Anda di halaman 1dari 15

PENGELOLAAN

SD ALAM PULIH
Luh Putu Suciati
Beda antara SDA pulih & tak pulih 
kemampuan regenerasi atau reproduksi

Pertanyaan ekonomi mendasar : seberapa


ekstraksi yg harus diambil saat ini dan berapa
tersedia untuk masa yg akan datang,
bagaimana ekstraksi yg efisien & optimal yg
menghasilkan nilai ekonomi tinggi

Pengambilan optimal SDA pulih  konsep


steady state  pengambilan SDA yg optimal
dg mengindahkan pemeliharaan persediaan.
Sumberdaya Alam

Eksploitasi/Pemanfaatan

Ekstraksi >
Tidak Pemanfaatan
Daya dukung?
Lestari

Ya

Pengurangan
Pengurasan SDA
Tingkat Pengurasan

Kelangkaan

Peningkatan
Peningkatan
Biaya ekstraksi Harga SDA

•Pencarian SDA
Penurunan pengganti Peningkatan
Permintaan •Peningkatan Penawaran
daur ulang

Inovasi
•Pencarian SDA baru
•Peningkatan efisiensi
•Perbaikan teknologi daur ulang
•Perbaikan konservasi
Sumberdaya Alam

Stok/Tidak dapat Alur/Dapat diperbarui


diperbaharui

Dapat di daur Memiliki zona kritis Tdk memiliki zona


habis terkonsumsi kritis
ulangkan

Minyak ikan energi surya


Gas sumberdaya hutan pasut
tanah angin
Batubara metalik gelombang, dlsb
dlsb air dari mata air

Ekstraksi >>zona kritis


Sumberdaya
Alam

Skala waktu pertumbuhan


Kegunaan akhir

Stok (Tidak dapat Alur (dapat


SD Material SD Energi
diperbaharui diperbaharui)

Habis Dapat Memiliki Tidak Memiliki Material Material


Didaur ulangi Energi
dikonsumsi Titik kritis Titik kritis Metalik Non-Metalik

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:


•Minyak • besi • ikan •Udara • emas • tanah • energi
•Gas •Tembaga •hutan •pasang surut •besi •pasir surya
•batubara •alumunium •tanah •Angin •alumunium •air •angin
•Minyak

Ekstraksi > Titik kritis


Pengelolaan SDA Pulih yg optimal
• Konsep MSY (Maximum Sustainable Yield), hasil
maksimum yg lestari, yg memperhitungkan fakta bhw
persediaan SD biologis jangan dimanfaatkan/diambil terlalu
berat  menyebabkan hilangnya produktivitas SDA
tersebut.
• Konsep MSY model pertumbuhan biologis yg
menganggap bhw setiap tingkat populasi tertentu yg lebih
rendah dari titik Xc, surplus produksi akan terjadi dan dapat
dipanen selamanya tanpa mengurangi populasi. Jika
surplus tdk dipanen akan menyebabkan peningkatan
jumlah persediaan.
• Semakin mendekati daya tampung lingkungan Xc (carrying
capacity) dimana surplus produksi menurun mjd nol.
Konsep MSY:
Pertum-
buhan kurva pertumbuhan SD pulih

g(X)

MSY

0 Persediaan=jml populasi
Xm Xc

g(X) = pertumbuhan populasi


Xc = Populasi yang sdh memenuhi daya tampung lingkungan
Xm = kondisi persediaan, dimana mampu menghasilkan laju
pertumbuhan maksimum sekaligus mampu mencapai tingkat
panenan kondisi mantap
Prinsip Pengelolaan SDA Pulih
Hukum pertumbuhan alamiah dg asumsi :
pertumbuhan mrp fungsi sederhana dari persediaan
(populasi) SDA = g(X) tk pertumbuhan mula2
meningkat dg perkembangan persediaan namun kmd
menurun. Titik balik (turning point) terjadi krn
lingkungan alamiah memiliki daya dukung
Daya dukung (carrying capacity)  jml populasi
maksimum yg dpt ditampung oleh lingkungan. Smk
dekat populasi dg titik Xc (daya dukung), maka smk
lambat laju pertumbuhannya & akhirnya sama dg nol.
Titik Xm mrp pertumbuhan maksimum yg mrp populasi
yg mampu menghasilkan laju pertumbuhan SDA
maksimum yg dpt dipertahankan secara lestari 
disebut MSY
MSY terlalu sedehana  hanya mempertimbangkan
manfaat SD, tdk memperhatikan unsur biaya ekstraksi 
konsep OSY (Optimal sustainable Yield)
OSY  kriteria manfaat biaya & memaksimumkan nilai
sekarang penerimaan bersih  digunakan utk
pengelolaan individu maupun pemerintah

Kelemahan pendekatan MSY antara lain :


Tidak bersifat stabil, karena perkiraan stok yang meleset
sedikit saja bisa mengarah ke pengurasan stok (stock
depletion)
Didasarkan pada konsep steady state (keseimbangan)
semata, sehingga tidak berlaku kondisi non steady state
Tidak memperhitungkan nilai ekonomis bila stok tidak
dipanen
Mengabaikan aspek interdepedensi dari sumberdaya
Sulit diterapkan pada kondisi dimana perikanan memiliki
ciri ragam jenis (multispesies)
Hubungan populasi/persediaan dg
fungsi waktu
persediaan

Xc

Daerah
pertumbuhan
eksponensial

Laju
pertumbuhan

0
waktu
Hubungan populasi/persediaan dg fungsi waktu 
mula2 meningkat secara eksponensial kmd smk
menurun & mencapai titik maksimum

• SDA milik perorangan  berusaha memaksimumkan


keuntungan dg menyamakan harga SDA dg biaya
pengambilan + royalti. Biaya pengambilan SDA mrp
fungsi byknya produksi SD & persediaan/populasi SDA
• Pada SDA pulih  persediaan SDA dpt berkembang
secara alamiah, shg akan menambah nilai royalti dan
dpt dianggap sbg deviden krn menyimpan satu satuan
SDA sbg persediaan
Masalah pemilikan secara umum
 milik semua orang berarti bkn milik siapa2
 bagaimana mendapatkan sumberdaya
tersebut selagi masih dalam keadaan baik
 mengapa kita harus menghemat
penggunaan sumberdaya sedangkan orang
lain menghabiskannya?
Istilah yang berlaku untuk sumberdaya milik
umum : ”everyone’s property is no one’s and
one’s property is every one property”.artinya
karena sumberdaya tersebut milik semua
orang maka tak seorang pun memilikinya.
Persepsi tersebut cenderung menyebabkan
penggunaan sumberdaya mengalami
pengurasan/deplisi
Sumberdaya milik umum dicirikan :
Orang/perusahaan bebas masuk utk mengambil
manfaat
Orang/perusahaan berdesakan karena mereka bebas
masuk sehingga terjadi interaksi kurang
menguntungkan ada biaya tambahan akibat
berdesakan ekternalitas cost
Eksploitasi thd SDA milik umum dpt diatas dg :
Mendefinisikan hak kepemilikan (property right),
misal SD perikanan diakui zone 200 mil
Penerapan pembatasan alat tangkap
Pembatasan jumlah ikan yg ditangkap utk tiap
armada yg beroperasi (Kuota)
Pajak terhadap input
Pajak terhadap output (produksi ikan)
Kesesakan sbg kasus
pengelolaan SDA milik umum
Kesesakan  terganggunya individu dlm
menggunakan fasilitas publik
Biaya kesesakan adalah menurunnya
kesediaan membayar bagi pengguna fasilitas
publik bila dampak negatifnya
mempengaruhi utilitas konsumen
Kesesakan  fisik dan psikologis
(berkurangnya kenyamanan)
Polusi atau pencemaran sbg kasus
masalah pengelolaan SD milik umum

Lingkungan (udara, air, pemandangan)


mrp SD milik umum yg sering
digunakan utk membuang limbah
jika berlebihan menimbulkan
pencemaran  telah melewati daya
dukung lingkungan

Anda mungkin juga menyukai