Anda di halaman 1dari 37

PHYSICAL

ASSESSMENT OF
KIDNEY

By : Rahmat Hidayat Djalil


SISTEM ELIMINASI URIN
 ANATOMI GINJAL
 FISIOLOGI GINJAL
 UNIT FUNGSIONAL GINJAL
KIDNEY
ASSESSMENT
 Kaji secara komprehensif:
 Riwayat Kesehatan
 Faktor resiko

 Kaji Gangguan fungsi saluran


kemih
DATA COLLECTION
1. INTERVIEW
2. OBSERVATION
3. PHYSICAL ASSESSMENT
4. DIAGNOSTIC AND LABORATORY
DATA
RIWAYAT KESEHATAN
 Riwayat penyakit
 Riwayat rawatan sebelumya
 Riwayat penyakit dalam keluarga
 Pengkajian sistematik
HISTORY TAKING
 Kaji data demografi
 Nama Pasien
 Usia
 Jenis Kelamin
 Tempat tinggal
 Tingkat pendidikan
 Status pernikahan
 Kebiasaan pasien yang berhubungan
dengan faktor resiko
RIWAYAT MUNCULNYA
PENYAKIT
 Alasan datang ke RS
 Proses meunculnya gejala
 Pengkajian timbulnya nyeri:

 Onset timbulnya nyeri, karakteristik nyeri,


sudah berapa lama?, lokasi, radiasi, sudah
berapa lama, tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi nyeri.
 Kaji adanya keluhan dysuria, hesistency,
urinary incontinence, hematuria, nocturia.
 Perubahan psikososial.
RIWAYAT PENYAKIT
SEBELUMNYA
 Riwayat pengobatan, operasi dan trauma
 Kaji riwayat pengobatan seblumnya, apakah
pasien pernah dirawat sebelumnya. Jika ada,
jelaskan waktu dan diagnosa penyakit saat
itu.
 Kaji riwayat alergi obat
 Kaji penggunaan obat-obatan yang dapat
mempengaruhi sistem kemih Hematuri dan
Retensi urin
KAJI
 POLA BERKEMIH : Bagaimana pola berkemih
harian, frekuensi, waktu dan volume normal.

 GEJALA PERUBAHAN PERKEMIHAN : Gejala


perubahan yang dirasakan, apakah pasien
menyadari perubahan tersebut.

 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERKEMIHAN : Usia, lingkungan, riwayat
pengobatan, psikologis, keseimbangan cairan
dan kondisi penyakit.
PHYSICAL ASSESSMENT

 Kaji secara umum penampilan, perubahan


warna kulit.
 Kaji adanya edema pada kaki dan sekitar
mata
 Ukur tekanan darah, tingkat kesadaran
TIPE LOKASI KARAKTERISTIK SYMPTOMS ETIOLOGY
GINJAL Titik costovertebra Nyeri menjalar, tajam, Mual, muntah, Obstruksi akut,
menusuk diaporesis, batu ginjal,
pucat. pyelonefritis
KANDUN Area suprapubik Nyeri tumpul, Urgency, nyeri Overdistensi Kk,
G KEMIH kontinue, pada akhir infeksi, cystitis
berkemih,
URETER Titik costovertebra, Nyeri memberat, Mual, muntah Batu uretra,
panggul, abdomen tajam, menusuk, edema, striktur,
bawah, testis, labia blood clot
PROSTAT Perineum, rectum Nyeri dirasa tersamar, Obstruksi aliran Prostate cancer,
didaerah punggung urin, frequensy, acute or chronic
belakang dan urgency, dysuria, prostatitis.
perineum nocturia.
uRETRA Laki-laki: Sepanjang Nyeri dirasakan Frequency, Iritasi leher KK,
penis selama berkemih urgency, dysuria infeksi uretra,
Wanita: pada trauma,.
meatus
INSPEKSI
 Inspeksi warna kulit, adanya strie,
lesion, pergerakan abdomen saat
bernafas.
 Inspeksi warna umbilikus, lokasi dan
bentuk
 Kulit dan membran mukosa. Catat
warna, turgor, tekstur, dan
pengeluaran keringat.
INSPEKSI
 Mulut
 Wajah
 Abdomen

Pasien posisi terlentang, catat


ukuran, kesimetrisan, adanya massa
atau pembengkakan, kembung, nyeri
menetap, distensi, kulit mengkilap
atau tegang.
INSPEKSI
 Meatus urinary
 Laki-laki posisi duduk atau
berdiri, tekan ujung gland
penis dengan memakai
sarung tangan untuk
membuka meatus urinary.
 Pada wanita : posisi dorsal
litotomi, buka labia dengan
memakai sarung tangan.
Perhatikan meatus
urinary
AUSKULTASI
 Auskultasi dilakukan
setelah inspeksi
sebelum palpasi dan
perkusi dengan alasan
suara yang dihasilkan
tidak bias, karena
kalau palpasi dan
perkusi lebih dulu
dilakukan maka akan
merangsang peristaltik
usus
AUSKULTASI
 Mengkaji adanya bruits yang
merupakan indikasi adanya stenosis
arteri renalis atau aneurisma aorta.
 Jika terdengar bunyi bruit (bising)
pada aorta abdomen dan arteri renalis,
maka indikasi adanya gangguan aliran
darah ke ginjal (stenosis arteri ginjal)

 
TITIK AUSKULTASI
PALPASI
 PALPATION : Area yang penting untuk
palpasi adalah (abdomen, area suprapubik,
genitalia, punggung belakang bawah,
ekstremitas bawah).
 Palpasi langsung pada ginjal, dapat menilai
ukuran. Posisi, bentuk dan mobility.
 Hasil palpasi, teraba lunak disekitar ginjal,
ginjal kanan lebih mudah dirasakan, karena
letaknya lebih rendah dari ginjal kiri.
 Palpasi akan lebih sulit pada pasien
obesitas.
PALPASI
 Palpasi bisa dilakukan dengan 2 cara:
Palpasi ringan dan palpasi dalam.
 Berikut ini cara melakukan palpasi ringan :
 Palpasi dilakukan sedalam + ½ inci. Catat
adanya perubahan dan tahanan
PALPASI
 Palpasi dalam bisa menggunakan satu tangan
(yang lebih dominan) atau dua tangan.
Palpasi dilakukan lebih dalam dari ½ inci.
PALPASI GINJAL
 Posisikan pasien terlentang/supine
 Pemeriksa berdiri di samping kanan pasien
 Latakkan tangan kiri di bawah pinggang
pasien dan tangan kanan diatasnya.
 Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam
kemudian angkat telapak tangan kiri untuk
menilai ginjal.
 Ulangi prosedur ini pada ginjal kiri.
PALPASI GINJAL
 Jika terjadi pembesaran ginjal, maka
dapat mengarah ke neoplasma atau
patologis renal yang serius.
 Pembesaran kedua ginjal, indikasi
polisistik ginjal.
 Tenderness/lembut pada palpasi ginjal
maka indikasi infeksi, gagal ginjal
kronik.
 Ketidaksimetrisan ginjal indikasi
hidronefrosis.
PALPASI BLADDER
 Secara normal, kandung kemih tidak
dapat dipalpasi, kecuali terjadi
distensi urin maka palpasi dilakukan
di daerah simphysis pubis dan
umbilicus.
 Jika kandung kemih penuh maka
akan teraba lembut, bulat, tegang,
dan sensitif.
 
PALPASI BLADDER
 Palpasi dilakukan di
atas simpisis pubis.
 Kaji adanya tahanan,
massa
Hasil :
 Tahanan  retensi urin
 Adanya rabaan nodular
atau asimetrik bladder
indikasi malignansi
PALPASI BLADDER
PERKUSI GINJAL
 Perkusi dilakukan untuk menilai adanya
nyeri dan ketidaknyamanan.
 Posisi pasien duduk
 Pemeriksa berdiri di samping pasien.
 Pada perkusi langsung, letakkan tangan yang
non dominan pada titik costovertebrae.
 Genggam tangan yang dominan, kemudian
ketukkan ke telapak tangan yang non
dominan.
 Lakukan secara berulang pada ginjal kiri.
PERKUSI BLADDER
 bladder pada area midline di atas
simpisis pubis
 Perkusi bladder tidak dapat
dilakukan di atas simpisis jika pasien
sudah berkemih
 di suprapubik mengindikasikan
kandung kemih yang penuh atau
distensi
AREA PERKUSI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai