Anda di halaman 1dari 23

KEBIJAKAN GIZI DALAM MENCAPAI

MDGs DAERAH NICE PROPINSI


Temaj
o
Liku
T.Hitam
Kab. Sambas
KALBAR Tahun 2011
Sajinga
n
Ke Sarawak
SAMBAS
Pemangkat Tebas Subah
Seluas SARAWAK
Ke Sarawak Ke Sarawak
Badau Ke Kaltim
Kab. Bengkayang
Ledo
BENGKAY Senaning Ng.Kantu Lanja Bn.Martinus PUTSSIBA
Serimbu

M
B. Karangan k k U
ANG
S. Tiga Ng.Marakai Kab. Kapuas Hulu

TI
Kembaya
S.Dur
Karangan Kab. Landak Bl.Sebut Semubuk Semitau

L
i n
MEMPAW Anjungan NGABA Bl.Sepuak Sejiram Ng.Semangu

KA
AH S. Pinyuh Kab. Sanggau
SidasNG Sosok Tanjun Sp.Sejira Ng.Tepua t
Sebadu g BodokSANGG Sp.Silat
m i
Sekadau SINTANG
AU
PONTIANAK Tayan Kab.
S.Kaka
Meliau Kab. Rawak
Tebelian
g
SintanNg.Tebidah
S.Durian
p
Kab. Pontianak
Rasau Jaya
Teraju Sekadau Ng.Taman
Ng.Pino Ng.Serawai Ng.Kemanga
Ng.Mahap Ela Hilir i
h
Bl.Berkuak Kab. Melawi
Kota Baru
Ke Kalteng
T.Batang Ng.Soka
Aur Kuning
n
Sukadana Sandai

Sidu Kab. Ketapang


k
S.Keli Ng.Tayap
Ke Kalteng
E NG
LT
k
KETAPAN
G Pelang
T.Titi
Tanjun Disampaikan
KA Pada Pertemuan Perencanaan
Pesaguan g
Marau SKW, 11 April 2011
Kendawanga
Manis
n
Mata
MDGs
Arah pembangunan yang disepakati secara global dalam MDGs meliputi:

Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

Mencapai pendidikan dasar untuk semua orang

Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

Menurunkan angka kematian anak

Meningkatkan kesehatan ibu

Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya

Memastikan kelestarian lingkungan hidup

Membangun kemitraan global untuk pembangunan


INDIKATOR BIDANG KESEHATAN
Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
dengan indikator Status Gizi Kurang
Status gizi kurang dari 37.6 %
Menjadi
18.8 % dan Gizi buruk < 5 % pada tahun 2015
Menurunkan angka kematian anak
Dengan indikator kematian Bayi dan Balita
AKB dari 34/1000 kelahiran hidup
Menjadi
23/1000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Meningkatkan kesehatan ibu
Dengan indikator angka kematian ibu
AKI dari 228/100.000 kelahiran hidup
menjadi
102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015,
Sasaran Proyek Posyandu ==
Fasilitator : 123 FM
Posyandu Lk : 71 Pr : 95
4.044
4.044
Desa : 687 Kader
Kader
Fasilitator Gizi
Fasilitator Gizi Posyandu ==
Posyandu Posyandu : 1393
NICE : 246 Masy = 123
Masy = 123 24.333
24.333 NICE : 808
Bumil :
38.030
Kader : 4.090 Desa
Desa= 554
= 554
Nice :
18.749
NICE
NICE
PROVINSI
PROVINSI Balita :
KGM : 246 KALBAR
KALBAR 152.967
Lk : 603 Jw NICE :
Pr :1.419 Jw 86.679

Puskemas : 79 SD/Madarasah
SD/Madarasah
SD : 1.487
Puskesmas
Puskesmas==
=3= 3.968
.968 NICE: 507
224
224
Desa : 687
penerima paket : 246
Tenaga
Tenaga Desa
DesaPenerima
Penerima
Kesehatan ==
Nakes : 358 Kesehatan
358
Paket = 246
Paket = 246
358
Tujuan dan Sasaran Strategis
Pembinaan Gizi Masyarakat 2010 - 2014

Tujuan
Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya
meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu
hamil, bayi, dan balita serta usia produktif.
Sasaran Luaran (SPM)
Pembinaan Gizi Masyarakat 2010 - 2014
• 100 % gizi buruk yang mendapat perawatan
• 80 % bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif
• 90 % rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
• 85 % balita usia 6-59 bulan mendapat Kapsul Vitamin A
• 85 % ibu hamil yang mendapat 90 tablet besi
• 100 % kabupaten/kota yang melaksanakan survelians gizi
• 85 % balita yang ditimbang berat badannya (D/S)
• 100 % penyediaan buffer stock MP-ASI
TARGET
NO INDIKATOR
2010 2011 2012 2013 2014
1 Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan. 100 100 100 100 100
2 Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif. 65 67 70 75 80
3 Cakupan RT yg mengonsumsi garam beryodium. 75 77 80 85 90
4 Persentase 6-59 bulan dpt kapsul vitamin A. 75 78 80 83 85
5 Persentase ibu hamil mendapat Fe 90 tablet. 71 74 78 81 85
6 Persentase kabupaten/kota melaksanakan surveilans gizi. 100 100 100 100 100
7 Persentase balita ditimbang berat badannya. 65 70 75 80 85
Persentase Penyediaan bufferstock MP-ASI untuk daerah 100 100 100 100 100
8
bencana
Kebijakan Teknis
1. KOMPREHENSIF (peningkatan, pencegahan, pemulihan dan
tatalaksana kasus).
2. SASARAN PRIORITAS mencakup Ibu Hamil, Ibu bersalin, bayi 0-6
bulan, anak 6-24 bulan, anak 2-5 tahun
3. Menerapkan standar pemberian makanan bagi bayi dan anak serta
meneruskan suplementasi obat gizi pada balita, remaja, ibu hamil, dan
ibu nifas.
4. PMT pemulihan diberikan pada anak yang gizi kurang dan ibu hamil
miskin dan KEK
5. Tatalaksana gizi buruk dilaksanakan dengan rawat inap dan rawat
jalan.
6. Memberlakukan standar pertumbuhan anak WHO 2005 (Permenkes )
Strategi Operasional
1. Meningkatkan kinerja Posyandu melalui kerjasama lintas sektor dan
program untuk penyediakan dukungan operasional, meningkatkan
kapasitas kader dan dukungan sarana dan prasarana lainnya.
2. Meningkatkan cakupan ASI eksklusif dilaksanakan melalui penyuluhan
ASI Eksklusif, pelatihan konselor ASI, peningkatan kapasitas petugas
dan institusi dan peningkatan KIE, penerapan 10 langkah keberhasilan
menyusui.
3. Pemberian Makanan Tambahan pemulihan diberikan pada balita gizi
kurang (kurus) dan ibu hamil dari keluarga miskin KEK, diprioritaskan
daerah risiko tinggi
4. Meningkatkan kapasitas masyarakat, Puskesmas (perawatan dan non
perawatan), serta Rumah Sakit untuk tatalaksana gizi buruk.
Lanjutan……………..
5. Pelayanan gizi pada ibu hamil berupa pemberian tablet Fe, bubuk
tabur gizi dan skrining ibu hamil KEK diintegrasikan dengan
pelayanan kesehatan ibu (ANC).
6. Peningkatan cakupan garam beryodium dilakukan dengan
meningkatkan kerjasama lintas sektor dan program untuk
meningkatkan kinerja Tim Gaky dalam pemantauan dan
penggerakan produsen, pengawasan mutu, distributor serta
konsumen.
7. Mengupayakan pemenuhan obat gizi
8. Penguatan surveilen gizi di kabupaten/kota dilaksanakan dengan
meningkatkan kapasitas petugas melalui pelatihan, orientasi dan
fasilitasi teknis terpadu
PENANGGULANGAN MASALAH GIZI
Penangangan
gizi buruk) Rawat inap
Rawat jalan

Penangangan 1. Balita Gizi Kurang


diberi PMT Pemulihan
gizi kurang
2. Bumil Gakin KEK
mendapat PMT Pemulihan
1. Pemantauan berat badan di Posyandu
2. Penyuluhan dan konseling ASI eksklusif dan
Pencegahan dan Pemberian MP-ASI
peningkatan diposyandu 3. Dist kapsul vit A
4. Bumil mendapat tablet Fe
(Fokus Kegiatan NICE)
5. Keluarga menggunakan garam beryodium
6. PMT Penyuluhan
6.Balita BGM, 2 T dirujuk untuk dikonfirmasi
Jumlah Kasus Gizi Buruk
Menurut Lokasi NICE Tahun 2010
Lokasi Kasus Kematian
Kota Pontianak 30 1
Landak 47 4
Sintang 27 0
Ketapang 20 1
Total 124 6

Data Laporan kasus


Jan – Des 2010
PREVALENSI GIZI BURUK 2005 -
2009 PREVALENSI GIZI
BURUK
DI TAHUN 2010

KAB/KOTA PREV.
Kota PTK 1.77
Ketapang 1,43
Landak 1.01
Sintang 2,30
Propinsi 2,72

SITUASI GIZI DI KALBAR


PENYEBAB GIZI BURUK DI KALBAR
PENYEBAB MASALAH
KELUARGA :
- Tidak Mau/Jarang Menimbang Ke POSYANDU
- Pola Asuh Anak Kurang Baik KASUS GIZI BURUK
- Jumlah Anak Terlalu Banyak
- Kehaormonisan Rumah Tangga
MASYARAKAT :
- POSYANDU TIidak aktifF
NON KESEHATAN :
- Alasan Ekonomi (Kemiskinan)
- Ketersedian Pangan di Rumah
Tangga Terbatas
- Tingkat Pendidikan rendah
- Infrastruktur
- Geografis
- Lingkungan kurang baik
KESEHATAN :
- Penyakit Infeksi danMenular
- Pengetahuan Gizi Kurang
- Pengetahuan tentang Pola Asuh Anak Kurang
15
PERSENTASE POSYANDU AKTIF TAHUN 2005 S.D TAHUN
2009 DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

% Posyandu Aktif = Posyandu Purnama + Posyandu Mandiri


16
Pencapaian Program SKDN Tahun 2008 - 2010

Tahun 2010
K/S 52,53%
D/S 28,58%
N/D 74,84%
D/K 54,41%
BGM / D 1,33%
Data Cakupan s/d Oktober
2010
INDIKATOR & CAPAIAN NICE KALBAR
MASA KINI (2010) TARGET (2012)
Outcome Outcome
• Cakupan kunjungan posyandu • Cakupan kunjungan posyandu
sebesar : 42,43% serendah-rendahnya 80%
• Cakupan ASI Eksklusif 6 bulan • Cakupan ASI Eksklusif 6 bulan menjadi
sebesar : 15% 40%
• Cakupan bumil dapat tablet besi • Cakupan bumil dapat tablet besi
44,57 %. meningkat serendah-rendahnya 80%.

Dampak Dampak
• Prevalensi gizi kurang (BB/U) 17,7 % • Prevalensi gizi kurang (BB/U) setinggi-
• Prevalensi balita kurus (BB/TB, tingginya 20%.
BB/PB) 3.13%. • Prevalensi balita kurus (BB/TB, BB/PB)
• Prevalensi anemia pada ibu hamil setinggi-tingginya 5%.
Belum ada data • Prevalensi anemia pada ibu hamil
• Prevalensi anemia pada balita Belum setinggi-tingginya 30%.
ada data • Prevalensi anemia pada balita setinggi-
tingginya 35%.
Pencapaian Out Put
Komponen 1. Pengembangan institusi untuk kebijakan,

program dan surveilance gizi


No Jenis Kegiatan Target Real Ket
1 Tersusunnya kebijakan strategis gizi masyarakat 5 Bh 5 bh
2 Jumlah Nakes terlatih meningkat sebesar 50% dari data dasar 358 Org 85 Org
3 Semua kabupaten/kota mempunyai Rencana Aksi Pangan dan 5 bh 0 TH. 2011
Gizi Daerah tahun 2010-2014

Komponen 2 : Pelayanan Gizi Terpadu


No Jenis Kegiatan Target Real Ket
1 Tenaga gizi puskesmas terlatih separuhnya adalah perempuan 50 % (70 %)
2 Sekurang-kurangnya 90% pusk dilengkapi dgn alat pel gizi 90 % 100 %
3 Sekurang-kurangnya 80% pyd buka tiap bln dg cak D/S 80% 80 % 35,22 %
4 Sekurang-kurangnya 90% posyandu mempunyai 2 kader 90 % 100 %
terlatih
5 Pemberian Fe untuk ibu hamil 90 tablet = 90% 90 % 53,30 %
Komponen 3 : Pemberdayaan Gizi Masyarakat
No Jenis Kegiatan Target Real Ket
1 Terbentuknya 246 KGM pada akhir tahun kedua (2009), dan 50 % 246 100
sekurang-kurangnya 60% perempuan
2 Sekurang-kurangnya 70% usulan PGM di setujui pada tahun 2010 70 % 246 100 %
3 Sekurang-kurangnya 123 FM dilatih dan 50% perempuan pada 50 % 123 100 %
akhir tahun kedua, dan 23 sisanya dilatih pada tahun ketiga
4 Proporsi SD/Madrasah di 246 desa memiliki fasilitas air bersih 50 % 0 0
dan sanitasi dasar meningkat sebesar 50% dari data dasar

Komponen 4 : Fortifikasi dan Komunikasi Gizi


No Jenis Kegiatan Target Real Ket
1 Tersedia “sprinkle” di psr sekurang-kurangnya di 2 prop lokasi 50 % 0 Pusat
2 Semua laboratorium daerah memiliki tenaga terlatih dalam 0 0 Pusat
pengawasan fortifikasi tepung terigu dan garam
3 KADARZI meningkat sekurang-kurangnya 50% dari data dasar 50 % 0 Pusat
Komponen 5. Penguatan Program, Perencanaan
dan Manajemen Gizi
No Jenis Kegiatan Target Realisasi %

1 Semua unit pelaksana proyek mempunyai jadwal 4 Kab 4 100


kegiatan dan strategi pemantauan proyek secara rinci
2 Memantau pelaksanaan teknis dan keuangan proyek 6 Kl 4 80
3 Penyebarluasan informasi proyek 1 Kl 1 100
KEGIATAN NICE DALAM GAMBAR
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai