Anda di halaman 1dari 91

MATERI INTI IV

PENERAPAN 10 LANGKAH
TATALAKSANA ANAK GIZI
BURUK PADA 5 (LIMA)
KONDISI KLINIS

DIREKTORAT BINA GIZI


KEMENTERIAN KESEHATAN RI

1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum:
Pada akhir sesi peserta mampu menerapkan rencana
tindakan 10 (sepuluh) langkah Tatalaksana Anak Gizi
Buruk sesuai dengan 5 (lima) kondisi klinis

Tujuan Khusus:
Pada akhir sesi peserta mampu:
1. menyebutkan 3 (tiga) tanda bahaya dan tanda penting
2. menetapkan 5 (lima) kondisi klinis anak gizi buruk
3. menerapkan rencana perawatan dan pengobatan anak gizi buruk
pada fase stabilisasi
4. menerapkan rencana perawatan dan pengobatan anak gizi buruk
pada fase transisi dan rehabilitasi
5. Menerapkan rencana perawatan dan pengobatan dalam catatan
medik

2
POKOK BAHASAN

1. Tanda bahaya dan tanda penting


2. Penetapan 5 (lima) kondisi klinis anak
berdasarkan 3 (tiga) tanda bahaya dan
tanda penting
3. Rencana perawatan dan pengobatan anak
gizi buruk pada fase stabilisaisi
4. Perawatan dan pengobatan anak gizi buruk
pada fase transisi dan rehabilitasi
5. Perawatan dan pengobatan dalam catatan
medik
3
POKOK BAHASAN 1

3 (tiga) tanda bahaya dan tanda penting

1. Renjatan/syok

1. Letargis

2. Diare dan atau muntah dan atau dehidrasi

4
TANDA BAHAYA & TANDA PENTING
(Lanjutan ….)

selama perawatan, monitor:


- peningkatan denyut nadi
- peningkatan frekuensi napas
- peningkatan/penurunan suhu
tubuh yang mendadak

5
TANDA BAHAYA & TANDA PENTING
(Lanjutan ….)
Perhatikan Tanda Bahaya
Berkaitan dengan Denyut nadi, Pernafasan dan Suhu
Hubungi dokter apabila kejadian berikut ini muncul
Variabel Hasil Pengukuran Klasifikasi
denyut nadi naik  25x/ m, Infeksi
Nadi cepat : Gagal jantung
Denyut
nadi dan - > 160x/m ( < 1 tahun) (kemungkinan karena
perna- - > 140x/m ( > 1 tahun) overhidrasi)
fasan disertai :
Frek. nafas naik  5 x/ m

Pernafasan cepat :
 60 x/m ( < 2 bln)
Perna- Pneumonia
 50 x/m ( 2 – 12 bln)
fasan
 40 x/m ( 12-60 bln)

Kenaikan /penurunan secara tiba- Infeksi


tiba. Hipotermi mgk krn
Suhu Suhu aksiler < 36,5 C atau tubuh - infeksi?
teraba dingin - asupan mknan?
- tdk diselimuti?
6
TANDA BAHAYA & TANDA PENTING
(Lanjutan….)

Lihat tanda bahaya lain selain peningkatan denyut


nadi, pernapasan dan suhu:

• Anoreksia (kehilangan nafsu makan)

• Perubahan kondisi mental (jadi letargis)

• Jaundis/Ikterus (kuning pada kulit atau konjungtiva)

• Sianosis (lidah & bibir warna biru karena kurang


oksigen)

• Sesak napas, napas cuping hidung dan retraksi


otot2
dada & supra sternal pada waktu inspirasi (chest7
TANDA BAHAYA & TANDA PENTING
(Lanjutan….)

• Perut kembung

• Ada edema baru

• Perubahan BB yang berlebihan


(penurunan/peningkatan)

• Muntah terus

• Bercak merah pada kulit (ruam)

8
TANDA BAHAYA & TANDA PENTING
(LANJUTAN ….)

TANDA RENJATAN/SYOK

1. Keadaan bahaya, ditandai tubuh sangat


lemah, letargis, kehilangan kesadaran,
tangan dan kaki dingin serta nadi yang
cepat dan lemah

2. Penyebab tersering : - diare + dehidrasi,


- perdarahan
- sepsis.
9
TANDA BAHAYA & TANDA PENTING
(LANJUTAN ….)

TANDA RENJATAN/SYOK (LANJUTAN ….)

3. Bila nadi sulit diukur, gunakan capilary refill


tekan kuku ibu jari tangan 2 detik sampai
warna kuku putih  lepaskan tekanan
hingga warna kuku seperti semula

Bila perubahan warna putih  merah kembali


> 3 detik, maka capilary refill dianggap lambat
 tanda RENJATAN

10
TANDA BAHAYA & TANDA PENTING
(LANJUTAN ….)

TANDA LETARGIS

1. Terjadinya penurunan kesadaran yang ditandai


dengan: anak tidak dapat bangun dan apatis

2. Anak tampak mengantuk dan tidak menunjukkan


ketertarikan terhadap kejadian sekelilingnya.

11
TANDA BAHAYA & TANDA PENTING
(LANJUTAN ….)

TANDA DIARE/MUNTAH/DEHIDRASI
1. Diare: terjadinya perubahan konsistensi tinja
(lembek, cair) dan frekuensi (> 3 kali/hari)

2. Diare dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi


yaitu kekurangan cairan dan elektrolit dalam
tubuh.

Tanda dehidrasi dapat dilihat pada Petunjuk Teknis Tatalaksanan Gizi Buruk,
buku II hal. 5

12
POKOK BAHASAN 2
TETAPKAN 5 (LIMA) KONDISI
BERDASARKAN 3 TANDA BAHAYA
DAN TANDA PENTING
Tanda I II III IV V
Renjatan/ Syok + - - - -

Letargis/
Tidak Sadar + + - + -

Mutah/ Diare/
Dehidrasi + + + - -
13
Atasi keadaan emergency yang dijumpai

Pemeriksaan Fisis lanjutan


- disesuaikan dengan kondisi anak
- dilakukan sebaiknya setelah
dilakukan/ bersamaan stabilisasi
misal: Syok IVFD
- seperti biasa
Kepala – kaki
- monitoring

10 langkah
POKOK BAHASAN 3

PERAWATAN DAN PENGOBATAN


ANAK GIZI BURUK
PADA FASE STABILISASI

15
Faktor predisposisi
Atropi organ

Gg fungsi organ
Masukan makanan Imunitas menurun Peny.Penyerta

Gizi buruk

Saat dirawat:
- Penyakit penyerta
+ Komplikasi
Faktor predisposisi: -Predisposisi + komp
- sosekbud likasi
- infeksi kronis -Gejala gizi buruk
- malabsorpsi/ diare
- kelainan bawaan/ kongenital
- keganasan Gejala klinis kompleks
Klinis
Antropometri z score <-3SD
Gizi Buruk

Syok (1)
Letargi (2) Kondisi
Dehidrasi (3)

I II III IV V
(1,2,3) (2,3) (3) (2) (-)

Fase Stabilisasi
awal
Lanjutan
Fase Transisi 10 Langkah Tata Laksana
Fase Rehabilitasi Anak Gizi Buruk
Tindak Lanjut
Klinis
Gizi Buruk
Antropometris
Syok
Letargis
tetapkan kondisi Muntah/diare/dehidrasi
I II III IV V

1. Stabilisasi : 1.1. Stabilisasi awal

0 2 12
1.2. Stabilisasi lanjutan
0 24

2. Transisi :
0 24

3. Rehabilitasi 4. Tindak Lanjut


Fase Stabilisai awal
2 jam pertama

Kondisi I II III

O2 + - -

Hipogliikemia Bolus IV NGT D10%/ Lar.Gula 10 %

D10% 5 cc/kg Lar.Gula 10%


Hiotermia + + +

Dehidrasi IVFD RLG 5% NGT Resomal Resomal 5 ml/kg/30’


1:1 15 ml/kg 5 ml/kg /30’
/1 hr 30’
NGT Resomal
5 ml/kg every
30’
Antibiotik Broad spectrum + +

Mikronutrien Vit . A, Folic Ac, + +


B compl/ C
19
2 jam pertama

Kondisi IV V

Hipoglikemia Bolus IV D10% Lar.Gula 10% p.o


5 ml/kg

Hipotermia + +

Antibiotik Kotrimoksazole +

Mikronutrien Vit . A, Folic Acid, +


Bcompl/ C

Makanan F 75 Beri ¼ jumlah f75 utk 2 Beri ¼ jumlah f75 utk 2


jam tiap 30’ jam tiap 30’

20
10 Jam kedua

Condition I II III IV V

F75 dan resomal


Selang-seling
Tiap jam + + + F75
tiap 2 jam
Resomal (-)1

1. Kecuali diare

21
Fase Stabilisasi Lanjutan
Kondisi I II III IV V

F75 12 /hr + + + + +
Resomal bila
diare

*F75 8/ hr + + + + +
Resomal bila
diare

* F75 6/hr + + + + +
Resomal bila
diare

Tidak diare Tidak diberi Resomal

* Perbaikan : diare <<, edema <<, dapat menghabiskan formula 22


Fase Transisi

Dalam 2 hari pertama


F100 6/hr sebanyak jumlah F75 terakhir yang diberikan

F100 6/ hr
Jumlah ditingkatkan10 ml/ tiap 4jam sampai anak tak mampu
menghabiskan formula

Misal habis F100 6 X 185 ml Fase Rehabilitasi

Masih minum ASI Lanjutkan

Air : 150 ml/kg


Kalori : 100 – 150 Kcal/kg
Protein : 2 – 3 g /kg
PERAWATAN DAN PENGOBATAN PADA
FASE TRANSISI DAN REHABILITASI
(lanjutan…..)

Contoh Perubahan pemberian Formula F-75 ke


F-100: Anak dengan BB 5 kg tanpa edema

Stabilisasi Transisi
F-75 F-100
12 x/ hari 8x/ hari 6x/ hari sesuai dengan tabel F-100
(min 125 ml, maks 185 ml)
--------------------------------------------------------------------------------------
55 ml  80 ml  110 ml  110 ml  125 ml + 10 ml   dst
(tabel F-75)
(pertahankan selama 2 hr)

24
Fase Rehabilitasi
Air : 150 – 200 ml/kg Status Gizi
Kalori : 150 - 220 kcal/kg + 2 SD
Protein : 3 – 4 g/kg

Menu

1. F100 3 X ..............

2. Bubur
2.1. BW < 7 kg Bubur lumat
2.2. BW > 7 kg Bubur kasar

3. Buah
3.1. BW < 7 kg Jus
3.2. BW > 7 kg irisan buah

25
Tindak Lanjut

1. Makan lebih sering

2. Kontrol teratur
2.1. Bulan pertama, tiap minggu
2.2. Bulan kedua, tiap 2 minggu
2.3. Bulan ketiga, tiap bulan

3.Imunisasi
3.1. Campak setelah fase rehabilitasi
3.2. Booster imunisasi dasar (BCG, Polio, DPT,
Hepatitis B)
3.2. Vitamin A setiap 6 bulan

26
PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI
BURUK PADA FASE STABILISASI

Kondisi I

27
CONTOH RENCANA I
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI: pada
Tabel 1 anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema Tabel 2
Pemberian 1 jam 1 jam kedua 10 jam berikutnya
pertama
Awal 30 60 90 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 9.00 9.30 10.00 10.30 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00

Catat RR/N
/prod urine V V11 jam
Pemberian
Pemberian
/frek BAB jam V V1 jam V V V V V 10 jam
V berikutnya
V V V V V
pertama
pertama kedua
Oksigen 1-2
Awal
Awal *)30 *)60 -
90 -120
120 1- 2- 2 -3 4- 4 -
5 -6 6 -7 -8 8 9- -1010
1-2 l/ menit liter
Waktu 8.00
8.00 8.30 9.00 9.30 10.0
10.00 11.00 12.0
12.00 13.00 14.0
14.00 15.00 16.
16.00 17.00 18.0
18.00 19.00 20.
20.00
Infus RLG 75 ml/jam RR & N0 - -0 - -0 - - 00 - - 0 - - 00
5% baik terus
Oksigen ++ - - - -- - -- - -- - - - - -- - - -
1-2 l/ menit kan infus
Glukosa
RLG 5% 25
75
+ -+ -+ -
75
+ +- -- -- - - -- - - - -- -- - -- - -
10% (iv) ml
Glukosa
bolus 25
+ - - - -- - -- - -- - - - - -- - - -
10% (iv)
ReSoMal
bolus 25 (NGT) *) *) *) 25- - 25- - 25- - 25- - 25- -
ReSoMal
ReSoMal + ml + + +* + 50 -- 50
+ -- + 50 - - 50
+ -- + 50 - -
25 * * 25-50 25-50 25-50 25-50 25-50
F-75
F-75 -- -- --- - -- -- - +55 -- +55 --- 55
+ 55 -- 55
+ 55 --- 55
+ 55
F-75 - - 55 - 55 -
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak

Lihat Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku I hal. 7, 8 &


28
Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku II hal. 41-44)
CONTOH RENCANA I (Lanjutan …..)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI: pada
Tabel 3 A anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema Tabel 3 B
Pemberian 1 jam 1 jam kedua 1 jam ketiga 10 jam berikutnya
pertama
Awal 30 60 90 120 150 180 1 2 3 4 5 6 7 8

Waktu 9.00 9.30 10.00 10.30 11.00 11.30 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00

Catat RR/N
/prod urine V V V V V V V V V V V V V V V
/frek BAB

Oksigen 1-2 *) *) *) *) *) *) - - - - - - - -
1-2 l/ menit liter
Infus RLG 75 ml/jam RR  & N lemah - - - - - - - -
5% (turunkan 20 ml/jam )

Glukosa 25 - - Transfusi RedPacked - - - - - - - -


10% (iv) ml Cell(50 ml/3 jam **),
bolus
segera rujuk RS
ReSoMal 25 (NGT) *) - - - - - - - - - - - -
F-75 - - - - - 55 - 55 - 55 - 55

* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak ** Beri furosemid 5 mg IV, 29


bila tdk ada Red Packed Cell gunakan darah segar
CONTOH RENCANA I (Lanjutan …..)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Pemberian berikutnya (setiap 2 jam) dstnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 22.00 23.00 24.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - V - V - V - V - V


F-75*) - 55 - 55 - 55 - 55 - 55

Pemberian berikutnya (setiap 3 jam) dstnya


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 8..00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - - V - - V - - V -


F-75*) - - 80 - - 80 - - 80 -

Pemberian berikutnya (setiap 4 jam) dstnya


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 18..00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 1 .00 2.00 3.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - - V - - - V - - -


F-75*) - - 110 - - - 110 - - -
30
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak, pertahankan 1-2 hr (dstnya untuk beralih ke fase transisi)
PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI
BURUK PADA FASE STABILISASI

Kondisi II

31
CONTOH RENCANA II
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI: pada
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema

Tabel 4

Pemberian 2 jam pertama 10 jam berikutnya


Awal 30 60 90 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 8.00 8.30 9.00 9.30 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00

Catat RR/N
/prod urine V V V V V V V V V V V V V V V
/frek BAB

Glukosa 25 - - - - - - - - - - - - - -
10% iv
bolus /
50
NGT)
ReSoMal 25 25 25 25 25- - 25- - 25- - 25- - 25- -
50 50 50 50 50
F-75 - - - - - 55 - 55 - 55 - 55 - 55

Lihat Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku I hal. 9 &


32
Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku II hal. 45)
CONTOH RENCANA II (Lanjutan …..)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Pemberian 12 jam berikutnya (setiap 2 jam) dstnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 21.00 22.00 23.00 24.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - V - V - V - V - V


F-75*) - 55 - 55 - 55 - 55 - 55

Pemberian berikutnya (setiap 3 jam) dstnya


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - - V - - V - - V -


F-75*) - - 80 - - 80 - - 80 -

Pemberian berikutnya (setiap 4 jam) dstnya


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 17..00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24 .00 1.00 2.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - - V - - - V - - -


F-75*) - - 110 - - - 110 - - -
33
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak, pertahankan 1-2 hr (dstnya untuk beralih ke fase transisi)
PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI
BURUK PADA FASE STABILISASI

Kondisi III

34
CONTOH RENCANA III
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI: pada
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema

Tabel 4

Pemberian 2 jam pertama 10 jam berikutnya

Awal 30 60 90 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 8.00 8.30 9.00 9.30 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00

Catat RR/N
/prod urine V V V V V V V V V V V V V V V
/frek BAB

Glukosa 50 - - - - - - - - - - - - - -
10%
(oral/NGT)
ReSoMal 25 25 25 25 25- - 25- - 25- - 25- - 25- -
50 50 50 50 50
F-75 - - - - - 55 - 55 - 55 - 55 - 55

Lihat Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku I hal. 10 &


35
Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku II hal. 45)
CONTOH RENCANA III (Lanjutan …..)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Pemberian 12 jam berikutnya (setiap 2 jam) dstnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 21.00 22.00 23.00 24.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - V - V - V - V - V


F-75*) - 55 - 55 - 55 - 55 - 55

Pemberian berikutnya (setiap 3 jam) dstnya


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - - V - - V - - V -


F-75*) - - 80 - - 80 - - 80 -

Pemberian berikutnya (setiap 4 jam) dstnya


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 17..00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24 .00 1.00 2.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - - V - - - V - - -


F-75*) - - 110 - - - 110 - - -
36
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak, pertahankan 1-2 hr (dstnya untuk beralih ke fase transisi)
PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI
BURUK PADA FASE STABILISASI

Kondisi IV

37
CONTOH RENCANA IV
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI: pada
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema

Tabel 5
Pemberian 2 jam pertama 2 jam kedua 10 jam berikutnya
(bila anak masih
letargis)
Awal 30 60 90 120 150 180 210 240 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 8.00 8. 9 9. 10 10. 11 11. 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22


30 30 30 30

Catat RR/N
/prod urine V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
/frek BAB

Glukosa + - - - - - - - - - - - - - - - - - -
10%
(iv bolus,
NGT)
F-75 14 14 14 14 14 14 14 14 55 - 55 - 55 - 55 - 55 15

Bila dalam 2 jam pertama sudah tidak letargis, langsung masuk ke 10 jam berikutnya
Bila 2 jam pertama masih letargis, masuk ke 2 jam kedua

Lihat Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku I hal. 11 &


38
Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku II hal. 46)
CONTOH RENCANA IV (Lanjutan …..)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Pemberian 12 jam berikutnya (setiap 2 jam) dstnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 21.00 22.00 23.00 24.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - V - V - V - V - V


F-75*) - 55 - 55 - 55 - 55 - 55

Pemberian berikutnya (setiap 3 jam) dstnya


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - - V - - V - - V -


F-75*) - - 80 - - 80 - - 80 -

Pemberian berikutnya (setiap 4 jam) dstnya


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 17..00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24 .00 1.00 2.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - - V - - - V - - -


F-75*) - - 110 - - - 110 - - -
39
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak, pertahankan 1-2 hr (dstnya untuk beralih ke fase transisi)
PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI
BURUK PADA FASE STABILISASI

Kondisi V

40
CONTOH RENCANA V
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI: pada
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema

Tabel 6

Pemberian 2 jam pertama 10 jam berikutnya


Awal 30 60 90 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 8.00 8.30 9.00 9.30 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00

Catat RR/N
/prod urine V V V V V V V V V V V V V V V
/frek BAB

Glukosa 50 - - - - - - - - - - - - - -
10%
(oral)
F-75 14 14 14 14 55 - 55 - 55 - 55 - 55 -

Lihat Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku I hal. 12 &


Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku II hal. 47)
41
CONTOH RENCANA V (Lanjutan …..)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Pemberian 12 jam berikutnya (setiap 2 jam) dstnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 21.00 22.00 23.00 24.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - V - V - V - V - V


F-75*) - 55 - 55 - 55 - 55 - 55

Pemberian berikutnya (setiap 3 jam) dstnya


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - - V - - V - - V -


F-75*) - - 80 - - 80 - - 80 -

Pemberian berikutnya (setiap 4 jam) dstnya


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 17..00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24 .00 1.00 2.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - - V - - - V - - -


F-75*) - - 110 - - - 110 - - -
42
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak, pertahankan 1-2 hr (dstnya untuk beralih ke fase transisi)
POKOK BAHASAN 4

PERAWATAN DAN PENGOBATAN


PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI

43
PERAWATAN DAN PENGOBATAN PADA
FASE TRANSISI DAN REHABILITASI

• Pada tahap akhir fase stabilisasi:


F-75 diberikan setiap 4 jam, bila dapat dihabiskan
lanjutkan ke fase transisi

• Fase transisi:
F-75 diganti dengan F-100 setiap 4 jam dengan dosis
sesuai BB (tabel F-75 tanpa edema, buku I hal. 19)
dan pertahankan selama 2 hari
Catat nadi, frekuensi napas dan asupan F-100 setiap
4 jam

44
PERAWATAN DAN PENGOBATAN PADA
FASE TRANSISI DAN REHABILITASI
(Lanjutan ….)

Fase transisi:
• Hari ke 3, berikan F-100 dengan dosis sesuai berat
badan seperti dalam tabel F-100 pada buku I hal. 21

• 4 jam berikutnya, dosis dinaikkan 10 ml hingga


anak tidak mampu menghabiskan jumlah yang
diberikan (tidak melebihi dosis maksimal pada tabel
F-100)

• Hari ke 4, berikan F-100 setiap 4 jam dengan dosis


sesuai berat badan (pertahankan sampai hari ke 7-
14 atau sesuai dengan kondisi anak)
45
PERAWATAN DAN PENGOBATAN PADA
FASE TRANSISI DAN REHABILITASI
(lanjutan…..)

Contoh Perubahan pemberian Formula F-75 ke F-100:


Anak dengan berat badan 5 kg tanpa edema

Stabilisasi Transisi
F-75 F-100
12 x/ hari 8x/ hari 6x/ hari sesuai dengan tabel F-100
(min 125 ml, maks 185 ml)
--------------------------------------------------------------------------------------
55 ml  80 ml  110 ml  110 ml  125 ml + 10 ml   dst
(tabel F-75)
(pertahankan selama 2 hr)

46
CONTOH
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK TRANSISI : pada
anak gizi buruk BB 5 kg tanpa edema
Tabel 7

Pemberian F-100 Interval monitoring : tiap 4 jam


Hari ke 3 1 2 3 4 5 6 7 8

Waktu 08.00 12.00 16.00 20.00 24.00 04.00 08.00 12.00


Catat RR/N /prod urine /frek
BAB V V V V V V V V
F-100 125 135 135 145 155 165 175 185

Naikkan ml setiap pemberian sp dosis maksimal 185 ml

Pemberian F-100 Interval monitoring : tiap 4 jam dstnya


Hari ke 4 (selama 4 hr) 1 2 3 4 5 6 7 8

Waktu 08.00 12.00 16.00 20.00 24.00 04.00 08.00 12.00


Catat RR/N /prod urine /frek
BAB V V V V V V V V
F-100 185 185 185 185 185 185 185 185

(sesuai kondisi/kemampuan anak bila sudah dapat menghabiskan  fase rehabilitasi


47
Lihat Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku I hal. 13)
PERAWATAN DAN PENGOBATAN
PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI
(lanjutan….)

Fase rehabilitasi:
Makanan terus diberikan sampai tercapai BB/TB-PB
> - 2 SD

I. BB < 7 Kg
• F-100
• Makanan bayi/lumat
• Sari buah

II. BB > 7 Kg
• F-100
• Makanan anak/lunak
• Buah
48
CONTOH
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN PADA FASE REHABILITASI:
pada anak gizi buruk BB 6 kg

• Kebutuhan energi anak dengan BB 6 kg pada fase rehabilitasi adalah:


6 x 200 Kkal/kgBB/hr = 1200 Kkal
•Kebutuhan energi tersebut dapat dipenuhi dengan :
- F100 : 4x 100 ml  4 x 100 Kkal = 400 Kkal
- Makanan bayi/lumat 3 x  3 x 250 Kkal = 750 Kkal
- Sari buah 1 x 100 ml  1 x 45 Kkal = 45 Kkal
-------------------------------------- +
Total = 1195 Kkal

(Lihat Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku II hal. 14)
49
POKOK BAHASAN 5

PERAWATAN DAN PENGOBATAN


DALAM CATATAN MEDIK

50
PERAWATAN DAN PENGOBATAN
DALAM CATATAN MEDIK

• Anak gizi buruk dalam ruang rawat inap/jalan


harus diperhatikan dalam catatan medik.

• Hal-hal yang harus diperhatikan:


Tanda renjatan/syok, pernapasan, denyut nadi, suhu
tubuh, diuresis, frekuensi BAB, frekuensi muntah,
tanda-tanda rehidrasi, asupan ReSoMal, asupan F-75
dan F-100

51
PERAWATAN DAN PENGOBATAN
DALAM CATATAN MEDIK (Lanjutan …..)

• Monitoring dan evaluasi kenaikan berat badan


(kenaikan BB > 5 g/kgBB/hari atau > 50 g/kgBB/
minggu selama 2 minggu berturut-turut)

• Contoh pengisian catatan medik di Petunjuk


Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku II hal. 27-
40, terdiri dari:
- Catatan medik anak gizi buruk di ruang rawat inap
- Catatan pernapasan, denyut nadi dan suhu tubuh
- Catatan perawatan harian anak gizi buruk
- Kartu monitoring Berat Badan (BB)
- Catatan asupan makanan selama 24 jam
- Catatan hasil akhir Anak Gizi Buruk
52
PERAWATAN DAN PENGOBATAN
DALAM CATATAN MEDIK (lanjutan …..)

Contoh pengisian kartu monitoring berat badan:


Anak laki-laki umur 1 tahun 3 bulan, masuk rumah
sakit dengan diare. Tinggi badan 74 cm dan berat
badan sebelum rehidrasi 6,8 kg. Anak dirawat selama
11 hari. Pada saat pulang berat badan anak 7 kg.

Contoh :
BB anak hari ke-1 adalah 6,8 kg, hari ke-2 BB 6,9 kg,
hari ke-3 BB 7,0 kg, hari ke-4 BB 7,0 kg, hari ke-5 BB
6,9 kg, hari ke 6 BB 6,9 , hari ke 7-11 BB 7 kg.
lihat pada Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku II
hal. 34

53
Contoh monitoring Berat Badan
pada anak laki-laki usia 1 tahun 3 bulan,
BB 6,8 kg, PB 74 cm

Catatan:
• Anak dinyatakan sembuh apabila berat badan sudah mencapai 8 kg (BB/ TB > - 2 SD)
54
• Berat badan ideal untuk anak ini adalah 8,8 kg (BB/ TB – 1 SD)
PERAWATAN DAN PENGOBATAN
DALAM CATATAN MEDIK (lanjutan ……)

• Pada hari ke-11 BB anak baru mencapai


7,0 kg. Kenaikan BB anak masih < 50
g/kgBB/minggu

• Kenaikan BB masih jauh dari BB ideal


(8,8 kg) dan anak dinyatakan sembuh
(8,0 kg)

55
PERAWATAN DAN PENGOBATAN
DALAM CATATAN MEDIK (lanjutan ……)

• Monitoring Pemberian cairan intra vena, transfusi


darah, ReSoMal, F-75 dan F-100 sesuai dengan
kondisi anak (rencana I, II, III, IV, V dan Tabel 1, 2,
3 A, 3 B, 4, 5, 6).

Lihat pada Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku I,


hal 7-12 dan Petunjuk Tehnis Tatalaksana Gizi Buruk,
Buku II, hal 41-47

• Monitoring pemberian cairan selama perawatan dapat


dilihat pada Formulir “CATATAN ASUPAN MAKANAN
SELAMA 24 JAM” Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak
Gizi Buruk, Buku II hal. 35 – 38. 56
Contoh monitoring asupan makanan dalam sehari
pada anak laki-laki usia 1 tahun 3 bulan,
BB 6,8 kg, PB 74 cm
 

57
Contoh monitoring asupan makanan dalam sehari
pada anak laki-laki usia 1 tahun 3 bulan,
BB 6,8 kg, PB 74 cm

58
Contoh monitoring asupan makanan dalam sehari
pada anak laki-laki usia 1 tahun 3 bulan,
BB 6,8 kg, PB 74 cm

Kesimpulan:
Kebutuhan cairan sudah terpenuhi
dengan 840 ml, karena kebutuhan cairan
pada fase stabilisasi anak tersebut adalah
705 ml - 884 ml

59
LATIHAN 1
Anak Armani, perempuan 2 tahun, BB 7,7 kg dan PB 70
cm datang dengan keluhan bengkak pada kedua tangan
dan punggung kaki, tidak ada muntah, tidak diare dan
tidak demam. Anak tampak sadar, tidak ada tanda-
tanda renjatan (syok). Sejak 1 minggu mata kiri tampak
seperti busa sabun.
a. Bagaimana status gizinya ?
b. Apa penyakit penyerta/penyulit?
c. Apakah perlu dirawat inap ?
d. Tindakan apa yang perlu dilakukan?
e. Kapan Perubahan frekuensi makanannya?
f. Kapan F-75 dirubah menjadi F-100
g. Bagaimana pemberian makanannya sampai fase rehabilitasi?
h. Bagaimana mengatasi dan perawatan untuk penyakit
penyertanya?
60
Jawaban pada hal 70 -78
61
DIANTARA KASUS YANG BERHASIL

CONTOH KASUS 1
NGT
• Diana/♀/13 bulan/4,0 kg/61 cm
• Alamat: Gg. Keramat Rt. 15 Kel. 5
Ulu Kec. Seberang Ulu I Palembang
• MRS: 10 Maret 2009
• BB/TB = 64,5% (-4 SD s/d -3 SD)
• Kesadaran: Letargi
• TD: 80/50 mmHg - RR: 38 x/menit
• N: 98 x/menit, isi dan tegangan cukup
→ Tanda Syok: Tidak ada
• Riwayat BAB cair dan muntah kronis
→ Tanda Dehidrasi: Ada
• BSS: 128 mg% Temp: 36,0 °C
• Na: 124 mg/dl - K: 2,0 mg/dl
• Albumin: 2,1 g/dl - Globulin: 2,2 g/dl
• Hb: 9,0 g/dl - WBC: 8.400/mm3
• Fe: 67 μg/dl - TIBC: 552 μg/dl
MRS dengan Marasmik kondisi II
Continous feeding (botol dan selang infus)
Makan oral aktif (-)

• Perawatan hari ke-4


• BB: 4,1 kg - PB: 61 cm
• BB/TB = 66,1% (-4 SD s/d -3 SD)
• Kesadaran : Kompos Mentis, respon dgn lingkungan (+)
menangis bila didekati/ diperiksa
• Perawatan hari ke-7
• BB: 4,2 kg - PB: 61 cm
• BB/TB 67,7% (-3 SD s/d -2 SD)
Mulai diselingi makanan oral

• Diana/♀/13 bulan
• Perawatan Minggu ke-2
• BB: 4,1 kg - PB: 61 cm
• BB/TB = 66,1% (-3 SD s/d -2
SD)
• Perawatan Minggu ke-3
• BB: 4,5 kg - PB: 61 cm
• BB/TB = 72,3% (-3 SD s/d -2
SD)
Penderita Pulang Atas Permintaan Keluarga
• Lama Perawatan 30 hari, BB saat pulang: 5,1 kg - PB saat pulang: 62 cm
• BB/TB saat pulang = 79,7% (-3 SD s/d -2 SD)
• Na: 141 mg% - K: 5,2 mg% - Albumin: 2,3 g% - Globulin 3,2 g%
2 MINGGU SETELAH PULANG
BB: 5,7 kg - TB: 63 cm
BB/TB = 89,6 % (-2 SD s/d -1 SD)
1 BULAN SETELAH PULANG
(kunjungan rumah)
• BB: 6,3 kg - TB: 64 cm
• BB/TB = 95,4% (>-1 SD)
CONTOH KASUS 2
• Putri/♀/7 bulan/3,6 kg/60 cm
• Alamat: Jl. Musi II, Kel. Tangga
Buntung Kec. Gandus Palembang
• MRS: 27 Maret 2009
• BB/TB = 60,0% (<-4 SD)
• Kesadaran: Compos Mentis
• TD: 80/50 mmHg - RR: 32 x/menit
• N: 140 x/menit, isi & tegangan cukup
→ Tanda Syok: Tidak ada
• Riwayat BAB cair dan muntah kronis
→ Tanda Dehidrasi: Ada
• BSS: 38 mg% Temp: 36,9 °C
• Na: 137 mg/dl - K: 4,9 mg/dl
• Albumin: 1,7 g/dl - Globulin: 4,9 g/dl
• Hb: 9,2 g/dl - WBC: 20.400/mm3
• Fe: 19 μg/dl - TIBC: 222 μg/dl
MRS dengan Marasmik kondisi III +
ODHA
• Perawatan Minggu III
• BB: 3,9 kg - PB: 60 cm
• BB/TB = 65,0% (-4 SD s/d -3 SD)
• Perawatan Minggu IV
• BB: 4,2 kg - PB: 61 cm
• BB/TB 68,9% (-3 SD s/d -2 SD)
• Putri/♀/7 bulan
• Saat Pulang
• Dirawat Selama 39 hari
• BB: 4,6 kg - PB: 61 cm
• BB/TB = 75,4% (-3 SD s/d -2 SD)
CONTOH KASUS 3
7 jan 08

Rickets
Gangguan
Reseptor
Vit D

27 Feb 08
29 jan 08
CONTOH KASUS 4
CONTOH KASUS 5

19 JANUARI 08/ 2½ Bl
MRS 27 DESEMBER 2007 PKL 11.00
BB 2000 gr PB 46 cm
BBMRS 1500 GR

AWALIYAH/PR/2 BL/ BB 1700/46 CM BBL 2700,


ATERM, ASI S/D 20 HR
STATUS GIZI: GIZI BURUK KONDISI 5 + BP
DIET SUSU BEBAS LAKTOSA 12 X 20 CC VIA NGT
4 JAN 08 DIET 8 X 30 CC (I/3 SUSU BBLR 2/3 BEBAS LAKTOSA)
5 JAN 08 DIET 8 X 30 CC BBLR PENUH
7 JAN 08 DIET 10 X 30 CC
9 JANUARI NGT LEPAS
12 juni 09 15 juli 09 23 juli 09

M/lk/1 th 2 bl/5,21kg/ PB 67 Cm
5 Juni s/d 23 Juli 09 (48 hr)
Status Gizi: BB/U 49%, TB/U 87,6%, BB/PB 65%
-3SD s/d -4SD
Diagnosis: Marasmus kondisi III
Hirschprung Disease post operasi
laparatomi
Anemia
Diet : soya, NGT, continous feeding
LK/ 10 bl, MRS 29 Juni 09
BB 4180 gram, PB 64 cm
Status Gizi: BB/U 44,5%
PB/U 88,89%
BB/PB 56,94%
Diagnosis:
Marasmus Kondisi IV +
Demam Lama e.c dd ISK, TB Paru + Oral
Moniliasis

18-07-09
Rapid tes, hasil: (+)  CD4 (hasil 29-07-09).
Rencana diberikan: Duvine dan stavudine.
Diagnosis terakhir: Marasmik kondisi V + Oral
moniliasis
+ Limfadenitis TB + Mikrosefali + Anemia defisiensi
Fe + T
ersangka HIV
BB terakhir 3400 gram.
JAWABAN LATIHAN SOAL

82
Jawaban Latihan 1

a. Status gizi Armani (perempuan) dengan PB 70 cm dan BB 7,7 kg


> - 1 SD + edema pada kedua punggung kaki & tangan
Walaupun status gizi Armani berada > - 1 SD termasuk gizi baik,
tetapi disertai bengkak pada kedua punggung kaki, maka Armani
menderita Gizi Buruk Kwashiorkor (++)

Catatan: setiap anak yang ditemukan adanya edema, minimal


pada kedua punggung kaki apapun status gizinya digolongkan giz
buruk.

Lihat tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak laki-laki dan
perempuan menurut berat badan dan tinggi badan/panjang badan
(BB/TB- PB) pada Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku
I hal. 22.

83
Jawaban Latihan 1(lanjutan …..)

b. Penyakit penyerta/penyulit:
gangguan pada mata akibat kekurangan vit. A
(xeroftalmia), dengan ditemukannya bercak
bitot (Bitot spot) pada mata kiri.

c. Semua anak gizi buruk perlu dirawat inap


Jadi Armani harus dirawat inap

84
Jawaban Latihan 1(lanjutan ……)

d. Menentukan kondisi klinis Armani


Pada Armani tidak ditemukan:
- renjatan/syok
- letargis
- muntah/diare/dehidrasi
Jadi termasuk dalam Kondisi V

Tindakan yang perlu dilakukan:


sesuai dengan Rencana V Buku Bagan Tatalaksana
Anak Gizi Buruk/ Buku I. Rencana V hal. 12

85
Jawaban Latihan 1 (lanjutan ……)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI: pada
anak gizi buruk BB 7,7 kg dengan edema sedang

Tabel 6

Pemberian 2 jam pertama 10 jam berikutnya


Awal 30 60 90 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 8.00 8.30 9.00 9.30 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00

Catat RR/N
/prod urine V V V V V V V V V V V V V V V
/frek BAB

Glukosa 50 - - - - - - - - - - - - - -
10%
(oral)
F-75 20 20 20 20 85 - 85 - 85 - 85 - 85 -

Lihat Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku I hal. 12 &


Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku II hal. 47)
86
Jawaban Latihan 1(lanjutan ……)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI
anak gizi buruk BB 7,5 kg dengan edema sdh berkurang
Pemberian 12 jam berikutnya (setiap 2 jam) dstnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 21.00 22.00 23.00 24.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - V - V - V - V - V


F-75*) - 60 - 60 - 60 - 60 - 60

Pemberian berikutnya (setiap 3 jam) dstnya


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - - V - - V - - V -


F-75*) - - 95 - - 95 - - 95 -
BB 7 kg
Pemberian berikutnya (setiap 4 jam) dstnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 17..00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24 .00 1.00 2.00

Catat RR/N /prod urine /frek BAB - - V - - - V - - -


F-75*) - - 115 - - - 115 - - -
87
* Sesuai dengan kondisi/kemampuan anak (dstnya untuk beralih ke fase transisi)
Jawaban Latihan 1 (lanjutan ……)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK TRANSISI : pada
anak gizi buruk BB 7 kg (edema sudah berkurang)
Pemberian F-100 Interval monitoring : tiap 4 jam dstnya
Hari ke 1-2 1 2 3 4 5 6 7 8

Waktu 08.00 12.00 16.00 20.00 24.00 04.00 08.00 12.00


Catat RR/N /prod urine /frek
BAB V V V V V V V V
F-100 115 115 115 115 115 115 115 115

Pemberian F-100 Interval monitoring : tiap 4 jam


Hari ke 3 BB 6,5 kg 1 2 3 4 5 6 7 8

Waktu 08.00 12.00 16.00 20.00 24.00 04.00 08.00 12.00


Catat RR/N /prod urine /frek
BAB V V V V V V V V
F-100 160 170 180 190 200 210 220 220

Pemberian F-100 Interval monitoring : tiap 4 jam dstnya


Hari ke 4 (selama 4 hr) 1 2 3 4 5 6 7 8

Waktu BB 6 kg 16.00 12.00 16.00 20.00 24.00 04.00 08.00 12.00


Catat RR/N /prod urine /frek
BAB V V V V V V V V
F-100 220 220 220 220 220 220 220 88220
Jawaban Latihan 1 (lanjutan ……)
PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN fase rehabilitasi : pada anak
gizi buruk BB 5,9 kg (edema sudah hilang)

sesuai kondisi/kemampuan anak bila sudah dapat menghabiskan


 fase rehabilitasi

• Kebutuhan energi anak dengan BB 6 kg pada fase rehabilitasi adalah:


5,9 x 200 Kkal/kgBB/hr = 1180 Kkal
(kebutuhan umur 2 tahun 1100 Kkal)  1200 Kkal
•Kebutuhan energi tersebut dapat dipenuhi dengan :
- F135 : 2 x 150 ml  2 x 135 Kkal = 405 Kkal
- Makanan bayi/lumat 3 x  3 x 250 Kkal = 750 Kkal
- buah 2 x 1 pt  2 x 45 Kkal = 90 Kkal
-------------------------------------- +
Total = 1245 Kkal

89
Jawaban Latihan 1 (lanjutan ……)

• Berikan cotrimoxazole 1 ½ tablet setiap 12 jam selama 5 hari


• Berikan multivitamin:
- Vitamin A 200.000 iu (merah): hr 1, hr 2, dan hr 14
- Asam folat : 5 mg hr I, selanjutnya 1 mg/hr sampai anak pulang
- Vit B kompleks : 1 tablet/hr sampai anak pulang
- Vit C : 1 tablet/hr sampai anak pulang
- Fe (tablet besi/folat): ½ tablet /hr mulai pd fase rehabilitasi sp anak plg
Berikan stimulasi untuk tumbuh kembang:
- Kasih sayang
- Lingkungan yang ceria
- Terapi bermain terstruktur selama 15 – 30 menit/hari
- Aktifitas fisik segera setelah sembuh
- Keterlibatan ibu selama anak dirawat (memberi makan,
memandikan, bermain)
90
Jawaban Latihan 1 (lanjutan ……)

• Mempersiapkan untuk tindak lanjut dirumah: konseling gizi pd ibu/pengasuh


- Anak boleh dipulangkan bilamana:
* anak sdh dapat menghabiskan makanan, bisa diajak komunikasi & BB
naik > 350 g/mg dlm 2 mg berturut2, BB > 6 kg tanpa edema (> -3 SD)
* Ibu/pengasuh sudah dapat membeerikan makanan yang benar
* Petugas kesehatan Puskesmas/posyandu siap menerima rujukan balik
- Anjuran pada fase tindak lanjut:
* Berikan makanan dalam porsi kecil dan sering sp mencapai 1200 Kkal
* PMT- Pemulihan mengandung: energi 350 Kkal & 15 g protein berupa
makanan lokal (boleh diberikan F 135 + makanan keluarga)
* imunisasi dasar & booster (campak tanpa melihat imunisasi sebelumnya)
* Kunjungan rutin ke posyandu dan berikan Vit A sesuai jadwal 91

Anda mungkin juga menyukai