a. Gaya Hidup
Mobilisasi seseorang dapat dipengaruhi oleh latar
belakang budaya, nilai-nilai yang dianut, dan
lingkungan tempat ia tinggal (masyarakat).
b. Ketidak mampuan
Secara umum, terdapat dua jenis ketidakmampuan yaitu
ketidakmampuan primer dan sekunder.
Ketidakmampuan primer disebabkan oleh penyakit atau
trauma, sementara ketidakmampuan sekunder terjadi
akibat dampak dari ketidakmampuan primer.
Faktor..
c. Tingkat Energi
Energi sangat dibutuhkan dalam mobilisasi. Dalam
hal ini, cadangan energi yang dimiliki masing-
masing individu cukup bervariasi.
d. Usia
Pada individu dengan usia lanjut kemampuan untuk
melakukan aktivitas dan mobilisasi menurun
sejalan dengan proses penuaan.
Faktor..
e. Sistem neuromuskular
Sistem neuromuskular yang memengaruhi
mobilisasi adalah sistem otot, skeletal, ligamen
tendon, kartilago dan saraf. Otot skeletal mengatur
gerak tulang karena adanya kemampuan otot untuk
berkontraksi dan relaksasi yang bekerja sebagai
sistem pengungkit.
Rentang gerak mobilisasi
Terdapat 3 rentang gerak dalam mobilisasi menurut Carpenito
(2000) dalam Mubarak (2015), yaitu :
a. Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot
dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif.
Misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
b. Rentang gerak aktif
Rentang gerak aktif berguna untuk melatih kelenturan dan
kekuatan otot serta sendi dengan menggunakan ototnya secara
aktif, misalnya pasien yang berbaring di tempat tidur
menggerakkan kakinya sendiri
Lanjutan…
c. Rentang gerak fungsional
Rentang gerak fungsional berguna untuk
memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan
aktifitas yang diperlukan.
Tahapan mobilisasi pasca operasi
Tahapan mobilisasi pasca operasi menurut Mochtar (1998) yaitu :
a. 6-10 jam setelah pembedahan pasien dapat melakukan :
1) Latihan pernafasan sambari tidur terlentang dan diulangi sebanyak 3
kali
2) Menggerakkan lengan dari posisi disamping tubuh ke posisi
disamping kepala sehingga membentuk sudut 180°kemudian
mengembalikannya ke posisi semula dan diulangi sebanyak 3 kali
pada masing-masing kedua lengan
3) Menggerakkan lengan tangan kesamping badan sehingga
membantuk sudut 90° kemudian kembalikan kesampingbadan
diulangi sebanyak 3 kali pada masing masing kedua lengan
4) Menggerakkan tungkai kaki ke atas kemudian mengembalikannya
keposisi semuladiulangi sebanyak 3 kali pada masing-masing tungkai
Lanjutan…
5) Menggerakkan tungkai kaki ke arah samping hingga 30 °-50 °
kemudian mengembalikannya keposisi semula, lakukan
sebanyak 3 kali pada masing-masing tungkai
6) Pasien miring ke kanan dan ke kiri masing masing selama 2 jam
b. Hari ke 2, pasien dapat didudukkan selama 5 menitdan diminta
untuk nafas sedalam dalamnya lalu dihembuskan disertai batuk-
batuk kecil yang berguna untuk melonggarkan pernafasan dan
sekaligus menumbuhkan kepercayaan pada diri pasien bahwa ia
mulai pulih. Kemudian posisi tidur terlentang dirubah menjadi
setengah duduk (posisi semifowler)
c. Hari ke3-5, pasien dianjurkan untuk belajar duduk selama sehari,
belajar berjalan dan kemudian berjalan sendiri
Dampak bila tidak melakukan mobilisasi
rentang 180^
BAHU
150^.
Lengan bawah
rentang 30^
adduksi : menekuk pergelangan tangan miring kea rah lima
rentang 9^
abduksi ; menjauhkan ibu jari kesamping, rentang 30^
MATA KAKI
tipe sendi : hinge
dorsifleksi : menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,
rentang 20-30^
plantarfleksi : menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk