Anda di halaman 1dari 41

MASALAH ETIK DAN MORAL

DALAM PELAYANAN
KESEHATAN

Yulia Indah Permata Sari, S.Kep., Ners., M.Kep


01 02
Pengertian Etika Masalah Dasar Etika
TOPIK
Moral Keperawatan BAHASAN

03 04 05
Masalah Etika yang Masalah Etik yang Tanggung Jawab dan
Berkaitan Langsung dengan Sering Terjadi dalam Tanggung Gugat dalam
Praktik Keperawatan Pelayanan Kesehatan/ Praktik Keperawatan
Keperawatan
01
Etika Moral
Etika  ilmu yang mempelajari tentang adat istiadat,
kebiasaan yang baik dan buruk secara moral serta dorongan
yang mempengaruhi perilaku manusia dalam berhubungan
dengan orang lain berdasarkan pada aturan serta prinsip
yang mengandung tanggung jawab moral

Etika berhubungan dengan hal yang baik dan tidak baik,


peraturan untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai
prinsip benar atau salah, prinsip moralitas karena etika
mempunyai tanggung jawab moral

Moral merujuk pada standar personal seorang


perawat tentang benar atau salah dalam praktik
keperawatan.
Etik selalu merujuk pada standar moral, terutama yang terkait
dengan kelompok profesi, misalnya perawat.

Sebagai profesi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan,


perawat sering dihadapkan pada berbagai pengambilan keputusan
etik, oleh karena itu perawat harus dapat memahami cara
pengambilan keputusan yang baik. Perawat harus
mengembangkan keterampilan untuk melaksanakan peran dan
fungsinya dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan etik.
02
Masalah Dasar Etika
Keperawatan
Seorang perawat seringkali dihadapkan pada
masalah etika dan moral ketika menjalankan
fungsinya sebagai perawat. Masalah itu biasanya
adalah pertimbangan prinsip etika yang
bertentangan.

Lalu, bagaimana seorang


perawat
menghadapinya??
Faktor yang Harus Diperhatikan dalam
Pertimbangan Prinsip Etika yang
Bertentangan
1. Pernyataan dari klien yang pernah diucapkan oleh anggota keluarga,
teman-teman dan petugas kesehatan
2. Agama dan kepercayaan yang dianutnya
3. Pengaruh terhadap anggota keluarga klien
4. Kemungkinan efek samping yang tidak dikehendaki
5. Prognosis dengan atau tanpa pengobatan
Lima Masalah Dasar Etika dan Moral

 Kuantitas vs Kualitas Hidup


 Kebebasan vs Penanganan dan Pencegahan Bahaya
 Berkata Jujur vs Berkata Bohong
 Keingintahuan yang Bertentangan dengan Falsafah Agama,
Politik, Ekonomi dan Ideologi
 Terapi Ilmiah Konvensional vs Terapi Coba-Coba
1. Kuantitas vs Kualitas Hidup

Seorang ibu meminta perawat untuk melepas semua selang dan alat bantu yang
dipasang pada anaknya yang berusia 12 tahun yang telah koma selama 7 hari. Dalam
keadaan seperti ini, perawat menghadapi masalah tentang posisi yang dimilikinya
dalam menentukan keputusan secara moral. Perawat berada dalam posisi masalah
kuantitas vs kualitas hidup karena keluarga pasien menanyakan apakah peralatan
yang dipasang hampir disemua bagian tubuh dapat mempertahankan pasien untuk
tetap hidup.
2. Kebebasan vs Penanganan dan Pencegahan
Bahaya

Seorang pasien yang menolak untuk dilakukan asuhan keperawatan pemasangan


infus. Ia beralasan tangannya tidak bisa bergerak dengan bebas apabila dipasang
infus. Pada situasi ini, perawat menghadapi masalah dalam upaya memberikan
pelayanan kesehatan yang professional kepada pasien guna kesembuhan pasien
tersebut. Tetapi, disisi lain perawat tidak bisa memaksa pasien untuk menerima
tindakan keperawatan yang akan diberikan karena pasien tersebut memiliki
kebebasan untuk menolak atau menerima tindakan keperawatan yang akan dilakukan
diberikan kepadanya.
3. Berkata Jujur vs Berkata Bohong

Perawat menangani pasien yang terkena suatu penyakit karena mengkonsumsi obat-
obatan terlarang yaitu narkoba. Permasalahan yang timbul adalah apakah ia harus
melaporkan tindakan pasien tersebut kepada pihak berwajib atau tidak, sementara
pasien sedang berobat dan meminta pelayanan kesehatan kepada perawat tersebut.
Tentu dalam kondisi seperti ini, tidak mudah bagi perawat untuk mengambil
keputusan yang tegas dan tepat.
4. Keingintahuan yang Bertentangan dengan
Falsafah Agama, Politik, Ekonomi dan
Ideologi

Kecenderungan beberapa masyarakat yang masih menjadikan jasa dukun sebagai


solusi untuk menyembuhkan sakit kanker, mendapatkan keturunan, menyembuhkan
gangguan kehamilan dan sebagainya. Kejadian ini memang nyata bahwa masih
banyak anggota masyarakat yang lebih memilih ke dukun daripada ke dokter atau
fasilitas layanan kesehatan.
5. Terapi Ilmiah Konvensional vs Terapi Coba-
Coba

Masyarakat Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam suku dan budaya mempunyai
berbagai praktik pengobatan yang dipercaya beberapa kalangan, namun belum teruji
secara ilmiah. Pada saat ini masih banyak masyarakat Indonesia menjalankan praktik
konvensional. Hampir semua tempat dan suku bangsa memiliki praktik konvensional
ini, yang masih dianggap sebagai tindakan yang dapat dipercaya. Secara ilmiah,
berbagai tindakan ini sulit dibuktikan kebenarannya, namun sebagian masyarakat
masih mempercayainya. Lalu, bagaimana perawat menyikapi fenomena ini?
03
Masalah Etika yang
Berkaitan Langsung dengan
Praktik Keperawatan
Masalah Etika yang Berkaitan Langsung
dengan Praktik Keperawatan

01. 02. 03.


Kelalaian
Malpraktik Liabilitas
(negligence)
1. Malpraktik
Malpraktik merujuk pada kelalaian dari
seorang dokter atau perawat dalam
mempergunakan tingkat kepandaian dan
ilmu pengetahuannya untuk mengobati
dan merawat pasien.

Malpraktik dapat juga diartikan sebagai


tidak terpenuhinya perwujudan hak-hak
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
yang baik
Jenis Malpraktik
Malpraktik kriminal Malpraktik sipil
Malpraktik etik
(pidana) (perdata)

Kesalahan dalam Tindakan keperawatan


Tidak melaksanakan yang bertentangan dengan
menjalankan praktik yang
kewajiban sebagaimana etika keperawatan, prinsip,
berkaitan dengan
yang telah disepakati aturan, norma yang
pelanggaran UU Hukum
berlaku untuk perawat
2. Kelalaian (Negligence)

Kelalaian adalah segala tindakan yang


dilakukan dan dapat melanggar standar
prosedur sehingga mengakibatkan
cidera/ kerugian orang lain.
Jenis-Jenis Kelalaian

Malfeasance Misfeasance Nonfeasance

Melakukan tindakan yang Tidak melakukan tindakan


Melakukan pilihan tindakan
melanggar hukum atau tidak keperawatan yang merupakan
keperawatan yang tepat, tetapi
tepat/ layak kewajibannya
dilaksanakan dengan tidak tepat
1. Duty atau kewajiban tenaga kesehatan untuk melakukan
tindakan atau untuk tidak melakukan tindakan tertentu pada
pasien tertentu pada situasi dan kondisi tertentu
2. Dereliction of the duty atau penyimpangan kewajiban
Tindakan atau sikap
tenaga kesehatan
dianggap lalai bila
3. Damage atau kerugian, yaitu segala sesuatu yang dirasakan
memenuhi 4 unsur,
oleh pasien sebagai kerugian akibat dari layanan kesehatan
yang diberikan oleh pemberi pelayanan yaitu:
4. Direct cause relationship atau hubungan sebab akibat yang
nyata
Dampak Kelalaian
1. Gugatan Pidana
2. Gugatan Perdata (berupa ganti
rugi)

Dari segi etika keperawatan, kelalaian merupakan bentuk


pelanggaran dasar moral praktik keperawatan baik
bersifat pelanggaran autonomy, justice, nonmaleficience,
dan penyelesaiannya dengan menggunakan dilema etik
3. Liabilitas
Pertanggungjawaban yang dimiliki oleh
seseorang terhadap setiap tindakan atau
kegagalan melakukan tindakan

Perawat profesional mempunyai tanggung


jawab terhadap setiap bahaya yang
ditimbulkan dari kesalahan tindakannya.
04
Masalah Etik dalam
Pelayanan Kesehatan/
Keperawatan
Masalah isu etik dan moral yang sering terjadi
dalam praktik keperawatan profesional

Transplantasi Perkiraan
Kualitas hidup
Organ Kematian Klinis

Isu masalah etik


dalam tindakan Euthanasia
keperawatan
1. Transplantasi Organ
Secara medis ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk
melakukan donor organ, yaitu:

1. Memiliki DNA, golongan darah, jenis antigen yang cocok


antara donor dan resipien

2. Tidak terjadi penolakan secara antigen dan antibodi oleh


resipien

3. Pastikan sirkulasi, perfusi dan metabolisme organ masih


berjalan dengan baik dan belum mengalami kematian
(nekrosis)
Pada kenyataannya perangkat hukum dan undang-
undang mengenai donor organ di Indonesia belum
selengkap di luar negeri, sehingga operasi donor
organ untuk klien Indonesia lebih banyak dilakukan
di Singapura, China atau Hongkong
2. Perkiraan Kematian Klinis

Kriteria kematian klinis:


1. Penghentian nafas setelah berhentinya
pernafasan artifisial selama 3 menit (inspirasi-
ekspirasi)
2. Berhentinya denyut jantung tanpa stikulus
eksternal
3. Tidak ada respon verbal dan non verbal
terhadap stimulus eksternal
4. Hilangnya refleks-refleks
5. Pupil dilatasi
6. Hilangnya fungsi seluruh otak yang bisa
dibuktikan dengan EEG
3. Kualitas Hidup

Masalah kualitas hidup seringkali menjadi masalah


etik. Hal ini mendasari tim kesehatan untuk
mengambil keputusan etis untuk menentukan seorang
klien harus mendapatkan intervensi atau tidak.
4. Isu Masalah Etik dalam Tindakan Keperawatan

Masalah-masalah etik yang sering muncul seperti:


1. Klien menolak pengobatan atau tindakan yang
direkomendasikan (refusal of treatment)
2. Klien menghentikan pengobatan yang sedang
berlangsung (withdrawl of treatment)
3. Witholding treatment, misalnya menunda pengobatan
karena tidak ada donor atau keluarga menolak dilakukan
tindakan misalnya transplantasi organ atau cangkok
jantung
5. Euthanasia
Euthanasia berarti tindakan untuk mempermudah
kematian dengan mudah dan tenang

Euthanasia Euthanasia Euthanasia Euthanasia


Volunter Involunter Aktif Pasif
Tindakan yang menyebabkan
Klien secara sukarela dan bebas kematian dilakukan bukan atas Melibatkan suatu tindakan Dilakukan dengan menghentikan
memilih untuk meninggal dunia dasar persetujuan klien dan disengaja yang menyebabkan pengobatan atau perawatan suportif
seringkali melanggar keinginan klien meninggal yang mempertahankan hidup
klien
05
Tanggung Jawab dan
Tanggung Gugat dalam
Praktik Keperawatan
Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung Jawab menunjukkan bahwa


perawat profesional menampilkan kinerja
secara hati-hati, teliti dan kegiatan
perawat dilaporkan secara jujur

Agar memiliki tanggung jawab, maka


perawat diberikan ketentuan hukum
dengan maksud agar pelayanan
perawatannya tetap sesuai standar
Misalkan, hukum mengatur
apabila perawat melakukan
tindakan kriminalitas,
memalsukan ijazah, melakukan
pungutan liar dsb, maka
tanggung jawab yang
ditunjukkan dengan cara siap
menerima hukuman
(punishment) secara hukum
kalau perawat terbukti bersalah
atau melanggar hukum.
Jenis Tanggung Jawab Perawat

1. Responsibility to God (tanggung jawab utama terhadap Tuhan nya)


2. Responsibility to Client and Society (tanggung jawab terhadap klien dan
masyarakat)
3. Responsibility to Colleague and Supervisor (tanggung jawab terhadap rekan
sejawat dan atasan)
1. Responsibility to God (tanggung jawab terhadap
Tuhan nya)

Dalam sudut pandang etik, pertanggungjawaban perawat terhadap Tuhannya terutama menyangkut hal-hal berikut
ini:
a. Perawat harus melaksanakan tugasnya dengan niat yang tulus dan ikhlas sebagai bentuk rasa syukurnya
kepada Tuhan
b. Mendoakan klien yang dirawatnya agar mendapat kesembuhan dari Tuhan
c. Memberi dukungan psikologis kepada klien untuk dapat menerima sakit yang dideritanya dan mendapatkan
hikmah dari pengalaman tersebut
d. Mempersiapkan klien untuk menghadapi maut jika penyakitnya tidak dapat disembuhkan
e. Mendorong klien untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan yang memberikan kesembuhan kepadanya
f. Bersama-sama dengan pemuka agama dalam membantu pemenuhan kebutuhan spiritual klien selama sakit
2. Responsibility to Client and Society (tanggung
jawab terhadap klien dan masyarakat)

Tanggungjawab perawat terhadap klien berfokus pada apa yang sudah dilakukan perawat terhadap kliennya.
Contoh tanggung jawab perawat selama dinas:
a. Mengenal kondisi kliennya
b. Melakukan operan jaga
c. Memberikan perawatan selama jam dinas
d. Tanggungjawab dalam mendokumentasikan
e. Bertanggungjawab dalam menjaga keselamatan klien
f. Bertanggungjawab bila ada klien yang tiba-tiba kondisinya menurun tanpa sepengetahuan perawat
g. Bertanggungjawab terhadap jumlah klien yang sesuai dengan catatan dan pengawasannya
2. Responsibility to Client and Society (tanggung
jawab terhadap klien dan masyarakat)

Tanggungjawab perawat terhadap klien berfokus pada apa yang sudah dilakukan perawat terhadap kliennya.
Contoh tanggung jawab perawat selama dinas:
a. Mengenal kondisi kliennya
b. Melakukan operan jaga
c. Memberikan perawatan selama jam dinas
d. Tanggungjawab dalam mendokumentasikan
e. Bertanggungjawab dalam menjaga keselamatan klien
f. Bertanggungjawab bila ada klien yang tiba-tiba kondisinya menurun tanpa sepengetahuan perawat
g. Bertanggungjawab terhadap jumlah klien yang sesuai dengan catatan dan pengawasannya
3. Responsibility to Colleague and Supervisor
(tanggung jawab terhadap rekan sejawat dan
atasan)

Ada beberapa hal yang berkaitan dengan tanggungjawab perawat terhadap rekan sejawat atau atasan. Diantaranya
adalah:
a. Membuat pencatatan yang lengkap tentang tindakan keperawatan (kapan, frekuensi, tempat, cara dan siapa
yang melakukan)
b. Mengajarkan pengetahuan terhadap perawat lain yang belum mampu atau belum mahir melakukannya
c. Memberikan teguran bila rekan sejawat melakukan kesalahan atau menyalahi standar yang ada
d. Memberikan kesaksian di pengadilan tentang suatu kasus yang dialami klien atau bila terjadi gugatan akibat
kasus-kasus malpraktik seperti aborsi, kesalahan diagnostik, kesalahan pemberian obat, keracunan obat, over
dosis, dsb
Pengertian Tanggung Gugat

Tanggung gugat dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi


perawat dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan
keputusan itu dan konsekuensi-konsekuensinya. Perawat
hendaknya memiliki tanggung gugat artinya bila ada pihak
yang menggugat, ia menyatakan siap dan berani
menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-
kegiatan profesinya. Perawat harus mampu untuk
menjelaskan kegiatan atau tindakan yang dilakukannya.
THANKS
Do you have any questions?

yulia@pancabhakti.ac.id

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Anda mungkin juga menyukai