pada
Studi formal tentang isu
pertanyaan etik yang
etik dan dikembangkan
muncul tentang Bagian dari bioetik
dalam tindakan serta
hubungan antara ilmu yang lebih
dianalisis untuk
kehidupan, memperhatikan pada
mendapatkan keputusan
bioteknologi, masalah etik selama
etik
pengobatan, politik, pemberian pelayanan
hukum dan theologi pada klien
Prinsip-Prinsip Etik

Otonomi Beneficience Justice


Kebebasan untuk Melakukan yang terbaik bagi Berlaku adil pada setiap
menentukan sendiri atau klien, tidak merugikan klien, dan klien sesuai
mengatur diri sendiri mencegah bahaya bagi klien kebutuhannya

Veracity Avoiding Killing Fidelity


Mengatakan yang Menghargai kehidupan Menepati janji, menyimpan
sebenarnya dan tidak manusia dengan tidak rahaisa, caring terhadap
membohongi klien membunuh klien/ keluarga
02
Konsep Hukum
Kesehatan/Keperawatan
Pengertian Hukum

Hukum merupakan keseluruhan


peraturan yang mengatur dan
kehidupan masyarakat, yang
dapat dipaksakan pelaksanaannya
dengan suatu sanksi.
SUMBER DAN DASAR HUKUM DI INDONESIA

Sumber Hukum Sumber Hukum


Materiil Formal
Faktor-faktor yang turut menentukan isi 1. Undang-Undang: UUD 1945, Tap MPR, UU/Peraturan
hukum. Pengganti UU, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden
Peraturan Menteri/ Instruksi Menteri
Misalnya, hubungan 2. Yurisprudensi (keputusan hakim atau keputusan
sosial/kemasyarakatan, kondisi atau pengadilan terhadap suatu masalah tertentu)
struktur ekonomi, hubungan kekuatan 3. Traktat (perjanjian antar negara)
politik, pandangan agama 4. Perjanjian
5. Doktrin
Pembagian Hukum

Menurut Sumbernya Menurut Bentuknya


1. Hukum Undang-Undang 1. Hukum tertulis
2. Hukum Adat 2. Hukum tidak tertulis (hukum
3. Hukum Traktat kebiasaan)
4. Hukum jurisprudensi
5. Hukum doktrin

Menurut Tempat Berlakunya Menurut Waktu Berlakunya

1. Hukum Nasional 1. Ius Constitutum (hukum positif)


2. Hukum Internasional 2. Ius constituendum
3. Hukum asasi (hukum alam)
Pembagian Hukum

Menurut Cara
Menurut Sifatnya
Mempertahankannya
1. Hukum yang memaksa
1. Hukum Materiil
2. Hukum yang mengatur
2. Hukum Formal

Menurut Wujudnya Menurut Isinya

1. Hukum obyektif 1. Hukum privat


2. Hukum subyektif 2. Hukum publik
Tata Hukum Kesehatan dan Keperawatan di
Indonesia
Hukum
01 Tertulis
02 Yurisprudensi 03 Traktat

Doktrin
04 Konvensi 05 06 Konsensus

07 Pendapat Ahli Tata Hukum adalah menata, mengatur tertib


kehidupan masyarakat di Indonesia
03
Aspek Hukum di Bidang
Kesehatan dan
Keperawatan
Hukum kesehatan adalah semua
ketentuan hukum yang berhubungan
langsung dengan pemeliharaan/
pelayanan kesehatan. Hal tersebut
menyangkut hak dan kewajiban
menerima pelayanan kesehatan maupun
dari penyelenggara pelayanan
kesehatan
Hukum
Keperawatan
Bagian dari hukum kesehatan yang
menyangkut peraturan dan ketentuan hukum
yang mengatur pelayanan keperawatan
kepada masyarakat
Peraturan Perundang-Undangan yang Berkaitan dalam
Praktik Keperawatan

Undang-Undang Peraturan Menteri


Undang-Undang Undang-Undang Undang-Undang
Nomor 36 tahun Kesehatan Republik
Nomor 44 tahun Nomor 36 tahun Nomor 38 tahun Indonesia Nomor 26
2014 tentang
2009 tentang 2009 Tentang 2014 Tentang Tahun 2019 tentang
Tenaga
Rumah Sakit Kesehatan Keperawatan Peraturan Pelaksanaan
Kesehatan Undang-Undang Nomor
38 tahun 2014 tentang
Keperawatan

Pasal 29 ayat (1) Pasal 11 ayat (1) Pasal 21 ayat (1) diterbitkan untuk
Pasal 33 ayat (2) Pasal 11 ayat (4) melaksanakan
Pasal 13 ayat (2) Pasal 62 ayat (1) ketentuan Pasal 4 ayat
Pasal 63 ayat (1) (3), Pasal 23, Pasal 28
Pasal 65 ayat (1) ayat (5), Pasal 34,
Pasal 35 ayat (5), dan
Pasal 57 Undang-
Undang Nomor 38
tahun 2014 tentang
keperawatan
Malpraktik dalam
Keperawatan
Malpraktik merujuk pada kelalaian dari
seorang dokter atau perawat dalam
mempergunakan tingkat kepandaian dan
ilmu pengetahuannya untuk mengobati
dan merawat pasien.

Malpraktik dapat juga diartikan sebagai


tidak terpenuhinya perwujudan hak-hak
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
yang baik
Jenis Malpraktik
Malpraktik kriminal Malpraktik sipil
Malpraktik etik
(pidana) (perdata)

Kesalahan dalam Tindakan keperawatan


Tidak melaksanakan yang bertentangan dengan
menjalankan praktik yang
kewajiban sebagaimana etika keperawatan, prinsip,
berkaitan dengan
yang telah disepakati aturan, norma yang
pelanggaran UU Hukum
berlaku untuk perawat
Fungsi Hukum Bagi Keperawatan
1. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan yang
sesuai dengan hukum
2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain
3. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan
mandiri
4. Membantu dalam mempertahankan standar praktik keperawatan dengan
meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas di bawah hukum
Perawat Sebagai Saksi Ahli
Syarat Perawat sebagai
Pengertian Saksi Ahli
Saksi Ahli

Saksi ahli adalah seseorang 1. Harus memimiliki minimal


yang dapat menyimpulkan sarjana ilmu di keperawatan
berdasarkan pengalaman
keahliannya tentang fakta atau 2. Memiliki pengalaman klinis
data suatau kejadian, baik yang di bidang minta
ditemukan sendiri maupun oleh 3. Memiliki sertifikasi specialty
orang lain, serta mampu 4. Reputasi perawat tersebut di
menyampaikan pendapatnya daerahnya dan kompetensi
tersebut yang dimiliki
5. Tidak memiliki masalah
hukum sebelumnya
Terima Kasih
Do you have any questions?

Contact:
yulia@pancabhakti.ac.id

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Please keep this slide for attribution.


1. Sebutkan kegunaan dari etika keperawatan?
2. Sebutkan metode pendekatan dalam etika keperawatan?
3. sebutkan tipe-tipe etika keperawatan?
4. Berikan contoh pelaksanaan prinsip etik beneficience?
5. Sebutkan pembagian hukum berdasarkan bentuknya?
6. Apa yang dimaksud dengan malpraktik?
7. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dari malpraktik?
8. Sebutkan syarat perawat dapat dijadikan saksi ahli?

Anda mungkin juga menyukai