Anda di halaman 1dari 16

POLITIK STRATEGI NASIONAL

Kelompok :
• Aurizha Rahma Pratiwi (P3.73.26.1.19.008)
• Dzaky Aulia Puspitaningtias (P3.73.26.1.19.018)
• Maria Theofanny Helleneross B (P3.73.26.1.19.028)
• Ramadoni (P3.73.26.1.19.039)
• Zahra Athiyya (P3.73.26.1.19.049)
POLITIK
 Kata politik secara etimologis berasal dari bahasa
Yunani yaitu “Politeai”. “Politeai” berasal dari
kata “polis” yang berarti kesatuan masyarakat
yang berdiri sendiri, yaitu negara dan “teai” yang
berarti urusan.
 Politik adalah suatu rangkaian asas (prinsip),
keadaan, cara dan alat yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan atau cita-cita tertentu.
Politik secara umum adalah bermacam-macam kegiatan
dalam suatu sistem politik (negara) yang menyangkut
proses menentukan dan melaksanakan tujuan-tujuan dari
sistem tersebut
Meliputi Pengambilan
TUJUAN Keputusan (decision
making)
Kebijaksanaan- Perlu memiliki
kebijaksanaan Umum
(public policies)

kekuasaan wewenang
(power) (authority)

 Meyakinkan (persuasif) untuk membina kerjasama


Dengan cara

 Paksaan (coercion) dan untuk menyelesaikan


konflik yang timbul
STRATEGI
 Strategi berasal dari bahasa yunani strategia diartikan sebagai “ the art
of the general “ atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan
dalam peperangan.
 Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat strategi adalah
pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan
peperangan.
 Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan
kemenangan atau pencapaian tujuan.
 Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan
mengembangkan kekuatan (ideology, politik, ekonomi, social-budaya
dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan sebelumnya.
Strategi Nasional
adalah cara
melaksanakan politik
nasional dalam
mencapai sasaran-
sasaran dan tujuan yang
ditetapkan oleh politik
nasional.
Stratifikasi Politik

 Stratifikasi politik adalah tingkatan-


tingkatan dalam sistem politik, artinya
tingkatan atau kelas-kelas dalam sistem
politik yang saling berkesinambungan
untuk menjalankan tujuan-tujuan
sistem tersebut.
Stratifikasi politik nasional dalam negara Republik
Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Tingkat penentu kebijakan puncak
a. Meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh
secara nasional dan mencakup penentuan undang-
undang dasar untuk merumuskan tujuan nasional sesuai
dengan Pancasila dan UUD 1945. (MPR)
b. Bentuk hukum dari kebijakan nasional yang dibuat
oleh kepala negara yaitu berupa dekrit presiden, peraturan
atau piagam kepala negara. (Presiden)
2) Tingkat Kebijkan Umum
Tingkat kebijakan umum merupakan tingkat kebijakan
dibawah tingkat kebijakan puncak yang meliputi masalah
yang meliputi keseluruhan aspek dari strategi untuk
mencapai tujuan nasional dalam situasi dan kondisi
3) Tingkat Penentu Kebijakan Khusus
Tingkat ini merupakan pemaparan kebijakan umum
untuk merumuskan startegi, administrasi, sistem dan
prosedur dalam bidang tersebut. Kebijakan ini merupakan
kebijakan terhadap suatu bidang utama dalam
pemerintahan. (Menteri)
4) Tingkat Penentu Kebijkan Teknis
Tingkat ini meliputi kebijakan dalam satu sektor
bidang utama yang berbentuk prosedur serta teknik untuk
mewujudkan rencana atau program yang telah disusun
dalam suatu kegiatan.
5) Tingkat Penentu Kebijakan di Daerah
a. Kewenangan dalam pelaksanaan kebijakan
pemerintah pusat di daerah. (Gubernur)
b. Kepala daerah memiliki wewenang untuk
Strategi Nasional Dan
Daerah
 Strategi nasional suatu metode dalam
melaksanakan politik nasional dalam mencapai
tujuan yang telah dibuat oleh politik nasional.
 Strategi nasional disusun guna dalam hal
pelaksanaan politik nasional, contohnya strategi
jangka pendek, menengah, dan panjang.
 Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi
Nasional

Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-


pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional
yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan
Nusantara, dan Ketahanan Nasional .

 Suprastruktur politik : MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA


 Infrastruktur politik : partai politik, organisasi kemasyarakatan,
media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan
kelompok penekan (pressure group). (Mekanisme penyusunan
politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur
oleh presiden/mandataris MPR)
 Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah kewenangan untuk mengurus rumah
tangganya sendiri. Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah yang merupakan salah satu wujud politik dan
strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonomi
kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi daerah propinsi dan
otonomi luas bagi daerah Kabupaten/Kota

 Kewenangan Daerah
a. UU No. 22 tahun 1999 - tenang Otonomi Daerah, kewenagan
daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan,
kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan
keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan
bidang lain.
b. Kewenangan bidang lain, meliputi kebijakan tentang perencanaan
nasional dan pengendalian pembangunan secara makro.
c. Bentuk dan susunan pemerintahan daerah,
Politik Pembangunan
Nasional
 Merupakan usaha meningkatkan kualitas
manusia dan masyarakat Indonesia yang
dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan
kemampuan nasional dengan memanfaatkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta memperhatikan tantangan
perkembangan global.
Tujuan pembangunan nasional adalah :
• Sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh
bangsa. (Setiap warga negara Indonesia harus ikut serta
dan berperan dalam melaksanakan pembangunan sesuai
dengan profesi dan kemampuan masing-masing)
• Mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang
seutuhnya yaitu sejahtera lahir dan batin.
1. Pembangunan lahiriah untuk memenuhi kebutuhan
hajat hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan,
perumahan, pabrik, pengairan, sarana dan prasarana
transportasi dsb.
2. Pembangunan batiniah misalnya pembangunan
sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi dan
hiburan, kesehatan dan sebagainya.
Sistem Manajemen
Nasional
 Sistem manajemen nasional merupakan
perpaduan antara tata nilai, struktur, dan
proses untuk mencapai kehematan, daya
guna, dan hasil guna sebesar mungkin dalam
menggunakan sumber dana dan daya
nasional demi mencapai tujuan nasional.
Unsur-unsur utama sistem manajemen nasional dalam bidang
ketatanegaraan meliputi:
a. Negara sebagai “organisasi kekuasaan”
= mempunyai hak dan peranan atas pemilikan, pengaturan, dan
pelayanan yang diperlukan dalam mewujudkan cita-cita bangsa,
termasuk usaha produksi dan distribusi barang dan jasa bagi
kepentingan masyarakat umum (public goods and services).
b. Bangsa Indonesia sebagai unsur “Pemilik Negara”
= berperan dalam menentukan sistem nilai dan
arah/haluan/kebijaksanaan negara yang digunakan sebagai landasan dan
pedoman bagi penyelenggaraan fungsi-fungsi negara.
c. Pemerintah sebagai unsur “Manajer atau Penguasa”
= berperan dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan umum
dan pembangunan ke arah cita-cita bangsa dan kelangsungan serta
pertumbuhan negara.
d. Masyarakat adalah unsur “Penunjang dan Pemakai”
= yang berperan sebagai kontributor, penerima, dan konsumen bagi
berbagai hasil kegiatan penyelenggaraan fungsi pemerintahan tersebut

Anda mungkin juga menyukai